Arti Tawadhu dalam Islam Beserta Manfaat & Keutamaannya

Tawadhu adalah salah satu sikap manusia yang perlu dimiliki, terutama bagi umat Islam. Karena tawadhu merupakan salah satu yang dianjurkan bagi setiap umat muslim di dunia. Dengan bertawadhu, kita dapat memiliki sikap batin yang dapat memberikan hidup yang seimbang.

Oleh karena itu, tawadhu adalah sifat dan sikap manusia yang wajib dimiliki. Sebelum berusaha untuk memiliki sifat tawadhu, Sedulur tentu harus mengetahui segala hal terkait tawadhu itu sendiri. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas bersama apa itu tawadhu. Yuk, mari langsung saja kita simak dalam penjelasan di bawah ini!

BACA JUGA: Arti Taaruf dalam Islam Beserta Manfaat, Hukum & Tata Caranya

Pengertian tawadhu

tawadhu adalah
Suara Islam

Tawadhu artinya adalah sikap rendah diri, ini yang membuat tawadhu adalah sikap yang penting dimiliki oleh umat muslim. Pengertian tawadhu menurut bahasa dan istilah yaitu watak rendah hati, tidak sombong atau merendahkan diri agar tidak terlihat sombong di mata orang lain.

Lawan tawadhu adalah takabbur atau sombong, sebuah sifat yang tidak disukai oleh Allah SWT. Berbeda dengan tawadhu dalam Islam yang mendapatkan tempat tertentu dan disukai oleh Allah SWT.  Oleh karena itu, sebagai umat muslim kita harus senantiasa rendah hati dan rendah diri di mata Allah SWT.

Secara etimologi bahasa, tawadhu berasal dari kata ittadha’a yang berarti merendahkan diri. Disamping itu, kata tawadhu artinya dengan rendah terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah, tawadhu artinya menampakkan kerendahan hati kepada sesuatu yang diagungkan.

Dalil tawadhu

Kumparan

Dalil tawadhu berlandaskan pada Q.S An-Nahl ayat 53, di mana Allah SWT berfirman dalam ayat tersebut, yaitu sebagai berikut artinya:

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan”.

Imam Al Ghozali juga dalam kitabnya Ihya Ulumudin jilid III, menyebutkan bahwa tawadhu adalah mengeluarkan kedudukan kita dan menganggap orang lain lebih utama daripada kita. sikap tawadhu timbul atas dasar kesadaran tehadap kebesaran Alah SWT, sadar bahwa manusia hidup dan bernafas semata-mata atas karunia Allah SWT, sehingga kita tidak mempunyai suatu hal apapun untuk disombongkan dihadapan Allah SWT.

Makna tawadhu

tawadhu adalah
Liputan6

Makna kata tawadhu adalah rendah hati dan tidak sombong. Memiliki sifat tawadhu sendiri bermakna bahwa kita sebagai manusia merupakan manusia atau seorang hamba yang biasa saja. Dengan begitu, kita bisa senantiasa merendahkan diri kita kepada Allah SWT yang memiliki segalanya di alam semesta raya ini.

Sebagai umat muslim, sikap tawadhu adalah penting untuk dimiliki. Melalui sikap ini, kita dapat memperlakukan sesama manusia dengan kasih sayang dan hormat. Tidak akan memandang rendah manusia dengan latar belakang yang berbeda. Karena di mata Allah SWT, semua hambanya sama, yang membedakan hanyalah ketaqwaan dan keimanan itu sendiri.

Ciri-ciri orang tawadhu

Liputan6

Karena tawadhu merupakan sifat dan sikap manusia, maka dari terdapat ciri-ciri dari seseorang yang bertawadhu. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

Orang yang bertawadhu tidak suka atau tidak berambisi agar dirinya menjadi sosok terkenal dan penuh pujian. Seseorang yang bertawadhu tidak mengejar popularitas, popularitas tidak menjadi prioritas dalam tawadhu. Sebaliknya, seseorang tersebut akan ikhlas saat beramal semata-mata mencari ridho Allah dan bukan pengakuan dari manusia.

Orang yang bertawadhu akan selalu menjunjung tinggi kebenaran dan menerimanya, tanpa memandang disampaikan oleh orang dengan status sosial yang lebih rendah. Bagi orang yang bertawadhu, kebenaran apa pun harus diterima. Hal ini sejalan dengan ucapan sahabat Ali bin Abi Thalib yang meyatakan, “Jangan melihat siapa yang mengatakan, lihatlah apa yang dikatakannya“.

Orang yang bertawadhu akan selalu bersedia untuk berteman dan bergaul dengan siapa pun termasuk fakir miskin, dan kemudian akan selalu mencintai dan berbuat baik terhadap semua orang. Rasulullah SAW merupakan contoh dan suri taudalan dalam mencintai kaum fakir dan miskin. Beliau tidak membedakan mereka dalam pergaulan.

Orang yang bertawadhu akan selalu mudah dalam membantu orang lain yang memerlukan bantuan. Orang tawadhu tidak membeda-bedakan siapa yang akan dibantunya, baik sederajat atau tidak. Dia senantiasa meringankan beban orang lain yang membutuhkan.

BACA JUGA: Fungsi Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam Beserta Contohnya

Manfaat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari

tawadhu adalah
Al-Wa’ie

Contoh tawadhu adalah hal penting, karena dengan mengetahui contohnya Sedulur dapat menerapkannya dalam kehidupan. Berikut ini beberapa contoh yang sekaligus menjadi manfaat sifat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh dan manfaat tawadhu dalam kehidupan sehari-hari:

1. Terhindar dari sikap takabur

Tawadhu merupakan kebalikan dari takabur, sifat yang sombong dan tidak tahu diri. Karena sifat sombong merupakan sifat yang tidak disukai oleh Allah SWT. Bahkan diancam akan masuk neraka jika bersifat sombong. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh imam Al-Kharaithi, imam Al-Hasan bin Sufyan, Ibnu La’al, dan imam Ad-Dailami dari sahabat Anas bin Malik R.A, berikut ini:

Tidak ada manusia kecuali di kepalanya ada dua rantai, rantai di langit ke tujuh dan rantai di bumi ke tujuh, jika ia tawadhu’ maka Allah akan mengangkatnya dengan rantai ke langit ke tujuh, dan jika ia sombong maka Allah akan merendahkannya dengan rantai ke bumi ke tujuh.”

2. Diangkat derajatnya di mata Allah SWT

Manfaat dari tawadhu juga akan diangkat derajatnya di mata Allah SWT. Karena Allah SWT menyukai hambanya yang rendah hati. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yaitu:

Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya.

3. Terhindari dari perilaku dzolim

Terakhir, manfaat tawadhu adalah dapat menghindari kita dari perilaku dzolim dan terhindar dari perilaku yang aniaya. Berikut hadist Imam Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain.

Seyogyanya, manusia hanyalah makhul kecil yang tidak berdaya. Di antara luasnya semesta yang tidak terukur, dan besarnya kekuasaan Allah SWT. Seseorang yang tawadhu dapat memahami dan menyadari hal ini. Berbeda dengan seseorang yang takabur dan sombong.

Dari penjelasan di atas, tawadhu adalah sifat penting yang dimiliki oleh setiap manusia, terutama umat muslim. Kini Sedulur telah tahu apa itu tawadhu dan semoga Sedulur bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mengantarkan Sedulur menjadi seorang muslim yang lebih baik lagi setiap harinya.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.