Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran Panitia 9. Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini merupakan kelompok yang dibentuk dalam momen akhir sidang BPUPKI pertama pada 29 Mei – 1 Juni 1945. Tugas Panitia 9 sangat krusial, mereka harus menampung dan menyelidiki setiap usul yang digunakan untuk perumusan dasar negara.
Jika BPUPKI diketuai oleh Dr.Radjiman Wedyoningrat, maka Panitia Sembilan ketuanya adalah Ir. Soekarno. Namun, siapa saja anggota Panitia 9 lainnya? Mari simak informasi lengkapnya di bawah ini!
BACA JUGA : Mengenal Pengertian Romusha Beserta Tujuan dan Dampaknya
Latar belakang pembentukan panitia 9
Panitia sembilan adalah sebuah komite kecil yang dibentuk berdasarkan hasil sidang pertama BPUPKI (Badan Persiapan Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia). Dalam hal ini panitia 9 bertugas untuk merumuskan dengan lebih rinci dasar negara yang nantinya akan tercantum dalam UUD 1945. Komite yang beranggotakan 9 orang ini mulai bekerja sejak tanggal 31 Mei 1945 hingga 22 Juni 1945. Hasil dari tim ini adalah rancangan dasar negara Indonesia yang tertuang dalam Piagam Jakarta.
Latar belakang pembentukan panitia ini karena adanya perpecahan pendapat dalam rapat sidang BPUPKI. Misalnya, pada sidang pertama tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 terjadi polarisasi antara dua pihak terkait arah pandangan NKRI.
Dimana kubu pertama yang memiliki anggota 15 orang ingin Indonesia berada dalam sistem pemerintahan yang mengedepankan ideologis religius Islam. Sementara itu, 47 orang dari golongan nasionalis menginginkan Indonesia mengedepankan asas semangat sekularisme dan kebangsaan.
Tujuan dibentuknya Panitia 9
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Panitia Sembilan ini merupakan panitia kecil yang dibentuk oleh BPUPKI dengan tujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan negara Indonesia. Dengan dibentuknya tim ini diharapkan Indonesia dapat meraih kemerdekaan dengan waktu sesegera mungkin.
Tujuan panitia ini dibentuk juga untuk dapat memecahkan masalah mengenai dasar negara Indonesia yang sebelumnya sempat terjadi perbedaan pandangan antara golongan religius dan nasionalis. Akibat perbedaan tersebut, BPUPKI sempat mengalami kesulitan dalam mencapai mufakat dalam menetapkan dasar negara. Maka kemudian dibentuklah panitia kecil yang dikenal dengan Panitia Sembilan.
BACA JUGA : Sejarah Ken Dedes: Ratu Singasari & Keistimewaannya
Anggota Panitia Sembilan
Panitia 9 dibentuk pada tanggal 1 Juni 1945 setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila. Sesuai dengan namanya, Panitia 9 ini terdiri dari 9 orang tokoh besar. Siapa saja mereka ? Berikut anggotanya yang perlu Sedulur ketahui.
- Soekarno.
- Mohammad Hatta.
- AA Maramis.
- Muhammad Yamin.
- Ahmad Subardjo.
- Abikoesno Tjokrosoejoso.
- Abdul Kahar Muzakkar.
- Agus Salim.
- H Abdul Wahid Hasyim.
Tugas Panitia 9
Perlu Sedulur ketahui bahwa panitia 9 bertugas untuk merumuskan serta membahasa dasar negara Indonesia. Dalam hal ini komite kecil tersebut juga bertugas untuk mengumpulkan usul dan suara hadirin yang mengikuti sidang.
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan: Dengan Membangun Warga Negara yang Demokratis, rapat yang dihadiri oleh anggota BPUPKI dan kelompok Panitia Sembilan ini dilakukan di Gedung Jawa Hokokai. Setiap usulan akhirnya mendapatkan hasil yang tertuang dalam rumusan Piagam Jakarta. Dalam rapat tersebut juga dilakukan pembahasan mengenai rumusan dasar negara.
Rapat ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk mencapai Indonesia merdeka. Panitia Sembilanl ini kemudian memberikan usul kepada badan penyelidik terkait, mengenai:
- Badan penyelidik menentukan bentuk negara serta menyusun hukum dasar.
- Dibuat rumusan terkait halauan kebangsaan serta keuangan sebuah negara.
- Meminta pemerintah Tokyo serta BPUPKI untuk segera menyelenggarakan kemerdekaan bagi Negara Indonesia, sesuai dengan hukum dasar yang telah ditentukan oleh badan penyelidik serta melantik pemerintah nasional.
