Apa Arti Tasamuh: Ini Makna, Dalil dan Contohnya di Kehidupan

Tasamuh artinya toleransi atau sikap menghargai perbedaan. Ini adalah salah satu bagian dari Ahlus-Sunnah wal Jama’ah atau yang sering disingkat dengan istilah Aswaja. Ajaran ini percaya bahwa manusia seharusnya bertindak dengan pertimbangan rasionalitas dan spiritual sekaligus. 

Apa sebenarnya Aswaja secara umum dan apa pula yang dimaksud dengan tasamuh serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Silakan simak ulasan berikut, Sedulur. 

BACA JUGA: Apa Arti Istidraj Dalam Islam, Ini Ciri dan Tandanya dalam Al Qur’an

1. Definisi tasamuh secara bahasa 

at tasamuh artinya
pexels

Bila diartikan secara mentah dari bahasa Arab, tasamuh berarti murah hati, pemaaf, atau berhati lapang. KBBI sendiri menyerap bahasa tersebut dan mengartikannya sebagai lapang dada, pikiran yang luas, dan toleransi. 

Kementerian Agama pun mengamini hal tersebut dengan memperluas definisinya dengan menambahkan kata menghargai hak antar sesama manusia dalam batas-batas tertentu yang diajarkan dalam agama Islam. 

2. Tasamuh dalam Aswaja 

Tasamuh dalam Aswaja 
pexels

Mengutip Universitas  Nadhlatul Ulama Purwokerto, aswaja sendiri merujuk pada paham yang berusaha menjembatani antara paham Mu’tazilah yang berkiblat pada rasionalitas dan paham Jabariyah yang menyakini bahwa manusia tidak memiliki kebebasan apapun dalam berkehendak dan hanya bisa pasrah pada kehendak Tuhan.

Dengan begitu, paham ini berada di tengah. Yaitu percaya pada kuasa Allah, tetap mendorong manusia untuk tetap berusaha dengan akal pikiran yang sudah dianugerahkan pada mereka. Melansir NU Online, ada tiga prinsip utama dalam aswaja, yaitu:

  • At Tawassuth yang berarti sikap tengah-tengah atau sedang-sedang saja. Tidak terlalu fanatik pada satu ajaran tertentu. Ini termaktub dalam surat Al Balqarah ayat 143 yang intinya Allah mengutus umat Islam sebagai penengah atau juru adil dalam menilai. 
  • At Tawazun artinya seimbang dalam berbagai hal. Allah menganjurkan umatnya untuk melaksanakan keadilan di dunia seperti yang dikutip dari surat Al Hadid ayat 25.
  • Al I’tidal yang bermakna tegak lurus, yaitu anjuran dari Allah agar umat beriman berani dan tegas dalam membela kebenaran. Jangan sampai kebencian atau ketidaksukaan kita pada sesuatu membuat kita melupakan yang benar dan membela yang salah. Ini tertulis di surat Al Maidah ayat 8. 

Selain tiga prinsip utama tersebut, ditambahkan pula At Tasamuh artinya toleransi tadi. Allah memerintahkan umatnya untuk menerima dan menghormati perbedaan yang ada selama kita bergaul dan hidup di dunia. Bahwa tidak semua orang memiliki prinsip yang sama dengan kita, tetapi bukan berarti kita bisa memaksakan kebenaran yang kita yakini.

Allah mengingatkan hal ini pada Nabi Musa dan Nabi Harun lewat surat At Thaha ayat 44 agar mereka tetap berbicara lembut pada Fir’aun. Dengan perkataan yang lembut dan damai, harapannya apa yang disampaikan akan lebih mudah diterima lawan bicara. 

BACA JUGA: Mengenal Sifat Ujub Dalam Islam, Hukum dan Bahayanya

3. Dasar dasar tasamuh 

Dasar dasar tasamuh
pexels

Ada beberapa ayat Al Quran dan hadist yang menjelaskan dan menganjurkan tasamuh. Mereka antara lain: 

  • Dalil tasamuh datang dari HR. Imam Ahmad yang bunyinya sebagai berikut: “Ibu Abbas menyatakan bahwa saat Rasulullah SAW ditanya agama mana yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab, semangat kebenaran yang toleran.”
  • Surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya sebagai berikut: “Wahai manusia, sungguh Kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di mata Allah adalah orang yang paling bertakwa. Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” 
  • Surat Al Kafirun ayat 6 yang berbunyi: “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” 

Ketiga dasar di atas berisi tentang posisi agama Islam dalam memaknai perbedaan. Intinya tidak ada yang perlu dipermasalahkan dan setiap orang berhak memiliki keyakinan dan prinsip masing-masing. Tidak semua kebenaran yang kita yakini harus menjadi kebenaran untuk orang lain, serta sebaliknya. 

Seperti argumen Adil Ozdemir dalam publikasinya di Jurnal University of St. Thomas, Allah sengaja menciptakan manusia berbeda-beda, bukan untuk mengadu domba, tetapi sebaliknya menciptakan kesatuan. Manusia diciptakan berbeda-beda, tetapi tujuannya hanya satu yaitu beriman pada-Nya. Namun, dalam praktiknya setiap orang diuji dengan kadar yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tersebut. 

