Cara Beternak Ayam Petelur yang Benar, Hasilkan Untung Besar!

Usaha peternakan merupakan bisnis yang menjanjikan. Salah satu yang menarik dan cukup populer di Indonesia adalah usaha ayam petelur. Tak hanya menjadi kebutuhan pangan sehari-hari, telur juga bahan untuk resep. Jadi tak heran jika usaha ini begitu potensial. Sayangya, para pemula belum paham cara ternak ayam petelur yang benar.

Kita akan bahas bersama seperti apa tips dan cara ternak ayam petelur. Bagi Sedulur yang tertarik menjalankan usaha ini, tentu wajib menyimak dan mempelajarinya dengan baik agar bisa menjalankan usaha dengan lancar. Lantas seperti apa tips dan cara ternak ayam petelur? Yuk, mari langsung kita simak berikut ini!

BACA JUGA: Cara Bisnis Ternak Gurame yang Dapat Raih Cuan Besar!

Modal yang Dibutuhkan

Barang kelontong
Unsplash

Sebelum membahas bagaimana cara dan tipsnya, dalam setiap bisnis tentu saja hal yang penting untuk dibicarakan pertama-tama adalah terkait modal. Dalam bisnis ayam petelur, komponen modal yang dibutuhkan terkait pembelian bibit ayam petelur, kandang, peralatan, pakan, suplemen dan vitamin serta keperluan lainnya.

Adapun secara rinci, berikut ini adalah rincian modal yang dibutuhkan, yaitu:

1. Bibit ayam petelur

Untuk memulai bisnis peternakan ayam petelur, tentu saja memerlukan bibit ayam petelur. Kisaran harga bibit ayam petelur adalah Rp 7.000 hingga Rp 15.000. Harga ini bergantung pada harga pasaran di daerah Sedulur.

Biasanya, peternak pemuda memulai dengan 50 sampai 100 bibit ayam petelur. Jumlah bibit yang dibeli tinggal disesuaikan dengan lahan yang peternak miliki.

2. Kandang

Setelah bibit, peternak perlu mempersiapkan kandang. Ada dua opsi yang dapat dilakukan, membeli kandang jadi atau membuatnya sendiri. Biaya yang dibutuhkan akan bergantung pada ukuran dan bahan kandang. Jika memiliki modal lebih, pilihlah kandang yang bagus dan mudah dibersihkan.

Ada dua sistem kandang yang digunakan, yaitu sistem kandang individu dan kandang koloni. Sistem ini akan menentukan jenis kandang yang harus disediakan peternak. Sistem koloni bertujuan mengumpulkan kelompok ayam dalam satu kandang. Sedangkan kandang individual untuk memisahkan satu ayam pada satu ruangan.

Kemungkinan Sedulur juga akan membutuhkan lebih dari satu kandang yang berfungsi untuk menampung bibit ayam petelur dan ayam petelur dewasa yang siap menghasilkan telur. Menentukkan kandang ayam sesuai dengan jumlah ayam yang akan diternak

3. Peralatan

Masih berhubungan dengan kandang, peternak juga perlu menyediakan wadah pakan, wadah minum, penyimpanan pakan, dan penyimpanan suplemen. Pastikan peralatan-peralatan ini memiliki kapasitas yang mencukupi kebutuhan ayam-ayam  yang Sedulur pelihara

4. Pakan

Sebagian besar dari modal beternak ayam akan habis pada pembelian pakan. Beternak ayam petelur berarti harus memberikan pakan secara rutin setiap hari. Satu ekor ayam rata-rata menghabiskan 100 gram pakan.

Harga pakan ayam petelur jadi bekisar antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per karung dengan berat 50 kilogram. Pakan termasuk dalam modal tetap yang harus Sedulur  keluarkan setiap bulannya. Pengeluaran pakan dapat ditekan dengan meracik sendiri pakan yang tepat untuk ayam petelur.

5. Suplemen dan vitamin

Ayam petelur membutuhkan nutrisi dan vitamin tambahan untuk menghasilkan telur yang berkualitas dalam jumlah yang banyak. Selain dengan memberikan pakan dengan jumlah nutrisi yang seimbang, peternak perlu memberikan suplemen dan vitamin secara rutin.

Pemberian suplemen dan vitamin juga berfungsi mencegah berbagai serangan penyakit pada ayam petelur. Hal ini akan menekan resiko kerugian karena penyakit pada ayam petelur. Suplemen dan vitamin termasuk dalam modal tetap yang harus Sedulur keluarkan setiap bulannya.

6. Keperluan lain

Selain beberapa keperluan di atas. Biaya listrik, air, perawatan kandang, hingga gaji karyawan juga harus masuk dalam perhitungan modal tetap yang harus dibayarkan secara rutin setiap bulan.

