Salah satu aktivitas yang bisa membuat si kecil nyenyak dalam tidur adalah membacakan mereka dongeng. Selain itu, dongeng juga bisa membuat bonding antara orangtua dan anak kian dekat. Itu karena saat orangtua membacakan dongeng kepada sang buah hati, pasti ada interaksi dan komunikasi. Membacakan dongeng sebelum tidur kepada sang buah hati tidak perlu dengan cerita yang panjang dan berbelit-belit.
Sebab, anak cenderung akan kesulitan dalam mencerna apa yang menjadi isi dari dongeng tersebut. Dongeng yang dibacakan hendaknya sederhana dan seru, jadi mampu untuk membuat anak tertarik dan penasaran mendengar cerita lebih lanjut lagi.
Ada banyak dongeng rekomendasi yang sederhana dan juga menarik untuk dibacakan kepada anak. Dikutip dari berbagai sumber, yuk kita intip rangkuman 8 dongeng sebelum tidur dibawah ini!
BACA JUGA: 10 Dongeng Anak Terbaik & Lucu untuk Kecerdasan si Kecil
1. Dongeng Sebelum Tidur Singa dan Tikus
Dongeng yang pertama adalah satu dari 1001 dongeng sebelum tidur yang sering dibacakan oleh orangtua kepada sang buah hati. Kisah ini dimulai dari hiduplah seekor singa gagah nan kuat di dalam hutan yang sangat lebat. Singa tersebut adalah Raja hutan yang mana semua hewan tunduk dan takut kepadanya.
Sang raja hutan tersebut juga dikenal oleh hewan lain sebagai sosok yang mengerikan dan tak ada satupun hewan yang berani untuk mendekatinya. Ia juga dikenal sebagai hewan yang suka berburu dan tidur, dan jika ada seekor hewan yang berani mengganggu waktu tidurnya, maka singa tak segan untuk marah besar.
Pada suatu hari yang cerah, ada seekor tikus sedang bermain dan tersesat di dalam hutan yang lebat tersebut. Ia tak tahu kalau sedang tersesat dan masuk ke wilayah sang raja hutan. Alangkah kaget dan takutnya si tikus karena melihat sosok singa yang sedang berada tak jauh darinya, sedang tertidur pulas.
“Aku harus kembali secepat mungkin, aku tidak mau membangunkan singa yang berbahaya itu,” gumam si tikus.
Tak lama, terdengar suara langkah kaki si tikus yang kemudian membangunkan singa. Singa pun sontak kaget dan mengaum kencang sambil memegang si tikus “Roarrrrrr..!! Berani-beraninya kamu mengganggu tidurku!!”
“M-maafkan aku.. aku tidak sengaja tersesat dan masuk di wilayah ini.. aku akan segera meninggalkan tempat ini secepat mungkin..”ujar si tikus dengan nada gemetar.
Si Raja Hutan menjawab dengan lantang. “Maaf katamu? Aku ini adalah Raja Hutan yang gagah dan perkasa! Kamu tidak boleh seenaknya masuk apalagi mengganggu tidur siangku!!”
“Tolong ampuni aku.. aku tidak sengaja memasuki wilayah ini.. “ Tikus masih ketakutan.
Singa menyentak, “Aku tidak akan memaafkanmu!!”
“Tolong, Tuan.. aku berjanji tidak akan mengulanginya dan tidak akan mengganggu anda lagi.. Lagipula, jika Tuan memakanku, tentunya tidak akan kenyang.. Tubuhku sangat kecil..” tikus masih mencoba meyakinkan singa.
“Aku mohon, aku berjanji akan menolongmu kelak jika kau membutuhkanku..” lanjut si tikus.
“Kau bercanda? Bagaimana tubuh kecil sepertimu bisa menolongku?? Baiklah.. kali ini aku memaafkanmu karena kau benar bahwa aku tidak kenyang memakan tubuhmu yang kecil itu.. Sekarang kau pergi dari sini dan jangan kembali..!” Seru singa sambil melepaskan tikus dari tangannya.
Tikus merasa lega dan senang dan kemudian berlari jauh.
Beberapa hari setelah bertemu tikus, singa lapar dan merasa ini adalah waktu yang tepat untuk dia berburu. Namun tiba tiba saja kaki sang raja hutan terjerat sesuatu dan ternyata itu adalah perangkap hewan. Sang singa merasa terjebak dan tak berdaya, kemudian mengeluarkan aumannya sekencang mungkin. “Tolong siapapun, tolong aku!! Lepaskan tali yang menjerat ini!!”
