Selama ini, Sedulur tentu sering melihat kemasan suatu produk. Baik itu produk makanan, barang kebutuhan rumah tangga, maupun barang-barang lainnya. Jika diperhatikan, kemasan setiap produk hampir selalu berbeda satu sama lain. Mulai dari segi bentuk, warna, ataupun bahannya. Ternyata hal ini berkaitan dengan fungsi kemasan bagi produk yang dijual. Contoh saja, kemasan produk elektronik tentu akan berbeda dengan kemasan produk makanan. Sebab keduanya memiliki karakteristik produk yang berbeda.
Adapun dari kacamata seorang pengusaha, kemasan bukan hanya berfungsi sebagai pembungkus. Sebab, kemasan ini juga akan menjadi identitas yang membedakan produk yang mereka jual dengan produk dari kompetitor. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian Sedulur yang ingin mencoba peruntungan menjadi seorang pengusaha.
Lantas sebenarnya apa saja ya fungsi kemasan produk? Apakah kemasan dibuat semata-mata hanya untuk membungkus produk atau malah ada fungsi lain yang ingin dicapai oleh pembuat dan penjual produk? Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan di atas, Super telah merangkum informasi seputar kemasan produk dan fungsinya. Simak artikel selengkapnya berikut ini ya.
Apa itu kemasan produk?
Pertama, kita cari tahu dulu apa arti dari kata kemasan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemasan bisa diartikan sebagai hasil mengemas, atau bungkus pelindung barang dagangan.
Sementara itu, menurut Saryanto (2021), kemasan adalah desain kreatif yang mencakup bentuk, struktur, warna, tipografi, material, dan elemen lain agar produk bisa dipasarkan. Di sisi lain, Klimchuk dan Krasovec (2006) menjelaskan, kemasan dirancang sedemikian rupa untuk melindungi, mengirim, mengidentifikasi, membungkus, menyimpan, dan membedakan suatu produk di pasar.
Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa kemasan adalah sesuatu yang dirancang sebagai wadah suatu produk yang diperjualbelikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembuatan kemasan suatu produk memiliki tujuan untuk memasarkan barang atau produk yang diproduksi maupun dijual oleh seorang pengusaha.
BACA JUGA: Tertarik Buka Bisnis Thrift Shop? Intip Trik Ini, Dijamin Untung!
Syarat kemasan
Untuk bisa berfungsi dengan baik, kemasan suatu produk harus memenuhi sejumlah kualifikasi. Secara umum, syarat kemasan produk adalah sebagai berikut.
- Mampu melindungi produk dari risiko kerusakan.
- Dapat memberikan kemudahan dalam proses distribusi, misalnya mudah dibawa dan disimpan.
- Memiliki ukuran dan bentuk yang sesuai standar.
- Sesuai dengan pasar yang dituju dalam menjual produk.
- Ada baiknya, kemasan produk memuat informasi tentang produk di dalamnya, misalnya bisa dilengkapi dengan informasi tentang bahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
Jenis-jenis kemasan produk
Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa jenis kemasan produk yang dibagi berdasarkan tiga kategori. Yaitu berdasarkan struktur isi, pemakaian, dan kesiapan pakai. Berikut penjelasannya:
1. Berdasarkan struktur isi
Berdasarkan struktur isinya, kemasan produk dapat dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut.
a. Kemasan primer
Kemasan primer adalah kemasan yang langsung menjadi wadah produk siap pakai. Biasanya kemasan jenis ini ditemukan pada produk makanan dan minuman seperti kemasan makanan ringan dan susu cair siap minum.
b. Kemasan sekunder
Kemasan sekunder bisa diartikan sebagai kemasan kedua. Fungsi kemasan sekunder adalah mengemas atau sebagai wadah dari sekumpulan produk yang telah dikemas dalam kemasan primer. Contoh kemasan sekunder adalah kardus mi instan yang berisikan sejumlah mi yang telah terbungkus kemasan primer serta kardus yang berisikan sekumpulan minuman dalam kaleng.
c. Kemasan tersier
Biasanya kemasan tersier ditujukan untuk melindungi produk yang telah dibungkus kemasan primer dan sekunder. Utamanya, kemasan tersier digunakan saat proses pengiriman atau pendistribusian produk. Contohnya adalah rak kayu dan container.
