Dongeng Anak: Cerita Kupu-Kupu Berhati Mulia dan Semut

Mendongeng kepada anak memberi mereka banyak manfaat. Karena melalui cerita, anak tidak hanya belajar, tapi juga bisa bersenang-senang dan mengasah imajinasinya. Selain itu, jenis bacaan ini juga memiliki banyak manfaat dan juga merupakan pengaruh baik bagi perkembangan karakter anak. Salah satunya adalah cerita kupu kupu dan semut. Cerita ini memberikan pesan terkait kesetiaan dan pertemanan. 

Kira-kira pesan seperti apa yang bisa diterima anak-anak? Jadi bagaimana kisah kupu-kupu yang mulia? Pesan apa saja yang bisa diambil dari cerita hewan yang menjalankan hidupnya dalam alam liar?

BACA JUGA: Cerita Sangkuriang, Dongeng Pengantar Tidur untuk Anak

Ada seekor semut yang tinggal di taman sekolah

Freepik

Dikisahkan bahwa dahulu kala hiduplah seekor semut yang tinggal di taman sekolah. Matahari bersinar begitu terik hari itu, ia pun memutuskan untuk berjalan-jalan dan menjelajahi taman sekolah tempat ia berada. 

Tamannya sangat indah. Ada bunga berwarna-warni di mana-mana. Bunga mawar, matahari, lili ada di taman tersebut, membuat pemandangan di taman menjadi lebih indah. Semut sangat senang, terutama karena kaki dan tubuhnya dapat bergerak bebas serta menikmati keindahan taman sekolah.

Saat berjalan, semut juga tidak lupa menyapa hewan lain di area tersebut. Semut merupakan seorang yang penyendiri karena tidak biasa hidup dengan kawanan lain. Semut sudah dibesarkan bersama-sama dengan ratusan hingga ribuan semut dalam koloninya.

Semut itu mengejek kepompong karena berpenampilan tidak menarik

Freepik

Di tengah jalan, perhatian semut tiba-tiba beralih ke hal lain. Dia melihat kepompong tergantung di salah satu dahan. Semut berhenti, kemudian ia memandang sejenak.

Semut merasa kasihan kepada kepompong yang hanya diam diatas dahan tanpa bisa menikmati keindahan taman sekolah. Dia bahkan mengejek kepompong karena ia tidak dapat berjalan-jalan untuk menikmati keindahan taman sekolah, ia mengatakan bahwa kepompong adalah hewan yang malas.

Semut pun meratapi nasib kepompong yang entah kemana dan hanya bergelantungan di dahan pohon.

“Hei Cocoon! Alangkah sialnya kau. Kau diam saja dan tertahan di sana. Ayolah, lihat taman sekolah yang luas dan indah ini!” Semut tertawa.

Mendengar kata-kata Semut, kepompong itu benar-benar tidak bisa menahan diri. Ia hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa. Kepompong kemudian hanya bisa menahan emosinya dan memaafkan perbuatan semut yang hanya melihat keadaan yang ia tidak mengerti sama sekali.

BACA JUGA: Cerita Gajah dan Semut untuk Dongeng Tidur Si Kecil!

Hujan turun dan semut masuk ke lumpur

Freepik

Di hari yang lain, Semut kembali mengelilingi taman sekolah, ia ingin kembali menikmati keindahan taman sambil menyapa kawan-kawannya. 

Namun tiba-tiba turun hujan, semut pun panik karena ia sedang berada di tengah-tengah taman tersebut. Taman sekolah pun kemudian berubah menjadi lautan lumpur yang akan menjebak siapapun yang ada di dalamnya.

Hujan turun begitu lebat sehingga untuk berlari pun sulit, kaki-kaki akan merasa berat saat melangkah karena tanah yang menempel. Tak disangka, ketika si Semut tengah berlari, ia pun tergelincir dan jatuh ke dalam kubangan lumpur dan air. 

Lantas, dirinya berteriak sekuat mungkin untuk meminta pertolongan.“Tolong bantu aku! Aku akan tenggelam dan mati! Tolong, tolong!” teriak Semut. Meskipun dirinya sudah berusaha sekuat tenaga berteriak, tidak ada hewan yang kunjung datang untuk menolongnya. 

