waralaba adalah

Apakah Sedulur tahu apa itu waralaba? Secara sederhana, waralaba adalah skema bisnis atau usaha dalam bentuk kerja sama bagi hasil antara dua pihak sesuai kesepakatan. Skema ini memungkinkan seseorang untuk mengelola serta memasarkan usaha milik pihak lain berdasarkan kesepakatan yang sudah disetujui.

Ingin tahu lebih jauh mengenai bisnis waralaba? Berikut Aplikasi Super sudah merangkum berbagai informasi mengenai waralaba, mulai dari definisi, karakteristik, keuntungan, dan jenis-jenisnya. Baca sampai selesai, ya, Sedulur!

BACA JUGA: Mengenal Bisnis Waralaba dan Contohnya yang Bisa Dicoba!

Pengertian Waralaba

Pengertian ekspansi bisnis adalah
Unsplash

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh, ada baiknya Sedulur memahami terlebih dahulu definisi waralaba. Perlu diketahui, istilah waralaba juga umum dikenal sebagai franchise. Oleh karenanya ada pula yang menyebut waralaba sebagai franchise karena keduanya memang memiliki definisi yang sama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), waralaba adalah kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Kerja sama dalam bisnis waralaba meliputi pemberian hak kelola dan hak pemasaran kepada pihak lain atas bisnis yang sudah ada.

Sementara dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 71 Tahun 2019, waralaba merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan Perjanjian Waralaba.

Masalah waralaba juga diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba. Dijelaskan bahwa waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa dalam skema bisnis waralaba, kerja sama dilakukan oleh pemilik bisnis yang sudah terbukti berhasil dengan pihak lain yang berdasarkan kesepakatan tersebut akan mendapatkan hak untuk mengelola dan memasarkan bisnis. Sehingga melalui skema tersebut, seseorang dapat menjalankan bisnis dengan menggunakan ide, sistem, konsep, dan merek yang sudah ada.

Definisi Waralaba Menurut Ahli

Freepik

Untuk lebih memahami skema bisnis satu ini, berikut telah dirangkum pengertian waralaba menurut beberapa ahli.

  • Charles L. Vaughn: aktivitas pemasaran hingga distribusi di mana suatu perusahaan memberi hak menjalankan bisnis dengan tempat tertentu terhadap individu atau perusahaan yang relatif kecil.
  • Dominique Voilemont: sebuah cara dalam melakukan kerja sama bisnis antara dua atau lebih perusahaan di mana salah satu pihak berperan sebagai pemberi hak dan pihak lainnya sebagai penerima hak.
  • Douglas J. Queen: sebuah model dari perluasan pemasaran bisnis.
  • Asosiasi Franchise Indonesia: suatu sistem dalam pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan dengan pelaku waralaba yang memberi hak kepada individu atau perusahaan guna menjalankan bisnis dengan nama, merek, sistem, hingga prosedur dan tata cara dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

BACA JUGA: 10 Tips Memulai Waralaba Frozen Food Bagi Pemula

Elemen Bisnis Waralaba

Pengertian ekspansi bisnis adalah
Unsplash

Setelah menyimak uraian deskripsi waralaba di atas, dapat diketahui bahwa waralaba adalah skema bisnis berupa kerja sama antara dua pihak, yaitu pemilik bisnis dengan pihak lain yang menerima hak untuk mengelola dan memasarkan bisnis tersebut. Dengan demikian, pihak lain bisa ikut memperoleh keuntungan dari bisnis yang dimiliki oleh pemilik bisnis.

Berdasarkan pengertian tersebut juga ditemukan bahwa setidaknya dalam model bisnis waralaba terdapat dua elemen penting, yang meliputi sebagai berikut.

1. Franchisor

Franchisor adalah istilah dalam kerja sama yang merujuk pada pemilik bisnis, merek dagang, dan model bisnis. Dalam skema waralaba, franchisor menjadi pihak yang berperan untuk memberikan izin dan hak penjualan kepada pihak lain atas bisnis yang dimilikinya. Hak yang diberikan di sini dapat meliputi merek dagang, produk, hingga sistem operasional yang berlaku dalam bisnis tersebut.

2. Franchisee

Kebalikan dari franchisor, franchisee adalah seseorang atau suatu badan yang menerima hak penjualan dari pemilik bisnis atau franchisor berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya. Melalui kesepakatan itu, franchisee dapat menerima keuntungan di samping ikut berperan mengembangkan bisnis tersebut.

Karakteristik Bisnis Waralaba

nama perusahaan terbaru
Pexels

Selain memahami pengertian waralaba, Sedulur juga perlu mengetahui karakteristiknya. Dengan demikian akan memudahkan ketika menjalani bisnis tersebut. Lantas, apa saja karakteristik bisnis waralaba?

Dihimpun dari berbagai sumber, setidaknya ada tiga karakteristik skema bisnis waralaba, sebagai berikut.

1. Memiliki catatan keuangan yang rapi

Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pihak-pihak terkait mengetahui perkembangan bisnis yang dijalankan.

