Sedulur berminat untuk memulai budidaya hewan? Lantas, kira-kira bisnis peternakan paling mudah namun sangat menguntungkan? Ketahui melalui informasi yang akan kita bahas kali ini!
Peternakan hewan sendiri merupakan bisnis yang seringkali dipandang sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat, terutama Indonesia. Hal ini karena bisnis tersebut memang identik dengan bekerja di tempat yang terbilang kotor dan juga tidak higienis.
Banyak orang lebih memilih untuk bekerja di kantor, duduk seharian di dalam ruangan AC yang nyaman. Padahal, budidaya hewan ternak memiliki peluang bisnis yang terbilang sangat besar dan menguntungkan, lho! Apalagi persaingannya tidak sekeras persaingan yang ada di pasar.
Jadi, kemungkinan untuk meraup keuntungan lebih besar terbuka dengan lebar. Nah, bagi Sedulur yang tidak mempunyai lahan yang tidak terpakai, tidak ada salahnya untuk memanfaatkannya. Jika merasa masih amatir tidak usah khawatir, ada beberapa peternakan paling mudah yang bisa dicoba!
BACA JUGA: Cara Beternak Ayam Petelur yang Benar, Hasilkan Untung Besar!
1. Ternak lele
Ternak lele adalah salah satu jenis usaha peternakan paling mudah dan juga cukup menguntungkan. Lele merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat. Dalam waktu yang relatif singkat, lele dapat mencapai ukuran panen yang sesuai untuk dijual.
Lele juga cenderung tahan terhadap kondisi lingkungan yang berbeda-beda, termasuk kualitas air yang buruk. Hal ini membuatnya cocok untuk dibudidayakan di berbagai tempat, baik di kolam beton, kolam terpal, atau bahkan dalam tangki.
Menariknya, permintaan pasar akan ikan lele bisa dibilang sangat tinggi, terutama di Indonesia. Bukan tanpa alasan, lele menjadi salah satu bahan pangan yang populer dan terjangkau bagi masyarakat.
2. Ternak jangkrik
Ternak jangkrik membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah. Pakan yang digunakan dapat berasal dari bahan-bahan sederhana seperti tepung jagung, bungkil kedelai, atau sisa-sisa sayuran. Selain itu, ruang yang diperlukan untuk memulai ternak jangkrik relatif kecil, tidak memerlukan investasi besar.
Jangkrik memiliki siklus reproduksi yang cepat. Dalam beberapa minggu saja, jangkrik bisa tumbuh dewasa dan mulai bertelur. Dengan demikian, waktu yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang siap jual relatif singkat. Jangkrik juga mempunyai beragam manfaat.
Misalnya saja seperti pakan ternak, umpan memancing, maupun sebagai makanan burung dan reptil peliharaan. Dengan begitu, permintaan untuk jangkrik terbilang tinggi di sepanjang tahun, terutama di kalangan peternak dan hobiis.
3. Ternak kroto
Produk-produk semut rangrang seperti kroto dan telur semut rangrang memiliki permintaan yang stabil dan terus meningkat. Produk ini seringkali digunakan sebagai bahan pakan hewan-hewan yang lain dan juga dalam bidang medis.
Khusus untuk ternak semut rangrang, bisa dilakukan dengan biaya produksi yang relatif rendah. Sedulur tidak memerlukan pakan yang mahal karena bisa memanfaatkan sisa-sisa makanan organik. Semut rangrang juga memiliki siklus hidup yang singkat, sehingga mereka bisa berkembang biak dengan cepat.
Dalam beberapa minggu saja, populasi semut rangrang dapat berkembang secara signifikan. Nah, kroto dan produk-produk semut rangrang memiliki pasar yang luas, termasuk pasar lokal dan pasar online.
4. Ternak cacing
Ternak cacing, terutama cacing merah California, merupakan usaha yang dapat dianggap mudah dan menguntungkan. Ternak cacing juga membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah. Pakan cacing dapat berupa sisa-sisa organik seperti sampah dapur, daun kering, atau kotoran hewan.
