Dogeng fabel merupakan salah satu cara terbaik untuk mengasah imajinasi anak dan mendorong anak untuk belajar hal-hal baru. Karena di dalam dongen fabel pasti memiliki pesan moral yang baik untuk mengajarkan anak agar bersimpati dan empati.
Umumnya, dongeng fabel menceritakan kisah dengan tokoh hewan. Hal tersebut bertujuan untuk mengasah imajinasi anak dan membuat anak lebih paham dengan konteks cerita. Salah satu rekomendasi dongeng fabel terbaik yang bisa diceritakan kepada anak adalah semut dan belalang.
Semut merupakan serangga yang rajin dan hidup berkelompok. Sementara itu belalang merupakan serangga yang penyendiri. Bagaimana kisah keduanya? Yuk, mari langsung kita simak penjelasannya di bawah ini!
BACA JUGA: Dongeng Anak Bawang Merah Bawang Putih Versi Nusantara
Sekelompok semut dan seekor belalang
Suatu ketika, hidup sekelompok semut di sebuah ladang yang subur. Hidup sekelompok semut yang rajin dan seekor belalang yang pemalas. Meskipun pemalas, belalang sangat ingin bersahabat dengan keluarga semut. Bahkan belalang tidak segan menyapa ketika berpapasan dengan keluarga semut.
Di ladang yang subur tersebut, belalang dikenal sebagai hewan yang malas. Kerjaannya hanya menghabiskan waktu untuk bersantai, bernyanyi, menari atau sekedar berbaring di rumput hijau yang terhampar di ladang.
Berbeda dengan keluarga semut yang sangat rajin dan bekerja kerja untuk mencari dan mengumpulkan makanan setiap harinya. Keluarga semut tersebut bahkan melakukan setiap pekerjaannya tanpa merasa lelah dan mengeluh sedikit pun.
Semut yang bekerja keras dan belalang si pemalas
Suatu saat, ketika belalang sedang sibuk bernyanyi, keluarga semut datang melewati tempat belalang bermalas-malasan. Belalang pun heran saat melihat semut yang bekerja sangat rajin dibandingkan dirinya. Maka belalang pun bertanya kepada keluarga semut:
“Hai keluarga semut! Mengapa kalian terlihat bekerja lebih keras? Daripada kelelahan, bukankah lebih menyenangkan jika kalian bersantai di tempatku ini?” Tanya belalang.
“Kami sedang bekerja keras menyiapkan makanan untuk musim dingin nanti. Karena saat musim dingin tiba, tidak ada tanaman yang bisa tumbuh dan kita akan mati kelaparan jika tidak mulai menyiapkannya sedari dini,” jawab semut.
Belalang tertawa dan tetap bermalas-malasan
Mendengar jawaban dari semut, belalang tertawar dan tetap bermalas-malasan. Di tengah tawanya, belalang pun berkata kepada kelompok semut:
“Musim dingin masih lama temanku, mengapa kalian begitu khawatir. Lihat hari ini sangatlah cerah! Ayo kemari dan bernyanyi bersamaku,” ungkap belalang dengan penuh semangat.
“Tidak! Kami rasa kau juga sebaiknya ikut bekerja bersama kami. Musim dingin kali ini akan berjalan sangat panjang. Kamu sebaiknya mulai bekerja menyimpan makanan,” balas semut sembari melanjutkan pekerjaannya.
Belalang tidak mempedulikan perkataan keluarga semut. Belalang pun kembali bermain musik dan menyanyi sedangkan semut kembali bekerja menyimpan makanan.
Tidak terasa musim dingin pun tiba
Belalang yang tertawa dan menyepelekan perkataan semut tetap bermalas-malasan dan menghabiskan musim semi dengan makan, tidur, dan bermain. Hingga akhirnya berat badan belalang pun bertambah. Dari musim semi ke musim panas, sekelompok semut tetap bekerja keras tanpa lelah.
Sementara belalang, di tengah musim panas yang terik, membuatnya semakin malas dan tidak mau untuk bekerja mengumpulkan makanan. Belalang pun berkata dalam hati:
“Untuk apa aku menguras tenaga di tengah teriknya matahari, itu hanya akan membuatku cepat lelah,” ungkap belalang dalam hatinya.
Musim semi berlalu digantikan oleh musim gugur dan belalang masihlah bermalas-malasan. Hingga tanpa terasa tibalah musim dingin. Angin berhembus begitu kencang dan salju mulai turun menyelimuti ladang hingga terlihat semuanya berwarna putih
Semut sudah tahu bahwa musim dingin ini akan berlangsung sangat panjang. Itulah sebabnya mereka bekerja terus-menerus memindahkan pasir dan ranting juga mengumpulkan makanan di sarangnya.
