Sejak konten masak-masak mewahnya viral di TikTok di awal pandemi 2020 lalu, Sisca Kohl pun kini tengah menjejaki statusnya sebagai influencer. Bukan hanya konten masak-masak belaka, Sisca mencuri perhatian warganet karena sering mencoba masakan nyeleneh, bahkan menggunakan bahan-bahan makanan yang harganya selangit.
Belum lagi orang fokus pada penampakan rumahnya yang tampak mewah membahana saat ia jadikan latar untuk video-videonya. Siapa sih sebenarnya gadis muda ini? Mari kita kenalan lewat beberapa fakta berikut.
BACA JUGA: 7 Potret Rumah Nathalie Holscher Hadiah dari Sule, Rezeki Calon Buah Hati
1. Berstatus mahasiswa dan tinggal di Tangerang
Lahir pada 2002 silam, saat ini Sisca masih mengenyam pendidikan sarjana di sebuah kampus di Australia. Namun, karena pandemi perkuliahan dijalankan secara daring dari rumahnya di Tangerang. Itu pula yang membuatnya punya waktu untuk membuat video masak-masak di rumah bareng sang adik yang masih berusia sekolah, Aliyyah.
2. Jeli melihat peluang dan tren jadi kunci suksesnya
Bukan dari YouTube atau Instagram, Sisca menaiki tangga popularitas lewat media sosial TikTok yang naik daun beberapa tahun ke belakang. Apalagi di 2020 lalu saat orang harus karantina mandiri di rumah, TikTok merajalela lewat konten komedi dan informatif yang dibuat di dalam rumah. Perlahan platform yang pernah identik dengan konten menari dan menyanyi, menemukan niche barunya.
Beberapa tipe konten yang menarik perhatian pengguna TikTok adalah tips memasak dan konten yang memamerkan harta. Sisca Kohl dengan jeli melihat peluang tersebut dan membuat perpaduan keduanya. Jadilah ia sosok yang dinantikan karena aksi memasak makanan berbahan mahal di dalam rumahnya yang bak istana. Mulai dari caviar sampai edible gold sudah pernah ia sertakan dalam resep masakannya.
Belum lagi keputusannya untuk mengolah makanan dengan cara yang nyeleneh pun jadi daya tarik sendiri. Ia pernah membuat es krim dari pecel lele, nasi padang, hingga BTS Meals. Sisca jeli melihat tren yang berkembang. Saat Indonesia kedatangan BTS Meals beberapa waktu lalu, ia pun dengan cepat membuat konten yang berkaitan. Secara ajaib di tengah perebutan paket makanan cepat saji edisi khusus tersebut, Sisca memborong beberapa paket dan langsung mengolahnya jadi beberapa versi makanan.
Selain itu, daya tarik atau keunikan Sisca adalah gaya bahasa dan intonasinya yang bisa dibilang aneh, tetapi ikonik. Voice over di videonya selalu dibuat dengan intonasi datar dan dibaca cukup cepat, ditambah slogan “Mari kita coba” yang seakan jadi trademark-nya.
BACA JUGA: 6 Fakta Dita Karang Secret Number, Idol Korea Asal Indonesia
3. Berasal dari keluarga berada
Dari rumah mewahnya yang sering jadi latar videonya saja, warganet sudah bisa menebak seberapa beradanya selebgram ini. Rumah Sisca Kohl bergaya Victorian dengan lantai marmer dan pilar-pilar tinggi serta tangga spiral yang sangat masif. Ia pun seakan mengonfirmasi hal tersebut dengan kemampuannya mengimpor bahan makanan mahal dari luar negeri dalam jumlah melimpah. Ia pun diketahui berkuliah di kampus luar negeri yang berarti dana bukanlah masalah untuknya.
Warganet pun dibuat penasaran dengan asal-usulnya. Pertanyaan siapakah Ayah Sisca Kohl sering sekali menyeruak? Apalagi di tanah air, kadar keingintahuan pada hal-hal pribadi orang lain sangatlah tinggi. Beberapa waktu lalu, seakan menjawab rasa penasaran warganet, seorang pengguna internet membeberkan bahwa Sisca adalah kemenakan dari seorang pengusaha kaya raya asal Tiongkok.
Ayahnya pun dikabarkan bekerja di perusahaan Tencent yang membawahi beberapa aplikasi terbesar di Tiongkok. Namun, itu hanya berdasarkan kesaksian satu orang di kolom komentar. Kebenarannya sendiri belum pernah ditanggapi atau dikonfirmasi oleh orang tua Sisca Kohl atau ia sendiri.
4. Dikenal dan dihujat karena konten buatannya
Video ala Sultan Sisca Kohl dan Aliyyah, sang adik, memang jadi kasus yang menarik. Bagaikan dua mata pisau, karyanya mengundang pujian dan hujatan sekaligus. Para pemujanya adalah orang yang menganggap konten Sisca sebagai hiburan di kala bosan. Apalagi saat pandemi beberapa waktu lalu dan kebanyakan orang harus mendekam di rumah, video-video Sisca Kohl yang bergaya cepat sekaligus nyeleneh, jadi sesuatu yang baru dan mengasyikan.
Namun buat sebagian lainnya, video influencer muda itu dianggap sebagai sesuatu yang bersifat pamer. Bukan formula baru sebenarnya, konten berbau pamer harta sudah lebih dulu dilakukan selebritis Indonesia lewat media sosial mereka, terutama kanal YouTube. Entah bagaimana, pasar Indonesia cukup menikmati konten semacam ini. Seakan melihat orang lain membeli atau memiliki barang mewah bisa jadi hiburan tersendiri atau bahkan jadi motivasi.
Ini mungkin berjalan beriringan dengan tren konsumerisme yang dipupuk lewat media sosial. Slogan-slogan yang bunyinya kurang lebih tentang uang yang tidak membeli kebahagiaan, tetapi bisa dipakai untuk membeli barang-barang kesukaan dan membiayai liburan makin sering kita dengar. Bayangkan betapa besarnya dampak kata dan konten yang demikian untuk anak-anak dan remaja yang masih belum mengerti makna uang dan kehidupan yang sebenarnya. Sifat materialistik seperti ini seakan sengaja dipupuk sejak dini lewat media sosial.
Konten Sisca Kohl family hanya satu dari banyak konten bersifat materialistik serupa. Sedulur mungkin masih ingat video yang dibuat seorang anak pengusaha kelapa sawit yang rumahnya mungkin mencapai beberapa hektar dan ia harus menaiki sepeda motor untuk sampai ke gerbang paling depan rumahnya.
Terlepas dari kontroversinya, citra Sisca Kohl anak Sultan jadi keuntungan tersendiri untuk dara muda itu. Ia pun seakan berkomitmen untuk fokus pada karyanya dan tak menggubris warganet yang usil dengan kehidupan pribadi atau kepemilikan hartanya.