Peluang Ide Bisnis Sushi Rumahan Beromset Melejit, Ini Tipsnya!

Sushi adalah hidangannya yang sangat berwarna dan membuatnya begitu menarik untuk dipandang. Setiap porsi sushi menampilkan warna merah dari udang dan daging ikan, warna hijau dari berbagai sayuran, dan warna oranye dari saus mentai. Sushi bukan hanya sekedar hidangan yang mengenyangkan, tetapi juga memberikan kebahagiaan. Pasalnya, dianggap sebagai pilihan makanan yang lebih sehat dibandingkan jenis masakan lainnya. 

Terbuat dari berbagai jenis ikan dan daging, sayuran, serta rumput laut, sushi adalah hidangan yang menggugah selera. Selain itu, konsumsi sushi tidak menyebabkan perut kembung. Kombinasi antara ikan segar, nasi, dan sayuran memberikan pengalaman kuliner yang unik dan menakjubkan.

Di Indonesia, makanan khas Jepang telah menjadi hal yang akrab. Banyak penikmat kuliner yang telah mencicipi sushi, yang merupakan hidangan terfavorit dari Jepang. Itulah kenapa ide bisnis sushi menjadi pilihan menarik untuk dicoba  oleh banyak orang. Ide usaha unik ini bahkan bisa menawarkan omset yang cukup menjanjikan. Jadi, bisnis makanan ini bisa banget Sedulur coba.

BACA JUGA: 4 Tahapan Bisnis Kuliner untuk Pemula yang Wajib Kamu Tahu!

Peluang Bisnis Sushi Rumahan dengan Omset Jutaan

ide bisnis sushi
Unsplash/Louis Hansel

Sushi merupakan makanan khas Jepang berbahan dasar nasi yang digulung menggunakan nori dengan isian telur ataupun ikan mentah yang umumnya dijual dengan harga cukup mahal. Tapi siapa sangka, ide usaha unik ala Jepang ini bisa menjadi salah satu bisnis makanan menjanjikan, karena masih minim pesaing dan memberi banyak untung hingga jutaan rupiah.

Mengutip YouTube Riani TV, Hilma seseorang yang memulai usahanya memproduksi sushi rumahan, mengaku bisa menjadi omset Rp2 jutaan per hari. Ia menjualnya dengan harga Rp2 ribuan saja.

“Harian itu kurang lebih 1,5 sampai 2 juta (omset), Alhamdulillah ya,” kata Hilma.

Meskipun bisnis rumahan miliknya terbilang baru, Hilma mengaku telah mendapatkan keuntungan dan hasil usaha sushi ala Jepangnya ini serta mampu menghidupi keluarganya. Modal awal hanya Rp500 ribu, Hilma berhasil menjual sekitar 500 sushi, kini dirinya setiap hari harus membuat 1000-1200 sushi karena tingginya minat pelanggan.

“Modal awal saya sih Rp500 ribu, masih kecil ya. Buatnya masih sekitar 400-500 lah kurang lebih. Sekarang udah 1000-1200,” ungkap Hilma.

Meskipun makanan ini identik dengan isian ikan segar mentah, Hilma menyesuaikan resepnya supaya sushi yang ia jual cocok di lidah masyarakat Indonesia. Agar mirip dengan sushi yang dijual di restoran, dirinya mengaku menggunakan beras khusus merk Sumo karena nasi yang dihasilkan lebih pulen dan lengket.

Selain itu topping dan isian yang ia gunakan pun beragam, mulai dari telur dadar, segala macam jenis frozen food seperti sosis, crab stick, chikuwa, dan lainnya. Hilma juga menyediakan beberapa varian sushi dengan rasa lokal seperti abon sapi dan isian ayam mayo yang ia tumis dengan bawang bombay dan bawang putih.

“Beras Sumo khusus sushi, kalau beli sekarang agak susah sih, paling di mall adanya. Harganya 70 ribuan sekitar 5 kilo,” ungkapnya.

Sushi yang ia buat pun ada 2 macam, sushi roll yang dipotong sebanyak 9 potongan dalam satu gulung lalu juga ada nasi kepal atau yang biasa disebut onigiri. Dalam sekali masak, Hilma bisa memproduksi 25 gulung sushi roll dan sekitar 150 onigiri yang selalu habis terjual.