2. Memiliki keterkaitan antar waralaba

Dalam bisnis waralaba, tidak menutup kemungkinan akan ada banyak franchisee atau penerima hak waralaba. Meski begitu, perbedaan tersebut biasanya hanya diketahui oleh pelaku bisnis yang terlibat, sedangkan bagi konsumen bisnis tersebut akan dinilai sama. Oleh karena itu penting bagi franchisor dan franchisee untuk memastikan bahwa bisnis-bisnis yang dijalankan memiliki kualitas yang sama sehingga pengalaman yang diterima oleh pelanggan juga akan sama.

3. Memiliki SOP yang jelas

SOP atau Standar Operasional Prosedur yang jelas dapat menjadi petunjuk bagi semua pihak yang terlibat, termasuk karyawan untuk menjalankan perannya dalam bisnis waralaba. Hal ini juga berkaitan dengan masalah kesinambungan atau keterkaitan antarwaralaba demi menjadi kualitas bisnis tersebut.

BACA JUGA: 30+ Contoh Usaha Modal Kecil, Untung Besar dan Menggiurkan!

Keuntungan dan Kekurangan

berapa modal usaha toko kelontong
Freepik

Jika Sedulur perhatikan, ada banyak bisnis yang dijalankan dengan skema waralaba di sekitar kita. Hal ini bukannya tanpa alasan, melainkan model bisnis tersebut memang memiliki sejumlah kelebihan atau keuntungan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku bisnis. Meski begitu, bisnis waralaba juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu menjadi perhatian Sedulur.

Nah, sebagai bahan pertimbangan sebelum terjun dalam bisnis waralaba, ada baiknya Sedulur menyimak keuntungan dan kekurangan bisnis waralaba. Berikut uraian selengkapnya.

1. Keuntungan

Seperti halnya bentuk bisnis yang lain, waralaba juga menawarkan sejumlah keuntungan bagi pemilik bisnis maupun penerima hak waralaba, sebagai berikut.

  • Perkembangan bisnis yang relatif cepat. Hal ini dikarenakan Sedulur cukup mengikuti sistem yang sudah dijalankan oleh pemilik bisnis. Oleh karenanya, bisnis waralaba bisa menjadi pilihan bagi Sedulur yang baru mulai terjun menjadi pengusaha dan belum memiliki banyak pengalaman.
  • Memberikan kesempatan untuk belajar bisnis. Sebagai seorang penerima hak waralaba, Sedulur bisa mengambil kesempatan untuk belajar bagaimana menjalankan bisnis melalui berbagai aspek bisnis yang digunakan oleh pemilik bisnis. Pengetahuan tersebut dapat menjadi bekal untuk mengembangkan bahkan membangun bisnis sendiri di kemudian hari.
  • Branding bisnis sudah kuat. Kesempatan waralaba umumnya dibuka oleh pemilik bisnis yang sudah berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Dengan demikian, Sedulur tidak perlu memusingkan masalah promosi karena merek dagang tersebut telah memiliki branding yang kuat.
  • Membuka peluang networking dengan rekan bisnis profesional. Sebagai seorang penerima hak waralaba, Sedulur tentu akan menjalin hubungan bisnis dengan pemilik usaha tersebut. Hal ini bisa memberikan keuntungan bagi Sedulur karena mendapatkan rekan bisnis yang sudah berpengalaman.

2. Kekurangan

Selain memiliki banyak keuntungan yang menarik, bisnis waralaba juga tidak lepas dari sejumlah kekurangan yang perlu menjadi perhatian Sedulur agar dampaknya dapat diantisipasi atau bahkan dicegah. Berikut beberapa kekurangan bisnis waralaba yang perlu Sedulur ketahui.

  • Membutuhkan modal besar. Pemilik bisnis biasanya sudah menentukan harga franchise yang bisa dibeli oleh pihak lain. Tidak jarang, harga yang dipatok cukup besar karena penerima hak waralaba akan sekaligus mendapatkan berbagai fasilitas untuk membangun bisnisnya, seperti merek dagang, produk, hingga hal-hal penunjang lainnya.
  • Terbatasnya ruang untuk mengembangkan bisnis sesuai keinginan sendiri. Sebagai penerima hak waralaba, Sedulur harus mengikuti strategi maupun aspek-aspek yang sudah ditentukan oleh pemilik dalam rangka menjadi reputasi bisnisnya. Hal ini bisa menjadi keuntungan karena Sedulur tidak perlu merancangnya dari awal, namun juga bisa menjadi kekurangan karena tidak ada cukup ruang untuk mengembangkan bisnis sesuai kreativitas maupun keinginan pribadi.
  • Keuntungan dibagi dengan pemilik bisnis. Di samping menerima hak untuk menggunakan ide hingga merek yang sudah ada, Sedulur juga berkewajiban membagi keuntungan dengan pemilik sesuai kesepakatan yang sudah disetujui. Sehingga hasil yang diperoleh tentu tidak akan sebanyak jika bisnis tersebut merupakan milik Sedulur sendiri.
  • Ikut terdampak perilaku franchisee lain. Lantaran menggunakan merek yang sama, bukan tidak mungkin Sedulur akan ikut merasakan dampaknya ketika franchisee lain atau malah pemilik bisnis terlibat kasus hingga menurunkan reputasi bisnisnya.
  • Persaingan antar penerima hak waralaba. Seperti diketahui, kesempatan waralaba biasanya dibuka oleh perusahaan yang sudah besar dan cukup dikenal masyarakat. Hal ini menyebabkan akan ada banyak pihak yang juga tertarik untuk bekerja sama dalam skema waralaba. Dengan begitu, bukan tidak mungkin Sedulur akan mengalami persaingan bisnis dengan sesama penerima hak waralaba.

