Apakah Sedulur pernah mengikuti lomba lari saat masih sekolah? Jika iya, maka Sedulur sudah pernah melakukan olahraga atletik cabang lari. Namun, apakah olahraga atletik hanya lari saja? Jawabannya adalah tidak. Olahraga atletik memiliki cabang yang cukup banyak.
Atletik dapat diartikan sebagai suatu pertandingan ataupun olahraga. Akan tetapi, secara terminologi kata atletik diartikan sebagai bentuk dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada kehidupan sehari-hari, dan aktivitas tersebut dilombakan dalam bentuk berlari, melempar dan melompat.
Untuk lebih memahami materi mengenai atletik, simak artikel berikut yang akan membahas mengenai sejarah dan jenis-jenis atletik yang ada dan sering diperlombakan. Simak dengan baik, ya!
BACA JUGA: Jelaskan Perbedaan antara Jalan dan Lari dalam Olahraga
Pengertian atletik
Atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu “athlon” yang memiliki arti kontes atau perlombaan. Secara etimologis, atletik berkaitan dengan penggabungan dari beberapa jenis olahraga fisik. Mengacu pada pengertian atletik secara etimologis tersebut, maka atletik adalah suatu perlombaan yang memiliki cabang-cabang olahraga tertentu dan cabang olahraga tersebut mencakup lompat, lari, jalan serta lempar.
Menurut Tamsir Riyadi, atletik dapat diartikan sebagai cabang olahraga yang terdiri atas tiga nomor perlombaan, di antaranya ialah nomor jalan, lari, lempar dan lompat. Sementara menurut Mochammad Djumidar A Widya, atletik merupakan salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, yang didefinisikan sebagai komponen yang ada dalam pendidikan secara keseluruhan dan mengutamakan aktivitas-aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat maupun pengembangan mental, jasmani, sosial dan emosional yang selaras, seimbang dan serasi antara satu dengan lainnya.
Dari pengertian atletik menurut etimologi, ensiklopedia serta para ahli maka kata atletik dalam olahraga atletik dapat diartikan sebagai berikut. Olahraga atletik merupakan olahraga yang di dalamnya terdapat beberapa jenis olahraga lain yang menggunakan gerakan-gerakan dalam kehidupan sehari-hari seperti berlari, melompat dan melempar.
Atletik berasal dari negara-negara di Eropa, yakni Mesir dan Sumeria di bagian selatan Mesopotamia pada 3000 tahun sebelum Masehi karena pertama kali menyelenggarakan pertandingan atletik terorganisasi.
Selain dijadikan sebuah perlombaan, atletik juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat atletik adalah untuk meningkatkan kekuatan tubuh, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan kemampuan biomotorik lainnya.
Sejarah
Atletik diperkirakan muncul pada peradaban Mesir sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi. Pada masa itu, olahraga atletik diperkirakan muncul pertama kali. Akan tetapi, pada saat itu cabang olahraga belum memiliki nama hingga pada awal tahun 1829 SM, digelarlah sebuah perlombaan trek serta lapangan yang bernama Tailteann Games pada Festival Lugnasad.
Cabang olahraga atletik kemudian mulai diselenggarakan pada olimpiade pertama tahun 776 Sebelum Masehi. Pada tahun tersebut, olimpiade dengan cabang olahraga atletik menjadi satu-satunya kegiatan olahraga yang diadakan, yaitu berupa lomba lari dan stade. Kemudian pada masa abad pertengahan, anak-anak bangsawan mulai dilatih untuk berlari, bergulat, berkuda serta bertarung dengan menggunakan berbagai senjata seperti panah. Kemudian pada sekitar tahun 776 SM, diadakanlah kontes antar rival dan antar sahabat secara umum.
Memasuki abad ke 19, organisasi formal mulai hadir dalam kegiatan modern. Royal Military College di Sandhurst bahkan mengklaim bahwa pihaknya menggunakan kegiatan olahraga reguler pada tahun 1812 serta tahun 1825. Sedangkan menurut penemuan, event olahraga pertama kali diadakan oleh Royal Shrewsbury School Hunt pada tahun 1840 di Shrewsbury, Shropshire.
