Kisah Toko Bachtiar: Nekat Alih Profesi, Demi Rintis Bisnis Sendiri

Toko Bachtiar yang berlokasi di Lembung Kidul, Tunjungmekar, Kalitengah, Kabupaten Lamongan memiliki kisah menarik untuk diulas. Toko yang dirintis sepasang suami istri bernama Roni dan Tyas ini sudah berdiri sejak 2018. Sudah lima tahun lamanya berdiri, banyak momen telah dirasakan oleh Roni baik itu duka maupun suka.

Roni sendiri nekat beralih profesi dan memilih untuk berbisnis toko kelontong usai tidak merasakan perkembangan dalam pekerjaan sebelumnya. Dalam menjalankan bisnis ini pun, dirinya selalu mengedepankan tiga prinsip bisnis yaitu jujur, apa adanya, dan yakin kepada Tuhan. Tiga prinsip itulah yang mengantarkan Roni hingga akhirnya sukses berbisnis toko kelontong. Lalu bagaimana sih kisah Toko Bachtiar yang dirintis Roni hingga akhirnya bisa menjadi Super Agen of the Month? Yuk simak ceritanya bersama!

BACA JUGA : Kisah Toko Mlijo: Bukti Ketekunan Jadi Kunci Sukses Berbisnis

Mengenal lebih dekat Toko Bachtiar

Aplikasi Super

Toko Bachtiar dirintis oleh Roni dan Tyas sejak 2018. Sebelumnya Tyas merupakan seorang bidan yang bertugas di daerah Tuban, Jawa Timur. Ia memutuskan pindah ke Lamongan pada tahun 2017 untuk membantu orang tuanya berjualan. Sementara Roni merupakan guru SD. Ia ikut pindah bersama sang istri ke Lamongan dan tetap melanjutkan profesinya sebagai seorang guru. Terhitung, Roni telah mengabdi dalam dunia pendidikan selama 9 tahun di Tuban dan 5 tahun di Lamongan.

Hampir sepuluh tahun mereka bersama, pasangan ini pun dikaruniai 2 orang buah hati yang sangat manis. Anak pertama diberi nama Bachtiar dan anak kedua bernama Sufarin. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan untuk keluarga kecil Tyas dan Roni ternyata terus meningkat. Padahal gajinya sebagai seorang guru termasuk kecil dan pas-pasan.

Kegundahan dan rasa was-was Roni berakhir dengan keputusan besar, dirinya memutuskan untuk mengesampingkan pekerjaan utama sebagai guru dan nekat banting setir menjalankan bisnis toko kelontong. Usaha ini pun dia beri nama “Toko Bachtiar”, berharap nama dari buah hatinya ini bisa memberikan rezeki yang baik dan melimpah untuk keluarganya. Dengan modal awal yang pas-pasan dari mengkontrakan rumahnya di Tuban, Roni dan Tyas akhirnya bisa membuka usahanya tersebut.

Toko Bachtiar buka setiap hari mulai pukul 5 pagi sampai 5 sore. Alasan Tyas dan Roni memilih waktu tersebut adalah karena mereka berada di lingkungan pasar sehingga menyesuaikan waktu yang mana banyak orang akan pergi ke pasar. Selain itu, mereka memilih membuka toko hanya sampai sore agar mereka dapat bersantai bersama keluarga saat malam hari.

Tyas dan Roni merasakan kehidupannya berubah setelah membuka toko kelontong. Keduanya merasa memiliki waktu yang lebih untuk berkumpul dengan keluarga. Selain itu, profit dari bisnis tersebut kini sudah mencapai 5-10 juta rupiah per bulan. Sedangkan sebelumnya, jika ditotal gaji mereka hanya 1,5 juta rupiah per bulan. Hal inilah yang membuat mereka bertekad untuk menekuni bisnis toko kelontong.

