Simak ragam & keunikan pakaian adat Betawi yang penuh makna, yuk!
Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai ragam budaya, bahasa, kepercayaan, ras, dan suku bangsa. Sesuai dari semboyan Bhineka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tapi tetap satu, maka meski kita punya beragam budaya, tetap Indonesia satu. Indonesia mempunyai keragaman yang banyak sehingga itu adalah sebuah kekayaan yang harus kita jaga sebagai penerus bangsa. Satu diantara ribuan kekayaan itu adalah pakaian adat.
Daerah DKI Jakarta adalah kota dengan keunikan yang banyak, salah satunya adalah pakaian adat dari suku betawi. Suku yang identik dengan ondel-ondelnya ini cukup unik, karena mempunyai campuran budaya sendiri dengan budaya asing yaitu Arab, India dan China yang membuat pakaian adat ini memberi warna unik tersendiri. Pakaian adat betawi adalah bisa digunakan baik laki-laki maupun wanita. Sedulur sudah tau belum, ragam pakaian adat yang penuh keunikan ini? Simak rangkumannya dibawah, ya.
BACA JUGA: Mengenal Keunikan Pakaian Adat Papua yang Tetap Lestari
1. Baju Sadariah
Pakaian adat yang pertama ini banyak digunakan oleh kaum laki-laki, karena menunjukkan identitas lelaki yang sopan, rendah hati, dan berwibawa. Model dari pakaian ini cukup longgar, dan terbuat dari bahan katun dan bahan sutra. Pakaian adat betawi sadariah ini mempunyai model kerah tinggi dengan lebar dari 3-4 cm serta berkancing sampai ke bawah, tak lupa dengan saku di kiri dan kanan bawahnya.
Terkadang, pakaian adat suku betawi ini juga memakai belahan di sisi kanan dan sisi kiri bawah agar tidak ketat dan bebas di bagian itu. Biasanya, belahan dibuat dengan panjang kurang lebih 15 cm. Saat ini, Sadariah yang ditawarkan oleh para konveksi cukup beragam, yaitu dengan bordiran di kerah, bordiran di tengah maupun kanan maupun kiri bawah. Bahan yang digunakan pun sekarang tidak hanya sutra, melainkan linen, katun, dan yang lainnya.
Cara menggunakan pakaian ini sama dengan pakaian pada umumnya, dan biasanya lelaki yang menggunakannya melengkapinya dengan memakai peci hitam polos, alas kaki selop terompah, maupun kain sarung yang dilipat serta diletakkan di bahu (yang dinamakan sebagai cukin).
2. Kebaya Encim
Jika lelaki umumnya menggunakan baju Sadariah untuk dipakai, lain halnya dengan wanita suku Betawi. Nama pakaian adat betawi ini adalah kebaya Encim yang merupakan pakaian atau busana yang dikenakan dan digemari oleh para wanita. Baik perempuan muda sampai setengah baya dan juga tua, kebaya yang dijuluki juga sebagai kebaya kerancang ini masih sangat digemari. Sejarah dari pakaian ini adalah pada zaman dahulu, dikombinasikan dengan bahan brokat buatan dari Eropa dan ditutup dengan bordiran. Sehingga, kebaya ini tampak seperti langsung dibordir.
Kerancang yang juga nama lain dari kebaya ini sering disebut karena ada bermacam variasi bordiran dan jenis lubangnya pun juga cukup beragam. Pakaian ini juga merupakan sebuah akulturasi budaya dari 3 budaya yang berbeda, yaitu tionghoa, arab, dan jawa. Maka dari itu, terdapat motif bunga berbentuk burung phoenix yang merupakan motif khas dari tionghoa. Dahulu, kebaya ini sering sekali digunakan oleh masyarakat Tionghoa yang berada. Namun, seiring perkembangan zamannya, kebaya encim kemudian dipakai juga oleh seluruh masyarakat pribumi sebelum akhirnya menjadi baju adat khas Betawi.