Di sisi lain, belalang menemukan dirinya kelaparan. Belalang berusaha mencari makanan di sarangnya namun ia tidak menemukannya.
Belalang pun memutuskan untuk mencari makanan ke luar. Sambil kelaparan ia berjalan tertatih-tatih dan meminta sedikit makanan. Belalang itu kini sangat kurus dan lemah sehingga ia tidak dapat melompat jauh.
Belalang pun mendatangi kediaman semut
Sudah beberapa jam belalang keluar mencari makan, tiba-tiba saja belalang mengingat semut yang bekerja amat keras dari musim semi. Karena merasa tidak menemukan jalan keluar, belalang pun memutuskan untuk mendatangi keluarga semut.
Belalang tiba di sarang semut dengan tubuh yang lemas. Telihat dari luar semut sedang menikmati makanannya di dalam sarang yang hangat dan rapi. Seekor semut pun menyadari kehadiran belalang dan segera menghampirinya.
“Bicaralah, ada apa belalang?” Tanya semut pada belalang. “Aku hampir mati kelaparan. Bolehkah aku meminta sebutir gandum, sedikit jelai atau apapun. Tolonglah aku sangat kelaparan.” belalang memohon kepada semut.
“Apa yang kamu lakukan dari musim semi ketika kami sibuk bekerja mengumpulkan makanan?” Semut berbalik bertanya. Belalang pun menyadari apa yang dilakukan selama ini. Hari-harinya dihabiskan tanpa melakukan hal-hal yang berguna.
Belalang hanya bernyanyi, makan, tidur, dan bermain setiap harinya. Kini belalang menyesal atas tindakannya selama ini.
Semut awalnya berniat tidak mempedulikan belalang karena ia tahu apa yang belalang lakukan selama ini. Namun semut merasa kasihan dan akhirnya membagikan sedikit makanan mereka kepada belalang yang kelaparan. Belalang pun terlihat sangat terharu dan berterimakasih atas kebaikan hati semut.
“Ingat ya belalang, lain kali kamu harus ikut bekerja bersama kami sebelum musim dingin tiba!” Semut menasihati belalang dengan tegas.
“Iya semut, aku berjanji. Mulai saat ini aku tidak akan bermalas-malasan lagi,” ungkap belalang dengan penuh penyesalan. Semenjak saat itu, belalang mendapatkan pelajarannya yang amat berharga. Mulai dari musim semi berikutnya ia pun bersemangat membantu keluarga semut bekerja dan mengumpulkan makanan.
BACA JUGA: 12 Kisah Dongeng Anak Pendek Dengan Pesan Moral Terbaik
Pesan moral dongeng semut dan belalang
Cerita tentang semut dan belalang di atas mengajarkan bahwa waktu dan kesempatan adalah hal yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Jangan sekali-kali menyia-nyiakan waktu dan kesempatan karena dua hal tersebut tidak akan datang dua kali.
Semut yang rajin dan semangat bekerja mendapatkan banyak manfaat ketimbang belalang yang bermalas-malasan. Cerita tentang semut dan belalang ini bisa disampaikan kepada anak untuk menanamkan sifat rajin.
Terutama terkait pekerjaan dan tanggung jawab sekolah seperti mengerjakan tugas dan PR atau juga ikut terlibat membantu membersihkan rumah. Semua hal tersebut wajib diajarkan dan dikenalkan kepada si kecil dan untuk memudahkan si kecil menangkap pesannya bisa dengan cerita di atas.
Nah itulah kisah dari dongeng semut dan belalang yang penuh dengan pesan moral. Bukan hanya merangsang imajinasi si kecil, namun melalui pesan moral di dalamnya dapat mengajarkan si kecil tanggung jawab dan harus rajin agar tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan.
Melalui dongeng dan cerita fabel, perkembangan imajinasi, perasaan dan pikiran si kecil dapat terpenuhi. Sebagai orangtua, Sedulur juga tidak boleh mengabaikan kebutuhan tubuh dan tumbuh kembang si kecil. Selalu sediakan segala yang dibutuhkan oleh si kecil.
Sedulur bisa memenuhi setiap kebutuhan tumbuh kembang si kecil di Aplikasi Super. Mulai dari popok hingga susu tersedia di Aplikasi Super. Sedulur tinggal belanja menggunakan aplikasi lalu tunggu barang pesanan di antar ke rumah Sedulur. Mudah dan super praktis, tidak perlu ribet keluar untuk belanja!
Jangan lupa rajin-rajin cek Aplikasi Super, jangan sampai ketinggalan promo dan voucher menarik lainnya. Bagi Sedulur yang belum download aplikasinya, bisa segera download di Playstore, ya!