Selanjutnya, pada era modern olahraga cabang atletik mulai hadir dalam hampir setiap event olahraga. Pada tahun 1896, olimpiade modern mulai membentuk dasar dalam olahraga atletik hingga akhirnya pada tahun 1928, perempuan diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam cabang olahraga atletik.
BACA JUGA: 18 Olahraga Kardio yang Banyak Manfaat dan Mudah Dilakukan
Berikut adalah macam-macam atletik atau cabang olahraga atletik beserta penjelasannya:
1. Olahraga jalan cepat
Cabang olahraga atletik yang pertama adalah olahraga jalan cepat. Olahraga ini dapat diartikan sebagai gerakan yang dilakukan dengan cara melangkah ke arah depan dengan terus menerus tanpa ada hubungan yang terputus pada area tanah. Saat melakukan gerakan jalan cepat, maka posisi dari salah satu kaki atlet harus menyentuh tanah.
Pada olahraga jalan cepat, langkah melayang atau melompat seperti ketika berlari tidak diperbolehkan. Menurut aturannya, kaki atlet harus cepat namun tetap harus berada di atas tanah, atau setidaknya satu kaki harus selalu menginjak tanah.
Di Indonesia, lomba jalan cepat merupakan cabang lomba yang diperlombakan pada kejuaran nasional atletik sejak tahun 1978. Jarak yang dilombakan untuk atlet perempuan adalah 5 km dan 10 km, sedangkan untuk atlet pria dimulai dari 10 km hingga 20 km.
2. Olahraga berlari
Cabang olahraga atletik lari dapat didefinisikan sebagai gerakan maju ke arah depan dengan cepat, di mana pada saat-saat tertentu posisi kaki atlet akan berada di udara serta tidak menyentuh tanah.
Ketika melakukan gerakan berlari, atlet akan membutuhkan kekuatan otot, kecepatan serta koordinasi dari anggota tubuh yang baik untuk mencapai garis finish. Olahraga lari terbagi menjadi beberapa nomor, yaitu sebagai berikut.
Lari jarak pendek
Lari jarak pendek merupakan cabang dari olahraga yang memperhitungkan mengenai kecepatan dari atlet untuk mencapai tahap finish. Semakin cepat atlet masuk ke tahap finish, maka semakin baik pula hasil perlombaannya.
Cabang lari ini dibagi menjadi lari dengan jarak tempuh 100 m, 200 m dan 400 m. Secara umum, para atlet lari jarak pendek akan menggunakan start jongkok, baik pada jarak tempuh nomor 100 m, 200 m ataupun 400 m.
Atlet yang berlomba dengan nomor jarak tempuh 200 m, akan akan berlari pada kecepatan rata-rata yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan atlet dengan nomor jarak tempuh 100 m. Atlet yang berlari dengan nomor jarak tempuh 400 m akan berlari cepat dengan panjang lintasan 400 m.
Lari jarak jauh
Lari jarak jauh disebut juga dengan marathon. Pada lari jarak jauh, jarak tempuh akan dimulai dari 3 km, 5 km, 10 km hingga di atas 10 km. Berbeda dengan lari jarak pendek yang menggunakan start jongkok, lari jarak jauh akan menggunakan start berdiri.
Lari estafet
Pada lari estafet, para atlet harus berlari sambil membawa sebuah tongkat dengan ukuran-ukuran tertentu kemudian menyerahkan tongkat tersebut pada atlet berikutnya di daerah pergantian yang telah ditentukan.
Secara umum, nomor lari estafet yang dilombakan adalah nomor 4 x 100 m serta nomor lari 4 × 400 m. Lari estafet mengharuskan setiap atlet memiliki kerja sama tim yang baik sehingga proses penyerahan tongkat dapat berjalan dengan baik.
Lari gawang
Merupakan olahraga lari yang dilakukan oleh atlet dengan cepat untuk menempuh jarak tertentu yang telah ditetapkan. Lari ini akan melewati beberapa rintangan berupa gawang maupun palang rendah.