Pada zaman sekarang, banyak sekali modifikasi dari kebaya yang bisa Sedulur jadikan pilihan. Diantaranya adalah penggunaan bahan-bahan silk, brokat, sutra alam, organdi, dan lain sebagainya. Kebaya yang biasanya bisa dipadukan kain batik sebagai bawahannya ini mempunyai model agak melebar di bagian lengan bawahnya, dengan lingkar sebesar 20 sampai 35 cm. Model ini disebut juga dengan model kebaya goeng.
Biasanya, rok yang digunakan untuk memadukan kebaya ini oleh remaja putri adalah rok yang panjang ataupun celana panjang, bukan dengan kain sarung. Serta, tatanan rambut model cepol dan memakan sandal model selop bisa dipadukan dengan sempurna untuk tampilan full dari kebaya ini.
3. Pakaian Bangsawan Ujung Serong
Untuk acara yang bersifat formal, pakaian bangsawan ujung serong ini merupakan pakaian adat betawi yang cocok digunakan, terutama untuk pria. Dengan jas tutup berwarna hitam dan kerah lurus seperti baju koko, pakaian ini terlihat rapi dan juga formal. Dahulu, baju ini adalah untuk bangsawan saja atau kaum demang saja. Untuk sekarang, pakaian ini biasa digunakan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Provinsi DKI Jakarta yang mana digunakan ketika ada acara tertentu. Celana yang dipadukan dengan pakaian ini adalah celana yang berwarna sama dengan jas, serta bisa juga dengan kain batik sebagai atasannya.
4. Pakaian pengantin untuk pria dan wanita
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, pakaian adat betawi untuk pengantin pria dan wanita ini sama seperti yang lainnya, yaitu merupakan akulturasi budaya antara Arab, Tionghoa, dan Eropa. Menurut Warisan Budaya Takbenda Indonesia, pakaian pengantin untuk pria disebut juga dengan Dandanan Penganten Care Haji, sedangkan untuk wanita disebut juga dengan Dandanan Care None Penganten Cine. Untuk memahami lebih detail, berikut adalah rangkumannya untuk Sedulur:
- Dandanan Penganten Care Haji untuk Lelaki
Biasanya, ada beberapa busana yang digunakan pengantin pria, berikut ulasannya:
- Jubah/Jube, merupakan pakaian luar yang ukurannya cukup longgar serta besar, juga pada bagian tengah terbuka dari leher sampai ke bawahnya.
- Gamis polos, merupakan dalaman dari jube yang berwarna muda dan soft, yang juga memiliki kontras yang tidak terlalu mencolok dengan warna dari jubahnya.
- Alpie, merupakan penutup kepala seperti sorban haji, yang memiliki tinggi sekitar 15 cm atau 20 cm, yang kemudian dililit dengan sorban berwarna putih atau keemasan. Penutup kepala ini kemudian dihias dengan ronce melati sebanyak tiga untai.
- Selempang, mempunyai filosofi sebagai tanda kebesaran, yang digunakan di bagian dalam jubah dan diselempangkan di pundak bagian kiri menuju pinggang bagian kanan
- Sirih dare, merupakan lima sampai sepuluh lembar daun sirih, yang daunnya dilipat terbalik dan ujung batangnya tidak disingkirkan (utuh). Diselipkan pula bunga mawar berwarna merah serta uang sembe, yang mempunyai arti sebagai lambang dari kasih dan sayang.
- Alas kaki yang digunakan adalah sepatu pantofel hitam.
- Dandanan Care None Penganten Cine
Sementara itu, pakaian yang digunakan untuk pengantin wanita pada adat betawi adalah sebagai berikut:
- Tuaki, merupakan baju adat bagian atas dan mempunyai bahan yang berkilau atau gemerlap.
- Kun, merupakan rok yang digunakan, dengan diameter agak lebar sehingga tidak ketat saat digunakan oleh pengantin wanita.
- Teratai betawi, merupakan hiasan penutup dada yang kemudian dikenakan sehelai kain bertahta emas dan dikalungkan di leher, serta memiliki kancing di bagian belakang dan disebut juga dengan delime.
- Alas kaki, merupakan penutup kaki berupa selop dan berbentuk seperti perahu kolek. Digunakan untuk menghiasi kaki dengan tatahan emas serta manik manik sebagai pelengkap, yang juga disebut dengan selop kasut.
