Etnis Tionghoa memiliki beragam tradisi yang kerap dijalankan saat hari-hari besar dan salah satu tradisi paling terkenal di masyarakat Tionghoa adalah Sangjit. Sangjit adalah perayaan pernikahan yang cukup populer dan masih tetap berjalan sampai saat ini. Meskipun zaman sudah modern, namun Sangjit masih menjadi tradisi yang tak boleh ditinggalkan dan dilupakan begitu saja.
Seiring perkembangan zaman, Sangjit menjadi tradisi dengan tata cara yang jauh lebih sederhana dan tentunya dengan sentuhan gaya lebih kekinian. Nah, pada artikel ini akan mengulas tradisi Sangjit dan prosesi dalam menjalankan seserahan Sangjit. Untuk itu, yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: 30 Ucapan Anniversary Pernikahan, Romantis & Menyentuh Hati
Apa itu Sangjit?
Tradisi Sangjit adalah sebuah acara lamaran sekaligus pertunangan resmi dan diawali dengan seserahan. Dimulai dari pihak keluarga pria akan membawa beragam hantaran atau hadiah dalam beberapa nampan kepada pihak keluarga wanita. Upacara Sangjit biasanya diadakan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat saja. Umumnya dalam tradisi Sangjit hampir selalu dilakukan di negara-negara Asia termasuk salah satunya di Indonesia.
Selain berdasarkan kesepakatan antar keluarga, dalam mengadakan acara ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Semuanya perlu perencanaan matang seperti penentuan hari baik tanggal pernikahan, penentuan waktu pelaksanaan Sangjit juga didasarkan pada perhitungan khusus menurut kepercayaan Tionghoa. Sementara waktu pelaksanaan Sangjit berapa lama sebelum pernikahan, umumnya digelar pada siang hari atau sekitar pukul 10.00 – 13.00 dan dilaksanakan minimal satu minggu sampai enam bulan sebelum hari pernikahan.
Makna Sangjit
Selain mengetahui penjelasan Sangjit maka berikutnya makna dalam seserahan Sangjit. Umumnya upacara Sangjit adalah upacara yang dilakukan sebagai syarat dan harus dilalui oleh para pasangan atau salah satunya memliki darah keturunan Tionghoa. Tidak hanya menunjukkan komitmen serius, acara ini dianggap sakral karena melibatkan keluarga besar dari kedua belah pihak. Memaknai seserahan Sangjit tidak terbatas hanya sebagai aksi tukar hadiah atau serah terima antar dua keluarga saja.
Namun, makna Sangjit lebih dalam adalah suatu perhelatan yang penuh makna positif serta kearifan lokal budaya Tionghoa. Tujuannya pun agar generasi penerus selalu ingat akan asal-usul mereka. Sangjit merupakan kesempatan dalam mendapatkan restu dari kedua belah pihak sebelum menuju ke jenjang pernikahan sesungguhnya.
BACA JUGA: 12 Hadist dan Ayat Tentang Pernikahan, Membuka Hati & Pikiran
Isi hantaran pihak pria dalam upacara Sangjit
Berbeda halnya dengan seserahan pernikahan di masyarakat pada umumnya. Untuk seserahan Sangjit berisi beberapa bahan untuk riasan wanita seperti peralatan makeup, pakaian wanita, minuman anggur dan masih banyak lagi. Guna membahas apa saja isi hantaran yang diberikan oleh pihak pria, yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Kotak atau nampan hantaran
Di kalangan masyarakat Tionghoa menggunakan kotak atau nampan seserahan berwarna merah dapat membawa kegembiraan bagi calon pengantinya dalam menempuh hidup baru. Dalam pemberian nampan hantaran, jumlah kotaknya pun harus genap. Seperti 8, 12, 16 dan 18. Meskipun harus berjumlah genap, namun ada satu angka yang tak boleh dilibatkan yaitu angka 4.
Sebab di masyarakat Tionghoa angka 4 akan mengundang kesialan dan dalam bahasa Mandarin angka 4 memiliki kesamaan bunyi dengan kata yang bermakna kematian. Itulah mengapa angka 4 tidak dilibatkan.