Selain itu varian yang buat pun lumayan banyak, kurang lebih ada sekitar 20 varian sushi yang dijual setiap hari agar konsumennya tidak cepat merasa bosan.

“Biasanya nasi satu ini (termos) dapat yang gulungan 25, yang ini (onigiri) dapat 150-an lah. Kurang lebih 20 (varian) ya, tapi bisa nambah lagi karena kita harus modifikasi terus ya biar gak bosen orang,” terang Hilma.

Varian sushi yang ia buat antara lain sushi roll isi sosis, sushi abon sapi, ayam mayo, ayam spicy mayo, telur dadar, hingga berbagai macam topping yang lainnya. Selain itu dirinya juga menggunakan berbagai macam saus dan taburan seperti saus mentai, mayonaise, saus keju, saus tomat, bubuk cabai, hingga wijen hitam dan bubuk nori.

Kini, sushi rumahan ala Jepang pun bisa menjadi salah satu ide usaha bisnis yang menarik Sedulur coba. Pesaingnya belum banyak, dan tentunya bisa memberi keuntungan yang menggiurkan.

BACA JUGA: 12 Sushi yang Populer di Indonesia, Jangan Sampai Salah Sebut

Tips Memulai Bisnis Sushi Rumahan

ide bisnis sushi
Unsplash/Luigi Pozzoli

Sekarang ide bisnis sushi rumahan memang menarik untuk Sedulur coba. Apalagi sekarang bisnis makanan persaingannya sangat ketat, itulah kenapa penting bagi Sedulur untuk membuat sebuah pembeda agar lebih dilirik pelanggan. Untuk itu, inilah beberapa tips untuk memulai bisnis sushi rumahan agar mendapatkan banyak untung!

1. Tentukan model bisnisnya terlebih dahulu!

Bisnis sushi rumahan dapat dijalankan dengan beberapa model. Pertama, Sedulur bisa membuka booth atau gerobak kecil yang ditempatkan di halaman rumah. Dengan gerobak sushi, Sedulur dapat melayani pembelian di tempat.

Jika memiliki halaman atau garasi yang cukup luas dan berada di pinggir jalan raya, maka Sedulur bisa menyediakan beberapa kursi dan meja untuk layanan dine-in.

Kedua, fokuslah pada penjualan sushi secara online. Dengan cara ini, Sedulur tidak memerlukan lahan yang luas. Cukup pasang banner di depan rumah agar driver ojek online bisa menemukan lokasimu. Sedulur juga bisa membuat buku menu dan membagikannya melalui WhatsApp. 

2. Pelajari berbagai resep sushi

Langkah selanjutnya dalam memulai bisnis sushi rumahan adalah mempelajari berbagai resep pembuatannya. Bisnis sushi rumahan relatif mudah dijalankan, terutama karena proses pembuatan sajian ini tidak terlalu rumit.

Bahan baku untuk sushi juga mudah didapatkan di pasar. Resep-resep sushi dapat diperoleh dari berbagai sumber. Cobalah untuk menciptakan resep sajian khasmu sendiri sebagai menu andalan.

3. Gunakan bahan baku berkualitas

Dalam membangun bisnis sushi rumahan, pastikan Sedulur menggunakan bahan baku yang berkualitas. Namun, meski berkualitas tidak harus selalu yang termahal, tetapi pilih bahan baku yang segar, aman, dan diolah dengan baik. Selain itu, gunakan alat masak yang bersih dan baru, untuk menghasilkan sajian sushi yang terbaik.

Selain itu, yang perlu dipertimbangkan juga ketika membuat sushi adalah kualitas nasi. Untuk itu, Sedulur harus menggunakan nasi terbaik yang memiliki karakter sedikit pulen dimana Beras Buncit adalah salah satunya. Jangan khawatir karena Sedulur bisa menemukan dengan mudah Beras Buncit di toko kelontong dan di SuperApp.

SuperApp adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Untuk informasi lebih lengkap dan menarik lainnya, Sedulur bisa mengikuti media sosial Instagram SuperApp.