Sayang sekali tidak ada hewan yang mendengar suara rintihan sang singa yang masih saja berteriak minta tolong.
Namun, tiba-tiba ada seekor tikus yang datang dari kejauhan dan segera berlari ke arah sang singa. “Tuan, apa kamu baik-baik saja??”
“Hei Tikus! Tolong selamatkan aku dari jeratan ini! Aku tidak bisa keluar!” ucap sang singa dengan nada memelas.
Tikus pun dengan cekatan melepas tali yang mengikat singa dengan giginya. Setelah semua sudah terlepas, sang singa menghampiri tikus dan berkata.”Terimakasih tikus kecil. Berkatmu aku bisa keluar dari jebakan ini. Maaf telah meremehkanmu waktu itu.”
“Tidak mengapa, Tuan. Sudah kewajibanku untuk menolong sesama makhluk yang hidup di dunia ini.” Tikus menjawab.
Setelah itu, Singa dan Tikus menjadi teman yang baik, dan singa berubah menjadi hewan yang ramah kepada semua hewan yang ada di hutan itu.
2. Malin Kundang
Kisah ini berasal dari kota Padang, Sumatera Barat. Kisah ini bermula ketika seorang anak bernama Malin Kundang yang hidup bersama ibunya di sebuah desa yang amat kecil, ingin sekali merantau seperti ayahnya di kota.
“Ibu, aku sudah tidak tahan dengan kemiskinan ini. Aku ingin merantau di kota dan mencari uang yang banyak.” keluh Malin kepada ibunya suatu hari.
Ibunya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain mengiyakan sang anak. “Baik, anakku. Ibu doakan semoga bisa menjadi anak yang sukses, ya.”
“Iya, ibu”. Jawab Malin singkat.
Setelah itu, Malin segera bersiap dan pergi dari desa dan meninggalkan ibunya. Ia menaiki kapal besar menuju kota yang ia inginkan. Namun naas, saat perjalanan kapal yang ditumpangi olehnya dibajak dan diserang oleh sekelompok bajak laut. Hampir semua awak kapal meninggal, Malin adalah salah satu yang selamat karena berlindung di tempat yang kecil.
Singkat cerita, kapal itu kemudian berlabuh di pesisir pantai yang menjadi perantauan Malin untuk mencari uang. Disana ia bekerja dengan giat dan tekun, dan menjadi pemuda yang kaya raya. Malin pun kemudian mempersunting salah satu gadis cantik yang ada di pesisir itu untuk dijadikan istrinya.
Setelah menikah, sang istri mengajak Malin untuk berkunjung di sebuah desa yang tak lain adalah kampung halamannya. Sang ibu pun mendengar kabar bahwa Malin akan pulang dan merasa sangat senang dan menemui sang anak.
“Malin.. Anakku. Kamu pulang, nak..”
Namun sayang, Malin yang sekarang kaya raya telah melupakan ibunya karena malu akan kemiskinan yang menimpa ibunya. “Siapa kamu? Aku tak kenal. Ibuku sudah meninggal.”
Ibu Malin menangis karena anaknya tidak mau mengakui siapa dirinya. Beliau kemudian murka kemudian meminta Tuhan untuk mengutuk Malin menjadi batu.
Tuhan pun mengabulkan permintaan sang ibu. Tuhan lantas mengubah semua awak kapal beserta Malin menjadi batu dan sejak itu dikenal sebagai “Batu Malin Kundang”.
3. Dongeng Sebelum Tidur Cinderella dan Sepatu Kaca
Salah satu pilihan dongeng sebelum tidur romantis yang bisa dibacakan oleh orang tua kepada anaknya adalah Kisah Cinderella berikut ini.
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak perempuan bernama Cinderella yang tinggal bersama ibu tiri dan 2 kakak tirinya. Cinderella hidup sengsara disitu, karena ia diperlakukan seperti pembantu. Setiap hari tugasnya hanya mencuci, mengepel, membersihkan kamar seisi rumah, dan disuruh-suruh oleh ibu dan kakak-kakak tirinya. Tidak ada waktu untuknya berdandan dan merias diri.
Suatu hari, datanglah seorang petugas dari istana yang memberikan sayembara kepada seisi kota. “Pangeran telah mengundang kalian semua untuk datang ke pesta dansa. Pangeran sedang mencari pasangan untuk hidup.” ujar petugas itu.
