Mobilitas Sosial: Pengertian, Bentuk, Faktor & Dampaknya

Terdapat beberapa tingkatan sosial tertentu yang disebut dengan strata di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya strata tersebut, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan perpindahan dari strata rendah ke tinggi ataupun sebaliknya. Mobilitas sosial dalam masyarakat yang terbuka akan mudah terjadi karena lebih memungkinkan untuk mengalami perpindahan strata. 

Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah kehidupan suatu individu sebagai makhluk sosial yang dipengaruhi oleh perpindahan strata. Baik individu ataupun kelompok, pasti akan mengalami hal tersebut. Berikut adalah ulasan lengkapnya yang bisa Sedulur pelajari. 

BACA JUGA: Pengertian dan Manfaat Gotong Royong dalam Kehidupan Sosial

1. Pengertian mobilitas sosial

mobilitas sosial adalah
pixabay

Mobilitas sosial adalah suatu perubahan kedudukan masyarakat, baik individu maupun kelompok, ke sebuah kelas yang lainnya. Pengertiannya memiliki definisi sebagai pergerakan individu, kelompok, maupun keluarga yang akan berubah melalui stratifikasi sosial atau sistem hierarki. Pengertian tersebut juga bisa diartikan sebagai suatu gerak yang didefinisikan sebagai perpindahan individu atau kelompok dari suatu strata ke strata yang lainnya. 

2. Pengertian mobilitas sosial menurut para ahli

pengertian menurut ahli
pixabay

Sebelum mengetahui tentang jenis-jenis mobilitas sosial, ada pula pengertian pergerakan menurut para ahli. Berikut adalah pengertiannya:

1. Kimball Young dan Raymond W. Mack. Menurut kedua ahli tersebut, suatu gerak dalam struktur yang mencakup sifat antar kelompok atau individu dengan beberapa pola tertentu yang mengatur adalah definisi dari mobilitas sosial. Pola tertentu itu adalah pola yang mengatur suatu organisasi pada suatu kelompok.

Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial. Maka dari itu, manusia itu tidak lepas dari yang namanya suatu pergerakan. Bisa jadi, pergerakan tersebut ke arah yang lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, bisa juga ke arah yang lebih rendah ataupun tidak berubah sama sekali.

2. Anthony Giddens. Berbeda dengan pengertian menurut Anthony Giddens. Beliau menyebutkan bahwa mobilitas sosial merupakan suatu gerakan dari orang per orang atau kelompok-kelompok di antara beberapa kedudukan sosial ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Giddens sendiri adalah seorang sosiolog terkenal dari Inggris yang telah dianggap sebagai salah satu penyumbang dalam adanya ilmu sosiologi modern yang terus berkembang.

3. Indera Ratna Irawati. Dikutip dari bukunya yang berjudul Stratifikasi dan Mobilitas Sosial, beliau menyebutkan bahwa pengertiannya adalah suatu perubahan status dalam suatu lapisan ke dalam lapisan yang lainnya. Perubahan tersebut bisa jadi lebih rendah ataupun lebih tinggi. Individu juga bisa berpindah peran saja tanpa harus berubah kedudukannya.

BACA JUGA: Apa Itu Eksibisionisme? Ini Penjelasan Lengkap & Ancamannya

3. Bentuk mobilitas sosial vertikal

mobilitas sosial vertikal adalah
pixabay

Setelah mengetahui pengertiannya, berikutnya adalah bentuk yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu vertikal dan horizontal. Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan yang lainnya yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut dibagi lagi menjadi dua, yaitu vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Artinya, perpindahan bisa dialami baik itu lebih tinggi maupun lebih rendah.

1. Social Climbing. Untuk perpindahan kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya, itu disebut juga dengan social climbing. Tanda dari social climbing adalah naiknya kedudukan seseorang atau kelompok ke yang lebih tinggi dan akan membentuk lagi suatu kelompok baru yang derajatnya akan lebih tinggi daripada lapisan yang sebelumnya sudah ada. Social climbing merupakan jenis mobilitas sosial dan contohnya adalah seorang warga yang dilantik menjadi ketua RT, ataupun guru yang diangkat menjadi kepala sekolah.

2. Social Sinking. Dalam Bahasa Inggris, sinking artinya tenggelam. Maka dari itu, social sinking dapat diartikan sebagai proses penurunan kedudukan seseorang dari atas menuju bawah. Alasan terjadinya penurunan kedudukan ini cukup beragam, seperti terjadinya penurunan jabatan, pensium, atau diberhentikan dalam suatu pekerjaan.