BACA JUGA: 10 Bisnis Online Gratis Lewat HP Tanpa Modal tapi Potensial
2. Berdasarkan pemakaian
Berdasarkan pemakaiannya, kemasan bisa dibagi menjadi tiga kategori yang meliputi kemasan sekali pakai, bisa dipakai berulang, dan tidak dibuang. Berikut penjelasannya:
a. Kemasan sekali pakai
Kemasan sekali pakai atau disposable adalah kemasan yang hanya bisa dipakai sekali dan kemudian dibuang. Biasanya kemasan jenis ini memiliki sifat mudah rusak ataupun bisa mengalami penurunan kualitas setelah dipakai pertama kali. Contoh kemasan sekali pakai adalah bungkus makanan yang terbuat dari plastik, gelas kertas, dan mangkok kertas.
b. Kemasan bisa dipakai berulang
Jenis kemasan ini juga dikenal dengan istilah kemasan multi trip. Sebab kemasan ini memungkinkan untuk digunakan berulang kali maupun diisi ulang. Contohnya botol galon minuman.
c. Kemasan tidak perlu dibuang
Jenis kemasan produk yang ketiga adalah kemasan yang tidak perlu dibuang atau semi disposable. Maksudnya adalah, kemasan tidak dibuang karena bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Contohnya adalah kaleng biskuit dan botol minuman yang terbuat dari bahan kaca.
3. Berdasarkan kesiapan untuk dipakai
Kategori berikutnya didasarkan pada kesiapan kemasan untuk dipakai. Dalam hal ini, jenis kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu kemasan siap pakai dan kemasan siap rakit.
a. Kemasan siap pakai
Sesuai namanya, kemasan ini bisa langsung digunakan untuk mengemas produk. Hal itu disebabkan karena kemasan sudah berbentuk sempurna atau siap pakai sejak produksi. Contohnya adalah kemasan dalam bentuk botol dan kaleng.
b. Kemasan siap rakit
Berbeda dengan kemasan siap pakai, kemasan siap rakit harus melalui proses perakitan terlebih dahulu sebelum digunakan. Contoh adalah kardus atau kertas untuk makanan.
Fungsi kemasan
Setelah mengetahui apa itu kemasan hingga syarat dan jenis-jenisnya, Sedulur juga perlu memahami apa saja fungsi kemasan bagi sebuah produk. Berikut pembahasan selengkapnya.
1. Identitas produk
Pada kemasan suatu produk, umumnya Sedulur akan menjumpai nama produk hingga merek ataupun nama perusahaan yang memproduksinya. Hal itu dimaksudkan agar konsumen mengetahui produk apakah yang ada di dalam kemasan. Misalnya, produk makanan keripik kentang akan menuliskan “keripik kentang” untuk memudahkan konsumen dalam memilih produk mana yang akan dibeli. Selain itu juga sekaligus berfungsi untuk membantu produsen maupun penjual dalam menata produknya saat akan dipasarkan hingga didistribusikan kepada calon konsumen.
2. Menjadi daya tarik produk
Kemasan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi produk. Bisa dilihat bahwa banyak produsen, baik produk makanan maupun barang sehari-hari menciptakan kemasan dengan desain sebaik mungkin. Sehingga kemasannya akan berbeda dengan produk yang mungkin serupa dengan kompetitor. Perbedaan desain ini tentu akan menciptakan daya tarik tersendiri bagi produk yang dijual.
3. Perlindungan
Kemasan memiliki fungsi untuk melindungi produk dari risiko kerusakan. Misalnya, kemasan bisa melindungi produk dari risiko kerusakan akibat cuaca, seperti panas matahari hingga kontaminasi debu dan kotoran.
4. Penyimpanan
Hampir serupa dengan fungsi perlindungan, urutan ke-4 fungsi kemasan adalah penyimpanan yang dimaksudkan bahwa kemasan bisa menjaga kualitas produk di dalamnya terjamin hingga ke tangan konsumen. Misalnya pada kemasan makanan, sebaiknya kemasan bisa menjamin kualitas makanan tetap terjaga sampai ke tangan konsume. Hal itu tentu hanya bisa dicapai apabila kemasan yang digunakan memiliki kualitas yang baik seperti segel yang rapat dan higienis.