4. Siapkan peralatan membuat sushi

Bisnis sushi rumahan membutuhkan beberapa alat khusus untuk membuatnya. Proses pembuatan sushi tentu memerlukan alat penggulung yang biasa disebut tikar bambu sushi. Selain itu, Sedulur juga memerlukan sumpit dan sarung tangan plastik. Proses menggulung sajian ini memang membutuhkan latihan agar hasilnya sempurna.

5. Kreatif dalam sajian menu

Selain sushi klasik seperti nigiri dan maki, cobalah menawarkan variasi yang unik dan kreatif. Kembangkan menu yang menarik dengan berbagai rasa dan tekstur, termasuk pula isiannya. Contohnya adalah sushi vegetarian, sushi buah, atau bahkan sushi yang disesuaikan dengan selera pelanggan.

6. Perhatikan sanitasi dan keamanan makanan

Kebersihan dan keamanan makanan adalah prioritas utama dalam usaha kuliner. Pastikan bahwa area kerja atau dapurmu selalu bersih, kemudian perhatikan keamanan makanan dengan menjaga bahan-bahan dalam keadaan segar. Bisnis sushi rumahan dijamin dapat berjalan sukses jika Sedulur menjaga kebersihan dan kualitas bahan.

7. Tetapkan harga yang terjangkau

Ciri khas bisnis sushi rumahan adalah harga yang terjangkau. Meskipun harganya murah, Sedulur tetap bisa mendapatkan keuntungan yang baik. Biasanya, bisnis sushi rumahan dijual per biji dengan harga terjangkau misal Rp2-3 ribuan.

Jika menggunakan isian daging ayam dan ikan tongkol, mungkin harga bisa sedikit lebih murah dibandingkan dengan sushi berisi udang dan salmon. Kalau memungkinkan, bereksperimen lah dengan menciptakan isian sushi baru, seperti daging ikan lele, abon, jamur, dan lain sebagainya.

8. Pertahankan kualitas rasa dan konsistensi

Pastikan bahwa sushi yang Sedulur sajikan selalu konsisten dalam kualitas dan rasa. Ini akan membantumu mempertahankan pelanggan setia dan membangun reputasi brand yang baik. Dengan begitu bisnis Sedulur akan ‘awet’ dan terus bersaing dengan kompetitor.

BACA JUGA: 20+ Film tentang Chef dan Makanan Terbaik

Modal dan Keuntungan dari Bisnis Sushi Rumahan

ide bisnis sushi
Unsplash/Jakub Dziubak

Bisnis sushi rumahan membutuhkan modal sebagai investasi awal. Biaya ini digunakan untuk membeli kebutuhan membuat sushi, termasuk etalase, peralatan memasak, pengemas nasi, dan lain-lain, yang dapat menghabiskan dana sebesar Rp5 juta.

Namun, dana tersebut bisa ditekan jika Sedulur sudah memiliki peralatan masak dan tidak ingin membuka etalase untuk pembelian di tempat. Sementara itu, biaya tetapnya mencapai sekitar Rp2 juta.

Selanjutnya, biaya variabel untuk membeli bahan baku sekitar Rp10 juta per bulan. Dana ini digunakan untuk membeli daging, nori, beras Jepang, wijen, crab stick, rice vinegar, wasabi, saus mentai, mentimun Jepang, lada, garam, gas LPG, kemasan, sabun cuci, dan juga untuk budget promosi.

Jika dalam sehari bisa menjual 30 porsi sushi dengan harga Rp25 ribu per porsi, maka pendapatannya mencapai Rp675 ribu per hari atau Rp20,25 juta per bulan. Artinya, dengan modal sebesar Rp12 juta, Sedulur bisa mendapatkan keuntungan bersih hingga Rp8 jutaan per bulan.

Itulah tadi ide bisnis sushi rumah sekaligus tips memulainya. Peluang bisnis makanan Jepang memang cukup menjanjikan. Pasalnya, masyarakat Indonesia menyukainya. Sedulur tinggal melakukan penyesuaian dengan lidah Indonesia dan tentunya kreatif dalam penyajiannya.