Cara Menyimpan dan Menghangatkan MPASI yang Benar

Apabila Sedulur adalah seorang ibu yang sedang menyusui bayi, salah satu hal yang wajib dipelajari adalah bagaimana cara menyimpan MPASI dengan benar. MPASI, atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu, adalah makanan pendamping yang mulai diberikan sejak bayi setidaknya berumur enam bulan.

MPASI ini diberikan guna memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pasalnya di usia enam bulan ke atas, gizi bayi harus ditingkatkan tidak hanya dari ASI atau susu formula saja. Di masa ini biasanya tugas orangtua akan bertambah, yaitu mempersiapkan MPASI buat si kecil. Biasanya untuk lebih praktis, terkadang makanan pendamping ini dibuat lebih banyak agar bisa disimpan di kulkas dan nanti atau besoknya dimakan kembali.

Tapi cara menyimpan MPASI di kulkas juga perlu diperhatikan dan tak boleh sembarangan. Pasalnya, menurut riset yang terbit dalam Journal of Food, Nutrition and Population Health tahun 2020, cara menyimpan MPASI yang salah dapat memicu pertumbuhan mikrobiologi berbahaya yang menyebabkan si kecil keracunan. Tentunya Ibu tidak ingin hal tersebut terjadi pada si kecil, bukan? Untuk itu, berikut ini cara dan tips menyimpan MPASI di kulkas yang tepat.

BACA JUGA: 7 Resep MPASI Ubi Ungu yang Sehat untuk Bayi dan Manfaatnya

Cara Menyimpan MPASI yang Benar

resep mpasi 1 tahun
Unsplash/Rachel Loughman

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu cara menghindari kerepotan masak secara berulang, Ibu dapat menyimpan MPASI untuk dikonsumsi esok hari atau maksimal 2 hari kemudian.

Ibu tidak perlu khawatir akan kandungan gizi MPASI yang dibekukan, sebab proses pembekuan tidak akan merusak mikronutrien maupun makronutrien yang ada di dalam makanan. Untuk itu, berikut cara menyimpan MPASI di kulkas yang benar dan bisa tahan lama.

1. MPASI harus segera didinginkan dalam waktu 1-2 jam setelah dimasak

Ibu dapat mempercepat proses pendinginan makanan dengan cara mengipasi atau mengaduknya secara konsisten. Apabila MPASI berbahan dasar nasi dan Ibu ingin menyimpan, dinginkan secepat mungkin tapi jangan sampai melebihi waktu 1 jam dan langsung masukkan ke dalam kulkas. 

Setelah dingin, segera masukkan MPASI ke dalam lemari pendingin (kulkas) dengan suhu di bawah 5° C. Perlu diingat, MPASI berbahan dasar nasi hanya bisa bertahan selama 24 jam di dalam kulkas. Selepas itu, Ibu harus membuang MPASI berbahan dasar nasi yang disimpan. 

2. Ibu dapat menyimpan MPASI berbentuk puree dengan membekukannya dalam ice cube trays (cetakan es batu)

Namun, pastikan Ibu membungkus cetakan es dengan rapat menggunakan plastic wrap. Begitu beku, Ibu dapat memindahkan MPASI ke dalam wadah makan yang tertutup rapat. 

3. MPASI kombinasi buah dan sayur dapat disimpan di kulkas selama 2-3 hari

Tapi dapat juga bertahan hingga 6-8 bulan jika disimpan di dalam freezer. Kemudian untuk MPASI kombinasi daging dan telur dapat disimpan di kulkas 24 jam. Namun dapat bertahan hingga 1-2 bulan apabila disimpan dalam freezer.

Sedangkan MPASI kombinasi daging dan sayuran hanya dapat disimpan 1-2 hari di dalam kulkas, namun dapat disimpan hingga 1-2 bulan di dalam freezer.  

4. Simpan MPASI di dalam wadah bersih dan tertutup rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri berbahaya

Selain itu, pastikan wadah plastik bertuliskan BPA free (bebas dari bisphenol A, bahan kimia berbahaya) agar tidak mengganggu kesehatan si kecil. Di dalam kulkas, jangan meletakkan MPASI yang telah matang berdekatan dengan bahan makanan mentah. 

5. Pastikan Ibu telah membungkus semua daging dan ikan dengan benar

Pastikan bahan yang disimpan dalam kulkas dengan plastik tertutup atau memasukkannya ke dalam wadah yang rapat. Lalu jangan berikan MPASI kepada si kecil ketika makanan tersebut sudah berada di luar kulkas selama 2 jam atau lebih.

6. Tulis tanggal pembuatan MPASI di wadah untuk memudahkan Ibu dalam mengingatnya

Setelah memasukkan MPASI ke dalam satu buah wadah, Ibu harus menuliskan tanggal pembuatannya di bagian luar wadah tersebut. Ibu juga dapat menempelkan label yang sudah ditulis tanggal pembuatan MPASI tersebut ke wadahnya. Hal ini dilakukan agar Ibu tidak lupa serta mencegah penggunaan MPASI yang sudah disimpan terlalu lama.

