Indonesia telah bertahun-tahun melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak kemiskinan. Ya, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang cukup banyak memiliki masyarakat miskin.
Mengutip dari data terbaru Asian Development Bank pada tahun 2021, setidaknya 10,1% dari total populasi di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Perkiraan dari data tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan. Terlebih lagi kita masih berjibaku dan berusaha bangkit dari dampak pandemi COVID-19.
Layaknya negara-negara di luar sana, permasalahan kemiskinan ini terus menghantui kehidupan sosial kita. Apabila tidak ada solusi yang benar-benar memperlambat laju tumbuhnya kemiskinan, maka masa depan kita, anak-anak kita, dan keturunan selanjutnya akan menjadi terancam.
Maka dari itu, dalam pembahasan di bawah Sedulur akan diajak untuk mendalami berbagai dampak kemiskinan sebagai salah satu langkah meningkatkan kesadaran bersama terhadap masalah sosial yang terstruktur ini.
BACA JUGA: 9 Contoh Surat Penawaran Barang yang Baik dan Benar
Pengertian kemiskinan
Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan inti dari dampak kemiskinan, ada baiknya kita mengulik lebih dalam mengenai deskripsi dari kemiskinan itu terlebih dahulu. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemiskinan berasal dari kata miskin, dimana ia berarti tidak berharta atau serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah). Sedangkan kemiskinan sendiri merujuk kepada kondisi miskin tersebut.
Lebih lanjut lagi, mengutip dari situs Investopedia, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok masyarakat kekurangan sumber daya keuangan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok untuk standar hidup minimum.
Kemiskinan juga dapat berarti tingkat pendapatan yang sangat rendah sehingga kebutuhan dasar individu atau keluarga tidak dapat dipenuhi. Mereka yang termasuk ke dalam kategori miskin kemungkinan besar tidak memiliki tempat tinggal yang layak, air bersih, makanan sehat, dan perawatan medis yang memadai.
BACA JUGA: 12 Kota Terdingin di Dunia, Kota Apa Yang Paling Dingin?
Jenis-jenis kemiskinan
Mengutip dari sebuah sumber, dampak kemiskinan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis tersebut adalah kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural.
1. Kemiskinan absolut
Kemiskinan absolut merupakan definisi dari kondisi seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena pendapatan yang berada di bawah garis kemiskinan. Kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan akan sangat sulit untuk ia penuhi, alhasil kualitas kehidupannya pun stagnan tidak meningkat.
Kemiskinan absolut inilah yang paling sering dipakai untuk merujuk kondisi kemiskinan masyarakat pada umumnya.
2. Kemiskinan relatif
Kemiskinan relatif merupakan bentuk kemiskinan sebagai akibat pengaruh kebijakan pemerintah yang tidak dapat menjangkau semua lapisan kelompok sosial. Alhasil, ketimpangan terjadi dimana-mana, sehingga mereka dengan pendapatan rendah paling merasakan dampak negatifnya.
3. Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural adalah sebuah kemiskinan yang terjadi karena pengaruh sikap dan kebiasaan individu dalam masyarakat. Sikap atau kebiasaan yang dimaksud adalah sikap malas, tidak kreatif, pemborosan, dan ketergantungan terhadap orang lain.
4. Kemiskinan struktural
Kemiskinan struktural adalah sebuah kondisi dimana sistem-sistem sosial di sekitar kita memang dengan sengaja membuat masyarakat yang kurang beruntung semakin miskin. Sistem tersebut termasuk sistem ekonomi dan juga sistem politik.
BACA JUGA: Sejarah Kota Surabaya dan Perjuangannya yang Perlu Diketahui!
Faktor kemiskinan
Berdasarkan beberapa teori yang menganalisis tentang kemiskinan, setidaknya terdapat tiga faktor yang menyebabkan fenomena sosial tersebut terjadi. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
1. Faktor internal
Faktor internal dari kemiskinan termasuk sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi. Faktor-faktor tersebut sangat erat kaitannya dengan individu yang berada di garis kemiskinan.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal dari kemiskinan termasuk kelompok sosial, keluarga, kelas sosial, dan ke kebudayaan. Faktor-faktor tersebut ‘memaksa’ mereka untuk hidup dalam keadaan yang serba kekurangan.
