Sepatu terdiri dari beberapa bagian, mulai dari upper, insole, midsole, dan outsole. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang berpengaruh pada keawetan dan kenyamanan pengguna. Bicara soal outsole, apakah Sedulur sudah tahu jika ada banyak jenis bahan outsole yang biasa digunakan?
Outsole memang menjadi bagian yang sangat penting, yang mana turut andil dalam build up sepatu secara keseluruhan. Bahan outsole yang berkualitas, tentu akan mendukung kenyamanan, memberikan daya tahan yang baik, sekaligus membuat sepatu lebih awet.
BACA JUGA: 15 Rekomendasi Sepatu Putih Polos Terbaik untuk Segala Acara
Apa itu Outsole?
Nah, mungkin di sini ada yang belum bisa membedakan antara outsole, midsole, dan outsole. Jadi, outsole sendiri merupakan bagian bawah atau alas sepatu yang bersentuhan secara langsung dengan permukaan tanah yang dipijak.
Outsole menjadi komponen yang sangat penting dalam sepatu karena berfungsi untuk memberikan daya tahan, traksi, dan perlindungan terhadap elemen luar. Bagian ini bertugas untuk memberikan cengkraman pada permukaan tanah, dan mencegah pengguna sepatu dari slip atau jatuh.
Selain itu, outsole juga berfungsi menanggung tekanan, gesekan, dan abrasi yang terjadi saat berjalan atau berlari. Akan tetapi, pemilihan bahan untuk outsole juga bergantung pada jenis sepatu serta tujuan penggunaannya.
BACA JUGA: 15 Cara Mengeringkan Sepatu Dalam Semalam di Musim Hujan
Ragam Jenis Bahan Outsole
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, jenis bahan outsole tergantung pada jenis sepatunya. Jadi Sedulur bisa menemukan beragam jenis outsole yang ada di pasaran. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini penjelasan mengenai bahan untuk outsole dan kegunaannya.
1. Rubber sole
Rubber sole adalah jenis bahan outsole yang terbuat dari karet. Karet sendiri merupakan bahan yang elastis, tahan aus, dan memiliki sifat traksi yang baik. Jadi jenis outsole ini sering digunakan pada sepatu safety atau sepatu lapangan. Menariknya sol berbahan karet tidak memiliki masa expired.
Kelebihan rubber sole:
- Memberikan traksi yang sangat baik, cocok untuk berbagai kondisi permukaan tanah.
- Memiliki daya tahan yang baik dalam penggunaan sehari-hari dan berbagai lingkungan.
- Memiliki fleksibilitas yang baik, membuat sepatu bisa menyesuaikan gerakan kaki.
- Memberikan perlindungan tambahan terhadap suhu ekstrem.
Kekurangan rubber sole:
- Memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan bahan outsole lainnya.
- Umumnya, memiliki harga yang lebih tinggi.
- Kurang cocok digunakan pada permukaan yang terlalu licin (es)
2. Polyrethine
Polyurethane atau biasa dikenal dengan outsole PU merupakan bahan outsole sepatu yang terbuat dari poliuretan. Polyurethane sendiri adalah bahan sintetis yang seringkali digunakan dalam pembuatan outsole sepatu karena sifatnya yang ringan dan mudah untuk dibentuk. Namun bahan ini memiliki masa simpan atau masa kedaluwarsa.
Kelebihan PU:
- Ringan dan membuat sepatu lebih nyaman serta mudah untuk digunakan sepanjang hari.
- Memiliki fleksibilitas yang baik, memberikan pergerakan kaki yang leluasa dan kenyamanan selama penggunaan.
- Memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi, sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama.
- Menyediakan isolasi termal yang baik, memberikan perlindungan terhadap suhu ekstrem.
- Sebagai bahan sintetis yang mudah dicetak, membuat produsen bisa menciptakan desain outsole yang beragam dan inovatif.
Kekurangan PU:
- Dalam hal traksi, PU lebih lemah dibandingkan dengan bahan karet.
- Polyurethane adalah bahan sintetis dan sulit terurai secara alami.
- Memiliki biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa bahan outsole lainnya.
3. TPR (Thermo Plastic Rubber)
TPR atau thermo plastic rubber adalah jenis outsole sepatu yang terbuat dari campuran polimer termoplastik. TPR merupakan bahan yang sering digunakan karena memiliki gabungan antara sifat-sifat elastis karet dengan kemudahan pemrosesan termoplastik.
Kelebihan Thermo Plastic Rubber:
- Memberikan traksi yang baik pada berbagai permukaan, cocok untuk berbagai kondisi.
- Memiliki fleksibilitas yang baik, memungkinkan sepatu menyesuaikan dengan gerakan kaki.
- Mempunyai ketahanan aus yang baik, memberikan daya tahan dan keandalan pada outsole.
- Memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan beberapa bahan lainnya.
- Harganya lebih ekonomis dibandingkan bahan-bahan outsole lain.
- Bisa dicetak dengan mudah dalam berbagai bentuk dan desain.
Kekurangan Thermo Plastic Rubber:
- Tidak sekuat bahan termoplastik lainnya pada suhu tinggi.
- Meskipun traksi TPR baik, namun tidak sebaik bahan rubber.
4. PVS (Polyvinyl Chloride)
PVC (polyvinyl chloride) merupakan jenis outsole sepatu yang terbuat dari bahan polimer termoplastik atau yang sering dikenal sebagai PVC. PVC digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan outsole sepatu karena sifat-sifatnya yang kuat dan tahan lama.
Kelebihan PVC:
- Tahan terhadap cuaca dan bahan kimia.
- Memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi, membuatnya tahan aus dalam penggunaan harian.
- Harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan bahan outsole yang lain.
- Mempunyai berat yang relatif lebih ringan, memberikan kenyamanan selama penggunaan.
Kekurangan PVC:
- Proses produksi PVC dan penguraian PVC dapat menciptakan polusi dan dampak lingkungan.
- Kurang fleksibel dibandingkan beberapa bahan termoplastik lainnya.
- Cenderung sulit terurai secara alami, meninggalkan dampak buruk pada lingkungan usai masa pakainya.
5. Sponge outsole
Sponge outsole merupakan jenis bahan outsole sepatu yang terbuat dari bahan spons atau busa. Bahan yang satu ini mempunyai sifat yang ringan dan lentur, sehingga memberikan kenyamanan secara ekstra kepada para pengguna sepatu.
Kelebihan sponge outsole:
- Sangat ringan, membuat sepatu nyaman untuk digunakan sepanjang hari.
- Memiliki kemampuan menyerap kejutan, memberikan perlindungan tambahan.
- Sangat fleksibel, memungkinkan sepatu untuk menyesuaikan diri dengan gerakan kaki.
- Memberikan rasa kenyamanan dan empuk saat digunakan.
- Memberikan perlindungan terhadap suhu ekstrem, baik panas maupun dingin.
Kekurangan sponge outsole:
- Daya tahan yang lebih terbatas dibandingkan dengan bahan outsole lainnya.
- Tidak memberikan traksi yang optimal pada berbagai permukaan.
- Tidak cocok untuk kondisi cuaca basah atau lingkungan yang terpapar air secara berlebihan.
- Tidak mudah untuk dibersihkan atau dicuci.
Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai outsole dan juga beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuatnya. Setiap bahan outsole memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihannya juga tergantung pada jenis sepatu, aktivitas, dan juga kebutuhan pengguna.
Sebagai contoh, sepatu olahraga membutuhkan traksi dan daya tahan yang lebih tinggi. Sementara untuk sepatu casual, biasanya akan lebih fokus pada kenyamanan dan gaya.