Cengkeh atau Syzygium aromatic adalah tanaman herbal asli Asia Tenggara yang banyak dipakai sebagai penyedap hingga pengawet makanan yang alami. Beberapa juga menggunakan minyak cengkeh sebagai obat herbal untuk terapi penyembuhan beberapa penyakit tertentu.
Biasanya minyak ini diseduh tetapi ada pula yang mengambil minyaknya untuk kebutuhan lain. Misalnya untuk menyembuhkan luka hingga mengobati sakit gigi. Apa saja sih sebenarnya manfaat minyak cengkeh yang sudah terbukti secara ilmiah? Mari cek kebenarannya di sini, Sedulur.
BACA JUGA: Kenali 10 Penyebab Kram Perut Serta Ciri & Cara Mengatasinya
1. Kandungan cengkeh
Merujuk dari jurnal Biomolecules tulisan Batiha, dkk. , Syzygium aromatica adalah tanaman asli Kepulauan Maluku dari famili Myrtaceae. Dari pohon cengkeh, diambil bunga kering yang kita kenal sebagai cengkeh. Melansir jurnal yang sama, bisa dirangkum bahwa ada beberapa senyawa terbanyak di dalam tanaman herbal ini, yaitu:
- Eugenol banyak ditemukan pada krim analgesik atau pereda nyeri hingga lotion anti nyamuk. Ia adalah komponen terbesar dalam cengkeh dan menunjukan aktivitas antibakteri. Eugenol inilah yang memberikan warna, aroma, serta rasa pedas pada cengkeh.
- Beta caryophyllene adalah senyawa sesquiterpene yang sering ditemukan pada bunga dan rempah-rempah. Khasiatnya beragam, terutama untuk antioksidan, anti-inflamasi, antibakteri, hingga menenangkan saraf sehingga meredakan kejang.
- Vanillin merupakan senyawa yang mendominasi tanaman vanila (Vanilla planifolia atau Vanilla fragrans). Meski identik sebagai penambah rasa dan bahan aromatik, penelitian Singletary di jurnal Nutrition Today membuktikan bahwa vanillin mampu menenangkan saraf, mengatasi insomnia, membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko gagal jantung.
- Crategolic acid atau maslinic acid paling banyak ditemukan pada pomace olive oil. Asam ini terbukti mampu mengurangi inflamasi dan menangkal radikal bebas, bahkan bisa menghambat replikasi virus HIV-1.
- Kaempferol bekerja sebagai agen antioksidan dan sedang dipertimbangkan untuk menjadi komponen terapi pada pasien kanker. Ia juga memiliki kemampuan membunuh bakteri.
- Rhamnetin juga berfungsi sebagai penangkah radikal bebas dan meredakan inflamasi serta luka.
- Eugenin adalah salah satu komponen dalam tanaman gambar cengkeh yang masuk dalam jenis phenol yaitu zat antioksidan
- Ellagic acid ditemukan paling sering pada buah beri-berian seperti ceri, stroberi, raspberi, blackberry dan lain sebagainya. Ia dipercaya bisa mengontrol pertumbuhan sel kanker hingga menyamarkan melasma.
Dari daftar senyawa di atas, maka bisa disimpulkan bahwa manfaat minyak cengkeh meliputi hal-hal berikut:
2. Antimikroba
Batiha dalam jurnalnya merangkum beberapa percobaan yang membuktikan kinerja cengkeh dalam melawan bakteri E. coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, hingga Bacillus subtilis. Dua jenis bakteri terakhir merupakan spesies yang kebal pada obat antibiotik seperti methicillin. S. aureus dan B. subtilis bisa memicu pneumonia, sepsis, endocarditis, dan beberapa penyakit lain terutama pada orang yang imun tubuhnya sedang lemah. Eugenol adalah senyawa yang paling efektif membasmi bakteri-bakteri tersebut.
BACA JUGA: 9 Fakta dan Manfaat Tamanu Oil Untuk Kesehatan Wajah, Hindari Jerawat
3. Antifungal
Manfaat cengkeh dalam melawan jamur juga terbukti lewat uji yang dilakukan beberapa kelompok peneliti seperti yang sudah dirangkum Batiha dalam jurnalnya. Jamur yang diuji antara lain Trichophyton rubrum, Microsporum canis, Fusarium monoliforme, Aspergillus sp. dan lain sebagainya.
4. Antiviral
Tak berhenti di situ, cengkeh juga menunjukkan aktivitas antiviral terutama untuk virus herpes simplex (HSV-1) yang menyerang genital. Untuk kebutuhan ini biasanya ia dipasangkan dengan obat acyclovir. Cengkeh juga teruji bisa meredakan gejala yang diakibatkan oleh virus influenza. Baik dengan cara oral (diminum) atau topical (minyak oles). Bahkan sejumlah peneliti pun sedang mengembangkan kemungkinan menggunakan cengkeh sebagai terapi pengobatan COVID-19.
5. Mengatasi jerawat dan meremajakan kulit
Dengan sifat-sifat di atas, sebenarnya sudah bisa disimpulkan bahwa cengkeh bisa jadi pengobatan alami untuk masalah kulit. Salah satunya jerawat yang sifatnya bahkan lebih ringan dibanding penyakit yang disebabkan oleh virus herpes. Mengandung antimikroba dan antifungal sekaligus, jelas manfaat minyak cengkeh untuk kecantikan bisa dibuktikan sendiri oleh Sedulur.