Selain cacingnya sendiri, produk sampingan seperti pupuk cacing, cairan percolate, dan minyak cacing juga memiliki nilai jual yang tinggi. Terkhusus untuk minyak cacing, memiliki manfaat kesehatan dan kecantikan sehingga sangat banyak diminati.
Tidak usah khawatir, cacing merupakan hewan yang relatif mudah dipelihara dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Mereka bisa hidup dalam lingkungan yang teratur dan cukup lembab.
5. Ternak kelinci
Selain menjadi salah satu peternakan paling mudah, budidaya kelinci juga membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah. Pakan kelinci bisa berupa rumput-rumputan, sayuran hijau, atau limbah pertanian yang murah dan mudah didapatkan.
Kelinci memiliki juga siklus reproduksi yang cepat. Hanya dalam waktu singkat, seekor kelinci betina dapat melahirkan beberapa anak kelinci anakan sekaligus. Dengan begitu, dalam waktu yang relatif singkat, populasi kelinci dapat berkembang dengan cepat.
Ternak kelinci tidak hanya menghasilkan daging, tetapi juga bulu, kulit, dan kotoran. Bulu kelinci dapat digunakan dalam industri tekstil, kulitnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar, dan kotoran kelinci juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang berkualitas tinggi.
BACA JUGA: 6 Cara Memulai Usaha Ternak Burung Agar Hasil Panen Maksimal!
6. Ternak bebek
Ternak bebek bukan hanya menghasilkan telur, tetapi juga daging dan bulu. Daging bebek memiliki permintaan yang tinggi di pasar lokal maupun pasar internasional, sementara bulunya dapat digunakan dalam industri tekstil atau kerajinan tangan.
Bebek dapat dipelihara di lahan yang relatif kecil. Sedulur dapat menempatkannya di kandang-kandang kecil atau di peternakan skala kecil di halaman belakang rumah. Bebek juga menjadi hewan yang relatif mudah dipelihara dan perawatannya sederhana.
Mereka bisa bertahan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan dapat beradaptasi dengan baik di berbagai iklim. Nah, produk utama bebek seperti telur dan daging, memiliki permintaan yang stabil di pasar lokal. Produk-produk tersebut sering menjadi pilihan di berbagai acara kuliner dan festival makanan.
7. Ternak burung kicau
Rekomendasi peternakan paling mudah yang berikutnya, adalah burung kicau. Sedulur bisa memulai ternak burung dengan skala kecil. Sedulur hanya perlu membeli burung-burung kicau yang diinginkan, serta beberapa perlengkapan kandang dan perawatan.
Makanan burung kicau seperti biji-bijian dan voer umumnya juga mudah didapatkan dan memiliki harga yang terjangkau. Sedulur juga dapat menambahkan variasi makanan seperti buah-buahan dan sayuran untuk menjaga kesehatan burung.
Permintaan akan burung kicau sebagai hewan peliharaan terus meningkat, terutama di kalangan pecinta burung. Hal ini memastikan adanya pasar yang stabil untuk burung kicau yang diternakkan. Menariknya, dengan perawatan yang tepat, burung kicau bisa berkembang biak secara alami.
8. Ternak ayam
Ternak ayam membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah. Pakan ayam dapat terdiri dari sisa-sisa pertanian, makanan dapur, dan bahan-bahan lokal lainnya yang murah dan mudah didapatkan. Ayam memiliki siklus produksi yang cepat, terutama ayam pedaging.
Dalam beberapa bulan, ayam pedaging bisa mencapai bobot yang siap untuk dipasarkan. Sedangkan ayam petelur bisa mulai bertelur dalam beberapa bulan setelah dipelihara. Permintaan akan produk ayam seperti daging ayam, telur, dan bahkan ayam hidup selalu stabil.