5. Menambah nilai untuk produk
Urutan ke-5 fungsi kemasan adalah bisa memberikan nilai tersendiri bagi sebuah produk. Untuk itu perlu pertimbangan yang matang sebelum menentukan desain kemasan. Tak hanya itu, produk yang dikemas dengan baik tentu akan memberikan kesan berbeda dengan produk yang tidak dikemas. Produk yang dikemas juga akan memiliki nilai eksklusif dan terlindungi.
BACA JUGA: 25 Ide Peluang Bisnis Online Tanpa Modal yang Menguntungkan
6. Distribusi
Meski kemasan dengan bentuk unik bisa menjadi nilai tambah bagi produk hingga perusahaan, produsen tetap perlu memperhatikan bagaimana kemasan bisa menunjang distribusi produk. Produk dengan kemasan yang sulit untuk dibawa ataupun dipindahkan tentu akan memberikan dampak terhadap proses distribusi.
7. Informasi
Kemasan bisa berfungsi sebagai sarani untuk menyampaikan informasi seputar produk. Bukan hanya nama produk yang dikemas, namun juga informasi lain seperti bahan yang digunakan, ukuran atau berat produk, hingga nama dan alamat perusahaan yang memproduksi produk tersebut. Pada produk makanan, produsen juga bisa menyematkan informasi gizi yang terkandung di dalam produk pada kemasannya.
8. Jaminan produk
Kemasan juga bisa menjadi solusi untuk memberikan jaminan kualitas produk. Misalnya, dengan kemasan yang memadai, produsen memastikan produk akan sampai ke tangan konsumen dalam kondisi yang baik selama kemasan tidak mengalami kerusakan. Hal ini bisa Sedulur lihat pada kemasan susu siap minum yang biasanya diberi label bertuliskan bahwa isi terjamin selama kemasan tidak kembung.
9. Promosi
Produk tidak hanya dipromosikan secara langsung lewat iklan, melainkan juga bisa menggunakan kemasan yang digunakan untuk membungkus produk. Oleh karenanya, perlu untuk menampilkan informasi yang memadai agar calon konsumen menjadi tertarik dengan produk yang dijual.
10. Penjualan
Setelah berhasil mempromosikan produk dengan baik, tentu tujuan yang ingin dicapai adalah penjualan. Sehingga keberhasilan promosi produk baru akan terlihat dari keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut.
11. Kenyamanan
Jika masalah distribusi berkaitan dengan distributor, kenyamanan berkaitan dengan konsumen. Desain kemasan yang mudah dibawa bahkan disimpan tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
12. Pembuangan
Seperti yang diketahui, pada beberapa tahun terakhir masyarakat telah memiliki kesadaran tinggi tentang pentingnya pengelolaan sampah. Nah, produk yang baik tentunya perlu memiliki kemasan yang bisa mendukung gerakan tersebut. Selain itu, produsen juga bisa memberikan informasi mengenai bagaimana cara membuang kemasan tersebut ataupun bagaimana kemasan itu akan terurai.
13. Memenuhi permintaan konsumen
Kemasan suatu produk juga bisa menjadi sarana untuk memenuhi keinginan konsumen atau pelanggan. Misalnya dengan meletakkan foto idola atau karakter yang tengah digandrungi masyarakat. Hal ini akan berdampak pada tingginya minat konsumen untuk tidak hanya membeli produk, namun juga mengoleksi kemasannya.
14. Efektivitas biaya
Selain berfungsi untuk melindungi produk sehingga kualitasnya terjamin hingga ke tangan konsumen, kemasan juga bisa berguna untuk mengurangi kerugian bagian produsen. Sebab, produsen akan terhindar dari kerugian akibat produk yang rusak saat proses distribusi maupun penyimpanan.
Demikian tadi pembahasan seputar fungsi kemasan produk. Ternyata, kemasan yang selama ini sering dianggap sepele bisa memberikan dampak besar terhadap sebuah produk yang dijual. Adapun bisa disimpulkan bahwa secara umum kemasan memiliki fungsi untuk melindungi kualitas produk dan menjadi sarana promosi atau branding. Nah, semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya!
