Sel telur pada wanita disebut ovum yang memiliki peran penting dalam proses reproduksi. Versi matangnya jika berhasil dibuahi oleh sel sperma atau spermatozoa akan berkembang menjadi zigot, kemudian embrio, dan akhirnya menjadi fetus atau janin.
Sel ini sendiri dibagi jadi dua jenis, sel telur yang belum matang atau oosit dan matang yang disebut ovum. Proses pematangan tersebut bukan proses yang instan. Butuh waktu dan komponen lain macam folikel atau rambut-rambut halus tempat sel tersebut bersemayam untuk akhirnya disalurkan ke tuba falopi saat sudah matang.
Tentunya masih banyak hal menarik tentang sel telur yang bisa kita ulik. Apa saja? Gulir ke bawah, Sedulur.
BACA JUGA: Mengenal Alat Reproduksi Wanita Lengkap dengan Gambarnya
1. Gambar sel telur
Secara anatomi, ovum adalah sel berukuran diameter sekitar 0,2 mm yang memiliki inti atau nukleus. Sementara bagian luarnya dikelilingi dinding membran dan serat-serat folikel. Bagian tengahnya disebut dengan sitoplasma, tempat di mana nukleus dan cortical granule berada.
2. Sel telur termasuk organ yang paling awal terbentuk pada perempuan
Sel telur terbentuk pada janin berjenis kelamin perempuan di usia 9 minggu. Merujuk dari University of Western Australia, di usia 5 bulan tubuh janin perempuan sudah memiliki 7 juta oosit. Meski begitu, saat akhirnya lahir mayoritas sel yang belum matang tersebut akan mati.
Meski sudah ada sejak lahir, bayi perempuan belum bisa mengalami siklus menstruasi karena absennya hormon gonadotropin. Hormon tersebut dilepaskan oleh hipotalamus pada otak yang fungsinya adalah menstimulasi atau mengaktivasi folikel agar bisa melakukan proses pematangan sel telur. Hormon gonadotropin baru diproduksi saat perempuan masuk usia pubertas.
3. Ovum berukuran lebih besar dari sel lainnya di dalam tubuh
Sel telur dihasilkan oleh ovarium dan berbentuk sel tunggal. Ukurannya melebihi sel-sel lain di dalam tubuh.
Sel telur besar artinya ia berisi ribuan komponen yang bertugas dalam perkembangan awal embrio, termasuk pematangan oosit seperti folikel dan stroma. Folikel berfungsi sebagai tempat pematangan oosit dan akhirnya nanti akan mengantarkan sel yang matang ke rahim melalui tuba falopi.
Melansir dari Encyclopedia Britannica, ada sekitar 300-400 folikel yang membantu pematangan sel telur pada perempuan yang memasuki usia produktif. Seiring pertambahan usia, jumlah tersebut akan berkurang. Di usia menopause, folikel yang tersisa akan mengalami degenerasi.
Merujuk pada artikel ilmiah Kinnear, dkk. dalam Jurnal Reproduction, stroma terdiri dari pembuluh darah, sel imun, saraf, pembuluh limfa, germinal epithelium, tunica albuginea, hilar mossy cells, stem cells, dan intraovarian rete ovarii. Komponen ini jarang dibahas, tetapi sebenarnya memiliki fungsi menjaga keberlangsungan dan kualitas folikel serta mendukung proses folikulogenesis atau pematangan sel telur oleh folikel.
BACA JUGA: 8 Aturan dan Cara Minum Teh Hijau Untuk Diet yang Efektif
4. Jumlah sel telur pada perempuan pasca pubertas
Melansir dari Healthline, saat pubertas perempuan bisa memproduksi 300-400 ribu telur per siklusnya. Namun, sekitar 1000 telur tersebut tidak matang dan akan dibuang. Tidak ada faktor eksternal spesifik yang mempengaruhi jumlah sel yang matang dan tidak. Bahkan pil KB, suplemen, keseimbangan hormon, dan kondisi kesehatan tidak berkaitan dengan jumlah sel telur yang mati. Namun, merokok, kemoterapi, dan radiasi tertentu bisa mempercepat proses kematian sel telur.
5. Hanya satu sel telur yang akan berhasil melewati proses ovulasi atau pembuahan
Meski ada ratusan oosit yang diproduksi ovarium, saat mendekati siklus menstruasi hanya akan ada satu telur yang mendominasi. Sel inilah yang akan disalurkan folikel ke tuba falopi untuk selanjutnya menunggu proses ovulasi, yaitu pembuahan oleh sel sperma. Kapan sel telur dilepaskan, biasanya 14 hari menjelang menstruasi.
6. Ovum hanya bisa dibuahi satu sel sperma
Jika ada satu sel sperma yang berhasil membuahi, ovum akan berubah bentuk agar ia tidak bisa ditempeli sperma lainnya. Kedua sel yang sudah menyatu tersebut akan berhenti di tuba falopi selama 3-4 hari sebelum akhirnya pergi ke rahim untuk dilakukan proses implantasi atau penempelan pada dinding rahim.
