Tak hanya untuk hiasan alias fungsi estetika, kerajinan banyak disulap jadi benda-benda dengan fungsi praktikal yang luar biasa. Terutama yang terbuat dari bahan-bahan keras seperti batuan alam, kayu, hingga gelas yang sering disebut sebagai kerajinan bahan keras.
Beda dengan bahan lunak, bahan keras membutuhkan perlakuan khusus yang berbeda dan agak lebih rumit. Namun, ketahanannya akan cuaca tentu jauh lebih baik. Berikut beberapa contoh dan teknik pembuatan kerajinan bahan keras yang bisa memperluas wawasan kita.
BACA JUGA: 10 Macam Kerajinan Bahan Lunak dan Cara Membuatnya
1. Batu alam
Batuan alam adalah material keras yang paling umum dipakai dalam proses pembuatan kerajinan. Bahan ini bisa ditemukan di alam. Ada yang harus dicari di tempat tertentu seperti batu kali yang harus ditambang di dekat sungai. Misalnya saja batu granit yang hanya ada di pegunungan tertentu dan limestone yang harus ditambang dari kedalaman laut.
Tak heran karena cara mendapatkan bahan bakunya yang susah, harga kerajinan dari batuan alam pun tidak tergolong murah. Batuan alam sendiri tidak hanya dipahat untuk patung, tetapi sudah merambah fungsi praktikal sebagai bahan bangunan untuk eksterior dinding, lantai, hingga penampang meja dapur. Bahan ini kuat dan bisa dipoles membentuk corak yang indah dan tampak menyatu dengan alam. Seiring berkembangnya dekorasi minimalis dan industrialis, bahan-bahan bangunan berbahan batuan alam pun kini dilirik.
2. Kayu
Prinsip pembuatan kerajinan bahan keras meliputi pembubutan, anyam, pengukiran atau pemahatan, cor (pelelehan, tuang, dan cetak), dan etsa (proses melarutkan logam dengan asam untuk membuat desain). Dalam kasus kayu, teknik yang dipakai adalah pembubutan dan pengukiran. Pembubutan dilakukan untuk memperhalus dan membentuk kayu gelondongan agar mudah disusun dan dipotong sesuai kebutuhan.
Kayu juga tidak hanya memiliki fungsi hiasan, Bahan ini justru lebih banyak ditemukan sebagai benda dengan fungsi terapan yang nyata seperti rangka dan dinding rumah, perabot, bahkan pembuatan alat masak dan makan. Kayu memiliki corak dan warna yang secara alami sudah indah. Ia tinggal diberi varnish untuk melindungi dari hantaman cuaca dan air. Seiring berjalannya waktu, kayu pun banyak merambah kerajinan lain bahkan bisa disulap untuk strap jam tangan, sandal, sepatu, perhiasan, dan gantungan kunci misalnya.
Ada banyak model kayu yang beredar di pasaran, yaitu kayu solid dan olahan. Kayu solid diambil dari batang pohon asli yang dihaluskan dan dipoles. Sementara, kayu olahan adalah sisa potongan kayu solid yang kemudian dihaluskan dan disatukan dengan bahan dan lem khusus. Biasanya mereka dikenal dengan istilah-istilah MDF dan plywood.
BACA JUGA: 12 Kerajinan dari Botol Bekas, Jadi Peluang Usaha & Bisa Cuan!
3. Gelas
Contoh kerajinan bahan keras lainnya adalah gelas. Berbeda dengan kerajinan keramik yang terbuat dari tanah liat dan harus dibakar agar mengeras, gelas berasal dari bahan keras yang ada di alam. Untuk membentuknya ia harus melalui proses pelelehan, kemudian dicetak dengan teknik khusus seperti glass blowing atau tahap peniupan.
Sifatnya yang bisa dibentuk membuat gelas cukup fleksibel dan disukai. Apalagi, ia jadi satu dari sedikit bahan keras yang transparan sehingga punya fungsi yang spesifik seperti jadi jendela atau ornamen yang tampak mewah.
4. Batok kelapa
Batok kelapa memiliki tekstur keras yang mirip kayu. Ia tidak mudah dibentuk sesuai selera, tetapi bisa dipotong-potong untuk berbagai kebutuhan. Kerajinan batok kelapa yang paling umum tercipta dalam bentuk alat makan, gantungan kunci, perhiasan, tas, hingga kap lampu dan lain sebagainya.
5. Bambu dan rotan
Bambu dan rotan juga contoh kerajinan bahan keras dan cara pembuatannya menggunakan teknik anyam. Namun, lebih dulu batang bambu dan rotan harus dipotong-potong tipis untuk membuat serat-serat yang siap dianyam sesuai bentuk yang diinginkan. Beberapa dibiarkan tetap solid untuk membuat rangka.
Beberapa tahun belakangan bambu dan rotan jadi primadona di pasar Eropa dan Amerika Serikat. Banyak perusahaan dan desainer furnitur yang melirik perabot berbahan rotan dan bambu untuk dekorasi rumah ala Bohemian. Rotan adalah tanaman endemik dari Malaysia dan Indonesia, jadi banyak pengrajin lokal yang kebanjiran rezeki karena tren tersebut.
Meski dari bahan keras dan bisa diberi coating agar awet, perabot atau kerajinan rotan dan bambu memiliki ketahanan pada cuaca dan air yang paling rendah. Jadi, lebih baik diletakkan di dalam ruangan.
BACA JUGA: 10 +Kerajinan Tangan yang Bisa Jadi Ide Bisnis Kamu!
6. Logam
Contoh kerajinan bahan keras alam berikutnya adalah logam. Bahan mentahnya juga harus ditambang di tempat-tempat tertentu di alam. Logam memiliki ketahanan yang sangat baik sehingga sering dipakai untuk rangka bangunan atau perabot. Ia bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, rak, alat masak, pagar, kursi, pintu, pilar, dan lain sebagainya.
Logam biasanya diberi pelapis agar lebih cantik dan tidak mudah berkarat, seperti chrome atau cat bubuk. Sama seperti gelas, logam di alam berbentuk biji dan harus melalui proses pelelehan agar bisa dibentuk sesuai kebutuhan.
7. Silika
Materi kerajinan bahan keras berikutnya adalah silika. Ia adalah mineral alam yang aslinya berbentuk biji pasir yang sekilas mirip plastik, tetapi lebih keras dan tidak elastis.
Silika bisa dilelehkan dalam suhu tinggi dan dipakai untuk berbagai fungsi seperti pembuatan keramik untuk lantai dan bahan baku untuk komponen komputer, penghantar energi di solar panel, dan lain sebagainya. Bahan keras ini memiliki karakter spesifik yaitu semi-konduktor makanya ia banyak dipakai juga di berbagai industri energi dan elektronik. Silika ini pula yang jadi bahan baku fiber glass, Sedulur.
Melihat betapa sulitnya pembuatan sebuah, produk kerajinan bahan keras, tentu Sedulur jadi lebih bisa menghargai para pengrajin. Kadang kita merasa sebuah karya atau benda sebagai hal yang sepele. Padahal ada tangan-tangan terampil yang bekerja tanpa lelah untuk mencipta barang yang kini kita pakai.