Setelah petugas pergi, salah satu saudara tiri Cinderella berujar. “Jangan mimpi untuk ikut datang ke pesta itu! Hanya kami saja yang boleh.”
Cinderella lalu menangis dalam kamarnya. “Aku juga ingin berada di pesta itu..” ujarnya lirih sambil terisak.
Hari pesta pun tiba. Semua kakak tiri Cinderella berdandan cantik dan memakai gaun yang indah. Cinderella semakin menangis menjadi-jadi karena ia tidak boleh datang.
“Jangan menangis, anak muda.” ujar seseorang di dekatnya.
Cinderella kaget. “Ayo kita pergi ke taman, bawakan aku labu dan lihat apa yang terjadi.” lanjut seseorang yang disebut sebagai ibu peri itu.
Ia membawa labu dan berlari menuju taman. Alangkah terkejutnya labu yang ia bawa kemudian berubah menjadi kereta kencana yang sangat indah dengan kuda didepannya, tak lupa ibu peri juga menyulap seekor tikus untuk menjadi kusirnya.
“Apakah aku akan pergi ke pesta dansa dengan kereta ini?” Tanya Cinderella.
“Iya, nak. Ah, aku hampir lupa, bajumu akan ku ubah menjadi gaun yang sangat cantik dan pergilah ke pesta dansa.” kata ibu peri sambil mengubah pakaian Cinderella.
Ibu peri juga berpesan bahwa jangan lupa untuk meninggalkan pesta dansa sebelum jam 12 karena pakaian dan kereta akan berubah.
Cinderella lantas bergegas menuju pesta. Setelah sampai, semua mata tertuju padanya. Pangeran lalu meminta Cinderella untuk berdansa bersamanya dengan mengulurkan tangan.
Mereka berdua menari dengan sangat serasi. Ibu dan dua kakak tiri Cinderella sangat iri dan dengan wanita yang tak mereka kenali itu.
Tak terasa jam menunjukkan pukul 12 malam, Cinderella yang masih menari dengan pangeran segera lari meninggalkan pesta dan meninggalkan salah satu sepatunya tanpa sengaja. Melihat itu, pangeran kebingungan dan menyimpan sepatu itu dan berharap semoga Cinderella datang lagi.
Paginya, petugas istana dan pangeran mulai mencari siapa pemilik sepatu kaca itu dengan menyisir rumah-rumah. Tibalah giliran rumah Cinderella, dan kakak-kakak tirinya tidak mau kalah dengan mencoba mengepaskan sepatu kaca itu. Namun, keduanya tidak berhasil.
“Apakah ada satu lagi perempuan yang tinggal disini? Aku melihat seseorang selain kalian dari balik jendela itu” tanya Pangeran kepada kakak-kakak tirinya.
Dengan kesal, akhirnya mereka menyuruh Cinderella untuk turun dan mencoba sepatu kaca itu. Tanpa disangka, sepatu itu pas untuknya. Kakak dan ibu tiri Cinderella kaget bukan main. Sesuai janjinya, Pangeran menikahi gadis pemilik sepatu kaca dan menjadikannya sebagai putri di kerajaan miliknya. Cinderella dan pangeran pun hidup bahagia selamanya.
4. Semut dan belalang
Alkisah hiduplah seekor semut yang rajin bekerja. Setiap hari ia bekerja mengumpulkan bahan makanan yang kemudian disimpan di dalam lumbung. Hujan maupun panas, si semut tetap bekerja keras.
Suatu hari saat sang semut sedang bekerja, ia bertemu dengan seekor belalang. Belalang pun bertanya kepada semut. “Hai semut, mengapa engkau begitu rajin dalam bekerja? Apa kau tidak jenuh?”
“Aku bekerja agar ketika musim dingin tidak kehabisan stok makanan.” jawab semut.
Belalang menimpali semut sambil makan. “Musim dingin masih lama. Tidak usah terburu-buru. Santai saja dan bersenang-senang dahulu.”
Tanpa terasa musim dingin pun tiba. Sang semut telah siap menghadapi musim dingin karena di rumahnya sudah tersedia banyak bahan makanan, sementara belalang mulai kalang kabut kelaparan. Belalang pun meminta bantuan makanan dari sang semut lalu ditolak. Namun karena tidak tega, semut akhirnya menolongnya.