Angpau berisi uang susu dan uang pesta
Tak hanya kotak nampan saja yang diberikan dari pihak pria, namun terselip pula angpau berisi uang susu dan uang pesta. Jumlah uang ini bebas dan tidak terbatas karena tergantung dari kemampuan mempelai pria. Namun nominalnya harus mengandung unsur angka 8 dan 9 yang artinya keberuntungan dan kekal. Selanjutnya, uang tersebut dimasukkan ke dalam dua amplop besar berwarna merah atau angpau dengan bertuliskan huruf Mandarin dan memiliki arti kebahagiaan berlipat ganda.
Satu set pakaian wanita
Tak hanya angpau atau uang mahar yang harus diberikan oleh mempelai pria, namun juga satu set pakaian wanita. Hantaran ini memiliki makna bahwa kelak calon mempelai pria harus sanggup memenuhi segala kebutuhan sandang calon mempelai wanita.
Perlengkapan makeup
Selanjutnya hal yang tak kalah penting adalah pemberian perlengkapan makeup kepada mempelai wanita. Satu set makeup biasanya sudah harus ada dalam nampan yang diberikan oleh pihak pria. Harapannya agar mempelai wanita bisa merawat diri sehingga selalu berpenampilan cantik dan menarik khususnya saat hari pernikahaan tiba.
Perhiasan
Sama halnya dengan acara seserahan di masyarakat umum atau Sangjit Islam, hal yang tidak boleh dilewatkan pada prosesi hantaran adalah perhiasan untuk sang mempelai wanita. Perhiasan yang diberikan umumnya terbuat dari emas dan dalam satu rangkaian lengkap terdiri dari kalung, liontin, cincin, anting sampai gelang dengan kotak perhiasan berwarna merah.
Buah-buahan segar
Dalam seserahan Sangjit pihak mempelai pria juga akan memberikan buah-buahan segar kepada calon mempelai wanita. Namun dalam memberikan buah-buahan segar ini, juga harus berjumlah genap. Buah apel dan jeruk adalah buah segar dan kerap digunakan dalam nampan Sangjit. Selain warnanya senada dengan warna merah dan emas, kedua buah ini memiliki bentuk bulat, rasa manis dan mudah didapatkan. Tak hanya sampai di situ saja, buah-buahan ini memiliki arti kedamaian, kebahagiaan, kesejahteraan dan rezeki berlimpah.
Lilin merah yang diikat pita merah
Dalam hantaran pria juga disisipkan dua lilin merah dengan gambar naga (liong) dan burung phoenix (hong) dan diikatkan dengan pita merah. Sepasang lilin ini memiliki simbol penerangan, keselamatan, perlindungan dan penangkal energi negatif yang bisa muncul saat pernikahan tiba.
Sepasang kaki babi atau makanan kaleng
Kaki babi dipercaya dapat mengusir kesialan dan mengandung makna keselamatan. Maka banyak tradisi Tionghoa kuno yang masih mengikutsertakan potongan kaki babi dalam seserahan Sangjit. Namun jika tidak memungkinkan hantaran dapat diganti dengan kaki babi yang dikemas dalam kaleng atau jenis makanan kaleng.
Aneka macam kue dan manisan
Tak hanya itu saja dalam hantaran Sangjit dilengkapi pula dengan kue-kue dan manisan khas Tionghoa. Salah satunya adalah kue mangkok berwarna merah dan hantaran ini mengandung makna harapan untuk kehidupan pernikahan yang akan selalu harmonis, rezeki berlapis-lapis dan kedudukan semakin tinggi.
Dua botol anggur merah
Selanjutnya sepasang botol anggur merah dan diberikan oleh pihak mempelai pria di mana pemberian botol anggur ini, memiliki arti sebagai arak pernikahan. Hantaran ini menandakan keberuntungan untuk orangtua wanita
BACA JUGA: 17 Ide Kado Pernikahan Untuk Sahabat, yang Unik & Bermanfaat
Hadiah dari calon mempelai wanita
Selanjutnya setelah pihak pria memberikan hantaran kepada calon mempelai wanita, maka berikutnya pihak wanita pun akan sebaliknya memberikan balasan kepada pihak pria. Lantas apa saja hadiah yang diberikan oleh pihak wanita, yuk simak ulasan lengkap di bawah ini Sedulur.
- Angpau sisa uang pesta yang dikembalikan sebagian, jika keluarga wanita memutuskan biaya pernikahan akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pria.
- Separuh isi nampan dari jumlah buah-buahan, kue, manisan, serta makanan kaleng yang diberikan saat seserahan awal.
