12 Fakta Bunga Abadi Edelweis yang Ternyata Dilarang Dipetik

Edelweis merupakan bunga yang banyak ditemukan di wilayah pegunungan. Tanaman ini memiliki nama latin Leontopodium alpinum atau Leontopodium nivale. Bunga yang identik dengan warna putih ini umumnya ditemukan di daerah pegunungan di Eropa dan Amerika Selatan. Selain itu, edelweis juga tersebar di kawasan Australia dan Asia dengan jenis yang agak berbeda. Misalnya Anaphalis javanica yang berasal dari genus Anaphalis yang banyak ditemukan di pegunungan Indonesia.

Bunga edelweis sendiri kerap dijadikan simbol cinta abadi lantaran tidak mudah layu setelah dipetik, di samping bentuknya yang memang cantik. Namun, sebenarnya edelweis masuk dalam kategori tanaman yang dilindungi dan tidak boleh dipetik. Bahkan, larangan memetik edelweis telah tercantum dalam aturan perundang-undangan di Indonesia. Berikut ini Super telah merangkum fakta-fakta menarik tentang bunga edelweis. Yuk, langsung disimak informasi selengkapnya!

BACA JUGA: Mengenal Arti & Manfaat Bunga Forget Me Not, Bunga Kesetiaan

Fakta tentang bunga edelweis

Berikut ini adalah 12 fakta mengenai bunga edelweis atau bunga keabadian yang perlu Sedulur ketahui.

1. Arti nama bunga edelweis

bunga edelweis
Stonehouse Nursery

Mengutip dari laman House of Switzerland, nama edelweiß atau edelweis diambil dari bahasa Jerman, yaitu “edel” yang artinya mulia dan “weiss” yang artinya putih. Sehingga secara harfiah dapat diketahui arti nama bunga edelweis adalah putih dan terhormat.

2. Dijuluki bunga abadi

bunga edelweis
iStock

Sebagaimana namanya yang memiliki arti yang baik dan indah, bunga edelweis pun kerap dijadikan sebagai simbol cinta abadi. Hal ini dikarenakan bunga tersebut tidak mudah layu atau mati. Tanaman ini juga memiliki sifat perennial, yaitu bisa berbunga sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Tak heran, bunga edelweis kerap disebut sebagai “bunga abadi.”

3. Morfologi bunga edelweis

bunga edelweis
Depositphotos

Bunga edelweis identik dengan mahkota bunga berwarna putih dan berbulu. Ia memiliki putik kuning di bagian tengahnya yang menyempurnakan tampilan uniknya. Bentuk mahkotanya pun mirip dengan morfologi daunnya, sama-sama ramping dan diselimuti bulu-bulu halus. Itulah mengapa sejumlah ilmuwan asal Swiss menamai mereka dengan nama bunga wol.

Di sisi lain, bunga ini juga disebut memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya dapat bertahan di berbagai cuaca. Berikut beberapa karakteristik yang sekaligus menjadi keistimewaan bunga edelweis.

  • Rambut atau bulu memiliki karakter anti UV .
  • Daun yang bisa mencegah evaporasi berlebih karena berbulu.
  • Getah atau cairan di dalam bunga yang tidak mudah beku.
  • Kelopak yang melindungi bunga di berbagai cuaca.
  • Memiliki batang yang kuat.

BACA JUGA: 7 Fakta Menarik & Unik Bunga Lavender yang Perlu Diketahui!

4. Habitat

Depositphotos

Bunga edelweis merupakan tanaman yang banyak ditemukan di kawasan pegunungan atau dataran tinggi dengan ketinggian minimal 2.000 – 3.000 mdpl (meter di atas permukaan laut). Oleh karenanya, bunga ini dianggap spesial lantaran tidak kerap dijumpai kecuali Sedulur tinggal di daerah pegunungan.

Adapun di Eropa, bunga ini identik dengan Swiss dan Austria karena banyak ditemukan di Pegunungan Alpen. Namun menurut sejumlah sumber, bunga ini awalnya berasal dari Himalaya dan Siberia.