5. Anak kambing yang cerdik
Dikisahkan hiduplah keluarga kambing yang terdiri dari ibu dan dua orang anaknya yang hidup di tengah hutan. Suatu ketika, sang ibu yang ingin pergi sebentar berpesan kepada anak-anaknya agar tidak membukakan pintu dari siapapun selain ibunya. Ibu kambing kemudian mengajarkan sebuah lagu sederhana agar anak kambing dapat mengenali ibunya. Tak disangka, ada seekor serigala yang mendengarkan nyanyian sang ibu dari luar.
Setelah ibu kambing pamit untuk pergi sebentar, tak lama kemudian terdengar suara nyanyian yang sama seperti yang ibu kambing ajarkan kepada mereka. Salah satu anak kambing kemudian mendengarkan nyanyian tersebut dengan seksama dan tidak lantas membukakan pintu.
“Kenapa suaranya berbeda dengan ibuku?” gumam si anak kambing.
Lalu si anak kambing mengintip dari balik pintu untuk melihat siapa yang sedang bernyanyi. Alangkah terkejutnya sang anak karena yang bernyanyi bukanlah ibunya melainkan seekor serigala lapar.
Dengan takut, si anak kemudian berteriak dengan kencang dan berulang kali sampai hampir semua hewan yang ada disekitar itu tahu dan datang. Kemudian sang serigala berlari menjauh dan tidak kembali lagi.
6. Serigala dan anak gembala
Suatu waktu dikisahkan seorang anak gembala yang bekerja di saudagar kaya raya. Sesuai dengan namanya, anak gembala tersebut bertugas menggembalakan, menjaga dan merawat domba-domba milik majikannya. Saat menggembala, dia melakukannya sambil meniup seruling ditemani oleh seekor anjing. Suatu hari, si anak gembala tiba-tiba berteriak.
“Tolong.. Tolong.. Ada serigala datang.. Ada serigala datang..”
Karena teriakannya sangat kencang, kemudian semua warga datang berhamburan untuk menolongnya. Namun, si gembala itu kemudian tertawa terbahak-bahak dan berujar. “Hahahaha.. Aku hanya iseng berteriak karena aku bosan disini.”
Warga kemudian kesal dan kembali ke rumah masing-masing.
Suatu ketika setelah kejadian itu, datang segerombolan serigala yang mendekat ke arah domba dan dengan cepat memangsa domba-domba milik tuan saudagar.
Si anak gembala sangat terkejut dengan keadaan itu, ia berteriak namun tidak ada warga yang datang. Dia pun menangis dan merenungi sikapnya.
7. Abu nawas mau terbang
Penduduk timur dihebohkan dengan berita yang mengatakan bahwa Abu Nawas mau terbang. Berita ini tersebar dimana-mana hingga sang Raja mengetahdamemanggil yang bersangkutan untuk datang ke istananya.
Sesampainya di istana, Raja bertanya kepada Abu Nawas. “Hei Abu. Apakah benar berita yang tersebar itu bahwa kau mau terbang?”
“Benar, Baginda.” jawab Abu Nawas.
“Apakah kau bersungguh-sungguh? Jika kau tidak terbang, maka kau akan ku hukum mati.” ancam Raja.
Abu Nawas kemudian mengangguk dan pamit pulang.
Beberapa hari kemudian, sang Raja memerintahkan Abu Nawas untuk membuktikan hal itu. Tentu saja sambil disaksikan oleh seluruh warga. Abu kemudian menaiki gedung tertinggi di sana dan mengepak-kepakkan tangannya seperti mau terbang.
“Hei, Abu. Mana janjimu? Katanya kau mau terbang” sang Raja mulai kesal.
Abu menjawab dengan enteng.”Iya, Baginda. Saya mengatakan mau terbang, bukannya bisa terbang.”
Baginda pun kesal dan tidak jadi menghukum Abu Nawas karena perkataannya benar.
BACA JUGA: Cerita Kancil dan Buaya, Dongeng Anak Favorit [Rekomended]
8. Telur emas dan sepasang suami istri
Di suatu desa hiduplah sepasang suami istri yang miskin. Saat di pasar, mereka membeli seekor ayam aneh dan membawanya pulang. Sesampainya di rumah, tiba-tiba ayam tersebut mengeluarkan telur emas yang sangat berkilauan. Mereka takjub dan girang dengan si ayam kemudian lantas menjual telur itu. Seketika mereka menjadi bergelimang harta karena itu.
Namun, ayam tersebut tidak mengeluarkan telur emas lagi. Sang istri kemudian berkata.
“Ayam ini tidak mengeluarkan telur emas yang bisa kita jual lagi. Bagaimana kalau kita potong perutnya dan telur emas itu akan muncul. Kita bisa kaya raya.”