Semua hewan yang ada di sana sudah lari terlebih dahulu dan berlindung di sekolah karena hujan yang sangat lebat.  Semut pun menanti siapapun yang akan datang menyelamatkannya yang terjebak di dalam lumpur.

Kupu-kupu datang menyelamatkan semut

Freepik

Namun tiba-tiba seekor kupu-kupu cantik datang terbang membawa dahan. Rupanya binatang itu datang untuk menyelamatkan semut. “Semut! Pegang erat-erat dahan itu. Aku akan menjemputmu nanti,” kata Kupu-kupu.

Semut meraih dahan dan memegangnya erat-erat. Dengan sekuat tenaga, kupu-kupu mengangkat tubuh semut dari kubangan lumpur dan menurunkannya ke tempat yang lebih aman yaitu aula sekolah. 

Seluruh kawan-kawannya menyaksikan hal tersebut dan tidak habis pikir dengan ketulusan dari kupu-kupu yang dulu dihina oleh semut. Karena tertolong, semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena telah menyelamatkan nyawanya. 

Namun semut adalah satu-satunya hewan yang tidak sadar bahwa kupu-kupu itu adalah kepompong yang pernah ia hina sebelumnya. Semut tidak pernah menjaga perkataannya sehingga menyakiti siapapun, salah satunya adalah kepompong.

Semut tidak mengerti pelajaran biologi karena ia tidak pernah membaca dan mendengarkan saat guru menjelaskan. Semut cuma berpikir tentang kepopulerannya dan ia harus terus mengganti pakaian agar tetap modis dan tidak ketinggalan zaman. 

“Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata binatang bersayap itu. Mendengar hal tersebut, Semut pun merasa bersalah.  Dia berjanji tidak akan mengolok-olok lagi hewan yang tinggal di taman sekolah.

BACA JUGA: Dongeng Anak: Cerita Timun Mas dan Raksasa Jawa

Pesan dongeng ini

Freepik

Dari cerita ini kita bisa belajar bahwa tidak baik mengolok-olok seseorang karena penampilannya. Ini bukan hanya tentang menghina sesuatu dari fisiknya merupakan perilaku yang buruk, tetapi juga karena itu bukan cara yang baik untuk menilai seseorang hanya berdasarkan penampilannya.

Karena penampilan luar seseorang belum tentu mencerminkan jiwa dan karakternya. Selalu memperhatikan dan membekali diri dengan pengetahuan yang lebih dengan membaca dan melakukan literasi akan membantu kita untuk terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.

Selain itu, kita bisa belajar bahwa Tuhan tidak menciptakan semua makhluk sama. Dalam hidup pasti terdapat perbedaan antar makhluk satu dan lainnya, bahkan dari manusia dan manusia lainnya pun mempunyai perbedaan, sehingga kita harus menghormatinya dan bahkan tidak mengucapkan ujaran kebencian.

Perluas pemahaman dan pengetahuan dengan membaca dan belajar. Semakin banyak ilmu dan pengetahuan, akan membuat diri kita menjadi semakin bijaksana. Sehingga kita bisa terhindar dari perilaku hina yang mengolok-olok orang hanya dari penampilannya saja.

Menghina dan mengolok-olok orang lain juga menunjukan bahwa kita merupakan seorang pribadi kurang terdidik. Sangat jauh dari kata baik, maka dari itu penting sekali untuk menjaga omongan dan menjaga kelakuan kita.

Itu tadi cerita kupu kupu dan semut yang bisa menginspirasi dan memberikan banyak pelajaran. Semoga cerita yang dipaparkan di atas bisa menjadi pelajaran bagi Sedulur untuk memberikan pesan kepada anak-anak, agar selalu menjadi anak yang baik dan senantiasa berusaha berbakti kepada orangtua.

Nah, selain memberikan pelajaran hidup yang baik untuk si Kecil, Sedulur juga perlu melengkapi kebutuhan dan perlengkapan perawatannya sehari-hari. Mulai dari minyak telon, bedak bayi, dan masih banyak lagi. Sedulur bisa membelinya dengan mudah di Aplikasi Super.

Selain menyediakan produk yang berkualitas, Sedulur juga akan mendapatkan berbagai diskon dan cashback menarik setiap transaksi. Lebih dari itu, belanja di Aplikasi Super juga selalu gratis ongkir tanpa minimal pembelian. Menarik sekali, bukan? Yuk, download aplikasinya di PlayStore sekarang juga!