4. Prinsip toleransi dalam Piagam Madinah 

prinsip
pexels

Ajaran toleransi atau tasamuh juga tertuang dalam Piagam Madinah yang dibuat pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad di kota Madinah. Melansir jurnal Islam and Christian-Muslim Relations yang ditulis Yetkin Yildirim, Piagam tersebut memiliki dua fungsi penting yaitu mediasi dan resolusi konflik. 

Seperti yang kita tahu Madinah dulu bernama Yastrib dan menjadi rumah untuk umat Nasrani dan Yahudi. Pertentangan antar umat beragama sudah banyak terjadi di kawasan tersebut dan dengan kedatangan Nabi Muhammad, kota tersebut pun menemukan kedamaiannya. Semua karena cara-cara mediasi dan resolusi konflik ala Islam yang dianggap tepat dalam memecahkan kebuntuan. 

Pertama adalah mediasi dengan bantuan pihak ketiga yang netral dan adil, sehingga semua kelompok mendapatkan dan dihargai haknya. Kedua adalah keterlibatan dan komitmen seluruh anggota kelompok yang bertikai untuk bertindak sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. 

5. Contoh tasamuh dalam kehidupan sehari-hari 

dasar dasar tasamuh
pexels

Toleransi atau tasamuh artinya bukan hanya urusan manusia dengan Sang Pencipta semata, tetapi berhubungan dengan pergaulan antar sesama manusia. Untuk itu, ukhuwah dan tasamuh adalah hal yang saling berkaitan erat. Ukhuwah atau hubungan antar sesama manusia harus didasari oleh prinsip-prinsip toleransi, memaafkan, kesabaran, dan bersedia mendengarkan. Begini contohnya dalam kehidupan sehari-hari. 

  • Menghargai keyakinan orang lain dan tidak mengganggu atau menghalangi kegiatan keagamaan apapun yang akan mereka lakukan. Bila perlu kita turut memperlancarnya. Contohnya seperti yang biasa dilakukan tiap tahun, yaitu pihak pengelola Masjid Istiqlal memberikan akses parkir kendaraan untuk para jemaah yang akan menghadiri pemberkatan Natal di Gereja Katedral Jakarta. Pun sebaliknya, saat sholat Ied, pihak gereja pun membuka pintu untuk jamaah memarkir kendaraannya. 
  • Tidak membedakan orang berdasarkan kepercayaan yang dianutnya. Misalnya dengan tidak mencantumkan syarat agama tertentu di lowongan pekerjaan yang dibuka. Mengingat kompetensi seseorang tidak ada hubungannya dengan agama yang dianut atau seberapa kuat imannya pada Tuhan. 
  • Bersedia bergaul dengan siapa saja tanpa memandang agama dan suku. Kita memang punya hak untuk memilih teman, tetapi hendaknya lihat seseorang dari sifatnya dan pengaruhnya bagimu bukan hanya kepercayaan yang mereka anut. 
  • Tidak menyebarkan fitnah, membenci, dan mencelakai orang lain yang berbeda pandangan dengan kita. Tidak hanya dalam ranah agama, seringkali perbedaan juga datang di ranah prinsip politik dan prinsip kehidupan pribadi. Semua orang punya hak untuk meyakini sesuatu, sama dengan kita yang ingin diberi kebebasan pula. Maka, tak perlu saling memendam kebencian hanya karena perbedaan tersebut. 

BACA JUGA: Doa Masuk Rumah dan Keluar Rumah Sesuai Sunnah Islam

6. Batas-batas tasamuh 

batas
pexels

Sesuai dengan surat Al Kafirun ayat 6, kita cukup menghargai dan tidak mengganggu, tetapi tidak dianjurkan untuk terlibat terlalu dalam di kegiatan keagamaan orang lain. 

Kita dianjurkan untuk menjalin hubungan baik dalam ranah sosial dan politik misalnya dengan menggelar tasyakuran untuk HUT Kemerdekaan RI atau bisa juga bergotong royong dalam pelaksanaan program  vaksinasi dan pemilu. Namun, tidak menoleransi pemaksaan kehendak dalam beragama. 

7. Korelasi qanaah dan tasamuh

artinya
pexels

Qanaah artinya kelapangan hati. Mirip dengan tasamuh, tetapi artinya lebih spesifik pada rasa syukur dan cukup. Dengan begitu orang yang qanaah akan merasa bahwa hidupnya tentram dan stabil. Ia tidak akan memiliki sifat iri dan senantiasa berprasangka baik pada orang lain. Saat disambungkan dengan tasamuh, maka sifat keduanya akan makin sempurna. 

Qanaah dan tasamuh artinya adalah sikap toleransi dan lapang hati yang bersumber dari perasaan secure di dalam diri manusia. Artinya, ia tak lagi memiliki masalah dalam dirinya yang membuatnya iri dan dengki pada orang lain. Ia tak masalah dengan orang yang berbeda pendapat dengannya, berbeda prinsip dan keyakinan, serta berbeda kadar rezekinya. Orang dengan kedua sifat itu akan merasa tentram dan tenang, karena ia fokus pada pengembangan dirinya tanpa membandingkan kondisi diri dengan orang lain. 

Itu beberapa hal penting tentang ajaran tasamuh dalam Islam. Tasamuh adalah ajaran yang amat mulia dan wajib kita latih terus untuk mencapai kedamaian hidup di dunia yang hanya sementara ini.