4. Bentuk mobilitas sosial horizontal

horizontal
pixabay

Arti dari bentuk mobilitas sosial horizontal adalah suatu perpindahan kedudukan yang dialami individu atau kelompok, yang mana perpindahan tersebut tidak mengubah derajatnya seperti sebelumnya. Jadi, derajat mereka akan sejajar seperti sebelumnya. Misalnya adalah ketika seseorang berpindah kewarganegaraannya, atau mutasi pekerjaan yang hanya berpindah lokasi saja tanpa adanya jabatan yang berubah.

BACA JUGA: Kenali Apa Itu Privilege & Jenis Jenisnya yang Harus Kamu Tau

5. Bentuk mobilitas sosial antargenerasi

antargenerasi
pixabay

Bentuk ketiga yang bisa terjadi adalah mobilitas sosial antargenerasi. Bentuk ini bisa terjadi karena adanya perubahan kedudukan yang berbeda di individu dan kelompok dalam dua generasi yang tidak sama. Adapun dua jenis antargenerasi adalah:

1. Mobilitas intergenerasi. Pengertian dari mobilitas intergenerasi adalah suatu perubahan kedudukan yang terjadi bukan hanya satu generasi saja, melainkan beberapa generasi. Pergerakan tersebut bisa terjadi mulai dari kakek nenek sampai ke cucunya.

2. Mobilitas intragenerasi. Berikutnya adalah mobilitas intragenerasi yang berarti perubahan kedudukan atau status yang terjadi di dalam satu generasi yang sama. Contohnya adalah ayah ibu sampai ke anaknya.

6. Faktor struktural sebagai pendorong mobilitas sosial

faktor pendorong
pixabay

Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah faktor struktural. Faktor struktural berkaitan erat dengan kesempatan seorang individu untuk bisa menempati sebuah strata atau kedudukan serta memperoleh kemudahan.

Di tanah air sendiri, kesempatan untuk bisa menempati suatu kedudukan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor struktural cukup tinggi. Kesempatan bisa dimiliki oleh setiap orang untuk bisa menempati jabatan yang lebih tinggi di kemudian hari.

BACA JUGA: Apa Itu Toxic Positivity? Ini Ciri, Dampak & Cara Menghindarinya

7. Faktor ekonomi

faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah
pexels

Jawaban dari pertanyaan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial adalah karena ekonomi di suatu negara bisa naik dan turun. Misalnya di suatu negara memiliki kondisi ekonomi yang baik. Maka, masyarakat atau penduduk di sana akan dengan mudah memperoleh pendidikan, modal, serta kesempatan yang baik dibandingkan dengan negara yang lainnya.

Apabila kondisi ekonominya cukup buruk, maka masyarakat atau penduduk setempat akan sulit untuk memenuhi kebutuhan. Jika sudah begitu, maka pergerakan kedudukan susah untuk terjadi. 

8. Faktor individu

Faktor individu
pexels

Faktor individu juga menjadi salah satu hal yang bisa menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Hal ini bisa dilihat dari segi pengetahuan, sikap, serta keterampilan karena setiap individu yang lahir tentunya memiliki ciri khas dan sifat yang berbeda. Walaupun begitu, setiap manusia tentunya mempunyai keinginan yang sama dalam hal mencapai kedudukan atau strata yang lebih tinggi lagi.

Di Indonesia, seseorang akan dianggap menjadi pribadi yang berkualitas dilihat dari faktor pendidikan yang dienyamnya. Faktor pendidikan dapat membuat suatu individu bisa meningkat kedudukannya dalam masyarakat.

BACA JUGA: Apa Itu Tujuan Hidup, Ini Cara Menemukannya, Harus Tau!

9. Faktor politik

Faktor politik
pexels

Selanjutnya, faktor pendorong suatu kedudukan atau strata adalah faktor politik. Politik bisa menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial dikarenakan adanya situasi politik pada suatu negara yang cenderung stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Tentunya, faktor tersebut masih berhubungan dengan kemudahan dan ketersediaan seseorang dalam menjalankan sebuah pekerjaan ataupun aktivitas. 

10. Penghambat mobilitas sosial: diskriminasi

mobilitas sosial dan contohnya
pexels

Selain adanya faktor pendorong terjadinya perpindahan kedudukan, ada pula faktor penghambat mobilitas sosial yang akan menyebabkan beberapa dampak terjadi, yaitu diskriminasi. Apabila faktor ini muncul, maka masyarakat akan susah untuk melakukan pergerakan strata menuju yang lebih baik. 