“Kau cerdik sekali istriku. Mari kita potong.” timpal sang suami.
Setelah suami istri memotong perut si ayam, mereka terkejut bahwa tidak ada satupun telur emas yang bisa mereka dapatkan.Sekarang, ayam mereka mati dan tidak ada telur emas yang bisa didapat lagi.
9. Batu di Tepi Danau Laut Tawar
Hiduplah sepasang suami istri dengan anak perempuannya yang cantik jelita di Negeri Aceh. Selain cantik, ia juga rajin dan sangat menyayangi keluarganya. Seorang pemuda tampan ingin meminang gadis itu. Ia berasal dari keluarga terhormat dan kaya raya di negeri seberang. Si gadis menerima pinangan si pemuda setelah keluarganya memberi restu. Pesta pernikahan pun dilangsungkan dengan amat meriah.
Setelah beberapa hari, pemuda itu hendak pulang ke kampung halaman. Ia mengajak istrinya. Hati sang istri amat berat meninggalkan keluarga dan desanya. Namun, ia harus mengikuti ajakan suami sebagai tanda bakti dan kesetiaan kepada suaminya.
“Anakku, tinggallah di negeri suamimu,” pesan sang ayah. “Ingatlah, selama dalam perjalanan, jangan menoleh ke belakang. Jika melakukannya, kau akan menjadi batu!”
Si gadis dan suaminya pun meninggalkan desa. Mereka memulai perjalanan jauh menuju negeri di seberang lautan. Hingga tibalah mereka di Danau Laut Tawar. Mereka menaiki sebuah sampan dan menyeberangi danau itu.
Saat sampan mengarungi danau, si gadis mendengar suara ibunya. Suara itu terus memanggil-manggil namanya. Kejadian itu berlangsung lama. Akhirnya, si gadis lebih memilih menoleh. Petaka pun seketika terjadi. Sesaat setelah si gadis menolehkan wajahnya ke belakang, tubuhnya berubah menjadi batu.
Betapa sedih hati sang suami. Karena terlalu cinta, sang suami ingin selalu bersama istrinya. Ia lantas memohon kepada Tuhan agar dirinya berubah menjadi batu. Selesai memohon, tubuh si pemuda berubah menjadi batu. Sepasang batu itu berada di tepi Danau Laut Tawar.
10. Si Kelinci yang Sombong dan Kura-kura
Dongeng ini menceritakan tentang Kelinci yang sombong, yang merasa dirinya adalah binatang dengan kemampuan berlari paling cepat. Karena kesombongannya, suatu hari ia menantang kura-kura temannya untuk beradu lomba lari.
Kura-kura yang rendah hati, menerima ajakan si Kelinci, tanpa tahu maksud jelek di belakangnya.
Si Kelinci yang sudah yakin sekali menang, sangat bersemangat dan mengabarkan ke seluruh hutan jika ia akan mengikuti lomba lari dengan kura-kura. Dengan sombongnya ia menyuruh seisi hutan untuk melihat kemenangannya.
Pada hari perlombaan, seperti yang sudah dibayangkan, Kelinci melesat dengan cepat di awal. Sedangkan kura-kura yang berjalan lambat dengan santainya terus berlari sebisa mungkin mengejar kelinci.
Mendekati garis finish, Kelinci yang sombong memutuskan untuk tertidur sejenak di bawah pohon, karena yakin sekali kura-kura tidak akan mungkin menyusulnya.
Namun ternyata, Kelinci tertidur pulas lebih lama dari yang ia rencanakan dan kura-kura pun menyusul serta memenangkan lomba.
11. Bawang merah dan bawang putih
Dahulu kala, hiduplah Bawang Putih dan saudara tirinya, Bawang Merah. Ibu Bawang Putih meninggal ketika ia masih bayi. Kemudian ayahnya menikah lagi dengan wanita lain dan memiliki anak bernama Bawang Merah.
Tak berselang lama, ayahnya pun meninggal. Setelah itu, kehidupan Bawang Putih amat menyedihkan. Kesehariannya, Bawang Putih selalu diminta untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah termasuk mencuci baju.
Suatu hari ketika sedang mencuci, baju ibu tiri Bawang Putih hanyut. Bawang Putih pun bingung sampai akhirnya bertemu dengan seorang nenek yang mengatakan kalau ia menyimpan baju yang hanyut itu dan akan mengembalikannya dengan satu syarat. Bawang Putih harus membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Bawang Putih pun menuruti.
