Friendzone adalah ungkapan yang cukup familiar, khususnya di kalangan anak muda. Mengapa? Ini dikarenakan bersangkutan dengan masalah hati dan hubungan seseorang. Fenomena ini sering terjadi dalam hubungan pertemanan yang sudah berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.
Perasaan yang ditimbulkan akibat hal ini cukup beragam. Dari mulai gelisah, takut, khawatir, hingga merasa frustasi. Apakah Sedulur pernah mengalaminya? Atau Sedulur ingin tahu dulu lebih dalam mengenai apa arti friendzone, ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya? Nah, untuk penjelasan selengkapnya, yuk simak bersama poin-poin di bawah ini!
BACA JUGA: FWB atau Friends With Benefit: Kenali Arti, Manfaat & Risikonya
Apa Itu Friendzone?
Apa yang dimaksud friendzone? Friendzone adalah istilah yang menjelaskan situasi ketika dalam hubungan pertemanan, salah satunya merasakan suka sebagai lebih dari seorang teman. Hal ini bisa terjadi baik itu dari teman laki-laki ke perempuan, maupun sebaliknya. Perasaan yang muncul bisa memicu keinginan atas hubungan yang lebih seperti berpacaran.
Situasi ini cukup menggelisahkan karena bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan kekhawatiran apabila merusak pertemanan. Apa itu friendzone dan friendship juga tentu bisa dibedakan. Friendship atau teman biasa tidak dicampuri dengan perasaan lebih atau keinginan untuk memiliki.
Masalah ini cukup rumit terutama jika hubungan pertemanan sudah terjalin dalam jangka waktu yang lama. Ketika ada salah satu yang mengungkapkan perasaan, dikhawatirkan suasana menjadi canggung dan malah membuat semuanya semakin sulit digapai. Lalu bagaimana ya apabila terlanjur terjadi? Tentu saja karena perasaan bukan sesuatu yang mudah dikendalikan.
Penyebab Friendzone
Penyebab timbulnya rasa mencintai yang berbeda kepada teman sendiri adalah hal yang wajar. Dikatakan wajar karena situasi ini sering dialami oleh banyak orang. Jawabannya tentu mudah. Hal itu dikarenakan teman adalah sosok yang banyak menghabiskan waktu bersama kita, orang yang paling mengerti dan paling kita kenali juga. Berbicara dengannya selalu terasa nyaman.
Namun, sayangnya friendzone ini juga rentan terjadi dan diakibatkan oleh beberapa hal. Apa saja ya yang menjadi penyebab seseorang terjebak dalam hubungan friendzone? Berikut ini diantaranya:
- Tidak sesuai kriteria. Banyak teman yang sudah di-blacklist duluan karena salah satunya hanya nyaman berteman dengan orang tersebut. Terlebih, temannya ini tidak masuk kriteria.
- Takut merusak pertemanan. Ini sih disebabkan oleh kekhawatiran dalam mengungkapkan perasaan. Waktu yang lama ini bisa membuat orang semakin kehilangan timing.
- Salah satunya masih belum siap berkomitmen. Ini wajar sekali karena membangun hubungan bukanlah sesuatu yang mudah. Apapun hasilnya, sebaiknya hargai saja ya.
BACA JUGA: Playing Victim Adalah Sikap Melemparkan Kesalahan, Ini Cirinya!
Ciri-ciri Friendzone
Ciri2 friendzone ini cukup banyak. Sedulur mungkin bisa membandingkan dengan situasi yang tengah Sedulur hadapi sekarang. Anggaplah ini sebagai tes friendzone. Coba cocokkan situasi yang tengah Sedulur alami dengang poin-poin yang akan kita bahas berikut ini. Yuk kita mulai sebutkan satu per satu!
- Kebaikannya untuk Sedulur adalah sama dengan kebaikannya pada orang lain. Di sini, hati-hati jangan sampai merasa spesial duluan.
- Tidak banyak menghabiskan waktu berdua atau lebih senang bertemu beramai-ramai.
- Doi tidak berusaha untuk tampil rapi di hadapan Sedulur.
- Kode yang Sedulur berikan tidak dimengerti Si Doi.
- Tidak pernah mencoba menarik perhatian atau merayu.
- Sedulur merasa lebih berusaha untuk mendapatkan hatinya dibandingkan sebaliknya.
- Sering menceritakan perempuan yang disukainya.
Ciri-ciri di atas sudah sangat menjelaskan bahwa sepertinya cinta Sedulur bertepuk sebelah tangan! Jika demikian, ada beberapa hal yang harus Sedulur pahami dan terapkan agar situasi tetap terkendali, begitu pula hati Sedulur.
Tidak Larut dalam Emosi
Benih-benih cinta kepada teman seringkali terjadi karena terbawa suasana. Misalnya, ketika sedang sedih, teman adalah salah satu orang terdepan yang ada dan menghibur suasana hati kita. Teman juga menjadi orang yang mudah memahami apa yang kita mau. Rasa kesepian bisa diganti menjadi kebahagiaan dengan kehadiran seorang teman.
Namun, Sedulur harus mewaspadai perasaan tersebut. Friendzone adalah situasi yang rentan terjadi akibat terbawa suasana semata. Cara untuk tidak larut dalam emosi adalah mencoba berpikir realistis dan tanyakan apakah teman yang disuka adalah sosok yang tengah Sedulur cari? Jika hanya teman kesepian, lebih baik sadarkan diri dan segera atur kembali pikiran!