5. Baju Tikim dan celana Pangsi Betawi
Sedulur pasti sudah tidak asing lagi dengan pakaian adat khas dari suku yang satu ini. Gambar pakaian adat betawi ini adalah busana yang serba hitam, yang persis digunakan oleh pemain silat. Busana yang lebih dikenal dengan baju pangsi ini mempunyai beberapa ciri, yaitu pada leher dibuat dengan bentuk bulat, lengannya panjang, serta bentuk badannya dibuat longgar agar leluasa saat digunakan. Pada celana, dibuat dengan menggantung sehingga terkesan sederhana.
Seperti sebelumnya, baju ini merupakan pengaruh dari budaya Tionghoa dan diadaptasi dari bahasa hokkian yaitu “tu kim” serta celana pangsinya dari kata “phang si”. Dahulu, baju ini sering dipakai oleh para pendekar, jawara, seseorang yang ahli silat, dan juga petani. Itu karena bahan yang digunakan nyaman serta membuat masyarakat bisa bergerak dengan lebih leluasa. Saat ini, biasa digunakan oleh orangtua keturunan betawi asli sebagai pakaian dalam sehari-harinya. Warnanya pun sudah berkembang sehingga cukup variatif, yaitu ada hitam, hijau, dan juga merah.
6. Selendang dan sorban
Selendang dan juga sorban merupakan salah satu pelengkap pakaian adat betawi laki-laki yang sering ditemui. Cara menggunakan selendang atau sorban ini cukup mudah, yaitu dengan dilipat serta diselempangkan ke leher atau bisa juga dengan dikalungkan di bagian pundak. Biasanya, selendang atau sorban ini digunakan dengan baju koko atau baju dengan warna putih.
BACA JUGA: 50 Inspirasi Souvenir Pernikahan yang Unik & Murah Tapi Mewah
7. Aksesoris kopiah dan ikat pinggang
Selain selendang dan sorban, kopiah atau ikat pinggang adalah pelengkap khas betawi yang sangat sering dijumpai. Biasanya, aksesoris ini dikombinasikan dengan selendang, sehingga semakin kuat kesan “betawi”nya. Pelengkap dari pakaian adat betawi ini biasanya berbahan beludru serta berwarna hitam ataupun merah. Fungsi lain dari ikat pinggang ini selain sebagai pelengkap, juga untuk menaruh sebilah golok.
8. Celana kain bermotif batik
Celana ini digunakan untuk lelaki dan sesuai dengan namanya, memiliki corak batik untuk kemudian cocok dipasangkan dengan baju sadariah atau baju sandaria. Bentuk dari celana kain ini sama seperti celana panjang pada umumnya, yaitu seperti celana kolor lengkap dengan karet pada bagian pinggangnya, serta panjang dari celana ini adalah sekitar selutut. Celana ini merupakan celana yang digunakan masyarakat betawi untuk kegiatan sehari-hari hingga saat ini.
9. Baju kurung
Pakaian adat betawi yang digunakan oleh wanita ini dinamakan baju kurung karena memiliki panjang sampai menyentuh paha bagian bawah. Baju yang banyak digunakan wanita betawi untuk aktivitas sehari-hari ini memiliki warna yang khas karena mencolok, seperti kuning, hijau, pink, dan lain sebagainya. Pasangan yang cocok digunakan sebagai pendamping busana ini adalah sarung batik dengan motif geometri yang juga berwarna mencolok. Sebagai pelengkap lainnya agar “betawi banget”, busana ini juga cocok dikombinasikan dengan tudung kepala atau kerudung yang berwarna mencolok.
Demikianlah rangkuman singkat pakaian adat betawi laki-laki dan perempuan yang bisa kalian jadikan referensi dan juga ketahui, agar Indonesia tidak kehilangan budayanya yang beraneka ragam. Menarik, bukan? Tetap jaga Indonesia agar tetap lestari ya, Sedulur!
Selain mengetahui beragam pakaian adat khas masyarakat dari betawi, ada pula beragam kebutuhan pokok yang bisa kamu beli dengan mendownload Aplikasi Super. Caranya mudah, bisa sambil rebahan, dan pastinya murah, dong. Yuk di download!