Setelah selesai, nenek itu mengembalikan baju ibu tirinya. Nenek itu juga memberinya hadiah. Bawang Putih harus memilih salah satu labu untuk dibawa pulang, ada labu besar dan labu kecil. Bawang Putih memilih yang kecil. Sesampainya di rumah alangkah terkejutnya ia beserta ibu dan saudara tirinya, ternyata labu itu berisi banyak perhiasan.
Keesokan harinya, Bawang Merah melakukan hal yang sama seperti Bawang Putih. Ia pura-pura menghanyutkan pakaiannya. Kemudian, memilih labu yang besar. Ketika dibuka labu itu malah berisi ular.
Bawang Merah dan ibunya pun merasa itu adalah bentuk teguran dari Tuhan untuk mereka karena sudah memperlakukan Bawang Putih layaknya seorang pembantu. Mereka menyadari semua kesalahannya selama ini pada Bawang Putih dan meminta maaf.
12. Petani yang Serakah
Pak Petani selalu ingin mendapatkan banyak uang. Pada musim semi, ia berseru kepada Tuhan, “Jika hari cerah, aku akan menuai gandumku.”
Pada hari berikutnya, matahari bersinar cerah. Pak Petani pun menuai sebagian gandumnya. Setelah itu, ia berseru kepada Tuhan lagi, “Seandainya hari ini hujan, pasti baik untuk gandumku yang lain.”
Esok harinya turun hujan. Pak Petani berkata, “Jika hujannya lebih lebat, gandumku pasti lebih cepat tumbuh”. Pada hari berikutnya hujan kembali turun.
Musim panas tiba, Pak Petani memanen gandum dan menumpuknya menjadi satu di ladang. Selesai bekerja, Pak Petani berkata, “Tuhan, seandainya Kau memberi lebih banyak hujan pasti hasil panenku jauh lebih besar dari ini.”
Musim panas masih berlangsung. Pak Petani ingin segera menanam gandum. Ia berseru dengan kesal, “Mengapa Engkau tidak memberiku lebih banyak hujan, Tuhan? Berilah hujan sehingga aku bisa menanam gandum dan memanennya!”
Tuhan kemudian menurunkan hujan yang sangat lebat hingga berhari-hari. Banjir melanda ladang Pak Petani. Seluruh gandum Pak Petani hanyut terbawa air.
13. Gadis kecil penjual korek api
Gadis kecil ini bernama Meri. Meri sangat sedih ketika neneknya meninggal. Akhirnya, ia hanya hidup dengan ayahnya.
Tapi ayah Meri sangat malas tidak mau bekerja, sehingga membuat mereka tidak punya cukup uang untuk membeli bahan makanan. Akhirnya, saat musim dingin tiba Meri keluar rumah dan menjual korek api.
Meri tidak pantang menyerah, walaupun kedinginan dan bajunya tidak tebal. Sudah beberapa hari korek apinya belum ada yang terjual. Hari semakin malam dan ia duduk di depan toko sambil menahan dingin dan lapar.
Akhirnya, ia menyalakan korek api untuk menghangatkan tangan sampai korek api itu habis dan Meri pingsan karena kedinginan. Esoknya warga menemukan Meri pingsan dan menyesal tidak membeli korek api Meri.
BACA JUGA: 12 Rekomendasi Jam Tangan Anak Perempuan Terbaik di 2023
14. Dongeng Kancil dan Kura-kura
Dongeng yang pertama yaitu kisah kancil dan kura-kura. Sedulur tentu sudah tidak asing dengan dongeng yang satu ini. Dongeng ini mengisahkan terdapat seorang kancil yang sombong karena kemampuan berlarinya dan mengajak kura-kura untuk melakukan lomba lari dengannya.
Dengan rendah hati dan percaya diri, kura-kura pun menerima ajakan kancil. Keesokan paginya, keduanya menuju kawasan hutan tempat lomba lari. Sesuai dengan perkiraan si kancil, ia berhasil lari dengan sangat cepat dan mengalahkan kura-kura yang tertinggal di belakang.
Namun, ketika kancil mendekati garis finish, ia memutuskan untuk istirahat di bawah pohon rindang karena beranggapan bahwa lawannya itu masih sangat lama tiba. Sampai akhirnya si kancil tertidur pulas dan tidak menyadari bahwa kura-kura telah lebih dulu sampai digaris finish.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada si Kecil adalah untuk tetap rendah diri mau sehebat apapun dirinya. Selain itu, anak juga diajarkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang lain dengan kemampuannya.
