Pada hari akhir nanti, semua orang akan dibangkitkan tanpa terkecuali. Semua manusia akan dikumpulkan di suatu tempat dan mendapatkan keadilan sesuai dengan apa yang mereka perbuat selama hidup di dunia. Hal ini disebut dengan yaumul hisab yang artinya adalah hari perhitungan.
Setiap umat muslim wajib meyakini akan datangnya hari kiamat dan hari perhitungan. Kewajiban ini muncul pada salah satu rukun iman, yaitu iman kepada hari akhir. Lalu, seperti apa pengertian dan gambaran dari yaumul hisab? Berikut adalah ulasannya.
BACA JUGA: Al-Quran Surat Al-Hajj Ayat 7, Kepastian Datangnya Kiamat
1. Apa artinya Yaumul Hisab?
Jika dilihat dari bahasanya, hisab dalam bahasa arab artinya adalah menghitung. Menurut pengertiannya sendiri, yaumul hisab artinya adalah hari perhitungan dimana Tuhan akan memperlihatkan kepada hambanya berapa banyak amalan dan dosa yang diperbuat selama kita hidup di dunia. Allah SWT berfirman dalam sebuah surah di dalam Al Quran, yaitu:
إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
Artinya: “Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” QS. Al-Ghasyiyah 25 dan 26.
Amalan buruk dan baik yang sudah dilakukan oleh seseorang akan dihitung dan diperlihatkan ketika hari perhitungan tiba. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah seseorang layak mendapat ridha dari Allah SWT. Selain itu, penghitungan juga bertujuan untuk menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau neraka. Hal ini dibuktikan dengan perkataan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits:
نَحْنُ الآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Kita adalah orang-orang yang belakangan, namun terdahulu pada hari kiamat.”
Hadits tersebut menyebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang pertama yang nantinya akan dihitung amalan baik dan buruknya seadil mungkin oleh Allah SWT dengan para malaikatNya. Untuk memperjelas kandungan dari hadits tersebut, Allah SWT pun berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 47, yang berbunyi:
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ
Arab latin: wa naḍa’ul-mawāzīnal-qisṭa li yaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalian atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn.
Artinya: “Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.”
2. Apa yang terjadi saat yaumul hisab?
Sebelumnya, Sedulur telah mengetahui bahwa hari akhir disebut juga dengan yaumul hisab artinya adalah perhitungan amal yang dilakukan oleh Allah SWT secara langsung. Durasi dan waktunya tergantung pada perbuatan, amalan baik, dan amalan buruk yang dilakukan oleh umat manusia selama hidup di dunia.
Apabila semasa hidupnya manusia selalu taat, maka proses penghitungan amalan akan berjalan dengan lancar dan cepat. Begitupun dengan sebaliknya. Pada hari perhitungan nanti, Allah SWT akan bertindak seadil adilnya. Manusia tidak akan bisa berbohong, mengada-ngada, ataupun mengelak dengan apapun yang telah ia perbuat selama hidup di dunia.
Ada sebuah firman Allah SWT yang mengatakan bahwa ketika di hari perhitungan tiba, bukan lagi mulut yang akan berbicara, namun anggota tubuh lainnya. Berikut adalah firman Allah SWT:
ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Arab latin: Al-yauma nakhtimu ‘alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụn.
Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian lah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” – QS. Yasin ayat 65.
Ketika menghitung amalan baik dan buruk saat hari perhitungan, setiap manusia akan diberikan catatan amal saat pemutusan awal. Proses untuk menerima catatan tersebut berbeda pada setiap manusia. Ada yang menerima catatan dari belakang, kiri, maupun kanan. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Insyiqaq ayat 7-12 yang berisi:
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.”
3. Amalan pertama yang dihisab
Yaumul hisab artinya hari perhitungan, yang memiliki dua amalan pertama yang akan dihitung, yaitu:
Shalat
Amalan pertama yang akan dihitung adalah shalat. Seperti yang dikatakan Rasulullah SAW dalam sabdanya:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
Artinya: “Sesungguhnya amalan hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka dia pasti beruntung. Namun jika rusak shalatnya maka dia pasti merugi.”