Walaupun faktor penghambat ini sering diabaikan, namun pergerakan strata akan menjadi sangat terhambat karena adanya diskriminasi. Seperti yang diketahui, bahwa diskriminasi merupakan sebuah sikap yang membedakan perlakuan seseorang terhadap sesamanya. Misalnya karena adanya perbedaan ras, suku, agama, maupun golongan tertentu. Diskriminasi biasanya akan berdampak cukup besar dan bisa jadi menimbulkan konflik antar masyarakat.

BACA JUGA: Kenali Isu Kesehatan Mental, Jenis dan Cara Menjaganya

11. Kemiskinan

jenis-jenis mobilitas sosial
pexels

Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat akan membuat mereka kesusahan untuk mencapai strata atau kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Penyebab utama dari kemiskinan di suatu negara adalah pendidikan yang rendah. Apabila pendidikannya rendah, maka kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah atau individu pun menjadi rendah. Alhasil, kemampuan seseorang untuk bersaing atau bergerak dari kedudukan rendah menjadi tinggi akan susah. Mereka pun akan susah untuk bersaing dan memiliki keterbatasan untuk mendapatkan pekerjaan.

12. Stereotip gender

contoh mobilitas sosial
pexels

Stereotip gender adalah faktor penghambat pergerakan kedudukan atau mobilitas sosial yang sering terjadi di lingkungan masyarakat sekitar. Stereotip gender terjadi ketika seseorang membeda-bedakan karakter dan kedudukan perempuan dan laki laki, serta memiliki pandangan bahwa derajat perempuan itu lebih rendah daripada laki-laki. Mereka menganggap bahwa laki-laki lah yang memiliki derajat paling tinggi.

Contohnya adalah ketika menganggap bahwa perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan yang terlalu tinggi karena pada akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah dan harus melayani suami. Dari perilaku yang seperti itu, maka prestasi dan kesempatan perempuan dalam melakukan perpindahan strata yang lebih tinggi akan terhalangi.

BACA JUGA: Gangguan Bipolar: Ini Tanda, Gejala & Pengobatannya

13. Dampak negatif mobilitas sosial

Dampak negatif
pexels

Struktur sosial masyarakat akan mengalami beberapa konsekuensi karena adanya gejala naik turunnya status sosial. Kemudian, akan timbul berbagai reaksi atas konsekuensi tersebut. Reaksi yang dialami bisa dalam bentuk sebuah konflik. Konflik akan hadir di tengah masyarakat sebagai dampak negatif adanya mobilitas sosial tertentu.  

Biasanya, konflik akan terjadi jika terdapat benturan antara kepentingan dan nilai. Beberapa lapisan bisa menjadi penyebab adanya benturan, seperti konflik antar kelas, antar kelompok, ataupun antar generasi. Pada konflik yang terjadi antar kelas, bisa terjadi apabila suatu kelas sosial berkeinginan untuk menduduki posisi tertentu sementara yang lainnya ingin mempertahankannya. Beberapa contoh dari konflik tersebut di antaranya adalah:

  • Reaksi negatif masyarakat terhadap adanya suatu kelas yang baru
  • Reaksi negatif warga yang sudah tinggal cukup lama di suatu daerah terhadap warga baru 
  • Reaksi negatif individu atas perlakuan masyarakat terkait dengan munculnya kelas sosial yang baru 

14. Dampak positif mobilitas sosial

Dampak positif
pexels

Dampak positif dari adanya perpindahan strata adalah masyarakat akan berupaya untuk berprestasi agar dirinya sendiri bisa lebih maju dan memiliki kesempatan untuk berpindah dari strata sebelumnya. Contoh mobilitas sosial yang berdampak positif adalah seorang anak yang lahir dari keluarga miskin dan berusaha untuk mendapatkan kekayaan di masa depan dengan cara belajar dengan giat.

Kesimpulannya, dampak yang diakibatkan dari berbagai faktor pasti akan terjadi dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk dari suatu perubahan. Begitupun dalam proses mobilitas sosial. Apabila strata atau kedudukan seseorang bisa diterima oleh lingkup lainnya, maka akan tercipta suatu keharmonisan dalam bentuk kerjasama. Keadaan akan berbanding terbalik ketika pergerakan kedudukan atau strata ditolak oleh lapisan masyarakat. Maka, hal tersebut akan menimbulkan suatu konflik.