Ikan mujair adalah jenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Keberadaannya sangat mudah ditemui karena banyak dibudidayakan dan mudah berkembang biak. Harganya yang terjangkau dan dagingnya enak dan baunya yang tidak terlalu amis menjadi beberapa alasan mengapa banyak orang menggemari jenis ikan yang satu ini.
Ikan dengan nama Latin Oreochromis Mossambicus ini konon dulunya ditemukan di Laut Selatan. Seorang pegawai desa membawa ikan tersebut ke kolam di pekarangan rumahnya untuk dirawat. Tak disangka, ikan ini berkembang dengan cepat dan bisa beradaptasi dengan baik. Tak hanya itu, ternyata banyak manfaatnya juga.
BACA JUGA: 6 Manfaat Ikan Betok Untuk Kesehatan, Baik untuk Tulang
1. Jenis ikan mujair
Sebelum membahas manfaatnya, Sedulur harus tahu bahwa mujair terdiri atas beberapa jenis. Ada empat jenis ikan yang saat ini banyak dikenal oleh orang. Empat jenis itu adalah mujair merah nifi, mujair gesit, mujair lokal, dan mujair salina. Ciri-cirinya juga berbeda dan mereka memiliki keunikan masing-masing.
Mujair merah nifi memiliki warna kemerahan, kuning, putih dengan ukuran badan yang cukup besar. Ada mujair gesit memiliki keunikan pada kualitas telur yang dihasilkan. Ikan ini banyak diminati karena hasil panennya sering memuaskan.
Adapun mujair lokal paling banyak ditemui di Indonesia. Terakhir mujair salina memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrem. Meski jenisnya berbeda, habitat ikan mujair tetaplah sama.
Pada dasarnya, ikan mujair hidup di air tawar seperti bendungan, sungai, dan danau. Sedulur juga bisa memelihara sendiri mujair dengan membuatkan kolam.
2. Ciri ciri ikan mujair
Masih banyak yang belum bisa menemukan perbedaan ikan nila dan mujair. Padahal jika disimak dari gambar ikan mujair dan nila, perbedaannya cukup bisa dilihat dengan kasat mata. Apabila dibandingkan, mujair memiliki ukuran tubuh yang cenderung lebih pendek dibanding nila. Begitu pula dengan kepala dan mulutnya juga berukuran lebih besar.
Untuk lebih jelasnya, bila dilihat dari ukuran, panjang mujair rata-rata sekitar 40 cm. Pada umumnya, mujair memiliki warna hitam, keabu-abuan, kuning, dan kecoklatan, meskipun ada beberapa di antaranya yang berwarna merah seperti jenis mujair merah nifi. Kemudian sirip di punggungnya memiliki 15-17 duri tajam dan 10-13 jari duri ujung yang lunak.
Perlu digaris bawahi bahwa mujair ini memang lebih panjang dibanding nila. Secara ukuran, nila memiliki tubuh yang lebih besar dibanding mujair. Sirip belakang mujair juga tidak bergaris dan bentuknya lonjong berwarna hitam dan ekornya polos. Sedangkan nila memiliki ekor bergaris memotong tulang ekor.
BACA JUGA: 10 Manfaat Rumput Laut untuk Kesehatan Tubuh, Luar Biasa!
3. Kandungan nutrisi
Sudah bukan hal yang baru lagi bahwa ikan merupakan salah satu asupan makanan yang kaya dengan gizi. Tak terkecuali mujair ini. Layaknya ikan jenis lainnya, mujair juga memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat baik untuk dikonsumsi demi memenuhi kebutuhan gizi harian.
Jika ingin tahu kandungannya secara rinci, berikut ini adalah kandungan nutrisi dalam 100 gram ikan mujair menurut Data Komposisi Pangan Indonesia:
- Energi: 416 kalori (Kal)
- Protein: 46.9 g
- Lemak: 23.9 g
- Kalsium: 346 miligram (mg)
- Fosfor: 654 mg
- Natrium: 54 mg
- Kalium: 278.9 mg
- Retinol (Vitamin A): 12 mikrogram (mcg)
4. Protein
Kandungan protein menjadi salah satu manfaat ikan mujair. Dalam satu ekornya, terdapat sekitar 26 gram protein yang mana jumlah itu terhitung cukup banyak. Manfaat protein bagi tubuh di antaranya sebagai sumber energi untuk menjaga berat badan agar normal, menjaga kesehatan tulang, dan meningkatkan massa serta kekuatan otot.
Mengapa banyak orang yang sedang dalam program diet sehat memilih mengonsumsi ikan? Hal itu dikarenakan kandungan protein pada ikan berguna untuk menambah massa otot dan tulang. Protein juga berfungsi untuk memperlancar aliran oksigen ke seluruh tubuh. Dengan aliran yang lancar, seseorang tentu menjadi tidak rentan terkena penyakit dan akan selalu bugar.
