Pengertian serta contoh interaksi sosial wajib untuk Sedulur ketahui, pasalnya dengan mengetahui hal tersebut Sedulur akan lebih baik lagi dalam bermasyarakat dan dapat menempatkan posisi dalam masyarakat untuk mendukung terciptanya suasana bermasyarakat yang damai dan tentram.
Beberapa contoh interaksi sosial mungkin telah Sedulur ketahui, tapi Sedulur belum memahami istilah dan pengertiannya secara teoritis. Karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya. Mustahil bagi manusia untuk menjalankan hidup secara masing-masing. Untuk lebih paham lagi, yuk langsung saja kita simak ulasannya di bawah ini.
BACA JUGA: Sikap Toleransi Antar Umat Beragama di Kehidupan & Contohnya
Pengertian Interaksi Sosial
Sebelum masuk ke pembahasan contoh interaksi sosial, alangkah lebih baik Sedulur mengetahui terlebih dahulu apa itu interaksi sosial. Berasal dari dua kata yaitu interaksi dan sosial. Interaksi merupakan tindakan sementara sosial sendiri berarti kehidupan masyarakat.
Secara sederhana interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi sosial sendiri memiliki ciri-ciri, yang akan diulas di sub pembahasan di bawah ini.
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Berdasarkan pengertian interaksi sosial di atas, Sosiolog terkenal dan terpandang di dunia bernama Charles P. Loomis, mengidentifiasi ciri-ciri dari interaksi sosial. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut ini:
- Jumlah pelaku lebih dari seorang bahkan lebih
- Adanya komunikasi diantara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
- Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang diperkirakan oleh para pengamat.
BACA JUGA: Arti Bhineka Tunggal Ika, Contoh Makna & Fungsi di Kehidupan
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Setelah mengetahui pengertian dan konsep interaksi sosial dalam penjelasan di atas, Sedulur juga tentu saja harus mengetahui beberapa syarat dan kondisi yang memungkinkan sebuah interaksi sosial terjadi.
Dalam teori dan penjelasannya, setidaknya untuk dapat terciptanya sebuah interaksi sosial dibutuhkan dua syarat, pertama terjandinya komunikasi antara pelaku dan kedua adanya kontak secara sosial antara pelaku. Untuk mengetahuinya lebih jelas, Sedulur bisa menyimak penjelasan di bawah ini:
1. Komunikasi
Syarat pertama terjadinya interaksi sosial adalah komunikasi. Tanpa komunikasi, interaksi tidak akan terjadi. Komunikasi bertujuan untuk saling mengungkapkan perilaku, baik dalam berbicara dan bersikap untuk memberikan pesan kepada lawan bicara. Beberapa unsur dasar dalam komunikasi yaitu sebagai berikut:
- ikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan.
- Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari komunikator.
- Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan biasanya berisikan informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi dan perasaan.
- Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar bahkan film biasanya memberikan pesan tersurat.
- Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
Komunikasi yang terjadi antara satu individu manusia dengan individu lainnya dapat disebut dengan istilah komuniasi interpersonal. Maksudnya adalah komunikasi antara personal manusia dengan personal manusia lainnya.
2. Kontak Sosial
Interaksi sosial juga tidak akan terwujud tanpa adanya kontak sosial, dalam konteks sosiologi bisa terjadi tanpa harus melalui interaksi tata muka saja, melainkan melalui media lain seperti melalui telpon, surat atau radio. Seperti di tengah ere digital saat ini, kontak sosial bisa terjadi menggunakan smartphone atau aplikasi lainnya dengan fitur video call. Kontak sosial pun dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Kontak Sosial bersifat Primer: Kontak terjadi secara langsung seperti bertatap muka.
- Kontak Sosial bersifat Sekunder: Kontak terjadi secara tidak langsung atau menggunakan media penghubung seperti telepon, surat elektronik bahkan melalui pesan media sosial.
Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial
Berikut ini adalah beberapa faktor interaksi sosial yang menjadi dasar terbentuknya sebuah interaksi sosial, hal tersebut adalah:
- Imitasi: seseorang atau lebih melakukan untuk meniru seseorang dalam hal gaya, sikap, perilaku hingga penampilan terlihat menyerupai fisik seseorang.