Selain itu, kandungan antioksidannya juga bagus untuk menyamarkan tekstur dan mengembalikan vitalitas wajah. Namun, sebelum mengaplikasikan ke seluruh wajah, senantiasa lakukan patch testing terlebih dahulu. Mengingat kulit individu sangat beragam dan reaksinya pada senyawa pun tidak tertebak. Meskipun ini bahan alami, Sedulur tetap harus hati-hati.
6. Pereda nyeri
Minyak cengkeh untuk sakit gigi pun sudah banyak kita dengar gaungnya. Ini dipengaruhi oleh kemampuan cengkeh meredakan nyeri. Sebenarnya sudah termaktub jelas dari senyawa utama yang dikandungnya, yaitu eugenol yang merupakan bahan yang mendominasi produk krim analgesik. Selain pada gigi, minyak ini bisa dioleskan pada gusi yang sakit atau radang. Serta bisa pula ibalurkan pada bagian tubuh yang terasa pegal.
7. Menjaga kesehatan mulut dan gigi
Cengkeh juga sering dipercaya baik untuk kesehatan mulut dan gigi. Selain meredakan nyeri, ia diyakini mampu melawan pengeroposan gigi akibat makanan yang mengandung gula dan asam. Hal ini coba dibuktikan oleh Gupta, dkk. dalam studi mereka yang membandingkan antara efektivitas cengkeh dan kayu manis dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang sering menjadi penyebab timbulnya plak pada gigi. Keduanya terbukti menunjukan aktivitas antibakteri, tetapi kayu manis terbukti lebih unggul.
BACA JUGA: Fungal Acne, Kenali Penyebab dan Cara Mudah Mengatasinya
8. Mengurangi risiko gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pembuluh darah
Cengkeh bila dikonsumsi terbukti menunjukkan efek positif dalam mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh masalah pada pembuluh darah. Contohnya sklerosis, penyakit jantung, dan lain sebagainya. Ia bekerja dengan melancarkan aliran darah. Bahkan studi Shukri, dkk. dari Universiti Putra Malaysia menemukan bahwa minyak cengkeh bisa membantu menurunkan gula darah dan mencegah komplikasi penyakit karena usia seperti katarak. Ini karena cengkeh kaya akan agen antioksidan yang membantu meredam kerusakan sel.
9. Menjaga kesehatan hati atau liver
Studi tentang ini ditulis oleh Shakir Ali, dkk. di Journal of Cancer Prevention. Dalam studi tersebut, tim menemukan bahwa eugenol dalam cengkeh berhasil mencegah terjadinya sirosis hati yaitu terbentuknya fibrosis atau jaringan parut pada liver yang disebabkan oleh beragam gangguan menahun yang menimpa liver. Salah satunya adalah penyakit hepatitis yang bila tak terkontrol bisa memicu sirosis tersebut.
10. Meredakan sakit perut dan gangguan pernapasan
Cengkeh yang diseduh bisa diminum untuk mengatasi masalah pada perut yang kebanyakan diakibatkan oleh bakteri penyebab diare. Namun, minyaknya tidak kalah ampuh. Minyak cengkeh bisa dioleskan pada bagian perut yang keram atau melilit guna meredakan rasa tak nyaman tersebut. Ia juga dioleskan pada tenggorokan untuk menenangkan otot-otot pada trakea sehingga napas menjadi lega.
11. Berpotensi mencegah kanker
Kumar, dkk. dari Universitas Padjajaran melakukan pembuktian tentang potensinya dalam mencegah proliferasi sel yang tidak terkontrol pada kasus kanker payudara. Buktinya cukup positif. Mereka membandingkannya antara ekstrak etanol cengkeh dengan minyak cengkeh dan buktinya hasilnya jauh lebih efektif dalam melakukan tugas tersebut.
BACA JUGA: 10 Manfaat Yogurt Untuk Ibu Hamil & Kesehatan Janin
12. Cara menggunakan minyak cengkeh
Minyak cengkeh di apotek bisa didapatkan di gerai terdekat atau marketplace. Bentuknya berupa minyak atsiri atau solusi yang cukup pekat. Jadi, perhatikan cara penggunannya sebagai berikut.
- Selalu campur dengan carrier oil untuk dioleskan pada kulit maupun gigi
- Bisa juga dimasukkan dalam diffuser untuk menyegarkan udara serta dihirup untuk meredakan masalah pernapasan
- Jika ingin menggunakannya untuk gigi, gunakan dengan bantuan cotton bud. Tidak disarankan digunakan pada gusi
13. Risiko alergi dan overdosis
Meski cengkeh adalah bahan alami yang relatif aman dibandingkan obat-obatan pabrikan, Sedulur tetap harus menggunakannya dengan bijak. Cengkeh tetap bisa memiliki potensi memicu alergi dan efek samping bila dikonsumsi secara berlebih. Gejalanya seperti berikut.
- Ruam merah
- Kesulitan bernapas
- Batuk dan bersin
- Muntah, kram, dan diare
Hati-hati pula dalam menggunakannya bersamaan dengan obat-obatan lain seperti:
- Serotonin (SSRIs), obat yang banyak diresepkan untuk menangani depresi dan gangguan mental lainnya.
- Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) yaitu obat yang juga diresepkan untuk pengidap depresi
- Antikoagulan, sebab cengkeh memiliki efek melancarkan dan mengencerkan darah, ia tidak seharusnya dikonsumsi bersamaan dengan obat antikoagulan atau anti penggumpalan darah.
Merupakan tanaman asli Indonesia, harga minyak cengkeh pun cukup terjangkau dibanding essential oil dari bahan impor. Sedulur bisa mendapatkannya dengan harga puluhan ribu saja, bahkan di bawah Rp50 ribu. Silakan buru bila berminat.