Beberapa usul lain yang masuk dan ditampung oleh panitia ini diantaranya adalah :
- Usul minta Indonesia merdeka selekas-lekasnya.
- Usul mengenai dasar negara.
- Usul mengenai bentuk dan kepala negara.
- Usul mengenai unifikasi dan federasi.
- Usul mengenai warga negara.
- Usul mengenai daerah.
- Usul mengenai soal agama dan negara.
- Usul mengenai kenegaraan.
BACA JUGA : Pithecanthropus Erectus: Sejarah, Penemuan & Kontroversinya
Piagam Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan rapat yang diselenggarakan di kediaman Ir.Soekarno ang terletak di jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta. Rapat tersebut membahas tentang rancangan pembukaan Undang-undang Dasar.
Kemudian Panitia Sembilan menghasilkan rumusan sebagai tujuan negara Indonesia merdeka. Hasil dari sidang tersebut yang kita kenal dengan nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Piagam Jakarta kemudian ditandatangani oleh Panitia Sembilan. Isi Piagam Jakarta diantaranya yaitu
- Ketuhanan Yang Maha Esa dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya sebagai kewajibannya.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta kemudian disampikan saat sidang BPUPKI yang kedua pada 10 Juli 1945. Dilansir dari buku Saya Indonesia Saya Pancasila PKN Paket B, panitia Sembilan kemudian yakin Piagam Jakarta dapat mempersatukan paham ketika sidang BPUPKI. Kemudian pada tanggal 14 Juli 1945, melalui sidang yang kedua ini Piagam Jakarta diterima oleh BPUPKI.
Perubahan isi Piagam Jakarta
Melansir dari laman Kemendikbud, setelah BPUPKI dibubarkan, terbentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan) yang bertujuan untuk melanjutkan tugas dari BPUPKI sebelumnya. Dalam hal ini, PPKI melakukan beberapa perubahan teks Pancasila yang ada dalam naskah Piagam Jakarta. Perubahan ini dilakukan pada saat dilangsukan sidang pada 18 Agustus 1945 di Gedung Kesenian Jakarta.
Dalam sidang tersebut, diperoleh kesepatan adanya perubahan dalam pembukaan UUD 1945 alenia empat tentang dasar negara Pancasila. Yang pada sebelumnya sila pertama berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Perubahan ini terjadi demi menjaga kepentingan dan keutuhan bangsa. Mengingat bahwa Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan Islam saja. Hal inilah yang menjadi latar belakang perubahan rumusan sila pertama tersebut.
BACA JUGA : Sejarah Muhammadiyah Beserta Tujuan dan Perkembangannya
BPUPKI
Jika kita membahas mengenai Panitia Sembilan, maka tidak bisa lepas dari peran BPUPKI. BPUPKI sendiri dibentuk pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat. Lembaga independen ini lantas dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945.
Badan ini bertugas untuk memberikan bantuan san juga dukungan dalam proses kemerdekaan Indonesia. Selain itu, BPUPKI juga bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal yang berkaitan dengan pembentukan negara dan dasar negara Indonesia.
Anggota BPUPKI
- KRT. Radjiman Wedyodiningrat.
- Soeroso.
- Ichibangse Yoshio.
- Soekarno.
- Mohammad Hatta.
- Muhammad Yamin.
- Johannes Latuharhary.
- Hendromartono.
- Soekardjo Wirjopranoto.
- Ahmad Sanusi.
- Agoes Moechsin Dasaad.
- Tang Eng Hoa.
- Soerachman Tjokrodimuljo.
- Soemitro Kolopaking Poerbonegoro.
- Soerjaningrat.
- Achmad Soebardjo.
- R. Djenal Asikin Widjajakoesoema.
- RM . Abikoesno Tjokrosoejoso.
- Parada Harahap.
- Sartono.
- Mas Mansoer.
- Sosrodiningrat.
- Soewandi.
- Abdul Wachid Hasjim.
- F Dahler
- Sukiman Wirjosandjojo.
- Wongsonegoro.
- Oto Iskandar Di Nata.
- Baswedan.
- Abdoel Kadir.
- Samsi Sastro Widagdo.
- A Maramis.
- Samoeddin.
- Sastro Moeljono.
- Abdul Fatah Hasan.
- Asikin Natanegara.
- Soerjohamidjojo.
- Mohammad Noor.
- Mas Besar Martokoesoemo.
- Abdoel Kaffar.
Demikianlah penjelasan mengenai anggota dan tugas dari Panitia 9. Dalam sidangnya yang diselenggarakan pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menghasilkan rumusan dasar negara atau UUD yang mana dokumen tersebut kemudian kita kenal dengana nama Piagam Jakarta.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.