Membuka usah di desa tentu tidaklah semudah yang dibayangkan. Apalagi jika Sedulur adalah seorang ibu single parents yang mengasuh dua orang anak. Namun, perjalanan wanita berusia 38 tahun bernama Ibu Yuli Rohimah berhasil membuktikan bahwa peluang usaha di desa itu ada dan bisa diciptakan sendiri.
Semenjak mendiang suami berpulang pada awal 2019 lalu, Ibu Yuli mencoba bangkit dan berusaha mencari pekerjaan agar bisa menghidupi kedua buah hatinya. Segala usaha pun dicoba ibu yuli, dari peluang usaha di desa dengan modal kecil seperti berjuala puding, salad, sampai frozen food pun dilakukan.
Sayangnya perjuangan berat dari Ibu Yuli tak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan kedua anaknya. Belum lagi, rutinitas mengantar puding, salad dan frozen food ke berbagai toko orang lain membuatnya lelah.
BACA JUGA: Super Agen Sulawesi Selatan | Langkah Awal Aplikasi Super
Putar otak cari peluang usaha baru
Dalam benak Ibu Yuli sempat terbesit tentang usaha apa yang bagus untuk jangka panjang di desa. Hingga akhirnya, Ibu Yuli memberanikan diri untuk mengampil peluang usaha di desa yang lebih besar dengan membuka bisnis rumahan.
Kala itu, di desanya memang belum banyak warga yang membuat toko di rumah. Ibu Yuli pun memulai dengan membuka gerai es teh. Beberapa waktu kemudian Ibu Yuli mulai menambah jualannya seperti snack dan makanan ringan untuk anak-anak di sekitar rumahnya.
Lambat laun, gerai tersebut berkembang menjadi lebih besar dan berubah menjadi sebuah toko kelontong yang menjual berbagai barang kebutuhan masyarakat sehari-hari. Tak hanya beras, Ibu Yuli juga menyediakan sembako dan beberapa peralatan mandi di tokonya.
Ingin masa depan anaknya membaik
Mungkin toko kelontong bukan menjadi peluang usaha di desa yang menguntungkan dari segi finansial. Namun, Ibu Yuli percaya dengan usahanya ini dirinya bisa membuat kehidupan kedua buah hatinya lebih baik.
Doa Ibu Yuli pun coba digunakan pada usahanya. Hal ini dibuktikan dengan diberinya toko kelontong dengan nama ‘ Maler II’. Nama tersebut bermakna mengalir, dimana dia selalu berharap rezeki yang didapatkan dari toko kelontongnya lancar dan turun sampai ke anak-anaknya.
Walaupun omset yang didapatkan tidak sebesar, Ibu Yuli berusaha tetap membuka tokonya dari jam 7 pagi sampai 9 malam. Dia yakin, bahwa pelanggannya akan datang dan membuat rezeki tokonya mengalir terus.
Ketika ditanya apakah tidak capek mengelola toko sendirian dari melakukan stok, melayani pelanggan dan membuat catatan keuangan sendiri. Ibu Yuli menjawab tidak. Dia merasa, usahanya kali ini tetap bisa membuatnya dekat dengan anak-anak walaupun terasa lelah.
Anak pertamanya Alfathir Neymar Khan (8) dan anak keduanya Khanza Alfatun Nisa (7) menjadi motivasi utama bagi Ibu Yuli. Melihat ibunnya bekerja begitu keras, Alfathir dan Khanza selalu mengingatkan ibunya agar tidak terlalu capek dan menjaga kesehatan. Hal tersebutlah yang membuat semangat Ibu Yuli terus berkorban, agar kedua buah hatinya kelak bisa hidup lebih baik lagi.
BACA JUGA: Berani Keluar Zona Nyaman, Pria Asal Surabaya Ini Tak Menyesal Bergabung Jadi Super Agen
Kenangan masa lalu ikut menguatkan
Meskipun ada kedua buah hatinya yang selalu memberikan semangat, Ibu Yuli masih sering merasa kehilangan dan sedih jika teringat dengan mendiang suaminya. Apalagi, sosok almarhum merupakan seorang pekerja keras, penyabar dan penyayang keluarga. Tentu kepergiannya membuat sebuah lubang besar di hati Ibu Yuli.
Namun, sekali lagi, kesedihan yang dia rasakan tak sebanding jika anaknya malah ikut sedih dan merasakan kesusahan dalam hidup. Dia pun memilih memendam rasa sedih itu dan menjadikannya semangat demi si buah hati.
