ayam shamo

Ayam Shamo adalah jenis ayam asal Jepang yang dipercaya sebagai turunan ayam Asil dari Pakistan. Sama dengan nenek moyangnya itu, Shamo selama ini lebih banyak dikembangbiakan untuk dijadikan ayam petarung karena posturnya yang tinggi besar serta sifatnya yang agresif. 

Namun, ayam ini juga bisa dijadikan peliharaan karena cukup ramah dan jinak bila berinteraksi dengan manusia. Banyak yang menyarankan untuk tidak menyatukan kandangnya dengan ayam jantan lainnya. Penasaran dengan fitur dan keunggulan ayam Shamo raksasa ini? Berikut beberapa fakta menariknya. 

BACA JUGA: 8 Cara Budidaya Ayam Kampung Modal Kecil, Untuk Pemula

1. Asal-usul ayam Shamo 

ayam shamo asli
Instagram @joe_kimochii_farm

Meski dikenal berasal dari Jepang, ayam Shamo dipercaya baru ada di Jepang pada zaman Edo yaitu abad ke-17. Ia dipercaya dibawa dari Thailand sebagai turunan dari ayam Asil asal Pakistan dan India. Ia merupakan tipikal ayam Asia yang sering dijadikan andalan untuk adu atau sabung ayam. Di Jepang sendiri sebenarnya ada beberapa spesies ayam yang dikenal sebagai ayam aduan, seperti Satsumadori dan Koeyoshi, tetapi Shamo berstatus paling populer. 

-->

2. Ciri fisik ayam Shamo 

Ciri fisik
Instagram @15chaitanya

Ayam Shamo asli pejantan ukurannya bisa mencapai 2-5 kg tergantung pada jenisnya. Sementara, untuk betina, ukurannya sekitar 1,5 -3 kg. Mereka tergolong ayam dengan bulu yang kaku dan warnanya acak. Kebanyakan warnanya gelap, tetapi ada pula yang berwarna sembur terang dan gelap. Membuat coraknya menawan. 

Kaki ayam Shamo berwarna kuning pekat, sama dengan paruhnya. Tinggi badannya tergolong yang tertinggi di antara spesies lain. Hampir menyamai ayam Malay yang sampai kini memegang status dengan postur tubuh tertinggi di dunia. Ayam ini memiliki bahu yang lebar dan bidang sehingga mewujudkan kesan gagah dan tangguh. 

Ekor mereka pendek dan tubuhnya ramping ke atas. Tubuhnya memang tidak sebesar ayam Asil atau berkurva seperti ayam Malay, melainkan lebih tegap. 

3. Watak 

Watak
Instagram @shalimarfancybirds

Ayam Shamo ori pejantan adalah hewan yang agresif terhadap sesama pejantan. Itulah yang membuatnya dipilih sebagai petarung. Bila ingin memelihara Shamo, Sedulur disarankan untuk tidak menggabungnya dalam satu kandang dengan ayam pejantan lain. Ayam ini juga tidak suka kandang yang sempit. 

Untuk betina, mereka adalah jenis unggas yang tenang dan merupakan induk yang berkomitmen menjaga telur-telurnya. Telur mereka cukup rapuh, jadi sangat rawan pecah apalagi ukuran betinanya lumayan besar. Betina juga sebaiknya tidak dicampur dengan ayam-ayam yang masih remaja karena bisa terlibat perkelahian. Mereka juga bisa galak pada manusia yang masuk ke kandang, apalagi saat mereka sedang mengerami telur. 

Anakannya jika jantan pun sering bertikai dan sebaiknya tidak disatukan dalam satu kandang yang sempit. Agresivitas ayam atau hewan peliharaan pun sebenarnya juga dipengaruhi asuhan dari pemilik. Bila ingin dijadikan hewan peliharaan, pemilik disarankan melatih mereka sejak masih anakan untuk jadi jinak dan tidak agresif. 

BACA JUGA: Ciri Ayam Pakhoy Petarung Handal Berkualitas Tinggi

4. Jenis yang beredar 

ayam shamo ori
Instagram @pagepardo

Ada tiga tipe ayam Shamo yang ada di dunia. Mereka dibedakan dari ukurannya. O Shamo adalah yang terbesar dan beratnya bisa sampai 5 kg. Disusul Chu Shamo yang berat rata-ratanya 3 kg, serta yang terakhir Ko Shamo yang bobotnya tak sampai 2 kg. Semuanya butuh waktu sekitar 2 tahun untuk benar-benar berlabel dewasa. Jangan tertipu dengan posturnya yang besar. 

5. Pakan

ayam shamo raksasa
Instagram @teampitboel

Pakannya sebenarnya tidak berbeda dengan ayam-ayam pada umumnya, terutama jika mereka masih anakan. Saat mulai remaja, mereka bisa diberi asupan protein. Namun, tetap dalam kadar yang wajar, sebab pertumbuhan daging dan tulang ayam berbeda. Bobot otot dan daging akan lebih cepat dibanding tulang, sehingga jika diberi makan berlebihan dan tinggi protein, bisa-bisa mereka akan mengalami obesitas.

Di masa remaja, mereka biasanya akan terlihat kurus, tetapi seiring pertumbuhan tulang, postur Shamo akan mulai terlihat. Barulah di usia dewasa sekitar 1 tahun lebih, Sedulur bisa menambahkan asupan protein pada ayam Shamo kesayangan. 

6. Kandang 

kandang
Instagram @texas._.gallos

Shamo lebih baik diberi kandang yang besar dan baiknya dipisah antar satu hewan dengan hewan lainnya terutama jika mereka sudah dewasa. Ini berlaku untuk betina dan jantan karena mereka sama-sama agresif dan suka berkelahi dengan sesama. 

