Hubungan kausalitas adalah hubungan antara sebab dan akibat. Sedangkan teks eksplanasi, merupakan teks yang memaparkan penjelasan informasi tentang fenomena kausalitas. Kedua hal ini memang saling berhubungan. Itulah kenapa perlu penjelasan mengenai hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi.
Dijelaskan dalam buku berjudul Kamus Hukum oleh M. Marwan & Jimmy, kausalitas adalah suatu sebab yang dapat menimbulkan suatu kejadian. Kausalitas dipengaruhi oleh cara berpikir seseorang. Oxford University Press menjelaskan, konsep kausalitas adalah meliputi cara berpikir tentang diri, tentang lingkungan yang dihadapi, alam semesta, dan seterusnya.
Sedangkan salah satu contoh kausalitas adalah sebab-akibat dari munculnya virus COVID-19 dan segala wujud mutasinya. Itu juga bisa menjadi contoh kausalitas sebab akibat. Nah, untuk membahas lebih jauh mengenai hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi, berikut ini penjelasannya!
BACA JUGA: Cara Menulis Artikel SEO Friendly di Blog & Web Terbaru 2022
1. Apa itu kausalitas?
Jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kausalitas adalah perihal kausal atau perihal sebab akibat. Secara etimologi, kausalitas adalah berasal dari kata “causa” yang artinya sebab. Marwan & Jimmy menjelaskan kata “causa” dari kausalitas adalah memiliki makna suatu sebab yang dapat menimbulkan suatu kejadian.
Sedangkan dalam buku berjudul Hukum Pidana 1 Hukum Pidana Material bagian Umum oleh J.M van Bemmelan dan diterjemahkan oleh Hasnan, dijelaskan konsep pemikiran kausalitas lebih populer dalam ranah ilmu pengetahuan alam dan filsafat. Kausalitas dalam ilmu pengetahuan alam digunakan untuk menjelaskan tata benda atau unsur dengan penjelasan sebab-akibat satu sama lain.
2. Fungsi fakta dalam teks eksplanasi
Dalam teks eksplanasi, fakta memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai penguat dari keaslian atau kebenaran dari sebuah pesan yang disampaikan dalam teks tersebut. Fakta itu akan menjadi penjelas tentang sebab akibat yang dijelaskan dalam teks eksplanasi. Itulah kenapa unsur fakta gak bisa dilupakan begitu saja karena memiliki unsur utama dalam teksnya.
Fakta dalam teks akan membantu menjelaskan suatu kejadian. Fungsinya tentu saja berkaitan dengan kebenaran dari sesuatu yang dijelaskan. Sehingga penjelasan dalam teks eksplanasi pun bisa lebih detail dan logis sehingga bisa diterima oleh pembacanya. Selain itu, fungsi fakta dalam teks eksplanasi juga bisa membantu membangun sebuah kepercayaan dari pembaca. Sebab, tanpa adanya fakta itu, teks eksplanasi bisa diragukan.
BACA JUGA: 10 Lomba Menulis Blog Gratis Hadiah Jutaan Terbaru 2022
3. Kronologis dalam teks eksplanasi
Dalam pola pengembangan teks eksplanasi, adalah pengembangan paragraf yang disusun dari beberapa kalimat sehingga membentuk sebuah gagasan yang utuh. Teks itu berisi rangkaian peristiwa yang diuraikan secara kronologis. Setiap paragraf terdapat sebuah topik yang berupa fakta-fakta, yang tersusun dengan pola kronologis atau kausalitas.
Berdasarkan buku Jenis-Jenis Teks (2019) oleh Kosasih dan Kurniawan, pola pengembangannya secara umum terbagi menjadi dua, yaitu:
- Pola kronologis (proses): Teks eksplanasi yang disusun berdasarkan urutan waktu dan menjelaskan proses terjadinya sebuah fenomena atau bagaimana urutan kejadian suatu peristiwa.
- Pola kausalitas (sebab akibat): Teks yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat dan menjelaskan mengapa atau bagaimana sebuah fenomena terjadi. Selain fenomena alam, masalah seperti sosial, budaya, politik hingga ekonomi juga bisa disajikan dalam bentuk teks eksplanasi.
4. Teori monokausalitas
Ini merupakan bagian dari teori kausal atau berpikir kausalitas dalam ilmu sejarah. Kausalitas sejarah adalah menghubungkan sebab dan akibat dari satu, dua atau lebih dalam sebuah peristiwa sejarah. Kausalitas sangat penting dalam interpretasi pembelajaran sejarah, terlebih dalam memahami suatu peristiwa.