BACA JUGA : Toko Dwi Ambarwati, Kisah Sukses Usaha yang Dijalankan Suami Istri

Suka duka berbisnis toko kelontong

Aplikasi Super

Dalam berbisnis, tentunya perasaan suka duka selalu mengiringinya. Tyas dan Roni pun merasakan hal yang sama. Meski sering merasakan capek saat toko sedang ramai, akan tetapi membuka kelontong membuat keduanya lebih fleksibel dalam mengatur waktu. Selain itu, penghasilannya juga lebih baik jika dibandingkan dengan profesi sebelumnya.

Toko Bachtiar pernah sempat tutup selama 3 bulan saat Tyas melahirkan anak kedua. Karena tutup cukup lama, Roni pun kehilangan banyak pelanggannya. Namun berkat ketekunannya, Toko Bachtiar secara perlahan mendapatkan pelanggannya kembali. 

Kunci sukses toko Bachtiar

Aplikasi Super

Tyas dan Roni sebelumnya tidak memiliki niatan untuk berbisnis. Tyas lantas belajar bisnis dari orang tua Tyas yang merupakan pedagang sembako di Lamongan. Sedangkan orang tua Roni adalah pedagang beras di Tuban. Dalam berbisnis, ada satu pesan dari orang tua Tyas yang selalu Roni ingat, yaitu fokus pada tujuan.

Dari pesan tersebut, Roni selalu mengatakan “kalah menang pikir keri, sing penting wani” sebagai motivasi untuk ia dan keluarganya. Tyas & Roni juga meyakini dan berpegang teguh pada 3 kunci sukses dalam berbisnis, di antaranya bersikap jujur, apa adanya, dan yakin bahwa Tuhan akan memberikan rezeki yang adil kepada setiap orang yang mau berusaha. 

BACA JUGA : Kisah Toko Sumber Barokah yang Bermula dari Impian Masa Kecil

Semakin berkembang bersama Aplikasi Super

toko bachtiar
Aplikasi Super

Toko Bachtiar semakin berkembang dan omzetnya terus naik setelah mengenal Aplikasi Super. Toko Bachtiar mengenal Aplikasi Super sejak awal 2022 lalu ketika ada Sales Force yang datang. Tyas dan Roni mengaku meski baru setahun menggunakan Aplikasi Super, keduanya merasa sangat puas dan terbantu. Mereka tidak perlu lagi repot-repot kulakan ke pasar yang jaraknya lumayan jauh dan menguras kantong. 

Keuntungan belanja di Aplikasi Super adalah barang diantar sampai depan toko tanpa harus bayar ongkir. Sehingga dapat menghemat modal sekaligus waktu. Tyas dan Roni jadi lebih memiliki banyak momen berharga dengan keluarganya karena Aplikasi Super mendukung kulakan hemat waktu.

Harga yang terjangkau dan banyak pilihan produk membuat Tyas dan Roni sangat senang belanja di Aplikasi Super. Bahkan, tak jarang Tyas & Roni menjadikan harga produk di Super, baik grosir maupun ecer sebagai salah satu patokan untuk menentukan harga produk di tokonya. Ketika Tyas & Roni mendapatkan produk dari Flash Sale Rp100 di Super, mereka akan menjual kembali produk tersebut dengan harga murah untuk bisa menarik pelanggan sehingga tokonya menjadi ramai.

Tyas dan Roni berterima kasih karena Aplikasi Super sudah sangat membantu mereka #BeraniJadiLebih dalam merintis sekaligus mengembangkan toko hingga seperti sekarang ini. Keduanya berharap jangkauan Aplikasi Super dapat semakin meluas hingga seluruh kabupaten di wilayah Indonesia.  

Itulah kisah inspiratif dari Toko Bachtiar yang terpilih menjadi Super Agen of the Month. Dari pasangan Tyas dan Roni kita semua bisa belajar bahwa tak selamanya keluar dari zona nyaman adalah hal yang menakutkan. Asalkan sudah memiliki rencana yang matang, keluar dari zona nyaman bisa menjadi pilihan bagi Sedulur yang ingin menambah penghasilan.

Berkat keberanian dan kenekatan pasangan ini beralih profesi, mereka bisa menemukan peluang usaha yang menguntungkan. Terkadang kita memang perlu membuka mata lebih lebar untuk melihat hal yang lebih besar di sekitar kita.