Status sebagai ibu tunggal dan harus menjaga dua buah hatinya, membuat Ibu Yuli menjadi sosok yang sangat kuat. Dia pun berharap anak-anaknya bisa menjadi orang yang baik dengan hati kuat sepertinya. Hal sederhana tersebut sudah cukup bagi Ibu Yuli untuk merasa bangga dan bahagia sebagai orang tua.
Usaha semakin berkembang
Perjuangan Ibu Yuli yang berani mengambil peluang usaha di desa seperti membuka toko kelontong pun mendapatkan perhatian Aplikasi Super. Ditengah kesibukannya dalam membuat stok dan berjualan, Aplikasi Super membuat sistem dalam toko Ibu Yuli semakin mudah.
Pasalnya, aplikasi ini bisa memberikan kemudahan saat Ibu Yuli harus melakukan stok barang dagangan. Selain itu Ibu Yuli bisa mendapatkan beberapa barang belanja bulanan yang dibutuhkannya dengan harga yang murah.
Kemudahan itu juga semakin bertambah karena Ibu Yuli tidak perlu melakukan stok dengan pergi jauh ke toko agen. Dia bisa melakukannya tanpa meninggalkan toko kelontongnya di rumah dan waktunya pun sangat fleksibel. Aplikasi Super pun memberikan banyak keefektifan dalam usaha yang dibangun Ibu Yuli.
Kisah Ibu Yuli yang berhasil membuka peluang usaha potensial di desa sendiri lewat toko kelontong tentu sangat menginspirasi. Namun, Sedulur juga bisa membuka usaha yang tak kalah menguntungkan lainnya seperti berikut ini:
Beternak Ayam
Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat populer untuk dikonsumsi masyarakat. Hampir semua warung makan menyediakan varian daging ayam di menunya. Jadi tidak heran jika beternak ayam menjadi peluang usaha potensial di desa.
Budaya serta fasilitas pendukung di desa lebih mudah didapatkan khususnya untuk melakukan ternak seperti area pembuatan kandang, pakan, sampai air yang melimpah.
Selain itu, biaya untuk membuka usaha ternak ayam tergolong tidak mahal jika dibandingkan dengan beternak hewan lain seperti bebek, kambing, maupun sapi. Dengan permintaan daging ayam yang selalu tinggi tiap harinya, usaha ini benar-benar potensial lho.
Budidaya Ikan
Bila tidak memiliki area usah yang luas untuk beternak ayam. Sedulur bisa mencoba peluang usaha rumahan di desa dengan melakukan budidaya ikan. Budidaya ikan lebih ramah tempat karena bisa dilakukan dengan media yang lebih kecil.
Misalnya saja adalah budidaya ikan lele yang bisa memanfaatkan gentong besar. Cara ini tidak akan mempengaruhi kualitas ikan lele karena ikan lele dikenal sebagai ikan yang mudah beradaptasi dan tangguh dalam berbagai macam situasi.
Selain itu, rasa ikan ini juga enak dan banyak dijual di restoran sehingga pasarnya juga begitu besar. Lalu apakah budidaya lele adalah peluang usaha di desa yang menguntungkan? Tentu jawabannya adalah iya.
BACA JUGA: 12 Barang yang Laris di Toko Kelontong
Menjual bibit tanaman
Daerah pedesaan biasanya memiliki wilayah yang banyak tanah kosong. Ini bisa menjadi peluang usaha dengan menjual bibit tanaman yang bisa tumbuh sebagai komodits perkebunan. Beberapa bibit yang mungkin cocok dijual di desa adalah rambutan, pisang, dan mangga.
Toko kelontong
Melihat kisah Ibu Yuli di atas, sudah barang tentu kalau usaha toko kelontong adalah salah satu peluang usaha di desa paling menjanjikan. Sedulur bisa menyediakan stok berbagai macam kebutuhan pokok belanja bulanan seperti sembako, peralatan mandi, sampai makanan dan minuman.
Bisnis toko kelontong pun memiliki pasar yang sangat jelas. Namun, memang dalam memulainya harus dilakukan dengan kegigihan serta kesabaran. Jadi jika Sedulur berminat mencari peluang usaha di desa terbaik, jangan sampai melewatkan toko kelontong dan bermitra langsung dengan Aplikasi Super.
Peluang usaha di desa memang menjadi hal yang bisa mengubah nasib seseorang. Kisah Ibu Yuli yang berjuang membuka usahanya sendiri demi kedua buah hatinya tentu bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa, disetiap perjuangan yang keras pasti akan ada jalan lapang dikemudian hari.