Orientasi: Pengertian, Tujuan, Jenis, & Contohnya

Dalam proses penulisan teks naratif kita akan mengenal yang dinamakan orientasi. Menurut KBBI, orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap, arah, tempat, dan sebagainya dengan tepat dan benar. Bisa juga berarti pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan. Dari sini sebenarnya arti orientasi adalah dan contohnya dalam teks tidak jauh berbeda.

Dalam kepenulisan, orientasi dibuat untuk menentukan arah cerita atau narasi yang akan ditulis. Tujuannya agar pembaca bisa memahami teks dengan runtut dan tahu arah dari informasi yang disampaikan. Lebih lengkapnya, Sedulur bisa membaca bahasan di bawah.

1. Apa itu teks naratif?

Sebelum membahas contoh orientasi, ada baiknya kita memahami dulu apa yang disebut dengan teks naratif. Melansir Masterclass, teks naratif adalah teks yang bertujuan mempresentasikan urutan peristiwa secara urut untuk membuat cerita yang baik dan bisa dipahami. Teks naratif tidak selalu berbentuk cerita (novel dan cerpen), bisa esai, memoar atau biografi dan artikel jurnalistik.

Secara umum teks naratif tersusun dari tiga bagian, permulaan, tengah, dan akhir. Namun, mereka bisa disusun secara non-linear atau tidak urut. Misalnya dengan menyelipkan flashback di tengah cerita. Berikut beberapa jenis kepenulisan naratif yang berkembang.

Linear narrative adalah jenis teks naratif yang disusun berdasarkan urutan waktu yang runtut dari awal hingga akhir. Kronologinya jelas dan biasanya lebih mudah diikuti karena lebih sederhana. Meski begitu, tidak berarti penulisan jenis ini kurang menarik.
Non-linear narrative adalah jenis teks naratif yang tidak mengikuti urutan waktu secara pakem. Penulis bisa saja kembali ke masa lalu lewat flashback di satu bab, kemudian kembali ke masa kini di bab berikutnya. Atau bahkan lewat pikiran atau benak sang tokoh yang berupa fragmen memori. Ini membuat cerita lebih dinamis, tetapi penulis harus berhati-hati agar tidak membuat pembaca lelah dan bingung.
Quest narrative adalah tipe teks naratif yang isinya fokus pada perjalanan tokoh utama dalam menghadapi sederet tantangan dan hambatan untuk meraih satu tujuan. Biasanya kronologinya berurutan.
Viewpoint narrative merupakan jenis teks narasi yang dibuat dari satu sudut pandang. Bisa tokoh utama atau karakter lain yang berperan sebagai pengamat dalam cerita. Gaya penceritaannya bisa saja subjektif dan ini sah-sah saja dalam gaya penulisan naratif. Apalagi fiksi.

2. Struktur teks naratif

Merujuk pada jurnal Magister Scientiae yang ditulis Sari, dkk. pada 2011, teks narasi terdiri dari empat bagian, yaitu orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi. Namun, ada pula yang menambahkan coda atau reorientasi yaitu penutup yang berupa pelajaran yang bisa dipetik dari sebuah cerita atau teks yang sedang dibaca.

3. Struktur orientasi

Masih bersumber dari jurnal yang sama orientasi dalam teks adalah awal dari sebuah teks atau cerita. Ia berfungsi memperkenalkan karakter, latar tempat, dan latar waktu. Lima pertanyaan penting yang harus dijawab dalam orientasi adalah apa, siapa, di mana, kapan, dan mengapa. Lebih rincinya seperti ini.

Siapa yang menceritakan atau diceritakan dalam teks atau cerita?
Kapan cerita atau kejadian berlangsung?
Di mana lokasi kejadian atau cerita tersebut terjadi?
Apa jalan cerita yang akan disampaikan?
Mengapa cerita ini penting dibahas, atau mengapa harus diceritakan dengan cara tersebut?

4. Pengembangan karakter

Struktur orientasi adalah hal yang wajib dipahami saat mulai menulis sebuah cerita. Dari penjelasan di poin sebelumnya, Sedulur pun paham bahwa karakter adalah hal yang krusial dalam cerita dan harus sudah dicantumkan sejak fase atau bagian orientasi yang letaknya di awal. Karakter harus memiliki watak, sifat, dan peran tertentu sehingga pembaca bisa memahaminya sebagai satu tokoh yang utuh.