BACA JUGA: Ingin Mengecilkan Perut? 6 Olahraga Ini Cocok Kamu Lakukan!
3. Olahraga melompat
Olahraga melompat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Lompat jauh
Merupakan gerakan melompat ke arah depan dengan mengangkat kaki ke atas pada bagian depan tubuh. Gerakan tersebut dilakukan agar mampu membawa titik berat badan dari atlet selama mungkin sehingga tetap berada di udara dan mampu mencapai jarak sejauh mungkin.
Lompat tinggi
Merupakan salah satu dari cabang olahraga melompat yang dilakukan dengan cara melompat dengan tinggi guna melewati mistar pada ketinggian tertentu. Olahraga lompat jenis ini membutuhkan kekuatan otot perut serta kaki karena tujuannya adalah untuk mencapai gerakan pada lompatan tertinggi.
Lompat galah
Disebut juga pole vault merupakan salah satu cabang olahraga lompat yang dilakukan dengan cara melompat melewati mistar dengan ketinggian tertentu menggunakan galah yang panjang dan fleksibel.
4. Tolak Peluru
Pada olahraga tolak peluru, atlet diharuskan untuk melakukan tolakan peluru. Caranya dengan meletakan peluru berupa bola besi yang berbentuk bulat di antara leher serta bahu. Selanjutnya, atlet tolak peluru harus melemparkan peluru tersebut dengan cara mendorong sejauh mungkin menggunakan satu tangan.
Peluru memiliki berat yang bervariasi tergantung pada nomor olahraga yang diperlombakan. Olahraga tolak peluru mulai dilombakan pada olimpiade pada tahun 1896 dengan berat peluru mulai dari 2,76 kg hingga 7,26 kg dan tergantung pada gender dari atlet yang melakukannya.
BACA JUGA: Opini: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Contoh & Cara Membuatnya
5. Olahraga melempar
Olahraga melempar dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Lempar lembing
Merupakan olahraga yang mengharuskan atlet melempar sebuah tombak yang memiliki ujung runcing dan harus dilemparkan sejauh mungkin. Teknik dasar yang harus diketahui oleh atlet yaitu cara yang benar untuk memegang lembing, teknik membawa, teknik untuk membuat awalan serta cara melempar lembing.
Lembing yang digunakan untuk perlombaan memiliki ukuran yang resmi dan disesuaikan dengan gender para atlet. Bagi atlet putra, berat lembing yang digunakan adalah 800 gr serta panjang lembing berkisar 2,6 hingga 2,7 m. Sedangkan untuk atlet putri, berat lembing adalah 600 gr dengan panjang lembing berkisar 2,2 hingga 2,3 m.
Lempar cakram
Merupakan olahraga yang dilakukan dengan cara melempar benda dari kayu yang berbentuk piring serta bersabuk besi atau bahan lainnya yang pipih. Atlet pemain lempar cakram harus mampu melemparkan cakram setidaknya sebanyak maksimal tiga kali pada setiap lomba. Atlet juga harus melakukan putaran setidaknya sebanyak dua kali, sebelum ia melempar cakram sejauh mungkin.
Lempar martil
Merupakan olahraga yang dilakukan oleh atlet dengan cara melemparkan objek berbentuk bulat yang berat dengan jarak-jarak tertentu yang telah ditentukan. Sementara itu, caranya adalah dengan memutar benda ke udara menggunakan bantuan kawat atau tali yang melekat pada martil.
6. Panahan
Merupakan olahraga yang menggunakan busur panah guna menembakan anak panah. Ketika melakukan olahraga panahan, maka atlet harus memiliki teknik yang tepat agar anak panah mampu mengarah ke titik tengah papan sebagai target utama untuk memperoleh skor tertinggi. Dalam olahraga panahan, jarak jauh untuk menambahkan enam anak panah adalah enam seri. Sedangkan untuk jarak 50 m dan 30 m, maka atlet harus menambahkan tiga anak panah.
Nah, itulah informasi mengenai pengertian atletik, sejarah dan jenis-jenisnya. Semoga informasi ini dapat membantu Sedulur dalam mempelajari olahraga atletik lebih baik lagi. Selamat belajar!