Sejarah Dinasti Thuluniyah Beserta Peninggalannya

Mempelajari sejarah peradaban Islam tentunya juga membahas mengenai kerajaan dan dinasti-dinasti Islam. Salah satu dinasti yang terkenal adalah Dinasti Thuluniyah atau Kerajaan Thuluniyah. Dinasti Islam yang ada di Mesir ini ada sejak tahun 868 Masehi.

Beberapa hal yang bisa kita pelajari selain sejarah umum Thuluniyah adalah bagaimana dinasti ini bisa membawa kemajuan yang besar saat itu. Selain itu, apa yang menyebabkan dinasti ini akhirnya runtuh juga menarik untuk diketahui. 

Berikut adalah ulasan selengkapnya yang bisa Sedulur simak.

BACA JUGA: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Beserta Asal-Usulnya

Dinasti kerajaan Thuluniyah

Ibnu Thulun
Okezone Muslim

Dinasti Thuluniyah adalah dinasti bebas pertama yang memerintah Mesir Islam. Mereka memerintah Mesir dan juga Suriah, sejak tahun 868 M, ketika mereka melepaskan diri dari kekuasaan terpusat Kekhalifahan Abbasiyah yang memerintah Khilafah Islam pada waktu itu.

Berikutnya adalah pembahasan mengenai sejarah, faktor kemajuan dan kemunduran, serta peninggalan dan warisan yang masih ada hingga saat ini.

Sejarah kerajaan Thuluniyah

kerajaan thuluniyah
Kumparan

Dinasti Thuluniyah didirikan oleh Ahmad bin Thulun pada tahun 868 M. Ia merupakan anak dari seorang budak belian dari Turki yang dibawa oleh panglima Tahir Ibn Husain untuk diberikan kepada khalifah al-Makmun sebagai hadiah. 

Meskipun hanya seorang budak, ayah Ahmad bin Thulun memiliki ketangkasan dan sifat profesional dalam militer yang baik. Hal ini membuat beliau diangkat oleh al-Makmun menjadi Rais al-Hasyr atau kepala pengawal istana. 

Setelah ayahnya wafat, ibunya Ahmad bin Thulun dinikahi oleh Emir Baibek. Emir merupakan orang yang membantu Ahmad bin Thulun menjadi seorang wali daerah Mesir dan Libya. Setelah cukup lama menduduki jabatan itu, Thulun mulai memperteguh kedudukannya.

Ia membeli beberapa orang budak dari bangsa Dailam dan bangsa Zanji (Negro) dan mulai menyatakan secara terang-terangan bahwa ia ingin memutuskan hubungan dengan khalifah di Baghdad. 

Pada saat berada di atas mimbar pada hari Jum’at, Thulun mulai mengganti ucapan pujian kepada khalifah dengan ucapan pujian kepada dirinya sendiri. Hasil pajak yang seharusnya diserahkan juga tidak dikirimkan lagi ke Baghdad.

Hal itu membuat pasukan dikirimkan untuk menaklukkannya. Sayangnya, mereka tidak berhasil karena kedudukan Ahmad bin Thulun sudah sangat kuat, apalagi dengan dukungan dan simpati rakyat Mesir kepadanya. Pada akhirnya, pada tahun 868 Masehi, ia memproklamirkan tentang berdirinya Dinasti Thuluniyah.

BACA JUGA: Perlu Diketahui! Sejarah Komputer dan Perkembangannya

Kemajuan dinasti Thuluniyah

kerajaan thuluniyah
Sejarah Indonesia

Ada beberapa kemajuan yang berhasil ditorehkan oleh dinasti Thuluniyah ini. Meski hanya berkuasa selama 37 tahun, namun prestasinya memang patut dimasukkan dalam catatan sejarah.

  1. Berhasil membawa Mesir menjadi negara maju dan menjadi pusat kebudayaan Islam yang dikunjungi oleh banyak ilmuwan dari penjuru dunia Islam.
  2. Memiliki bangunan masjid Ahmad Ibnu Thulun yang bercorak Iraq dimana menaranya merupakan menara tertua di Mesir.
  3. Memiliki Istana Khumarwaihi yang memakai balairung dan dinding emas serta berada di tengah-tengah kebun dengan tumbuh-tumbuhan yang harum. Istana ini juga dilengkapi dengan kebun binatang.
  4. Dinasti Thuluniyah juga berhasil membangun rumah sakit dengan total biaya hingga 80.000 dinar.
  5. Berhasil memperbaiki air di pulau Raudhah (dekat Kairo) pada tahun 716 M. Hal ini membuat irigasi Mesir menjadi lancar dan sangat membantu meningkatkan hasil pertanian.
  6. Dalam bidang militer, dinasti ini memiliki pasukan berjumlah 100.000 orang dan 100 kapal perang.

Kemunduran dinasti Thuluniyah

kerajaan thuluniyah
Republika

Kemunduran dinasti ini mulai terasa setelah Ahmad Ibnu Thulun wafat. Sepeninggal Ibnu Thulun, dinasti ini diteruskan oleh empat orang amir, yakni Khumarwaihi Ibnu Ahmad (884-895 M), dilanjutkan Jaish Bin Khumarwaihi (895-896 M), diteruskan Harun Ibnu Khumarwaihi (896-905) dan diakhiri oleh Sya’iban Ibnu Ahmad Ibnu Thulun (905). 

Sayangnya, semua pengganti Ibnu Thulun tersebut tidak memiliki kekuatan yang setara dengan dirinya. Hal ini membuat dinasti Thuluniyah mengalami kemunduran. Selain itu, persaingan yang hebat antara unsur-unsur pembesar dinasti juga telah memecah persatuan di dalam dinasti. 

Bahkan, Amir yang ketiga (Jaish Ibnu Asakir) dilawan oleh sebahagian besar pasukannya dan disingkarkan pada 896. Setelah itu, adiknya yang kala itu baru berusia 14 tahun, Harun Khumarwaihi langsung diangkat menjadi Amir yang keempat. 

Dinasti ini akhirnya berakhir setelah Amir yang kelima yaitu Syaiban Ibnu Ahmad Ibnu Thulun menyerah ke tangan pasukan Bani Abbas yang menyerang Mesir pada 905. Padahal, ia baru memerintah selama 12 hari. 

BACA JUGA: 18 Peristiwa Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Wajib Tahu!

Peninggalan atau warisan yang ditinggalkan

kerajaan thuluniyah
Tirto.id

Meskipun sangat singkat, Dinasti Thuluniyah memiliki beberapa peninggalan atau warisan yang sangat berharga dan masih ada hingga saat ini. Peninggalan tersebut adalah Masjid Jami’ Ahmad bin Thulun yang dibangun pada 876 M di kaki Bukit Jabal Yashkur. 

Selain itu, ada pula qanathir Ahmad bin Thulun atau sistem saluran air dan al-Maristan atau al-Bimaristan, yakni klinik atau balai pengobatan umum bagi masyarakat, baik nonmiliter atau budak yang sakit.

Demikian informasi mengenai sejarah Dinasti Thuluniyah atau Kerajaan Thuluniyah yang memerintah selama 37 tahun di Mesir. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Sedulur mengenai sejarah peradaban Islam dari waktu ke waktu.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.