3. Problematika pada negara
Faktor problematika pada negara ini menunjukkan bahwa negara gagal dalam mengurus kesejahteraan masyarakat. Contohnya adalah taraf pendidikan yang rendah, distribusi ekonomi yang kurang merata, dan juga sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
BACA JUGA: Contoh Surat Kuasa Pengambilan BPKB dan Cara Membuatnya
Dampak kemiskinan di Indonesia
Berikut ini adalah tujuh dampak kemiskinan yang dapat Sedulur temukan di lingkungan sekitar.
1. Dampak kemiskinan, meningkatnya angka pengangguran
Dampak kemiskinan yang pertama adalah meningkatnya angka pengangguran. Kondisi yang serba terbatas akan membuat masyarakat miskin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk pendidikan untuk bekal bersaing di dunia kerja. Maka dari itu, imbas dari kemiskinan adalah banyaknya pengangguran.
2. Banyaknya kasus putus sekolah
Masih menyambung dari poin sebelumnya, salah satu dampak kemiskinan yang paling kentara adalah banyaknya kasus putus sekolah. Pendapatan sehari-hari masyarakat miskin belum tentu mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Jadi tidak heran apabila banyak yang putus sekolah untuk membantu mencari uang.
3. Dampak kemiskinan, muncul berbagai masalah kesehatan di masyarakat
Masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Banyaknya kebutuhan namun tidak terjangkau, secara tidak langsung akan membuat berbagai masalah kesehatan muncul.
4. Kriminalitas di mana-mana
Kebutuhan meningkat, tetapi tidak ada cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Alhasil, salah satu alternatifnya adalah dengan melakukan kejahatan, seperti mencuri, menipu, dan lain-lain.
5. Dampak kemiskinan, jumlah kematian bertambah
Masyarakat miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya akan sangat terdampak atas masalah kesehatan. Jika akses kesehatan bagi mereka sangat sulit, hal tersebut dapat menyebabkan angka kematian menjadi meningkat.
6. Konflik sosial merebak di masyarakat
Kesenjangan sosial akan terjadi antara mereka yang kaya dan mereka yang miskin. Tentunya fenomena tersebut akan menimbulkan berbagai konflik sosial yang berkelanjutan.
7. Dampak kemiskinan, menurunnya kualitas generasi penerus
Jika dampak kemiskinan berlarut-larut, kerusakan yang dapat ditimbulkan akan semakin mengakar dan menyebabkan menurunnya kualitas generasi penerus.
BACA JUGA: Retail adalah: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Karakteristiknya
Solusi yang memungkinkan untuk menekan laju kemiskinan
Lantas, bagaimana caranya mengatasi dampak kemiskinan tersebut? Diskursus ini akan sangat panjang pembahasannya karena kemiskinan bukanlah masalah sosial yang sepele. Akan tetapi, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan pemerintah untuk menekan tingginya angka kemiskinan nasional.
Berikut ini merupakan ringkasan dari beberapa solusi tersebut.
- Memperbarui data penduduk secara rutin terutama yang berada di bawah garis kemiskinan.
- Menyalurkan bantuan sosial di berbagai tempat.
- Mengurangi pengeluaran bagi masyarakat miskin.
- Memberikan bantuan di bidang pertanian, peternakan, dan juga perikanan.
- Mengelola anggaran belanja pemerintah dengan sebenar-benarnya.
Nah Sedulur, di atas merupakan diskusi dan ulasan singkat mengenai kemiskinan. Dampak kemiskinan sangatlah nyata dan dapat Sedulur temukan di lingkungan sekitar Sedulur. Hal tersebut menunjukkan bahwa kehidupan kita masih terancam oleh problematika sosial ini.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur serta menambah pengetahuan serta wawasan, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.