BACA JUGA: Resep MPASI Sup Daging Giling, Mudah dan Favorit Si Kecil!

Cara Menghangatkan MPASI yang Benar

resep mpasi 1 tahun
Pexels/Karolina Grabowska

Tentunya sebelum memberikan MPASI yang disimpan di dalam kulkas kepada si kecil, Ibu perlu memanaskannya terlebih dahulu agar terhindar dari kontaminasi kuman atau bakteri berbahaya.

Menghangatkan MPASI bertujuan untuk memberikan makanan yang lebih nikmat dan lebih disukai oleh si kecil. Tapi yang perlu Ibu ketahui, cara menghangatkan MPASI yang benar dan aman perlu diperhatikan. Untuk itu, berikut ini beberapa tipsnya.

1. Cairkan MPASI beku dalam kulkas

Sebelum cara menghangatkan MPASI dilakukan, Ibu perlu mencairkannya terlebih dahulu. Nah, cara paling aman untuk mencairkan MPASI yang beku adalah dengan cara memindahnya dari freezer ke bagian cooler (pintu atau rak kulkas).

Jangan pernah mencairkan MPASI yang beku di dalam suhu ruangan. Sebab hal itu dapat menyebabkan makanan rentan terkontaminasi mikroba berbahaya. 

2. Cairkan MPASI beku dengan microwave

Apabila Ibu terburu-buru dan lupa mengeluarkan MPASI dari freezer, ada cara menghangatkan MPASI yang cepat untuk dilakukan. Ibu dapat mencairkan MPASI beku menggunakan microwave dengan mengaktifkan mode defrost.

Setelah mencair, Ibu perlu segera mengolah MPASI, baik dilanjutkan dengan microwave atau menggunakan kompor. Sebab, dalam proses mencairkan makanan mungkin ada sebagian area yang sudah hangat dan mungkin mulai matang. Hal ini kemungkinan membuat makanan sudah berada di suhu yang optimal bagi bakteri untuk tumbuh.

3. Hangatkan MPASI dengan kompor

Apabila makanan sudah mencair, Ibu bisa melakukan cara menghangatkan MPASI dengan kompor. Caranya, letakkan panci atau wajan anti lengket di atas api kecil. Aduk pelan secara berkala agar panas tersebar merata. Saat memanaskan MPASI, Ibu harus memastikan makanan sudah matang sempurna hingga mengeluarkan uap. Jadi bukan hanya hangat saja. 

Setelah MPASI dipanaskan, biarkan sejenak supaya suhunya hangat saat diberikan kepada si kecil. Walau begitu, jangan membiarkan MPASI terlalu lama dalam suhu ruangan. Sebab, dalam waktu 2 jam, bakteri akan mulai berkembang dan berlipat ganda dengan cepat.

Pastikan Ibu hanya memanaskan MPASI yang sudah disimpan sekali saja, tidak boleh lebih. Kalau ada makanan tersisa, Ibu tidak perlu ragu untuk membuangnya. Karena, MPASI yang telah tersentuh mulut bayi atau sendok bisa jadi telah mengandung bakteri.

4. Hangatkan MPASI dengan microwave

Selain menggunakan kompor, Ibu juga dapat melakukan cara menghangatkan MPASI dengan microwave. Saat Ibu memanaskan MPASI menggunakan microwave ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

Pertama, jangan panaskan MPASI yang disimpan di dalam jar langsung ke dalam microwave. Pindahkan dulu MPASI ke dalam wadah makanan yang berlabel microwave safe sesuai porsi yang dibutuhkan. 

Dengan begitu, Ibu dapat mengaduk dan memastikan makanan sudah matang merata. Microwave cenderung memproduksi panas yang tidak merata. Jadi, setelah dipanaskan, mungkin masih ada bagian makanan yang dingin dan ada bagian makanan yang justru terlalu panas. 

Oleh karena itu, setelah 30 detik di dalam microwave, sebaiknya Ibu keluarkan dulu MPASI-nya dan aduk rata dulu sebelum memasukkannya kembali. Setelah makanannya benar-benar panas, tunggu sekitar 30-45 detik dulu sampai suhunya agak turun, lalu Ibu perlu tes sendiri temperatur makanannya.

Pastikan suhu makanannya sudah hangat suam kuku (hangat suhu ruang) sebelum mulai memberikannya pada si kecil.  Tapi yang perlu diingat adalah jangan pernah melakukan cara menghangatkan MPASI yang terbuat dari daging, sosis, atau telur dengan menggunakan microwave karena panas yang dihasilkan tidak merata.

Bagian makanan yang tidak dipanaskan dengan baik rawan terkontaminasi bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E-coli. Sebaiknya, panaskan dengan wajan di atas kompor.

5. Selalu cicipi MPASI sebelum diberikan 

Agar Ibu mengetahui dengan pasti apakah MPASI yang sudah dipanaskan masih layak konsumsi atau tidak, pastikan Ibu mengecek bau dan mencicipi rasanya terlebih dahulu sebelum diberikan pada si kecil. Walaupun kotak makanan sudah diberi label tanggal dan komposisi, tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan ulang.