15. Kisah Persahabatan Tikus dan Singa
Dongeng yang selanjutnya mengisahkan tentang terdapat seekor tikus jahil yang menggoda singa saat tengah tidur siang. Merasa terganggu, si raja hutan kemudian marah dan berniat untuk memakan tikus kecil tersebut. Sambil menangis ketakutan, si tikus meminta ampun kepada singa untuk memaafkan kejahilannya dan melepaskannya. Meski dikenal sebagai raja hutan, singa pun merasa kasihan dan melepaskan tikus tersebut.
Tikus kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan singa padanya suatu hari nanti. Sampai tibalah di mana saat tikus mendengar suara meringis dari sang singa. Rupanya, singa tersebut tertangkap jaring yang dipasang pemburu. Tikus pun langsung membantu singa dengan menggerogoti jaring hingga putus.
Beruntung, keduanya bisa kabur dan menyelamatkan diri masing-masing. Dari dongeng anak pendek berikut ini, pesan moralnya adalah tentang saling menolong antar sesama tanpa memandang perbedaan. Dongeng ini juga mengajarkan kepada anak untuk membalas kebaikan orang lain dengan tulus dan saling menolong sesama.
16. Dongeng Anak Gembala dan Serigala
Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba. Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!” Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.
Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang. Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala. Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya. Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
17. Dongeng Kisah Gajah yang Pelupa
Geri adalah seekor gajah pelupa yang tidak pernah mengingat apapun dan selalu melupakan segala hal. Dia pun sering melupakan janjinya bersama teman dan mengingkari janjinya. Ketika dimarahi, Geri hanya dapat meminta maaf dengan tatapan yang menyedihkan. Karena hal tersebut, Geri dimusuhi oleh seekor gajah bernama Susi.
Susi sering kesal dan memarahi Geri ketika Geri lupa dengan janjinya. Sampai akhirnya, Susi meminta Geri merayakan ulang tahunnya dan jika Geri tidak datang, maka Susi tidak akan lagi berteman dengan Geri. Geri pun akhirnya mengikatkan pita besar di kasurnya agar dia bisa ingat untuk mengunjungi pesta Susi.
Ketika pagi hari, Geri melihat pita besar di kasurnya dan ingat dia memiliki janji dengan seseorang, tetapi lupa siapa yang membuat janji dengannya. Geri pun berkeliling hutan untuk menanyakan semua orang dan berpikir untuk mengunjungi Susi karena Susi gajah terpintar yang ia kenal. Ketika mengunjungi rumah Susi, Susi senang karena Geri mengingat janjinya dan merayakat ulang tahun bersama Geri.
BACA JUGA : 60 Nama Bayi Perempuan Turki Islami, Tiga Kata Penuh Makna!
18. Semut dan Belalang
Seekor semut yang giat bekerja tak lelah mengumpulkan makanan di hutan dan menyimpannya di sebuah lumbung. Semut melakukan hal ini di hari yang cerah atau hujan agar nanti lumbungnya tidak kosong di musim dingin.
Kebingungan dengan kelakuan si semut, belalang mengejek semut dan mengatakan semut tak harus bekerja giat karena ada banyak makanan di hutan. Mendengar perkataan belalang, semut pun tidak peduli dan terus mengumpulkan makanan dengan giat.
Tiba-tiba musim dingin pun tiba, semut yang punya banyak persediaan makanan bisa tinggal dengan nyaman di rumah. Sementara itu, belalang yang bermalas-malasan kehabisan cadangan makanan dan menangis di hutan yang dingin.
19. Burung Bangau yang Angkuh
Seekor bangau berjalan dengan langkah yang anggun di sepanjang sebuah sungai kecil, matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya.
Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.
“Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil,” katanya kepada diri sendiri. “Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya.”
Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.
“Tidak,” kata sang Bangau. “Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!”
Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai.
20. Dongeng Anjing yang Nakal
Dikisahkan terdapat seekor anjing yang terkenal dengan kenakalannya. Hal ini membuat majikan dari anjing tersebut harus mengikatnya dengan sebuah balok kayu pada area leher sang anjing.
Tujuan dari majikannya adalah untuk memberi tahu kepada orang-orang agar menghindari sang anjing yang terkenal nakal dan galak. Namun dengan berbangga diri, anjing tersebut justru menyeret balok tersebut dengan penuh keributan.
