Memulai bisnis adalah kalimat yang bagaikan dua bilah mata pisau. Seru, tetapi menegangkan. Tak ada yang pasti dalam bisnis apalagi saat Sedulur merintisnya dari nol. Jangankan yang mulai dari bawah, yang sudah bermodal pun bisa gagal karena beragam faktor. Salah strategi, kurang tepat dalam perhitungan, atau hal-hal yang tak pernah diduga macam pandemi misalnya.
Salah satu bisnis yang banyak dilirik saat ini adalah minuman kekinian, termasuk Thai tea, alias teh khas Thailand yang kaya rempah dan manisnya bikin pembeli ketagihan. Apa sih keunggulan dari bisnis Thai tea berikut kendala yang harus dipikirkan sebelum menceburkan diri ke dalamnya? Yuk, simak ulasan berikut.
BACA JUGA: 8 Panduan Memulai Bisnis Pet Shop yang Mudah & Menjanjikan
1. Thai tea dan bedanya dengan jenis minuman kekinian lain?
Mengutip Food & Wine, Thai tea seyogyanya adalah campuran antara teh hitam dengan susu kental manis sehingga terasa lebih legit dan creamy. Keberadaan rempah di dalamnya masih jadi perdebatan, ada versi yang menyatakan bahwa rempah seperti adas, kapulaga, kayu manis, dan vanila disertakan oleh koki asal Thailand yang merantau ke Amerika Utara guna membedakannya dengan latte biasa.
Ada pula yang bilang bahwa teh ini ditemukan oleh seorang petinggi militer bernama Pibul Songkram yang membawa budaya mencampur teh hitam dengan susu kental manis ke Thailand sebagai fusion antara budaya Barat dan Asia.
Beda dengan teh lainnya, Thai tea memang berwarna lebih jingga sehingga cukup mencolok. Ini karena warna teh hitamnya lebih merah ketimbang cokelat sehingga saat bercampur dengan susu, warnanya menjadi jingga. Ditambah aroma rempahnya yang wangi dan rasa manisnya yang lebih kuat dibanding teh-teh asal Barat. Di Thailand sendiri, teh ini lebih banyak dijual di toko dan pedagang asongan dibanding dibuat sendiri di rumah.
Kini sudah banyak yang menjual Thai tea dalam bentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas dan diberi es batu. Namun, Sedulur juga bisa bikin yang otentik dengan menyeduh Thai tea asli dan mencampurkannya dengan susu cair dan susu kental manis serta rempah-rempah asli.
2. Kisaran modal yang dibutuhkan
Tergantung pasar yang Sedulur sasar, kisaran modal bisa bervariasi. Sedulur bisa memilih membuka outlet sederhana yang menempel pada toko atau bertengger di pinggir jalan. Bila ingin lebih permanen, membuka usaha dalam format kafe pun diperbolehkan. Tentu hitungan modalnya akan jauh berbeda.
Outlet pinggir jalan yang hanya menggunakan sepetak gerobak tentu jauh lebih murah, tetapi pembeli hanya bisa melakukan transaksi takeaway alias bawa pulang. Sebaliknya dengan format kafe, konsumen bisa nongkrong di tempat yang disediakan bahkan memberikan peluang bagi Sedulur sebagai penjual untuk menawarkan side dish sebagai menu tambahannya.
Sebagai perbandingan, bila outlet pinggir jalan hanya butuh modal belasan sampai puluhan juta. Jika Sedulur akan membuka kafe, modal yang dibutuhkan pun bisa mencapai ratusan juta untuk sewa tempat dan interior. Belum ditambah perlengkapan jualan Thai tea seperti brewer, cup sealer dan bahan-bahan yang otentik.
BACA JUGA: Cara Memulai Bisnis Sayuran Segar, Modal Kecil Untung Belimpah
3. Keunggulannya dibanding mode bisnis lain
Ada beberapa keunggulan bisnis Thai tea dibanding bisnis kuliner lainnya.
- Likuiditasnya tinggi karena ia adalah jenis minuman sekali konsumsi dan harganya terjangkau sehingga setiap harinya Sedulur bisa mendapat penghasilan.
- Cara pembuatannya mudah, bahkan dengan cara seduh manual pun prosesnya cepat. Ini akan menjaga kesegaran dan kebaruan produk yang sampai ke tangan pembeli tanpa harus membuat mereka menunggu terlalu lama.
- Tren minuman kekinian ini belum mereda hingga tahun 2022 ini. Ia sudah bertahan lebih dari lima tahun. Konsumen ternyata belum bosan dengan keberadaan minuman kekinian berjenis teh. Ini kabar baik buat Sedulur yang berminat lebih di bidang ini. Terutama jika Sedulur memiliki ketertarikan lebih dalam mengembangkan rasa-rasa baru dan inovasi lainnya, ada peluang untuk bertahan di bisnis ini dalam jangka panjang.
- Sedulur yang haus kreasi pun punya kesempatan memperluas dan mengembangkan bisnis di bidang ini. Ada banyak lahan untuk mengembangkan kreativitas, mulai dari rasa, kemasan, jenis topping tambahan, dan lain sebagainya.