Hak sesama manusia
Selanjutnya adalah hak sesama manusia yang berkaitan dengan hubungan antar manusia semasa mereka hidup. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits:
أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِى الدِّمَاءِ
Artinya: “Yang pertama kali diadili di antara manusia pada hari kiamat adalah tentang urusan darah.”
Allah SWT telah menjelaskan bahwa sudah memasang timbangan amal pada semua manusia yang pernah hidup di dunia. Jika timbangan amal baiknya lebih berat, maka ia akan masuk surga. Begitu pula sebaliknya. Ketika timbangan amal buruknya lebih berat, maka ia akan dimasukkan ke dalam api neraka.
BACA JUGA: Kiamat Kecil atau Kiamat Sugra, Seperti Apa Contohnya?
4. Apakah binatang juga dihisab?
Yaumul hisab yang artinya hari perhitungan erat kaitannya dengan amalan baik dan buruk setiap manusia. Lalu, apakah binatang juga ikut dihisab? Sesungguhnya, makhluk yang akan pertama diadili adalah hewan. Seperti dalam firman Allah SWT yaitu:
وَإِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ
“Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5), yakni dikumpulkan di hari Kiamat untuk diadili.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ طَائِرٍ يَطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) sepertimu. Tiadalah Kami lupakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab kemudian kepada Rabb-lah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam: 38)
Selain itu, Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah mengutarakan bahwa:
“Pada hari Kiamat kelak, seluruh binatang akan dikumpulkan, sedangkan manusia menyaksikannya. Kemudian binatang-binatang itu diadili, sehingga binatang yang tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang bertanduk yang telah menanduknya di dunia. Setelah binatang tersebut diqishosh, Allah akan mengubahnya menjadi tanah. Allah melakukannya untuk menegakkan keadilan di antara makhluk-Nya.” (Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 70)
Saat semua manusia, para malaikat, orang yang beriman, serta orang kafir menyaksikan perhitungan hewan, Allah akan berfirman “Jadilah tanah!”. Setelah itu, para binatang akan berubah menjadi tanah sesuai dengan perintah Allah SWT. Ketika melihat para binatang berubah menjadi tanah, orang-orang kafir pun berkata: “Alangkah baiknya jika aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman Allah Ta’ala:
وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا
“Dan orang kafir itu berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku menjadi tanah saja.” (QS. An-Naba: 40).
5. Apakah bangsa jin juga dihisab?
Bangsa jin adalah makhluk yang juga akan dihisab nantinya ketika hari perhitungan tiba. Mereka akan diberikan balasan atas amal yang mereka perbuat. Sebagian ulama menyebutkan bahwa jin yang kafir juga akan dimasukkan ke dalam api neraka dan sebaliknya, seperti sebuah firman Allah SWT yaitu:
اُدْخُلُوْا فِيْ أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ فِي النَّارِ (38)
“Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al-A’raaf: 38)
BACA JUGA: Mengenal Yajuj Majuj, Fakta & Tanda Dalam Datangnya Hari Kiamat
6. Yaumul Mizan
Sesudah mengetahui yaumul hisab artinya apa, selanjutnya adalah memahami arti dari Yaumul Mizan. Yaumul Mizan adalah hari dimana seluruh amalan manusia akan ditimbang. Allah akan menggunakan timbangan atau Mizan yang berfungsi untuk menimbang amalan manusia, untuk menentukan apakah kita layak untuk mendapatkan surga atau justru neraka.
Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Hakim, yaitu:
“Pada hari Kiamat, Mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang.
Maka Malaikat pun berkata, “Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?”
Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku.”
Kemudian Malaikat berkata, “Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya”.
Yaumul hisab artinya adalah hari perhitungan setelah melewati kiamat. Setelah mengetahui tentang hari perhitungan, diharapkan iman kita sebagai muslim semakin bertambah. Juga, semoga kita semua bisa senantiasa bertaubat kepada Allah SWT.
Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang.
Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.