Dengan maksud menarik perhatian orang lain, sayangnya cara sang anjing tidak membuat orang lain senang akan perbuatan yang ia lakukan.
Sampai akhirnya sang majikan yang melihat kejadian tersebut berkata padanya, “Kamu seharusnya lebih bijaksana dan berdiam diri di rumah agar orang tidak melihat balok yang dikalungkan itu. Apakah kamu senang bahwa semua orang tahu bahwa kamu adalah anjing yang nakal dan galak?”
Dari dongeng anak pendek ini, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah untuk selalu berbuat kebaikan. Janganlah meniru seorang yang terkenal karena perbuatan nakal atau tidak baiknya.
BACA JUGA : 10 Camilan Bayi 6 Bulan Untuk Bantu Tumbuh Kembang Anak
21. Angsa dan Telur Emas
Dongeng anak pendek satu ini menceritakan kisah seorang petani dan istrinya yang memiliki seekor angsa dengan kehebatan dapat mengeluarkan sebutir emas setiap harinya.
Berkat telur emas yang setiap hari dihasilkan angsa, hidup petani dang istrinya serba berkecukupan. Tetapi kehidupan yang nyaman itu tak berlangsung lama karena petani berpikiran untuk memotong angsa tersebut.
“Kenapa aku harus mendapatkan satu telur per hari? Untuk bisa menjadi kaya raya, kenapa tidak kuambil semuanya sekaligus?” pikirnya.
Mengetahui ide sang suami, istri dari petani kemudian menyetujuinya dan ikut membantu memotong angsa milik mereka. Namun sayang, keduanya dibuat terkejut karena hewan piaraan yang selama ini mengeluarkan telur emas setiap hari, justru hanya berisikan daging dan darah seperti angsa pada umumnya.
Mengetahui hal tersebut, petani dan sang istri menangis sejadinya karena sumber penghasilan mereka selama ini sudah tidak ada lagi. Keduanya pun harus bekerja keras untuk menyambung hidup esok hari.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa Sedulur ajarkan pada anak adalah untuk selalu menjadi orang yang sabar dan tetap berusaha demi mendapatkan apa yang diinginkan. Sebab tidak ada keberhasilan bisa didaptkan secara instan.
22. Dongeng Balas Budi Burung Merpati dan Semut
Dongeng anak pendek satu ini menceritakan tentang seekor semut yang tergelincir ke sungai ketika sedang mencari makan. Tubuhnya yang sangat kecil membuatnya hampir tenggelam dan berteriak meminta tolong.
Untungnya, ada seekor burung merpati yang melihat dan mau menolong semut dengan cara membawa sehelai daun untuk menarik semut kembali ke atas permukaan. Semut pun naik ke atas daun dan selamat.
Sampai pada suatu hari, semut yang sedang mencari makan melihat seorang pemburu yang mengincar merpati. Melihat itu, semut pun menyadari bahwa merpati yang diincar pemburu adalah sosok yang pernah menyelamatkannya beberapa waktu lalu.
Akhirnya semut menolong merpati dengan cara menggigit kaki pemburu dengan keras. Gigitan tersebut rupanya membuat pemburu kaget dan tanpa sengaja menarik pelatuknya. Kejadian tersebut kemudian membuat merpati berhasil kabur dari kejaran pemburu.
Saat keadaan sudah aman, merpati menghampiri semut dan berterima kasih. Hewan yang berukuran sangat kecil ini berkata bahwa ini adalah salah satu bentuk balas budinya kepada merpati karena pernah menolongnya terlebih dahulu.
Dari dongeng di atas, Sedulur dapat mengajarkan pada anak pesan moral untuk selalu tolong menolong tanpa memandang jenis ataupun fisik orang yang akan ditolong.
23. Dongeng Dua Ekor Kambing
Dua ekor kambing yang gagah ingin menyebrangi jurang menggunakan satu batang pohon kecil. Namun, batang pohon tersebut sangat kecil dan tidak bisa dilewati dua ekor kambing. Bukannya mengalah, kedua ekor kambing justru menyebrangi jembatan secara bersamaan sampai akhirnya keduanya bertemu di tengah jembatan.
Karena tidak mau mengalah, keduanya saling mendorong menggunakan tanduknya sampai keduanya jatuh ke dalam jurang dan tersapu air deras di bawahnya.
Demikianlah rangkuman dongeng sebelum tidur yang lucu, romantis, bahkan mendidik ini. Setiap dongeng pasti terdapat nilai moral yang bisa dipetik dan diambil hikmahnya agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.