Monyet dan Buaya merupakan salah satu judul cerita fabel yang populer, terutama di kalangan anak-anak. Sekadar diketahui, fabel adalah ragam cerita dengan tokoh hewan yang berperilaku seperti manusia. Adapun cerita fabel kerap digunakan sebagai media pendidikan karena membawa pesan moral di samping juga menghibur.
Nah, apakah Sedulur sudah pernah mendengar cerita Monyet dan Buaya? Jika belum, yuk, simak cerita tentang Monyet dan Buaya berikut ini. Baca sampai habis, ya!
BACA JUGA: Dongeng Anak tentang Petani yang Serakah, Angsa dan Telur Emas
Cerita Monyet dan Buaya
Ada banyak versi cerita Monyet dan Buaya yang berkembang di masyarakat. Namun secara garis besar, cerita tersebut mengisahkan tentang persahabatan antara seekor monyet dan buaya.
Monyet yang baik hati selalu menolong Buaya untuk mendapatkan buah-buahan lezat dari pohon di tepi sungai. Sayangnya, kebaikan Monyet malah dimanfaatkan oleh Buaya yang serakah.
Kisah persahabatan kedua hewan tersebut bermula ketika Buaya mencari makanan di sekitar sungai. Lantaran tidak kunjung mendapatkan ikan, ia berniat memetik buah pisang yang sudah matang dari pohonnya. Namun, ia kesulitan untuk mengambil buah tersebut karena ia tidak dapat memanjat pohon.
Monyet yang tinggal tidak jauh dari sana kemudian menghampiri Buaya. Monyet lantas membantu Buaya untuk mengambil buah pisang tersebut. Seiring berjalannya waktu, mereka pun menjadi berteman baik.
Monyet selalu menolong Buaya untuk mengumpulkan buah-buahan dari pohon di tepi sungai. Sementara Buaya dengan senang hati mengantar Monyet untuk menyeberangi sungai.
Rencana Jahat Buaya
Suatu ketika, Monyet mengumpulkan banyak buah-buahan dan meminta Buaya untuk membawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk istrinya. Istri Buaya pun sangat senang mendapatkan buah-buahan yang lezat dan manis tersebut. Akan tetapi, istri Buaya rupanya tidak mudah puas dan malah Buaya memiliki rencana jahat terhadap Monyet.
“Suamiku, apakah kita hanya akan terus memakan buah-buahan?” tanya istri Buaya.
“Bukankah buah-buahan ini begitu lezat untuk dimakan setiap hari?” jawab Buaya yang kembali bertanya kepada istrinya.
Istri Buaya lantas mengungkapkan keinginannya untuk mencicipi jantung Monyet. Ia mengatakan bahwa jantung sang Monyet akan begitu lezat karena Monyet selalu memakan buah-buahan yang manis dan segar.
Mendengar ucapan istrinya, Buaya pun ikut berpikir hal yang sama. Mereka kemudian menyusun rencana untuk menjebak Monyet demi menikmati jantungnya.
Buaya kemudian mendatangi Monyet dan menceritakan bahwa istrinya sedang sakit. Monyet yang peduli dengan sahabatnya lantas melompat dari pohon dan naik ke punggung Buaya. Ia bermaksud untuk mengunjungi istri Buaya yang sakit dan membawakan aneka buah-buahan sebagai hadiah.
Monyet yang Cerdik Menyelamatkan Diri
Setibanya di rumah Buaya, Monyet terkejut karena dirinya telah dijebak dan akan dijadikan santapan untuk istri Buaya. Monyet yang menyadari istri Buaya menginginkan jantungnya pun segera mencari akal untuk menyelamatkan diri.
“Wah, Buaya, seharusnya kau memberitahuku lebih dulu bahwa istrimu menginginkan jantungku. Sebab aku tidak pernah membawa jantungku dan menyimpannya di atas pohon,” ujar Monyet.
Ia kemudian meminta bantuan Buaya untuk mengantarkannya kembali ke rumah dan mengambil jantungnya. Buaya dan istrinya ternyata tidak mencurigai Monyet. Bahkan mereka langsung menyetujui permintaan tersebut.
Setibanya di tepi sungai, Monyet lantas berlari dan melompat ke atas pohon yang tinggi. Sementara Buaya mengira Monyet benar-benar sedang mengambil jantungnya tetap menunggu di tepi sungai. Sampai kemudian Monyet berkata kepada Buaya bahwa ia sudah mengetahui rencana jahat Buaya dan istrinya.
“Buaya, aku sudah menganggapmu sebagai teman baikku. Tapi kau malah berniat mengambil jantungku. Mengapa kau setega itu kepadaku?” kata Monyet dari atas pohon.
Buaya yang menyadari kesalahannya lantas meminta maaf kepada Monyet. Ia menyesali perbuatannya yang sudah berniat buruk kepada Monyet yang selama ini selalu membantunya untuk mengumpulkan makanan. Kini ia malah kehilangan teman sekaligus makanan berupa buah-buahan lezat.
Dari cerita Monyet dan Buaya di atas, kita bisa mengambil pelajaran untuk selalu berbuat baik kepada sesama makhluk hidup. Selain itu, jangan serakah dan bersyukurlah atas apa yang sudah dimiliki. Sebab keserakahan hanya akan mendatangkan penyesalan seperti yang dialami Buaya.
Andaikan ia tidak serakah, tentu ia tidak akan kehilangan Monyet, sosok teman baik yang selalu membantunya dan juga buah-buahan yang menjadi sumber makanannya.