Teori kausalitas sendiri terbagi menjadi teori monokausalitas dan multikausalitas. Teori monokausalitas adalah teori yang menghubungkan suatu peristiwa sejarah dengan sebab dan akibat yang pertama kali muncul. Teori ini sifatnya deterministik atau keniscayaan dengan mengembalikan kausalitas suatu peristiwa pada satu faktor saja. Faktor ini menjadi tunggal, atau menjadi faktor kausal
Sedangkan teori multikausalitas adalah meyakinkan sebuah peristiwa sejarah dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Teori ini menjelaskan suatu peritiwa sejarah dengan berbagai penyebab.
BACA JUGA: 12 Manfaat Menulis, Baik Untuk Kesehatan Mental?
5. Struktur teks eksplanasi
Dalam strukturnya, teks eksplanasi umumnya terbagi menjadi tiga bagian. Meskipun hal ini tidak menutup kemungkinan bisa dibagi lebih dari tiga karena cara membuatnya bisa beragam. Tapi setidaknya, tiga unsur ini harus ada di dalamnya:
- Pernyataan umum: Ini merupakan teks eksplanasi yang memiliki makna tentang gambaran umum fenomena atau peristiwa yang akan dibahas. Biasanya mengenai proses.
- Garis urutan sebab dan akibat: Dalam struktur teks eksplanasi sebaiknya juga harus punya alur sebab akibat yang disusun secara runut dan jelas. Bentuknya bisa deskripsi dalam beberapa paragraf.
- Interpretasi: Dalam teks eksplanasi berupa penarik kesimpulan. Penulis bisa memberi tanggapan terkait peristiwa yang disusun.
6. Contoh teks eksplanasi
Berikut ini salah satu contoh teks eksplanasi tentang peristiwa gempa bumi.
Pernyataan umum:
Gempa bumi merupakan munculnya suatu guncangan yang biasanya disebabkan oleh suatu pergerakan, yang berasal dari lapisan batu bumi. Guncangan tersebut diakibatkan oleh getaran dari dasar bumi. Getaran ini terdapat pada beberapa daerah tertentu yang kemudian mengakibatkan munculnya guncangan. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah gunung yang aktif atau di sepanjang lautan yang cukup luas.
Penjelasan sebab akibat:
Gempa bumi juga disebabkan oleh munculnya suatu pergerakan atau adanya pergeseran di lapisan dasar bumi yang sangat kuat. Sehingga terjadilah gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi sangat cepat, sehingga efeknya sangat terasa dan terlihat di lingkungan sekitar. Bahkan getarannya bisa mencapai ke segala penjuru sehingga membuat suatu bangunan menjadi rata. Tak jarang kejadian itu juga menyebabkan korban jiwa berjatuhan. Penyebab gempa bumi ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.
Gempa vulkanik merupakan jenis gempa yang disebabkan oleh meletusnya gunung berapi dengan skala terbesar. Gempa vulkanik ini terbilang lebih jarang terjadi, jika dibandingkan dengan peristiwa gempa tektonik. Gempa tektonik adalah lapisan kerak bumi yang sifatnya lunak, yang kemudian menimbulkan pergerakan atau pergeseran.
Jika dilihat dari teori tektonik plate, bahwa memang ada beberapa lapisan buatan yang terdapat pada permukaan bumi. Daerah yang terdapat lapisan kerak bumi ini, akan hanyut atau bahkan mengapung di suatu lapisan tertentu. Seperti bagaimana terjadinya salju. Pergerakan tersebut sangat pelan, yang akhirnya menyebabkan lapisan satu dengan lapisan lainnya pecah dan kemudian saling bertabrakan. Hal itulah yang menjadi penyebab dari gempa bumi tersebut.
Interpretasi:
Gempa bumi ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Khususnya di daerah tertentu, contohnya pada perbatasan plat pasifik. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena sebagian besar daerah tersebut memang dikelilingi oleh gunung berapi. Itulah sebabnya area tersebut disebut dengan lingkaran api.
Penjelasan struktur:
Paragraf pertama pada teks berisikan pernyataan umum. Hal ini dapat dilihat pada kalimat pertama yang berisikan definisi mengenai gempa bumi.
Paragraf kedua hingga keempat berisikan tentang urutan sebab akibat. Di dalamnya menjelaskan mengenai penyebab gempa bumi, yakni vulkanik dan tektonik.
Sedangkan, pada paragraf terakhir, berisikan interpretasi sekaligus kesimpulan dari penulis.
Itulah tadi hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi. Penjelasannya di atas semoga bisa menambah wawasan Sedulur, ya. Terutama bagi yang ingin menulis tentang teks eksplanasi.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.