BACA JUGA: 8 Manfaat Telur Ayam Kampung, Bisa Cegah Berbagai Penyakit
5. Selenium
Selenium merupakan mineral penting yang terkandung dalam makanan. Pada umumnya, selenium bisa didapatkan dalam kacang, ikan tuna, kakap merah, scallop, daging sapi, daging ayam, telur, susu, biji-bijian, dan tentunya mujair.
Manfaat selenium di antaranya adalah untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Ia juga bisa digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh karena antioksidannya yang kuat. Mengonsumsi selenium juga bisa mengurangi risiko penyakit jantung, mendukung kesehatan dan fungsi tiroid, dan mengurangi gejala asma.
Meski berguna, selenium juga tidak bisa dikonsumsi secara berlebihan. Sedulur harus tahu takaran selenium berdasarkan usianya. Dilansir dari Alodokter, berikut ini rincian selenium yang harus Sedulur perhatikan:
- Anak berusia 1–8 tahun membutuhkan selenium sekitar 20–30 mcg/hari
- Anak berusia 9–18 tahun ke atas membutuhkan selenium sekitar 40–55 mcg/hari
- Orang berusia 19–50 tahun ke atas membutuhkan selenium sekitar 55 mcg/hari
- Wanita hamil membutuhkan asupan selenium sekitar 60 mcg/hari
- Wanita menyusui membutuhkan asupan selenium sekitar 70 mcg/hari
6. Omega-3
Omega-3 merupakan asam lemak tak jenuh yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Dengan omega-3, HDL atau kolesterol baik dalam tubuh bisa meningkat. Asam ini juga berguna untuk menurunkan kadar trigliserida tinggi dalam darah dan membantu meredakan peradangan pada tubuh.
Perlu Sedulur ketahui bahwa kandungan yang satu ini tidak diproduksi secara alami oleh tubuh. Artinya, perlu ada asupan untuk tubuh agar kebutuhan omega-3 terpenuhi. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang tinggi omega-3. Pada umumnya, omega-3 banyak terkandung dalam ikan air laut. Namun Mujair juga menjadi salah satu pilihan yang lumayan.
Omega-3 memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan jantung, menurunkan risiko kanker, menjaga fungsi otak, menguatkan sendi dan tulang. Kebutuhan itu sangat baik didapatkan oleh orang tua atau anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Selain itu, omega-3 juga baik untuk mendukung tumbuh kembang janin dan untuk memelihara kesehatan mata.
BACA JUGA: 18 Manfaat Daun Seledri, Sangat Baik Hindari Hipertensi
7. Bahaya ikan mujair
Setelah membahas manfaat, tidak lengkap rasanya apabila belum mengulas efek sampingnya. Semua hal yang berlebihan tentu tidak baik dan sudah semestinya Sedulur cegah sebelum harus mengobati.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, mujair bisa meningkatkan risiko terbentuknya plak atau peradangan di pembuluh darah. Hal itu yang kemudian bisa mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. Selain itu, mujair juga salah satu hewan yang mampu memakan kotorannya sendiri yang mana rentan membuatnya terkontaminasi oleh bakteri, kuman, dan parasit lainnya.
Terakhir, mujair yang diolah dengan cara digoreng bisa meningkatkan risiko obesitas. Pasalnya, mujair banyak mengandung lemak jahat. Artinya, dengan cara menggoreng, sama saja dengan memperbanyak asupan lemak jahat ke dalam tubuh.
8. Tips makan ikan mujair agar aman
Untuk menghindari bahaya mujair, berikut ini tips makan mujair agar tetap aman. Sedulur mungkin bisa menerapkannya untuk resep ikan mujair yang akan Sedulur buat. Hal pertama yang harus dipastikan adalah kesegaran ikan. Sebaiknya mencari ikan yang dibudidayakan agar standar kesehatannya terjaga.
Berikutnya, selalu cuci bersih ikan di air mengalir sebelum diolah menjadi makanan. Tips lainnya, coba olah mujair dengan cara dikukus atau ditim. Hindari juga menggoreng ikan apabila Sedulur ingin mengonsumsinya dengan sehat.
Demikian serba-serbi tentang ikan mujair. Dari mulai manfaat dan efek samping ikan mujair, hingga tips mengolahnya agar bisa dimakan dengan sehat dan menghindari bahayanya. Semoga penjelasan tadi dapat bermanfaat dan membuat Sedulur semakin gemar memakan ikan. Terakhir, jangan lupa untuk selalu memerhatikan jumlah asupannya agar tidak menjadi berlebihan.