Anggrek adalah salah satu tanaman yang tersebar di wilayah Asia dan Kepulauan Pasifik dan sebagian Amerika. Indonesia termasuk sebagai negara yang memiliki beberapa spesies bunga eksotis ini. Salah satunya yang cukup langka adalah anggrek hitam.
Langka dan mungkin tidak diperjualbelikan, spesies ini dikenal dengan nama Coelogyne pandurata karena warna bibirnya. Ternyata, ia bukan satu-satunya anggrek yang dapat julukan anggrek hitam. Ada beberapa spesies lain yang diberi label tersebut. Apa sih sebenarnya keistimewaan anggrek yang satu ini? Simak ulasannya di bawah ini.
BACA JUGA: Mengenal Tanaman Indigofera: Jenis, Manfaat & Budidayanya
1. Anggrek hitam Indonesia adalah tanaman endemik asal Kalimantan Timur
Melansir jurnal yang ditulis Endang Semiarti, dkk., anggrek hitam adalah tanaman endemik asal Kalimantan Timur yang ditandai dengan ukuran mahkotanya yang besar dan berwarna kehijauan serasi dengan kelopaknya. Warna hitamnya ada pada bagian labellum atau bibir bunga, makanya ia dikenal pula dengan black lipped orchid.
Sayangnya, keberadaannya langka karena perkembangbiakannya lambat. Masih merujuk jurnal yang sama, anggrek ini sangat langka keberadaannya. Ini karena benihnya tidak memiliki endosperma dan masa berbunganya sangat sebentar. Beberapa peneliti asal Indonesia sudah mencoba beberapa cara membudidayakan anggrek ini. Itu pun butuh waktu yang tidak sebentar dan proses yang cukup menyita pikiran dan tenaga. Tak heran jika Coelogyne pandurata atau anggrek hitam Indonesia ini masuk dalam daftar flora dan fauna yang dilindungi pemerintah berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.
Penyebab kelangkaan lainnya adalah kerusakan hutan akibat kebakaran yang disengaja dan tidak disengaja. Begitu pula dengan kebiasaan orang untuk memburu atau mencabutnya saat menemukan bunga ini di alam liar. Perburuan tersebut sayangnya tidak disertai dengan aktivitas budidaya. Bisa karena kesulitan atau memang tidak ada niatan.
BACA JUGA: 8 Deretan Harga Pohon Janda Bolong Termahal di Dunia
2. Beda dengan anggrek hitam yang ditemukan di Amerika Tengah
Sebelum salah kaprah, anggrek jenis tersebut berbeda dengan bunga yang dijadikan simbol negara Belize. Nama ilmiah untuk anggrek hitam asal Belize adalah Prosthechea cochleata atau Encyclia cochleata. Sekilas bentuknya mirip dengan yang ada di Indonesia dengan warna kehijauan dengan labellum berwarna gelap.
Bedanya, labellum anggrek asal Amerika Tengah ini berwarna ungu kecoklatan. Selain di Belize, ia banyak ditemukan di Meksiko dan Florida, Amerika Serikat karena suka dengan tempat yang lembap dan hangat. Mengutip North American Orchid Conservation Center, bunga ini jumlahnya aman di alam liar tetapi tergolong salah satu yang rawan punah. Bunga ini dikenal pula dengan nama clamshell orchid karena bentuknya yang menyerupai tiram.
BACA JUGA: 14 Tanaman Gantung yang Bikin Rumah Kamu Makin Estetik!
3. Anggrek asal Nepal diburu untuk obat herbal
Anggrek berwarna gelap lainnya bisa ditemukan di Nepal dengan nama ilmiah Coelogyne fuscescens. Gambar bunga anggrek ini sangat unik dan beraroma seperti kelapa. Bunganya berwarna kekuningan dengan labellum berwarna coklat kehitaman. Mengutip penelitian Koirala, dkk., anggrek ini banyak diburu untuk pengobatan alternatif. Pasta dari bagian pseudobulb bunga ini banyak dipakai untuk meredakan dari sakit perut sampai luka bakar.
Selain perburuan yang tidak terkendali, sama dengan bunga anggrek hitam Indonesia, ia langka karena susah dibudidayakan dan terancam keberadaannya di alam liar karena deforestasi. Tanaman ini sering disamakan dengan jenis Coelogyne brunnea.
4. Dendrobium convolutum asal Papua Nugini
Anggrek hitam lainnya bisa ditemukan di Papua Nugini. Ia juga bermahkota hijau dengan bibir berwarna ungu tua kehitaman di bagian tengahnya. Keunikan lainnya datang dari bagian bibirnya yang gelap terlihat mengkilap, tidak seperti bunga-bunga anggrek pada umumnya. Ia juga langka dan cantik, meski mungkin beberapa orang pikir-pikir dulu sebelum memilikinya.
BACA JUGA: 12+ Jenis Bunga Aglonema Paling Populer & Cara Merawatnya
5. Anggrek hitam asal Papua ternyata hanya hoaks
Beberapa waktu belakangan, muncul pemberitaan tentang bunga anggrek hitam Papua yang dari fotonya di media sosial dan mesin pencarian sangat menawan dengan mahkota hitam legam. Nyatanya pemberitaan tersebut tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Bunga anggrek asal Papua yang terdaftar secara resmi bernama Dendrobium atroviolaceum dan secara morfologi tidak cocok dinamakan anggrek hitam karena berwarna putih dengan bintik-bintik cokelat di mahkotanya. Hal ini diamini oleh BBKSDA Papua Barat lewat situs resmi mereka.
Jika menilik dari beberapa spesies sebelumnya, hanya Coelogyne pandurata yang memiliki warna hitam murni di bagian bunganya. Sementara yang lainnya berwarna gelap agak kecoklatan atau ungu. Untuk itu, sebelum mempercayai sebuah berita ada baiknya kita melihat benar-benar sumber pemberitaan. Apalagi pemberitaan tersebut disertai dengan embel-embel bunga anggrek hitam Papua berharga selangit. Mengingat tanaman anggrek hitam langka, tentunya ia tidak dijual bebas, ya Sedulur.
Terkait dengan spesies tumbuhan pun sebenarnya kita bisa mengecek langsung lewat jurnal ilmiah. Terbukti hingga kini tidak ada jurnal ilmiah satu pun yang membahas tentang bunga anggrek bulan hitam yang fotonya tersebar di internet tersebut dan dipercaya berasal dari Papua. Di masa kini manipulasi gambar pun bisa dilakukan dengan sangat mudah, Sedulur.
Anggrek hitam memang indah dan menghipnotis hati siapapun yang melihatnya. Namun, mengingat karakternya yang susah dibudidayakan, ada baiknya mulai sekarang kita turut menjaga kelestariannya di alam liar. Tidak semua hal yang cantik harus kita miliki dan simpan di rumah. Lebih indah dan bijak membiarkan flora dan fauna tumbuh di habitat asli mereka. Setuju, Sedulur?