Proses ini memungkinkan terjadinya pendarahan atau munculnya flek pada perempuan. Ini disebabkan oleh penebalan dinding rahim dan produksi mucus untuk menyegel mulut rahim. Setelah tiga minggu, sel akan berubah menjadi gumpalan yang nantinya berkembang menjadi embrio.
Jika pembuahan tidak terjadi, dinding rahim yang sudah menebal seiring dengan persiapannya menyambut ovulasi akan luruh bersama dengan sel telur matang yang tidak bertemu sperma. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah menstruasi.
BACA JUGA: Mengenal Fakta tentang Tuba Fallopi, Ketahui Peran Pentingnya
7. Perempuan memasuki puncak usia reproduktifnya pada umur 20-an hingga awal 30-an
Di usia awal 20-an, kualitas ovum yang dihasilkan ovarium mencapai puncaknya. Mereka disebut viable atau memiliki peluang besar untuk bisa berkembang menjadi embrio bila dibuahi. Jumlah dan kualitasnya akan mulai menurun di usia 32 tahun menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists.
Tidak hanya karena jumlah ovum dan folikel yang berkurang, faktor penyebab menurunnya fertilitas juga berkaitan dengan kenaikan risiko gangguan pada organ reproduksi seperti leiomyomas, tubal disease, endometriosis, premature menopause dan lain sebagainya. Untuk itu, banyak yang menyarankan program hamil dilakukan di usia produktif. Bahkan beberapa memilih prosedur pembekuan sel telur untuk menyimpan sel berkualitas mereka di usia muda guna dipakai untuk keperluan di masa datang.
8. Ovum lebih langka dibanding sperma
Beda dengan sperma yang bisa beregenerasi dalam waktu yang sangat cepat, mencapai sekitar 1500 per detik yang artinya dalam sehari ada lebih dari 129 juta sperma yang diproduksi tubuh laki-laki. Sel telur membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diproduksi. Angkanya pun jauh lebih rendah.
Satu siklus 28-35 hari ada 300-400 ribu oosit, tetapi hanya akan ada satu yang akan pergi ke tuba falopi. Selisihnya sangat tajam. Itulah mengapa ovum dianggap lebih berharga dibanding sperma. Sangat mudah menemukan pendonor sperma, tetapi langka menemukan pendonor sel telut misalnya.
9. Proses pengambilan sel telur tidak semudah sel sperma
Beda dengan sperma yang bisa dilepaskan dengan cara ejakulasi dan masturbasi. Prosedur pelepasan sel ovum harus melalui prosedur medis yang cukup rumit. Termasuk pembedahan dan lain sebagainya. Ini berlaku bila pasangan ingin melakukan prosedur IVF atau pembuahan di luar rahim atau bila seseorang hendak membekukan atau mendonorkan ovumnya.
10. Semua proses reproduksi terjadi pada organ reproduksi perempuan
Dari penjelasan di atas sebenarnya sudah bisa disimpulkan bahwa hampir semua proses reproduksi manusia terjadi pada tubuh perempuan. Mulai dari pematangan ovum, pembuahan, hingga akhirnya implantasi dan perkembangan embrio menjadi fetus. Semuanya melalui proses yang tidak sebentar, sistematis, dan perlahan.
BACA JUGA: Fakta Penting Menstrual Cup Hingga Risiko & Pemakaiannya
11. Ibu mewariskan sebagian besar gennya pada keturunannya
Melansir Genetic Engineering and Biotechnology News, peneliti menemukan bahwa secara umum DNA ibu mendominasi gen keturunannya dibanding DNA ayah. Pada anak perempuan, jumlah gen yang diwarisi dari sang ayah dan ibu cenderung seimbang alias 50:50. Namun, pada anak laki-laki, jumlah gen ayah hanya sebesar 49% dan sisanya adalah gen ibu.
Ibu juga secara eksklusif mewariskan DNA mitokondria yang nantinya bisa dipakai untuk memprediksi risiko penyakit dan usia harapan hidup. Penyakit yang diturunkan risikonya antara lain sklerosis, aneurisma, diabetes tipe 2, gangguan ginjal dan jantung, serta lain sebagainya.
Itulah beberapa hal menarik dari ovum yang wajib kita tahu. Ternyata proses reproduksi tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Sel telur sendiri menjadi faktor terbesar dalam proses tersebut, tak heran jika beban calon ibu sangat berat. Kebanyakan urusan reproduksi menjadi “beban” bagi perempuan. Semoga informasi di atas bisa membuka wawasan dan meningkatkan empati Sedulur pada kawan atau kerabat yang sedang berjuang memperoleh keturunan.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.