- Barang-barang keperluan calon mempelai pria, seperti pakaian lengkap berisi baju, kemeja, celana panjang, sepatu, ikat pinggang, jam tangan, parfum, perlengkapan mandi, pakaian dalam, dan saputangan.
- Sepasang lilin merah bergambar naga yang diberikan saat seserahan awal.
- Dua botol sirop berwarna merah sebagai balasan dari pemberian arak atau anggur merah.
- Makanan manis seperti permen dan cokelat.
- Angpau berisi uang untuk dibagikan kepada para pembawa nampan dari pihak mempelai pria.
Prosesi Sangjit
Sangjit bahasa Mandarin SONG(送) dan diartikan sebagai “mengatarkan” sehingga Sangjit merupakan upacara seserahan berupa seperangkat hasil Bumi. Lalu dalam pelaksanaan prosesi seserahan Sangjit pun tak boleh dilakukan asal-asalan. Semuanya harus tetap sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. Yuk simak prosesinya.
- Calon pengantin pria berangkat dari rumahnya bersama keluarga dan para pemegang nampan seserahan.
- Perwakilan dari keluarga wanita beserta para penerima seserahan yang bertugas akan menantikan kedatangan rombongan calon pengantin pria di depan pintu rumah pada waktu yang telah ditentukan.
- Acara dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan, lalu rombongan pria masuk ke rumah calon pengantin wanita. Rombongan yang menjadi pembawa nampan seserahan biasanya adalah wakil keluarga yang belum menikah.
- Pada saat prosesi serah terima nampan ini sebaiknya calon pengantin pria dan orangtuanya tidak ikut terlibat langsung. Calon pengantin wanita juga dilarang hadir, apalagi menerima seserahan. Mereka hanya diperkenankan hadir pada acara setelah pengantar seserahan selesai melakukan tugasnya.
- Nampan seserahan diberikan satu per satu secara berurutan sesuai ketentuan. Biasanya, nampan urutan pertama merupakan hantaran untuk kedua orangtua calon pengantin wanita, seperti uang susu dan uang pesta lalu disusul dengan barang-barang lain untuk calon pengantin wanita dan seterusnya.
- Serangkaian barang seserahan yang telah diterima dengan baik oleh pihak mempelai wanita dibawa ke dalam kamar atau ditaruh di meja untuk dipajang sebelum dibagikan.
- Kemudian acara dibuka dengan sambutan yang dilakukan oleh kedua pihak keluarga dan dilanjutkan dengan mengobrol santai. Acara ini juga dapat dilanjutkan dengan makan siang, yaitu pihak calon pengantin wanita sebagai tuan rumah akan mempersilakan pihak calon pengantin pria untuk menyantap hidangan.
- Usai makan siang, seserahan yang telah diambil sebagian oleh pihak calon pengantin wanita diserahkan kembali kepada para pembawa nampan Sangjit beserta hadiah seserahan balasan. Seserahan balasan ini akan dibawa oleh para pembawa seserahan.
- Pada akhir acara, wakil dari keluarga wanita akan memberikan angpau kepada setiap pembawa seserahan. Angpau ini memiliki arti doa enteng jodoh untuk para pembawa seserahan yang masih lajang.
Biaya Sangjit
Dalam prosesi seserahan Sangjit memang membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sebab, biaya tersebut disesuaikan dengan total isi hantaran yang akan diberikan oleh pihak pria ataupun wanita. Meski demikian sekarang ini banyak jasa wedding organizer membuat paket Sangjit. Dikutip dari laman Bridestory, mereka menawarkan paket Sangjit dengan harga mulai Rp1.500.000 dan lengkap dengan segala kebutuhan dalam pernikahannya.
Perbedaan Sangjit dan Tingjing
Dalam budaya masyarakat Tionghoa selain upacara Sangjit ada pula Tingjing. Keduanya sama-sama menyangkut sebuah prosesi pernikahan. Meski demikian dua istilah ini memiliki perbedaan dan beda Sangjit dan Tingjing terletak pada waktunya saja. Untuk Tingjing adalah acara lamaran itu sendiri, sedangkan Sangjit adalah acara seserahan dan biasanya dilakukan satu bulan hingga satu minggu menjelang hari pernikahaan.
Itulah penjelasan mengenai tradisi Sangjit mulai dari pengertian sampai dengan prosesi pelaksanaanya. Semoga ulasan ini menambah wawasan kita mengenai sejarah dan budaya di masyarakat Tionghoa pada umumnya Sedulur.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.