Biasanya karakter atau tokoh memiliki sifat-sifat manusia. Meskipun, ia dikemas dalam bentuk hewan atau makhluk mitologi sekalipun, ia bisa memiliki sifat-sifat yang lekat dengan manusia. Misalnya serakah, pemarah, baik hati, pemalu, ceroboh, kikuk, ramah, cekatan, dan lain sebagainya. Meski begitu, mereka juga harus realistis. Misalnya tokoh berusia 40 tahun tentu memiliki sifat yang berbeda dengan tokoh anak-anak usia 10 tahun. Jika menggunakan karakter ikan misalnya, tentu ia tidak bisa berjalan di darat.

5. Latar cerita

Orientasi novel adalah perkenalan tentang unsur-unsur pembangun cerita. Setelah tokoh, tentu latar juga hal yang penting. Latar terdiri dari dua hal, tempat dan waktu. Keduanya berkesinambungan dan tidak terpisahkan. Misalnya saja Sedulur memilih kota Yogyakarta tahun 1950an, maka akan sangat berbeda dengan keadaan kota Yogyakarta di tahun 2022. Meskipun, lokasinya sama persis, keadaannya bisa berbeda.

Ada faktor perkembangan teknologi, kepadatan populasi, hingga sistem pemerintahan yang membuat perbedaan mencolok tersebut muncul. Contoh sederhana lainnya adalah pantai di pagi hari dengan pegunungan di pagi hari. Meski sama-sama di pagi hari, suasana dan kondisinya akan sangat berbeda. Pemandangan yang tampak serta temperaturnya misalnya akan bertolak belakang. Inilah mengapa latar waktu dan tempat tidak bisa dipisahkan.

6. Arah cerita

Pertanyaan apa dan mengapa dalam orientasi dimaksudkan untuk menjelaskan arah cerita. Setelah menentukan tokoh dan latar, maka kita akan mulai menuju ke bagian komplikasi atau konflik yang menjadi nyawa cerita. Dua kata tanya dalam orientasi ini berfungsi untuk menjembatani antara perkenalan menuju komplikasi. Bisa dibilang ini adalah fase di mana Sedulur akan memperkenalkan konflik.

Misalnya saja Sedulur memilih karakter kelinci dan buaya yang bertemu di sungai dengan perairan dalam dan luas. Masih di fase orientasi, jelaskan apa yang membuat pertemuan mereka jadi rumit atau layak diceritakan. Sebagai contoh, kelinci mengalami krisis karena ia ingin menyeberang sungai, tetapi ia khawatir buaya akan menyerangnya. Cukup sampai di sini, perkembangan atau kelanjutan dalam krisis yang dihadapi kelinci akan dilanjutkan di fase komplikasi atau konflik. Itu tadi salah satu contoh orientasi fabel. Sedulur bisa membuat dan mengembangkan orientasi lainnya di berbagai jenis teks naratif.

7. Orientasi dalam jenis teks lain

Selain dalam teks naratif, orientasi bisa juga terdapat dalam jenis teks lain. Termasuk misalnya teks berita dan teks ulasan. Dalam artikel berita atau jurnalistik, orientasi adalah teks ulasan yang berisi perkenalan tentang apa yang menjadi fokus artikel tersebut. Ia akan menjawab siapa aktor yang terlibat serta garis besar masalah yang akan dibahas. Kemudian, penulis atau jurnalis biasanya akan memberikan gambaran singkat tentang latar belakang sang aktor atau bagaimana sebuah peristiwa bisa terjadi.

Misalnya teks berita tentang RUU TPKS yang akhirnya disahkan pada 12 April 2022 oleh DPR RI. Maka, di awal teks akan ada orientasi berupa apa atau siapa yang dibahas, latar waktu dan tempat, serta mengapa hal ini jadi berita yang membahana dan disambut banyak pihak. Orientasi juga ada dalam teks ulasan. Misalnya perkenalan dan gambaran singkat tentang karya yang akan diulas. Contohnya, judul karya, kreator dan aktor yang terlibat, serta penjelasan singkat tentang alasan kenapa karya tersebut penting untuk dibahas. Inti dari orientasi adalah menarik perhatian pembaca untuk terus membaca tulisan Sedulur.

Pengertian, tujuan, dan contoh orientasi dalam teks atau proses penulisan di atas semoga bisa jadi referensi Sedulur saat akan menyusun artikel atau cerita.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!