- Sugesti: seseorang yang terpengaruh karena adanya suatu dorongan diberikan orang lain dengan beberapa cara tertentu yang dimana seseorang tersebut akan melaksanakan dengan apa yang di sugestikan terkadang tanpa berfikir rasional.
- Simpati: sebuah sikap yang dibentuk atas rasa tertarik terhadap seseorang atau sekelompok orang, baik dari kebijaksanaannya, pemikirannya atau nilai-nilai yang diterapkan dalam menjalankan hidup.
- Identifikasi: suatu pemberian tanda ciri khas sehingga sebenarnya ini berkaitan dengan imitasi seseorang dengan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya), hingga menghilangkan jati dirinya sendiri.
- Empati: merasakan perasaan yang dirasakan atau dialami oleh orang lain atau sekelompok orang, baik itu perasaan bahagia atau sedih.
Jenis dan Contoh Interaksi Sosial
Lantas apa saja contoh interaksi sosial? Jika Sedulur diminta tuliskan contoh interaksi sosial, hal tersebut dapat dibagi menjadi tiga jenis, pertama interaksi antara individu dengan individu, kedua interaksi antara individu dengan kelompok, ketiga interaksi antara kelompok dengan kelompok.
Ketiga jenis tersebut merupakan contoh interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lakukan dan sering kita temui. Untuk lebih memahaminya, berikut ini penjelasan lebih lanjutnya.
1. Individu dengan individu
Pertama adalah interaksi antara individu dengan individu, ini juga sekaligus merupakan contoh interaksi sosial di rumah. Terjadi antara kita dengan orang tua, adik, kakak, dan anak-anak kita. Tujuan dari interaksi ini adakah memberikan aksi atau respon untuk memberikan kerjasama jika reaksi yang diberikan adalah reaksi positif. Sebaliknya, jika reaksi yang diberikan adalah reaksi negatif, maka akan memunculkan pertentangan atau konflik. Sedulur bisa lebih memahami dengan contoh berikut ini:
- Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa yang dibutuhkan.
- Mengajak bermain main sepeda bersama adik, merupakan contoh interaksi sosial di rumah.
- Guru mengajari les bahasa pada seorang murid, merupakan contoh interaksi sosial di sekolah.
2. Individu dengan kelompok
Contoh interaksi sosial ini mempertemukan seorang individu dengan kelompok. Dikatakan kelompok biasanya terdiri dari 3 orang lebih. Contoh interaksi ini bertujuan untuk memberikan informasi, entah informasi pendidikan, informasi sosial bahkan informasi politik sekalipun. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar.
- Menyampaikan informasi promosi kepada komunitas.
- Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara.
3. Kelompok dengan kelompok
Contoh interaksi terakhir adalah antara kelompok dengan kelompok. Mempertemukan antara dua kelompo dengan kelompok lain yang berbeda. Tujuannya untuk mengkomunikasikan hal yang bersifat informatif yang berkaitan dengan kepentingan kelompok itu sendiri. Dalam interaksi ini sering terjadi konflik, pertentangan, pro dan kontra. Biasanya interaksi yang terjadi antara kelompok lebih bersifat hati-hati. Untuk lebih memahami, berikut contohnya:
- Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat untuk saling bekerjasama membersihkan halam rumah agar menjadi juara perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus.
- Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya. Ini merupakan contoh interaksi sosial di masyarakat untuk tujuan yang baik agar terciptanya keamanan dalam tatanan masyarakat.
Pola Interaksi Sosial
Agar lebih memahami interaksi sosial, selain mengetahui jenis dan contoh interaksi sosial, Sedulur juga perlu menyadari bahwa interaksi sosial sendiri memiliki pola interaksi. Meskipun pola tersebut lebih bersifat dinamis dan tidak memiliki pola teretentu, namun tetap ada kesamaan yang dapat dipelajari. Umumnya, pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:
- Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya. Contohnya, seorang guru yang mengajar bersama muridnya harus mencerminkan perilaku seorang guru. Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya.
- Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk menghasilkan suatu hal yang terbaik dan terus mengembangkan pemikiran atau ide. Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang melakukan terjalin kerjasama bisnis, muncul suatu pertentangan, adanya persaingan, dan lain sebagainya.
- Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir masyarakat akan terbentuk. Contohnya:Salah satu sekolah mempunyai penilaian yang baik dalam hal disiplin, kebersihan dan prestasi siswa yang begitu berpengaruh di salah satu daerah. Namun kepercayaan masyarakat pada sekolah tersebut selalu baik, hanya saja di suatu waktu sekolah tersebut tercemar tidak baik karena kelakuan siswa yang melakukan tindakan tidak terpuji.
BACA JUGA: Pancasila Sebagai Ideologi Negara: Arti & Makna Dalam Kehidupan
Bentuk Interaksi Sosial
Selain tentang contoh interaksi sosial, Sedulur juga harus memahami bahwa interaksi sosial juga memiliki bentuk-bentuknya. Bentuk-bentuk dari interaksi sosial tersebut adalah sebagai berikut ini:
- Kerjasama: Bentuk pertama adalah kerjasama yang dikerjakan oleh sekelompok individu untuk mewujudkan kegiatan yang positif.
- Akomodasi: Penyesuaian diri seseorang dengan kelompok individu yang sebelumnya saling bertentangan. Agar ketegangan diatasi, perlu akomodasi untuk mengeatasinya. Bentuk-bentuk dari akomodasi adalah seperti ajudikasi, arbitrase, kompromi, konsiliasi, mediasi dan stalemate.
- Toleransi: Interaksi ini sering kita dengan istilahnya. Merupakan sikap saling menghargai antara individu atau kelompok masyarakat yang berbeda keyakinan dalam memandang suku, agama ras atau antar golongan. Hal tersebut bertujuan agar terwujudnya kedamaian dan harmonisasi.
- Akulutrasi: Merupaka interasik yang bersifat penerimaan segala unsur-unsur budaya atau tradisi yang masuk, terjadinya modifikasi tanpa menghilangkah ciri khas yang berkaitan dengan unsur-unsur yang lama/
- Asimilasi: Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan dalam keseharian.
Contoh Interaksi Sosial yang Negatif
Beberapa ini terdapat contoh interaksi sosial negatif yang sering terjadi di tatanan masyarakat. Biasanya, interaksi sosial negatif terjadi atas dasar suatu hal yang menjadi tujuan. Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah contoh dari interaksi sosial yang bertendsi negatif yang perlu Sedulur ketahui:
- Kompetisi: Kompetisi atau persaingan merupakan salah satu interaksi sosial, hal ini merupakan contoh interaksi sosial di sekolah. Karena setiap siswa misalnya, memiliki tujuan yang sama yaitu ingin menjadi juara kelas. Setiap siswa akan berlomba untuk menjadi yang terbaik agar mendapatkan gelar juara kelas. Namun dalam contoh sekolah, tidak menampilkan contoh buruk seperti kekerasan dan lain sebagainya. Contoh yang menampilkan kekerasan biasanya dapat dilihat dalam pertandingan olahraga yang memungkinkan setiap atlit untuk bertemu satu sama lain.
- Kontraversi: Merupakan sebuah upaya dari seseorang untuk menentang suatu perkara secara diam-diam atau tersembunyi, tujuannya agar tidak terjadi perselisihan. Contoh interaksi ini adalah dengan membocorkan rahasia penting atau membuat tuduhan tanpa alasan yang bertujuan memanipulasi atau merusak suatu tatanan masyarakat yang terbilang damai.
- Konflik: Istilah ini dikenal juga dengan sebutan pertentangan, jika berlanjut konflik bisa menjadi kontravensi yang sifatnya terbuka. Penyebabnya adanya perbedaan argumentasi yang membuat rasa marah hingga benci dan dapat menimbulkan untuk saling menyerang bahkan melukai seseorang bahkan kelompok.
Sekian pembahasan mengenai contoh interaksi sosial, dengan contoh, jenis dan pola dari interaksi sosial yang biasa kita temui dalam bermasyarakat. Semoga dengan membaca artikel ini, Sedulur bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam melakukan interaksi dengan masyarakat, dan bisa mendukung kehidupan bermasyarakat yang positif dan berkontribusi memberikan kedamaian.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.