Hal ini membuatnya menjadi investasi yang aman dan menguntungkan. Selain itu, produk-produk ayam memiliki pasar yang luas dan stabil, terutama di pasar lokal. Permintaan untuk daging ayam dan telur masih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia.
9. Ternak lebah
Memulai peternakan lebah tidak harus memerlukan investasi besar, lho! Kebutuhan utama adalah kotak lebah (koloni), perlengkapan peternakan, dan sedikit perlindungan alamiah seperti tanaman bunga yang menarik untuk menarik lebah.
Nah, lebah menghasilkan madu, lilin, dan royal jelly, yang semuanya memiliki nilai jual yang tinggi di pasar. Khusus untuk madu, memiliki permintaan yang stabil dan bisa memberikan keuntungan yang signifikan.
Koloni lebah dapat berkembang biak dengan cepat, terutama pada musim panas. Dengan manajemen yang baik, peternakan lebah bisa memberikan hasil yang cukup menguntungkan dalam waktu yang relatif singkat.
BACA JUGA: Cara Sukses Ternak Bebek yang Wajib Sedulur Ketahui
10. Ternak ikan hias
Ikan hias memiliki pasar yang luas karena banyak orang yang menyukai keindahan dan keragaman jenis ikan. Permintaan untuk ikan hias terus meningkat di kalangan penghobi dan pengoleksi. Memulai peternakan ikan hias bisa dilakukan dengan biaya yang relatif rendah.
Kebutuhan akan peralatan dan bahan pakan umumnya tidak terlalu mahal. Ada banyak jenis ikan hias memiliki siklus reproduksi yang cepat, sehingga bisa memberikan hasil yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
Tidak hanya itu, peternakan ikan hias bisa dilakukan di berbagai tempat, baik di lahan yang luas maupun di lingkungan indoor seperti akuarium. Jadi Sedulur bisa memaksimalkan lahan yang ada.
11. Ternak ulat sutera
Ulat sutera digunakan untuk memproduksi sutera, bahan baku penting dalam industri tekstil. Permintaan akan sutera terus meningkat, terutama di negara-negara dengan industri tekstil yang besar. Memulai peternakan ulat sutera tidak memerlukan investasi besar.
Sedulur hanya memerlukan kotak ulat, makanan (daun murbei), dan sedikit perlengkapan peternakan. Ulat sutera memiliki siklus hidup yang cepat, sehingga mereka bisa berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan sutera dalam waktu yang relatif singkat.
Permintaan sutera juga bisa dibilang terus meningkat, terutama dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan keberagaman bahan baku tekstil.
12. Ternak belut
Rekomendasi peternakan paling mudah terakhir adalah belut. Belut memiliki permintaan yang tinggi sebagai bahan makanan dan bahan baku industri pangan. Permintaan belut terbilang stabil karena dianggap sebagai sumber protein hewani yang berkualitas.
Untuk memulai peternakan belut, Sedulur tidak memerlukan investasi besar. Kebutuhan akan peralatan dan pakan juga cukup terjangkau. Belut juga memiliki siklus reproduksi yang cepat dan dapat bertelur berkali-kali dalam setahun.
Dengan begitu, Sedulur bisa mendapat penghasilan yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat. Tidak usah khawatir, peternakan belut bisa dilakukan di lahan yang terbatas atau bahkan dalam wadah-wadah kecil seperti drum atau ember. Hal ini membuatnya cocok untuk berbagai skala usaha.
Nah, dari beberapa jenis peternakan paling mudah yang ada di atas, kira-kira mana yang mampu menarik perhatian dan minat Sedulur? Ya, beberapa jenis peternakan tersebut memang relatif mudah dijalankan dan cocok untuk pemula yang ingin memulai usaha peternakan dengan modal terbatas.
Akan tetapi, pastikan untuk memiliki pengetahuan dan perencanaan yang baik untuk memastikan kesuksesan dalam menjalankan peternakan ini, ya!