BACA JUGA: 19 Franchise untuk Pemula, Modal Kecil Untung Berlipat!

Jenis-jenis Waralaba

nama usaha yang baik

Sebelum memutuskan untuk memulai bisnis dengan skema waralaba, Sedulur perlu mengetahui jenis-jenisnya terlebih dahulu. Masih dihimpun dari berbagai sumber, ada banyak jenis bisnis waralaba yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan lokasi asal, produk, dan menurut International Franchise Association (IFA). Berikut rangkuman informasi selengkapnya.

1. Jenis waralaba berdasarkan lokasi asal

Waralaba berdasarkan lokasi asalnya dibagi menjadi dua, yakni waralaba dalam negeri dan mancanegara atau luar negeri.

a. Waralaba dalam negeri

Sesuai namanya, waralaba dalam negeri adalah jenis bisnis yang menjual produk hasil dalam negeri. Biasanya skema bisnis ini digunakan sebagai investasi untuk menunjang karier seseorang di bidang usaha dalam waktu yang relatif cepat. Adapun merek atau bisnis waralaba dalam negeri biasanya cukup dikenal di kalangan masyarakat setempat.

b. Waralaba mancanegara

Kebalikan dari waralaba dalam negeri, waralaba mancanegara adalah jenis bisnis waralaba yang bertujuan untuk menjual merek dari luar negeri. Jika dibandingkan dengan waralaba dalam negeri, jangkauan bisnis waralaba mancanegara tentu lebih luas dan lebih besar. Merek yang menyediakan tawaran waralaba pun biasanya telah dikenal oleh masyarakat dari berbagai negara.

2. Jenis waralaba berdasarkan produk

Berikutnya waralaba dibagi berdasarkan produk yang ditawarkan atau dijual. Dalam kategori ini, terdapat tiga jenis waralaba, yaitu waralaba produk, waralaba jasa, dan waralaba gabungan. Berikut penjelasannya.

a. Waralaba produk

Waralaba produk adalah jenis bisnis waralaba yang bergerak di bidang penjualan barang. Misalnya berupa minuman, makanan, dan lain sebagainya.

b. Waralaba jasa

Berbeda dengan waralaba produk, waralaba jasa menawarkan jasa atau layanan tertentu kepada konsumen. Contohnya adalah waralaba salon, tempat les, dan barbershop.

c. Waralaba gabungan

Ketiga adalah waralaba gabungan yang mana menawarkan produk berupa barang dan jasa. Biasanya perusahaan terkait menjual produk tertentu untuk mendukung layanan jasa yang ditawarkan. Misalnya bengkel yang menawarkan jasa reparasi sekaligus menjual produk untuk mendukung jasa tersebut.

3. Jenis waralaba menurut IFA

Kategori yang selanjutnya adalah jenis-jenis waralaba menurut International Franchise Association (IFA). Terdapat tiga macam waralaba, yaitu product franchise, manufacturing franchise, business opportunity ventures, dan business format franchising. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis.

a. Product franchise

Dalam skema ini, pemilik bisnis memegang kendali penuh terhadap pihak penerima hak waralaba. Biasanya kedua pihak terikat oleh kesepakatan terkait hak cipta penggunaan merek dan penerima hak waralaba harus membayar sejumlah harga untuk mendapatkan hak tersebut.

b. Manufacturing franchise

Manufacturing franchise adalah jenis skema bisnis di mana penerima hak waralaba mendapatkan hak untuk membuat produk dari merek yang dimiliki oleh pemilik bisnis. Pembuatan produk tersebut dilakukan dengan mengolah bahan baku yang disediakan oleh pemilik bisnis.

c. Business opportunity ventures

Skema waralaba dengan business opportunity ventures mengharuskan penerima hak atau franchisee untuk membeli dan menjual kembali produk yang berasal dari sebuah perusahaan.

d. Business format franchising

Hampir mirip dengan jenis sebelumnya, pada skema ini seorang penerima hak waralaba bertanggung jawab untuk menjual produk milik franchisor berdasarkan kesepakatan dan sistem yang telah disetujui.

Itu dia pembahasan seputar waralaba yang belakangan sedang banyak diminati oleh para pelaku bisnis. Nah, apakah Sedulur juga tertarik untuk ikut menggeluti bisnis waralaba?