5. Jenis-jenis bunga edelweis

iStock

Disampaikan sebelumnya, bunga edelweis memiliki nama latin, yaitu Leontopodium alpinum dan Leontopodium nivale. Jenis bunga ini banyak ditemukan tumbuh di Pegunungan Pyrenees yang terletak di perbatasan Spanyol dan Prancis; Pegunungan Alpen di Prancis, Swiss, Jerman, Slovenia, Austria, Monaco, Italia, dan Liechtenstein; kawasan Balkan bagian Utara hingga Pegunungan Carpathian di wilayah Eropa Tengah dan Timur, serta Balkan bagian tenggara.

Selain itu, ada pula jenis lainnya, yaitu Leontopodium leontopodium,  L. linearifolium, L. himalayanum, L. calocephalum, L. artemisiifolium, dan L. ochroleucum yang menyebar di kawasan pegunungan Himalaya, India, Mongolia, Rusia bagian Timur, Tiongkok, dan Tibet.

6. Bunga edelweis di Indonesia

 
bunga edelweis
Pinterest

Berbeda dengan bunga edelweis di Eropa, bunga edelweis yang ditemukan di Indonesia berasal dari genus Anaphalis dan dikenal dengan nama latin Anaphalis javanica. Tanaman yang masih termasuk dalam keluarga Asteraceae itu memiliki morfologi yang berbeda dengan genus Leontopodium. Adapun Anaphalis javanica atau juga disebut edelweis Jawa atau bunga senduro disebut merupakan tanaman endemik Indonesia.

BACA JUGA: Bunga Wijaya Kusuma: Manfaat, Mitos dan Cara Merawatnya

7. Sejarah penemuan edelweis di Indonesia

IDN Times

Mengutip dari laman Indonesia.go.id, bunga edelweis Jawa pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman bernama Caspar Georg Karl Reinwardt di Gunung Gede, Jawa Barat pada 1819. Selanjutnya, ahli botani Carl Heinrich Schultz, yang juga berasal dari Jerman melakukan penelitian mengenai bunga tersebut di sekitar Gunung Semeru dan Gunung Merbabu.

8. Perkembangbiakan bunga edelweis

Tribun Timur

Dalam proses perkembangbiakannya, bunga ini membutuhkan bantuan serangga. Mereka menarik serangga dengan putiknya yang besar dan berwarna kuning. Bagian tersebut juga mengeluarkan aroma khusus yang bisa menarik serangga untuk datang. Asam amino dalam nektar bunga ini dipercaya bisa membantu metabolisme serangga dan sebagai gantinya lewat mereka, penyerbukan pun akan terjadi.

Terdapat fakta unik terkait perkembangbiakan bunga edelweis, yaitu hanya satu biji yang akan dihasilkan setiap bunga yang sudah melalui proses penyerbukan. Selain itu juga diperlukan waktu antara 20 hingga 30 hari untuk mematangkan biji tersebut.

9. Mitos tentang bunga edelweis

Depositphotos

Merujuk pada House of Switzerland, ada mitos bunga edelweis hanya bisa tumbuh di atas es dan tebing terjal sehingga siapapun yang mengambilnya berarti seorang yang tangguh dan pemberani. Ternyata hal itu hanyalah mitos yang dikarang oleh para pendaki gunung Alpen untuk memberikan kesan baik atas diri mereka. Kisah-kisah heroik tersebut juga banyak disebutkan dalam karya sastra, salah satunya novel Edelweiss karya Berthold Auerbach.

BACA JUGA: Bagian Struktur Bunga Lengkap dengan Gambar & Fungsinya

10. Sering dijadikan suvenir

iStock

Kisah-kisah heroik dan mitos yang berkembang sempat membuat bunga ini diburu orang. Para pedagang yang beroperasi di dekat pegunungan pun menjual bunga edelweis kering sebagai suvenir atau oleh-oleh. Saking meledaknya, di pertengahan abad 20 bunga ini sempat dianggap pasaran hingga harganya turun drastis di kawasan Eropa. 

Fenomena yang sama juga terjadi di Indonesia, yang mana banyak penjual yang menjajakan bunga ini. Tak hanya itu, bunga ini juga kerap dipetik untuk dijadikan hadiah sebagai simbol cinta abadi. Namun sebenarnya terdapat larangan untuk memetik bunga ini.

