Umroh merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam bagi siapa saja yang mampu. Para sedulur yang merupakan seorang muslim tentu ingin pergi ke tanah suci untuk melaksanak ibadah umroh. Namun, sebelum menjalankan umroh ada beberapa hal yang perlu diketahui salah satunya adalah rukun umroh.
Hal ini karena rukun umroh memiliki perbedaan dengan rukun haji meski ibadah yang sama-sama dikerjakan di tanah suci. Perbedaan ini juga menjadi syarat apakah ibadah umroh bisa diterima oleh Allah SWT atau tidak.
Nah, bagi Sedulur yang dalam waktu dekat ingin melakukan ibadah umroh atau sudah berencana untuk melakukannya, maka sebaiknya mengetahui serba serbi tentang rukung umroh. Berikut ini penjelasan lengkap tentang rukun umroh, larangan dan perbedaan dengan rukun haji!
BACA JUGA : Daftar Orang Terkaya di Dunia, Seberapa Besar Hartanya?
Rukun umroh
Rukun merupakan sesuatu yang harus dikerjakan sebelum memulai suatu pekerjaan. Jadi rukun umroh adalah serangkain kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah umroh. Rukun umroh rumasyo yaitu meliputi melakukan tawaf di Ka’bah serta sa’i di antara bukit Shafa dan Marwah.
Meski sama-sama melakukan ibadah di tempat suci Ka’bah, umroh dan haji memiliki perbedaan, terutama waktu pelaksanaanya. Apakah Sedulur sudah mengetahui tentang rukun umroh ada berapa? dan apa saja? Berikut rukun umroh yang harus dipenuhi.
1. Niat ihram
Setiap melakukan apapun, hendaknya diawali dengan niat, tak kecuali ibadah umroh. Niat menjadi rukun pertama umroh. Seluruh umat muslim yang melaksanakan ibadah umrah wajib hukumnya mengawali dengan niat. Selain itu semua yang melaksanakan umroh juga wajib memakai pakaian ihram dan melakukan niat miqat (awal mulai umroh).
Adapun niat umroh adalah sebagai berikut
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة
Artinya “ Aku niat melaksanakan ibadah umroh dan berikhram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumroh”
2. Tawaf
Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dan melafadzkan dzikir maupun berdoa. Yawaf dimulai pada posisi Hajar Aswad kemudian mengucapkan dzikir “Allahu Akbar”. Jamaah umroh juga dianjurkan mengusap Hajar Aswad saat melewatinya. Apabila tidak memungkinkan untuk mengusap, jamaah umrah cukup melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad.
3. Sa’i
Rukun umroh yang ketiga adalah Sa’i. Sa’i adalah berlari kecil dari bukit Shafa menuju bukit Marwah sebanyak 7 kali. Tidak ada doa wajib yang harus dibaca saat melakukan sa’i. Jadi para Sedulur bebas memanjatkan doa apa saja selama itu baik.
4. Tahallul
Tahallul umroh bermakna melepaskan diri dari larangan ihram seperti mencukur rambut rambut. Mencukur rambut dapat dilakukan minimal tiga helai rambut. Tahalul dilakukan di luar Masjidil Haram, di dekat bukit Marwah. Dan setelah itu para Sedulur bebas dari larangan.
5. Tertib
Semua rukun umroh harus dilakukan secara tertib atau dalam kata lain harus sesuai dengan urutan. Seluruh rukun umroh tidak boleh dilompati bahkan dilewatkan.
BACA JUGA : Pengertian Pameran: Unsur, Jenis, Tujuan, Manfaat & Fungsinya
Larangan Umroh
Setelah mengetahui apa rukun umroh, hal yang harus Sedulur ketahui adalah larang dalam menjalankan ibada suci ini. Berikut larangan-larangan umroh yang harus dihindari.
Larangan bagi jamaah laki-laki
- Memakai pakaian yang dijahit, misalnya kemeja, kaos dan celana
- Menggunakan penutup kepala
- Memakai sepatu atau segala sesuatu yang menutupi mata kaki
Larangan bagi jamaah perempuan
Terdapat larangan khusus bagi jamaah perempuan saat ibadah umroh yaitu mengenakan penutup muka atau cadar dan mengenakan kaos tangan yang menutup telapak tangan.
Larangan bagi jamaah perempuan dan laki-laki
- Memakai wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum memakai ihram
- Memotong kuku, mencabut dan mencukur bulu badan
- Nikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi
- Bercumbu (bersetubuh)
- Mencaci dan bertengkar
- Memotong pepohonan di tanah haram
BACA JUGA : Arti Nolep Beserta Ciri-Ciri, Penggunaan & Cara Mengatasinya
Perbedaan Haji dan Umroh
Ibadah haji dan umroh memiliki perbedaan yaitu waktu pelaksanannya. Berikut penjelasan mengenai perbedaan haji dan umroh:
Perbedaan waktu pelaksanaan
Jika dilihat dari waktu pelaksanaannya, ibadah haji dan umroh memiliki waktu yang terbatas dibanding dengan umroh. Haji hanya dapat dilaksanakan pada bulan-bulan haji yaitu mulai bulan Syawal sampai awal Dzulhijjah. Sedangkan umroh pelaksanaannya tidak terikat waktu. Umroh dapat dilakukan pada waktu kapan saja sepanjang tahun.
Perbedaan rukun ibadah
Kedua ibadah yang sama-sama dilaksanakan di Tanah Suci Mekah ini memiliki perbedaan dilihat dari rukun ibadah. Rukun haji adalah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Sedangkan rukun umroh tidak ada Wakaf di Arafah. Rukun umroh cukup niat ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut.
Perbedaan segi hukum
Melihat dari segi hukumnya, haji dan umroh juga memiliki perbedaan. Haji wajib dilakukan bagi umat muslim yang mampu. Beberapa ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai haji dan umroh. Umroh wajib dikerjakan satu kali seumur hidup. Hukum wajib umroh berdasarkan pada Q.S Al-Baqarah: 196 yang artinya “ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh untuk Allah.”
Tata cara umroh
Berikut tata cara umroh yang harus diperhatikan:
- Masuk Masjidil Haram dan mencium Hajar Aswad
- Tawaf 7x
- Sholat 2 rakaat di depan makam Nabi Ibrahim
- Minum air Zam-Zam
- Sa’i 7x
- Bertahallul sampai selesai
Melaksanakan ibadah umroh tentu menjadi impian bagi semua umat muslim. Jika para Sedulur ingin melaksanakan ibadah tersebut sebaiknya terlebih dahulu mengetahui rukun umroh, larangan dan perbedaan antara ibadah haji dan umroh.