BACA JUGA: 12+ Resep MPASI 1 Tahun yang Sehat dan Bergizi untuk Si Kecil

Manfaat MPASI Bagi Si Kecil

resep mpasi 1 tahun
Unsplash/Hui Sang

Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau MPASI adalah makanan pelengkap gizi bayi yang mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi. MPASI yang diberikan harus dapat memberikan gizi tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang sedang tumbuh.

Kebutuhan gizi yang tinggi tersebut tidak hanya bisa didapat dari ASI saja, tetapi juga membutuhkan tambahan dari MPASI ini. Berikut ini adalah beberapa manfaat MPASI yang wajib diketahui.

  • Pelengkap nutrisi bagi bayi

Meskipun ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, tetapi bayi yang sudah berusia di atas enam bulan akan membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan nutrisi lainnya. Maka dari itu, orangtua harus memberikan MPASI agar dapat memenuhi kebutuhan gizi dari bayi yang tinggi tersebut.

Perlu diingat bahwa MPASI hanya merupakan makanan pendamping. Artinya, Ibu harus tetap memberikan ASI secara teratur kepada bayi karena sumber nutrisi utama yang dibutuhkan oleh bayi masih berasal dari ASI, sedangkan MPASI hanya sumber pelengkap nutrisi yang dibutuhkan bayi.

  • Mengenalkan, melatih, dan membiasakan bayi makan

Pemberian MPASI bertujuan untuk mengenalkan, melatih, dan membiasakan bayi untuk mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi seiring dengan pertambahan usianya. Pasalnya di masa ini si kecil juga perlu diajarkan bagaimana mengunyah, menelan, mengenalkan tekstur makanan, melatih ototnya, dan seterusnya.

  • Membantu tumbuh kembang gigi dan rahang 

Setelah berusia di atas enam bulan, bayi Ibu membutuhkan makanan pendamping. Yang perlu Ibu ketahui adalah pemilihan makanan pendamping ASI ini akan mempengaruhi tumbuh kembang gigi dan rahang. Gerakan mulut bayi Ibu saat baru lahir terbatas hanya menghisap dan menelan. 

Di usia enam bulan, biasanya gigi susu bayi sudah mulai tumbuh. Di saat yang sama, bayi Ibu juga mulai mengembangkan kemampuan untuk menggerakkan lidah guna membantu proses mengunyah serta menelan. Ini berarti di usia enam bulan konsistensi makanan pelan-pelan harus ditingkatkan, dari lembut hingga semakin padat agar dia mengenal tekstur serta belajar menelan.

Mengapa? Pemberian MPASI untuk bayi yang dilumatkan secara terus-menerus akan membuat bayi malas mengunyah. Padahal gerakan mengunyah turut merangsang pertumbuhan gigi, dan menguatkan otot-otot yang ada di dalam rongga mulut.

Tak hanya itu, pengenalan makanan bertekstur padat juga melatih dan menguatkan lidah, yang berperan dalam pelafalan huruf dan pengucapan kata.

BACA JUGA: 8 Manfaat Ceker Ayam untuk Bayi, Jadi MPASI Penuh Nutrisi!

Ketahui Porsi Saji MPASI Sesuai Usia Bayi

resep mpasi 1 tahun
Unsplash/Julien Pianetti

Gak kalah penting dengan poin sebelumnya, baiknya Ibu wajib tahu seberapa banyak porsi makan bayi sesuai usianya. Menurut World Health Organization (WHO), pada usia 6-8 bulan bayi harus menerima MPASI sebanyak 2-3 kali sehari.

Porsi yang dianjurkan yaitu sebanyak 2-3 sendok makan. Pada usia 9-11 bulan, Ibu bisa meningkatkan pemberian MPASI menjadi 3-4 kali per hari, dengan porsi yang juga ditingkatkan secara perlahan hingga maksimal 250ml atau sebanyak setengah mangkuk makan si kecil.

Dengan mengetahui porsi saji MPASI ini, Ibu akan lebih mudah dalam melakukan penyimpanannya.

Itulah tadi cara menyimpan MPASI di kulkas dan cara menghangatkannya. Menyimpan MPASI sangat penting untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang tepat. MPASI menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara normal.

Agar MPASI tetap bergizi dan sehat, Ibu memang harus menyimpan MPASI dengan benar seperti yang sudah dijelaskan di atas. Ibu juga harus memastikan bahwa semua peralatan makan dan bahan yang digunakan bersih dan steril. 

Proses menyimpan MPASI juga harus dilakukan dengan cepat, untuk mencegah bakteri berkembang. Juga, jangan lupa untuk menyimpan MPASI di tempat yang dingin dan kering, seperti lemari es atau kulkas.

Dengan memperhatikan hal-hal ini, Ibu dapat memastikan bahwa MPASI tetap sehat dan bergizi untuk si kecil. Itulah kenapa, mengetahui cara menyimpan MPASI menjadi sangat penting. Semoga artikel ini bisa membantu ya.