4. Risiko yang wajib dipikirkan sejak awal
Namun, bukan berarti bisnis ini bebas dari risiko. Tak ada pekerjaan yang mudah, termasuk dalam menekuni bisnis minuman Thai tea. Berikut beberapa risiko yang harus Sedulur pertimbangkan dan pikirkan sebelum memulai.
- Persaingan yang ketat, apalagi bila Sedulur tidak atau belum memiliki menu orisinal yang jadi ciri khas sendiri. Hal ini sebenarnya berlaku untuk semua jenis usaha. Kebanyakan usaha yang bisa bertahan lama adalah bisnis yang punya value atau produk yang jadi ciri khasnya sendiri. Hal ini membuat orang melakukan pembelian ulang karena tak bisa menemukan produk serupa di lain tempat.
- Risiko bahan basi atau rusak karena perjalanan jauh atau penyimpanan yang tidak tepat. Wajib bagi pebisnis untuk mencari cara guna meminimalisasi kerugian akibat hal tersebut. Misalnya dengan memperhitungkan masak-masak stok inventori yang dibutuhkan, jangan sampai terlalu berlebih.
- Harus selalu mengecek kualitas produk secara rutin. Jangan sampai ada komplain yang membahayakan konsumen misalnya kasus keracunan atau produk yang basi dan tak layak minum.
5. Tantangan di masa pandemi
Tak bisa dipungkir, bisnis food and beverage (F&B) adalah bisnis yang terdampak pandemi. Ini jadi tantangan buat Sedulur agar benar-benar memperhatikan protokol kesehatan sejak tahap produksi sampai distribusinya. Pastikan karyawan sudah vaksin dan selalu menjaga kebersihan misalnya. Selain itu, cari cara agar konsumen yang khawatir beli produk langsung di outlet bisa mengakses produk Sedulur lewat platform daring.
BACA JUGA: 6 Aneka Minuman Segar untuk Usaha Kekinian ala Cafe
6. Inovasi bisnis Thai tea botolan
Salah satu cara menggaet lebih banyak konsumen di masa pandemi adalah dengan mencoba melakukan inovasi dalam kemasan. Misalnya dengan mengemas Thai tea dalam bentuk botol-botol ukuran 250 ml, 500 ml, hingga 1 liter. Mirip dengan air mineral, tetapi isinya adalah teh seduhan asli. Dengan begitu, konsumen bisa menikmati teh buatan Sedulur dengan aman di rumahnya dalam waktu yang lebih lama. Tidak langsung habis dalam beberapa jam saja misalnya.
Kemasan lain yang menarik untuk menggaet pembeli di masa pandemi adalah dalam bentuk bubuk yang bisa diseduh langsung oleh konsumen dari rumahnya. Bubuk jauh lebih awet dan bisa dimodifikasi level rasa manisnya oleh pembeli sendiri. Sedulur mungkin bisa mengecek beberapa akun-akun home cafe di media sosial di mana pengguna merekam proses pembuatan minuman ala kafe yang diracik dari minuman bubuk. Ini juga bisa jadi cara menggaet lebih banyak pembeli lewat konten media sosial.
7. Langkah awal bagi peminat bisnis minuman
Contoh bisnis plan minuman Thai tea sebenarnya sederhana saja. Silakan jawab pertanyaan 5W1H berikut.
- Mengapa Thai tea? Ini terkait dengan motivasi dan nilai yang diusung Sedulur sebagai pemilik bisnis.
- Apa saja produk yang dijual?
- Di mana dapat bahan bakunya?
- Bagaimana cara distribusinya? Ini termasuk lokasi dan kemasan minuman yang dijual.
- Kapan akan memulai? Buat linimasa dari mulai memikirkan rencana sampai pada akhirnya launching produk.
- Siapa saja yang akan terlibat? Termasuk berapa karyawan yang dibutuhkan dan siapa yang bertanggungjawab untuk manajemen bisnis
8. Kunci sukses bisnis Thai tea
Kedrawang Jaitui dalam artikel yang ia publikasikan lewat lawan Linkedin miliknya merangkum tiga kunci sukses bisnis minuman kekinian bubble tea. Ia menyoroti signifikansi peran media sosial yang membuat orang tertarik mencoba minuman cantik nan manis tersebut, keputusan penjual memberikan ruang bagi konsumen untuk melakukan personalisasi pada minuman pesanan mereka, serta yang ketiga adalah varian rasa yang terus diperbarui.
Ketiga hal itulah yang wajib Sedulur hadirkan dalam bisnis Thai tea yang sedang dirintis. Lakukan marketing dengan gencar di media sosial dengan cara apapun, eksis di TikTok, Reels, dan YouTube melalui video-video pendek misalnya. Kemudian, berikan kesempatan untuk pembeli memilih seberapa banyak gula yang mereka mau, jenis topping yang dikehendaki dan lain sebagainya, serta tak lupa lakukan riset dan pengembangan agar bisa menawarkan menu-menu baru yang menggelitik rasa penasaran konsumen.
Beberapa hal di atas hanyalah pedoman awal, eksekusi dan hasilnya ada di tangan Sedulur sebagai pelaku bisnis. Intinya tak perlu memasang ekspektasi dan target yang terlalu muluk-muluk di awal, lakukan yang terbaik dan biarkan usaha serta takdir yang menjawabnya.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.