Morbius merupakan salah satu film superhero Amerika yang dirilis pada tahun 2022 berdasarkan karakter Marvel Comics Morbius the Living Vampire. Film ini diproduksi oleh Columbia Pictures dan bekerja sama dengan Marvel.
Didistribusikan oleh Sony Pictures Releasing dan merupakan film ketiga dalam Sony Spider-Man Universe (SSU). Film ini disutradarai oleh Daniel Espinosa serta merupakan hasil karya yang ditulis oleh Matt Sazama dan Burk Sharpless. Simak informasi berikut untuk mengetahui sinopsis, pemain, hingga review film ini, ya.
BACA JUGA: 22 Film Animasi Terbaik untuk Ditonton dengan Si Kecil
Sinopsis Morbius
Di sebuah rumah sakit tepatnya di Yunani, Michael Morbius yang berusia 10 tahun menyambut seseorang yang bernama Milo. Mereka berdua memiliki penyakit darah yang sama dan berkeinginan untuk menjadi “normal”. Ayah angkat mereka sekaligus direktur rumah sakit, Nicholas, mengatur agar Morbius dapat menghadiri sekolah kedokteran di New York. Sementara itu, dia akan fokus merawat Milo.
Setelah 25 tahun kemudian, Morbius secara terang-terangan menolak Hadiah Nobel untuk penelitiannya mengenai darah sintetis. Di sisi lain, rekannya bernama Martine Bancroft menemukan bahwa ia diam-diam menangkap lusinan kelelawar vampir dari Kosta Rika dan berusaha menyatukan gen mereka dengan miliknya sendiri.
Morbius kemudian memberi tahu Nicholas dan Milo tentang eksperimen ilegal yang direncanakannya, hingga ia akhirnya menerima dana dari mereka. Dana tersebut kemudian digunakan untuk melengkapi kapal tentara bayaran swasta di perairan internasional beserta peralatannya.
Karena obatnya itu, Morbius menjadi vampir yang membunuh dan mengambil darah semua kru kapal. Setelah haus darahnya mereda, ia sadar kembali. Karena rasa takut yang besar, ia menghapus semua rekaman CCTV dari eksperimennya sebelum akhirnya menghubungi pihak berwenang kemudian melompat ke laut.
Morbius pun kembali ke New York. Namun anehnya, ia kini memiliki kekuatan, kecepatan, refleks, dan ekolokasi manusia super. Milo mengetahui bahwa ia sembuh, tetapi ia menolak untuk menyembuhkannya juga. Milo marah dan kemudian mencuri obat miliknya kemudian membunuh seorang perawat. Ia mengetahui hal itu saat memeriksa Bancroft yang dirawat di rumah sakit. Ia akhirnya dipenjara akibat perbuatan Milo.
Morbius kemudian bertemu Bancroft dan menjelaskan apa yang telah dilakukan Milo. Ia berusaha mengembangkan antikoagulan untuk menghentikan dan membunuh Milo, sekaligus menggunakannya pada dirinya sendiri karena dia tidak akan mampu menahan haus darahnya.
Dua agen FBI yang menemukan rekaman salah satu serangan Milo kemudian merilisnya ke media. Dari situlah Nicholas mengenali Milo dan memohon padanya untuk berhenti. Milo marah dan melukainya hingga akhirnya mati. Milo juga membunuh Bancroft sebelum ia mati dalam pelukan Morbius.
Morbius ending menceritakan bahwa Morbius menghadapi Milo dengan para pasukan kelelawar yang membantu menahan dan menyuntikkan antikoagulan. Milo akhirnya meninggal dan Morbius terbang dengan pasukan kelelawar.
Review
Review Morbius dinilai sangat mengecewakan. Padahal sesungguhnya, film ini memiliki modal cerita yang kuat karena beberapa kali sudah muncul dalam komik Spider-Man. Namun, tidak ada jaminan adaptasi Marvel Comics selalu memiliki kualitas yang baik.
Sutradara film ini, Daniel Espinosa, dinilai terlalu tergesa-gesa memperkenalkan karakter Morbius yang menyebabkan cerita terasa hambar. Padahal, film ini mengisahkan seseorang yang memiliki kemampuan ekolokasi dan mampu mengeluarkan serta menangkap kembali pantulan bunyi dari objek-objek di sekitarnya. Sayang sekali, cerita film ini kurang membekas di benak penonton.
Kekurangan film ini tak hanya muncul dari jalan cerita saja melainkan juga CGI film yang terlalu berlebihan. Hal ini secara khusus terjadi pada adegan ketika vampir bergerak, baik untuk berpindah tempat atau menyerang musuh. Namun, hal itu masih bisa ditolong dengan sinematografi yang memanjakan mata.
Runtutan kekecewaan itu sedikit terobati ketika penonton menyaksikan dua post-credit scene film Morbius. Dua adegan tersebut mampu memberikan film ini kesempatan untuk hadir sebagai salah satu film antihero ikonis dari Marvel. Satu-satunya akting yang paling menarik perhatian dalam film ini malah terletak pada sosok Matt Smith yang memerankan Milo. Penampilan Smith berhasil meninggalkan kesan bagi penonton meskipun karakternya adalah villain.
Sementara itu, ada dua karakter yang kehadirannya dinilai sia-sia dalam film ini. Mereka adalah Simon Stroud (Tyrese Gibson) dan Alberto Rodriguez (Al Madrigal) yang menjadi agen FBI yang terlibat dalam kasus Michael dan Milo. Sayang sekali, kehadiran mereka benar-benar hanya saat ada orang yang terbunuh dan tidak punya andil besar terhadap plot film.
BACA JUGA: 12 Film Dokumenter Terbaik Sepanjang Masa yang Menarik
Pemain
Berikut adalah beberapa pemain Morbius yang perlu Sedulur tahu.
1. Jared Leto sebagai Morbius
Dr. Michael Morbius merupakan seorang ilmuwan yang menderita penyakit darah langka. Ia kemudian berupaya untuk menyembuhkan dirinya sendiri namun dengan cara ilegal, hingga akhirnya menyebabkan beberapa masalah yang cukup besar.
2. Matt Smith sebagai Milo
Seorang teman masa kecil Morbius yang menderita penyakit yang sama. Awalnya Milo adalah sosok yang baik, namun diakhir cerita menjadi sosok musuh.
3. Adria Arjona sebagai Martine Bancroft
Martine adalah seorang ilmuwan sekaligus tunangan Morbius. Ia adalah manusia normal yang diakhir cerita berubah menjadi vampir.
4. Jared Harris sebagai Nicholas
Nicholas berperan sebagai direktur rumah sakit. Ia menjalankan fasilitas untuk orang-orang yang menderita penyakit seperti milik Morbius dan Milo.
5. Tyrese Gibson sebagai Simon Straud
Simon Straud adalah agen FBI yang mengejar Morbius dan muncul untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Milo maupun Morbius.
6. Al Madrigal sebagai Alberto Rodriguez
Rodriguez adalah agen FBI yang menjadi teman Simon Straud.
Rating
Karena banyaknya review yang menyatakan kecewa dengan film ini, rating Morbius menurut para penonton di laman IMDb hanya 5,3/10. Hal ini sebagai hasil dari penerimaan negatif para penonton. Oleh karena itu, tak heran jika rating film ini berada di bawah rata-rata film Marvel lainnya.