Daripada bersakit-sakit dalam friendzone, mendapatkan gebetan mungkin bisa menjadi salah satu alternatif. Meski mungkin saja orang yang tengah digebet adalah teman Sedulur sendiri. Perbedaan friendzone dan gebetan cukup tipis karena keduanya adalah orang yang disukai. Hanya saja status gebetan lebih memungkinkan menuju PDKT dibandingkan friendzone.
BACA JUGA: 12 Arti Mimpi Pacar, Pertanda Baik atau Buruk?
Fokus pada Kegiatan yang Produktif
Friendzone bisa menjadi situasi yang memuakkan sekaligus mengganggu pikiran. Jika hal ini terjadi, Sedulur bisa segera agendakan untuk menyibukkan diri dan beraktivitas dengan lebih produktif. Melalui kegiatan yang padat, sepertinya lebih memungkinkan untuk tidak memikirkan hal lain seperti friendzone ini.
Kegiatan produktif yang bisa dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan Sedulur sendiri. Sebagai referensi, Sedulur mungkin bisa atur prioritas dari memperbaiki diri dengan cara mencintai diri sendiri. Bangun pagi, lakukan olahraga, mengatur pola makan, belajar dengan giat, bekerja dengan rajin, beribadah, hingga tertidur dan tidak sempat memikirkan si teman.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah pergi hangout bersama teman lainnya. Misalnya Sedulur bisa mengagendakan pertemuan yang “girls only “ atau “boys only”. Jika tidak dengan teman, mungkin bisa dengan keluarga. Di rumah membantu orang tua juga bagian dari aktivitas produktif loh. Ini juga untuk memastikan kembali apakah Sedulur benar-benar suka atau tidak.
Buat Batasan agar Tidak Terjadi Kesalahpahaman
Batasan pada pertemanan terutama antara perempuan dan laki-laki sudah semestinya diperlihatkan dengan jelas. Jika Sedulur merasa bingung dengan kebaikan yang Sedulur terima dari teman, pastikan dahulu apakah kebaikannya dilakukan hanya untuk Sedulur atau untuk orang lain juga.
Batasan lain agar terhindar dari friendzone adalah berlaku untuk diri sendiri. Tanamkan dalam diri bahwa hubungan pertemanan ini bukan sesuatu yang harus dipikirkan dan mengganggu pertemanan dan aktivitas lainnya
BACA JUGA: Apa Itu Toxic, Kenali Pengertian & Ciri Orang yang Harus Dijauhi
Ungkapkan Perasaan
Jika Sedulur sudah yakin dengan perasaan yang dimiliki, tak ada salahnya mencoba untuk mengungkapkan. Sebaiknya ungkapan perasaan ini tidak ditujukan untuk mengajak pacaran, namun hanya pelepasan emosi agar tidak terlalu lama dipendam. Hal ini juga baik untuk diri Sedulur agar tidak merasa tersiksa sendirian. Setidaknya dia sudah tahu perasaan Sedulur.
Teman yang kemudian membina hubungan ke jenjang yang lebih serius juga bukan sesuatu yang mustahil. Pada awalnya, orang banyak yang merasa terkejut dan cenderung menghindar. Tapi ingat, Sedulur mempunyai kelebihan yakni tahu apa yang dia mau dan suka dan cara berkomunikasi seperti apa yang akan lebih diterima olehnya.
Dengan mengetahui karakteristik tersebut, Sedulur bisa mengungkapkan perasaan dengan lebih perlahan. Seharusnya Sedulur sudah tahu kondisi apa yang bisa saja membuat teman Sedulur menghindar. Jadi, lakukan dengan hati-hati dan tegaskan bahwa pengungkapan perasaan ini bukan untuk merusak pertemanan ya.
Menghargai Perasaan Orang Lain
Friendzone pada awalnya hanya melibatkan perasaan sendiri yang diselimuti rasa kagum dan cinta pada orang terdekat yang terasa sulit digapai. Namun demikian, hubungan ini tetap melibatkan orang lain dan perasaannya. Ketika ucapan suka sebagai lebih dari teman diluncurkan, tahap selanjutnya adalah bersiap-siap mendengar responnya. Waktunya berdebar!
Respon orang ketika mengetahui temannya menyukainya tentu beragam. Beberapa diantaranya merasa kesal, ada juga yang merasa ini adalah candaan, ada juga yang bersikap santai hingga tipe orang yang ternyata merasakan hal yang sama. Opsi terakhir tentu merupakan harapan muda mudi yang terjebak dalam situasi ini.
Apapun respon yang dikeluarkan, sebagai orang yang mengaku suka, sebaiknya siapkan mental dan hargai apapun keputusan yang diambil olehnya. Bukan harus pasrah, Sedulur harus tetap menjaga pertemanan. Jika dia cukup dewasa, ia tidak akan menghindar begitu saja dan akan memberikan Sedulur kesempatan atau menolak dengan halus tanpa melukai pertemanan.
Nah, apakah pembahasan di atas cukup lengkap? Perasaan memang sulit dikendalikan namun ingatlah bahwa sikap dan keputusan masih bisa dikendalikan. Semoga ulasan terkait friendzone, ciri-ciri, dan cara menghadapinya bisa membantu Sedulur menghadapi krisis ini ya. Semoga berhasil dan tetap semangat!