11. Menjadi simbol beberapa negara di Eropa

Depositphotos

Sampai di era 1990-an, beberapa negara Eropa melakukan rebranding dengan mengkorelasikan edelweiss sebagai simbol nasionalisme. Edelweis pun kembali menemukan tempatnya sebagai bunga yang spesial. Pada masa okupasi Nazi di Eropa, orang Austria menggunakan bunga untuk menunjukan posisi politik mereka. Bunga biru jika mendukung keberadaan Nazi, dan sebaliknya bunga putih bila menentang. 

Lagu Edelweiss juga muncul di film The Sound of Music. Dinyanyikan oleh karakter yang diceritakan berasal dari Austria, tetapi terpaksa pergi dari negaranya saat Nazi datang. Edelweis dalam film tersebut pun dijadikan simbol kerinduan akan kebebasan serta keinginan untuk melawan otoritarianisme. 

Lagu berjudul sama dijadikan pula sebagai lagu tema sebuah serial The Man in The High Castle yang tayang empat musim di Amazon Prime di 2015-2019. Serial bergenre distopia tersebut mencoba menggambarkan bagaimana bila akhir Perang Dunia II berakhir dengan kemenangan Nazi dan Jepang.

Diceritakan, Amerika Serikat terbagi menjadi dua, satu bagian dikontrol Nazi dan satu bagian lainnya di bawah kekuasaan Jepang. Lagu Edelweiss di serial tersebut pun punya makna yang sama, yaitu kerinduan akan kebebasan. Di Swiss dan Slovenia, bunga ini juga dijadikan simbol nasionalisme. 

12. Dijadikan bahan kosmetik dan skincare

iStock

Di samping keindahannya, keistimewaan bunga ini juga terdapat pada kandungannya. Dikatakan bahwa bunga ini banyak dipakai penduduk sekitar pegunungan sebagai obat-obatan tradisional karena kaya akan kandungan vitamin C.

Tak hanya menjadi obat tradisional, tanaman ini juga dilirik sebagai bahan kosmetik dan produk perawatan kulit atau skincare karena dipercaya dapat mempercepat proses regenerasi kulit. Namun, edelweis yang digunakan untuk bahan skincare umumnya merupakan hasil budidaya secara organik sehingga tidak membahayakan ekosistem.

BACA JUGA: 14 Jenis Tanaman Toga Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan

Alasan bunga edelweis dilarang dipetik dan ancaman hukumannya

iStock

Sebelumnya sudah disinggung bahwa terdapat larangan untuk memetik bunga edelweis. Mengutip dari Kompas.com, larangan tersebut tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 tentang Konservasi Sumber daya Hayati Ekosistem. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa pemetik serta pencabut bunga ini akan dikenakan sanksi paling besar Rp 100 juta rupiah.

Selain itu, ada pula Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi yang menerangkan bahwa bunga edelweis merupakan jenis bunga yang dilindungi. Adapun pelanggaran atas larangan memetik bunga tersebut dapat dikenai ancaman penjara dan denda maksimal Rp 50 juta. Hal itu sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 41 tahun 1999.

Lantas, mengapa bunga edelweis tidak boleh dipetik?

Masih mengutip dari Kompas.com, salah satu alasan mengapa bunga tersebut tidak boleh dipetik adalah karena bunga tersebut berada di kawasan konservasi. Perlu Sedulur ketahui, menurut aturan perundang-undangan, segala sesuatu yang berada di kawasan konservasi, baik itu tumbuhan maupun hewan, keberadaannya dilindungi oleh undang-undang.

Selain karena berada di kawasan konservasi, larangan memetik bunga edelweis juga disebut berkaitan dengan jumlah populasinya. Menurut data, bunga ini terancam punah sehingga masyarakat diimbau hanya menikmati bunga tersebut di habitatnya tanpa memetiknya untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.

Itu beberapa fakta menarik dari bunga edelweis. Seperti yang sudah disampaikan, ada baiknya kita turut menjaga kelestarian bunga elok tersebut dengan tidak memetiknya.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.