Shamo juga suka tempat yang hangat sampai panas. Jadi, pas bila dibesarkan di pekarangan terbuka. Jangan lupa berikan mereka waktu keluar kandang tiap harinya. Untuk itu, penting memiliki lahan yang luas bila hendak beternak ayam Shamo. Namun, jika hanya beli satu untuk dipelihara, halaman rumah biasa mungkin tidak masalah. Pastikan Sedulur menyediakan kandang yang lumayan besar untuk mereka beristirahat di malam hari. 

BACA JUGA: Doa Menyembelih Ayam & Tata Cara yang Benar Sesuai Syariat

7. Harga 

harga ayam shamo
Instagram @kukduku_ghar

Mengingat peminatnya yang banyak, bermunculanlah peternak ayam Shamo Jatim dan berbagai wilayah lain di Indonesia. Satu Shamo anakan bisa dibanderol Rp 1 jutaan. Beberapa menjualnya dalam format sepasang untuk kebutuhan beternak.

Namun, ada pula yang menjual Shamo pejantan dewasa dengan harga yang mungkin lebih mahal. Biasanya dihargai berdasar bobot dan tingginya. Namun, jika beli yang sudah dewasa, umumnya mereka sudah dididik jadi petarung. Bila dididik keras sedemikian rupa, tentunya ayam tersebut akan makin agresif dan butuh waktu untuk menjinakkannya. 

8. Nilai guna 

peternak ayam shamo jatim
Instagram @heyrati_gence_020

Selain jadi ayam petarung, Shamo di Jepang juga kadang dijadikan ayam pedaging karena kualitasnya yang tergolong premium. Agak keras dan alot dibanding ayam pedaging biasa tentunya. Daging ayam Shamo sempat dimasukkan dalam menu diet para atlet Sumo di Jepang pada abad ke-19. Namun, praktik ini sudah ditinggalkan seiring makin langkanya spesies tersebut. 

9. Dikategorikan langka di Jepang dan Amerika Serikat 

hewan langka
Instagram @magnuserdtmann

Sejak 1941, ayam Shamo dimasukkan dalam daftar unggas yang dilindungi di Jepang. Ini karena jumlahnya yang terus berkurang seiring dengan nilai gunanya yang makin beragam dan perkembangbiakannya yang tidak seberapa pesat. 

Shamo juga ada di beberapa negara lain seperti Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, Shamo juga dimasukkan dalam daftar unggas yang diawasi alias hampir punah di alam bebas. 

BACA JUGA: Ternak Bebek Peking Berkualitas, Peluang Usaha Dapetin Uang

10. Budaya sabung ayam di Asia dan dunia 

sabung ayam
Instagram @shamo_austria

Harga ayam Shamo yang tinggi dipengaruhi oleh budaya mengadu ayam jago atau cockfighting. Seperti yang kita tahu, budaya ini sudah ada sejak masa lalu dan sangat populer di Asia dan Amerika Selatan. Menghilangkan budaya ini sama sekali memang bukan hal mudah. Pitoyo dan Firmanto dalam Budapest International Research and Critics Institute Journal mengemukakan beberapa faktor yang membuat orang meminati sabung ayam. Faktor tersebut antara lain. 

  • Ekonomi, yaitu kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di Indonesia, sabung ayam banyak dipraktikan penduduk dari kalangan kelas bawah yang melihat judi sebagai cara cepat untuk meningkatkan standar hidup mereka.
  • Hiburan, ada perasaan bangga dan senang saat melihat ayam asuhan atau jagoan mereka akhirnya menang. Terutama di pedesaan, sabung ayam makin marak saat musim kemarau dan tidak banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Hal ini ditemukan di wilayah yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai penambang. 
  • Merasa menguasai keterampilan baru, yaitu perasaan puas karena ternyata bisa melatih ayam menjadi petarung yang handal. Ini secara tidak langsung akan meningkatkan rasa percaya diri bahkan status sosial mereka. 

Singkatnya, tidak hanya faktor ekonomi saja yang mendorong aktivitas adu ayam seperti ini. Namun, juga faktor-faktor psikologis yang berkaitan erat dengan dominasi, maskulinitas, dan heroisme. 

Hal serupa tidak hanya ditemukan di Indonesia, tetapi juga beberapa negara Asia Tenggara dan bahkan di benua Amerika. Melansir liputan The New York Times, hal serupa juga sudah mendarah daging di Puerto Rico, salah satu negara bagian AS. Bahkan beberapa pihak menjadikannya bisnis turun temurun.

Di sana mereka mencoba untuk melakukan beberapa pendekatan humanis pada ayam yang dipertandingkan, seperti pelarangan penggunaan senjata tambahan yang berbahan logam hingga tes doping. Namun, tetap saja keberadaanya problematis karena tidak menjamin keselamatan dan hak hewan.

Di Indonesia sabung ayam sendiri dilarang karena menjadi ajang taruhan dan perjudian yang meresahkan. Sama seperti yang dikatakan Clifford Geertz dalam penelitiannya tentang sabnung ayam di Bali pada 1972, bukan hanya hewan yang bertarung di arena.

Manusia di baliknya pun ikut bertarung. Tentunya pertarungan antar manusia akan jauh lebih kompleks, bukan hanya untuk survival seperti hewan, tetapi ada uang dan status sosial yang dipertaruhkan. 

Semoga fakta tentang ayam Shamo beserta nilai gunanya bisa membuka wawasan Sedulur semua. Daripada mengadu dan menyiksanya di arena pertarungan, ayam ini bisa jadi peliharaan yang keren untuk koleksi. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan dari ayam ini juga, ya.