BACA JUGA: 12 Usaha Ternak dengan Modal 10 Juta yang Bisa Kamu Coba!

Tips dan Cara Ternak Ayam Petelur

usaha ternak ayam kampung
The Spruce

Ada beberapa hal yang perlu Sedulur perhatikan dalam cara ternak ayam petelur, terutama bagi Sedulur yang baru pertama kali menjalankan usaha peternakan. Ada beberapa hal penting perlu Sedulur perhatikan.

1. Pemilihan bibit

Kualitas telur yang dihasilkan oleh ayam petelur tergantung pada kualitas bibit ayam petelur yang dipilih dan cara pemeliharaan ayam. Bibit ayam petelur yang berkualitas dapat dilihat dari kondisi fisiknya yang tidak cacat.

Ada dua jenis bibit ayam petelur yang dapat dipilih, yaitu ayam petelur ringan dan petelur medium. Ayam petelur ringan memiliki tubuh yang lebih kurus, sedangkan ayam petelur medium memiliki badan yang lebih gemuk.

Meski ayam petelur ringan lebih kurus, tetapi telur yang dihasilkan tidak lebih kecil dibandingkan ayam petelur medium. Kelebihan dari ayam petelur medium hanyalah dagingnya bisa dijual ketika sudah tidak menghasilkan telur lagi.

2. Pemilihan kandang

Langkah selanjutnya setelah memilih bibit ayam petelur adalah menyediakan kandang yang tepat. Memilih jenis kandang tidak hanya berdasarkan jumlah ayam petelur yang dipelihara.

Aspek lingkungan tempat peternakan dibuat juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih seperti ukuran, bahan, dan bentuk yang ideal kandang.

3. Pemberian pakan

Kualitas telur juga dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan pada ayam petelur. Agar ayam petelur bisa tumbuh besar dan menghasilkan telur, tentu diberi pakan setiap hari. Berbeda umur, beda pula pakan yang harus Sedulur berikan.

Peternak harus memperhatikan kebutuhan nutrisi setiap fase ayam petelur ketika ingin memberikan pakan. Sedulur juga hars tahu fase dalam pemberian pakan, berikut ini fasenya:

  • Fase Starter

Fase starter adalah saat ayam petelur berumur kurang dari 4 minggu. Pada fase ini, ayam petelur membutuhkan protein kasar sebanyak 24%, lemak sekitar 2,5%, kalsium sebanyak 1%, dan serat kasar kurang lebih 4%.

Peternak dapat meracik sendiri pakan yang mengandung nutrisi yang sesuai atau membeli pakan yang sudah jadi. Pada fase starter, peternak dapat memberikan pakan bertekstur lunak. Tepung tulang merupakan salah satu pakan yang tepat untuk ayam petelur fase starter.

  • Fase Finisher

Kebutuhan nutrisi ayam petelur pada fase finisher sedikit lebih berkurang dari fase starter dengan protein kasar 21%, lemak 2,5%, kalsium 1%, dan serat kasar sekitar 4,5%. Pada ini ayam dapat diberi jenis pakan yang sedikit lebih keras.

Beberapa pakan yang cocok untuk ayam petelur fase finisher adalah dedak padi, jagung, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung udang, hingga bekicot. Meski jumlah protein yang dibutuhkan berkurang, tetapi nafsu makan ayam petelur fase finisher lebih tinggi.

4. Pemberian suplemen

Pemberian suplemen yang tepat bisa meningkatkan kesehatan ayam petelur dan telur yang dihasilkannya. Dosis pemberian yang tepat juga akan membantu mencegah penularan penyakit pada ayam petelur.

Memberikan suplemen yang tepat akan meningkatkan daya tahan tubuh ayam petelur. Suplemen yang mengandung berbagai bakteri baik ini bisa meningkatkan sistem pencernaan ayam petelur sehingga nafsu makannya semakin meningkat. Dengan begitu, sistem kekebalan ayam petelur juga semakin baik dalam melawan penyakit.

5. Menjaga kebersihan kandang

Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan kandang. Setiap hari, ayam pasti membuang kotoran, ditambah dengan sisa pakan yang membusuk. Jika tidak rutin dibersihkan, ini akan berpotensi menjadi sumber penyakit untuk ayam.

Sedulur bisa mencoba melakukan pembersihan rutin dengan Gunakan air sabun dan desinfektan untuk membersihkan kandang ayam.

Nah itulah beberapa tips dan cara ternak ayam petelur yang bisa Sedulur pelajari. Sedulur tinggal mengikuti tips dan penjelasan di atas, sehingga bisa menjalankan usaha ayam petelur dengan lancar dan memberikan penghasilan tambahan.