Jangan dianggap sepele! Kenali apa itu baby blues dan ketahui cara mengatasinya.
Kehadiran buah hati setelah melalui proses persalinan menjadi salah satu kebahagiaan besar bagi kedua orangtua. Namun, ada beberapa ibu yang justru terlihat sedih dan cemas usai melahirkan sang buah hati. Hal ini dinamakan dengan baby blues.
Keluhan ini bisa datang dan pergi, namun tetap harus diatasi dengan benar. Terkesan sepele memang, tapi jangan meremehkan ibu yang sedang mengalami sindrom ini. Kenali gejala, faktor-faktor penyebab baby blues, hingga penangannya.
Apa itu baby blues?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, baby blues syndrome artinya sindrom yang dialami seorang ibu pasca melahirkan. Sindrom ini dapat berlangsung kurang lebih 5 hari setelah proses persalinan dan membuatsang ibu merasakan depresi ringan.
BACA JUGA: 10 Cara Memanjangkan Rambut dengan Cepat & Alami, Ampuh
Ciri-ciri baby blues syndrome
Sindrom ini terjadi kepada wanita yang baru saja menjadi. Tapi, tidak menutup kemungkinan dia akan merasakan sindrom baby blues anak kedua. Ada beberapa ciri yang dialami seorang ibu ketika mengalami sindrom ini, di antaranya adalah:
- Merasa perasaannya sedih dan depresi sehingga bisa dengan tiba-tiba menangis
- Menjadi mudah marah dan munculnya rasa takut secara berlebihan. Emosi akan menjadi labil dan naik turun
- Susah untuk tidur dan sering sakit kepala
- Sering tiba-tiba muncul perasaan takut berlebihan
- Mudah tersinggung
- Tidak sabaran dan mudah khawatir
- Mulai mengeluh dan kewalahan dalam mengurus bayi
- Sulit berkonsentrasi
Faktor penyebab
Ada beberapa faktor yang bisa membuat seorang ibu mengalami baby blues. Mulai dari kurangnya waktu tidur karena kelelahan sampai perubahan hormon dan mood. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurang tidur
Penyebab pertama yang memicu baby blues adalah kurang tidur. Bagi ibu yang harus menjaga buah hati saat baru lahir bisa membuat porsi istirahat di malam harinya berkurang drastis. Ketika terlalu kelelahan bisa menjadi salah satu penyebab sindrom itu terjadi, lho. Mulai dari menyusui, mengganti popok, ataupun ketika sang buah hati sedang rewel juga bisa jadi penyebab kelelahannya.
2. Susah beradaptasi
Adaptasi dengan peran dan tanggung jawab baru menjadi ibu bisa menjadi salah satu faktor penyebab syndrome baby blues. Transisi ini tidak selamanya bisa diterima adaptasinya oleh semua ibu. Ini juga menyebabkan adanya rasa cemas berlebihan mengenai ketidakpuasan dalam merawat si kecil.
3. Perubahan hormon
Perubahan hormon bisa menjadi penyebab sang ibu mengalami sindrom baby blues. Itu karena, terjadi perubahan hormon yang cukup drastis yang dialami sang ibu setelah melahirkan. Hormon yang akan turun di dalam tubuh adalah progesteron dan estrogen yang mengakibatkan mood swing.
Faktor eksternal pun bisa menjadi salah satu penyebab dari sindrom ini. Sebut saja tentang pertanyaan dan penghakiman orang kepada ibu yang tidak melahirkan secara normal. Belum lagi dengan adanya berbagai komentar negatif yang tidak disadari bisa menjatuhkan mental si ibu.
Apakah baby blues berbahaya?
Jika dibiarkan dan tidak kunjung sembuh, baby blues bisa membahayakan baik untuk ibu maupun buah hati. Ibu dapat mengalami depresi serta halusinasi yang berlebihan. Jika si ibu mengalami hal tersebut, kesehatan secara fisik maupun mental akan terganggu. Akibatnya, kesehatan sang bayi juga akan terganggu.
Si kecil akan menjadi susah tidur dikarenakan merasakan kecemasan atau kegelisahan dari ibu. Memang ikatan dari ibu dan anak sejak dalam kandungan sampai saat melahirkan pastilah kuat. Maka dari itu, kemungkinan tersebut bisa terjadi.
Selain kesehatan bayi yang terganggu, produksi air susu ibu (ASI) juga akan ikut terganggu. Ketika ibu mengalami stres, akan berpengaruh pada banyaknya ASI yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit. Akibat dari produksi ASI yang kurang, bayi akan mendapatkan asupan makanan yang sedikit dan bisa membuat ia jadi semakin rewel.
BACA JUGA: Kisah dan Sejarah Sunan Ampel: Ajaran Moh Limo
Cara mengatasi sindrom baby blues
Adanya dukungan secara mental kepada sang ibu dari kerabat dekat, orangtua, ataupun suami bisa mengatasi sindrom ini. Umumnya, sindrom ini tidak berlangsung lama, kok. Ada beberapa cara lain untuk mengatasinya, di antaranya adalah:
- Olahraga secara rutin untuk mengalihkan perhatian serta kekhawatiran yang dialami oleh ibu
- Makan makanan yang bergizi juga bisa membantu mengatasinya. Dengan menghindari makanan dan minuman dengan jumlah karbohidrat yang tinggi karena akan memperparah perubahan mood
- Hindari alkohol dan rokok
- Meluangkan waktu untuk me time
- Jangan takut untuk bercerita kepada orang terdekat agar dapat melegakan atau membuat beban yang disimpan sendiri berkurang
- Jangan takut untuk berkonsultasi kepada ahlinya jika sekiranya sindrom ini tak kunjung sembuh
- Istirahat yang cukup untuk memperbaiki kualitas ASI dan kondisi kesehatan sang ibu
Menjadi seorang ibu merupakan tanggung jawab yang besar. Mulai dari mengurus, memberikan ASI, sampai mendidik anak dengan baik semuanya adalah tugas yang di samping mulia juga berat. Setangguh apapun dia, tidak menutup kemungkinan dia juga bisa mengalami baby blues.
Maka dari itu, jangan lupa untuk mengonsultasikan kepada yang ahli jika dirasa sangat mengganggu. Imbangilah dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi. Bila dirasa repot dan tidak ada waktu untuk belanja keluar, kamu bisa menyerahkannya kepada Aplikasi Super. Sembari menyusui sang buah hati, kamu bisa memilih dan membeli sembako untuk stok makanan di rumah. Setelah itu, pesanan bakal diproses dan diantar sampai ke depan rumahmu.
