Dongeng Kancil dan Cicak Badung yang Penuh Pesan Moral

Di antara beragam cerita luar biasa yang menghiasi khazanah kebudayaan kita, ada satu kisah klasik yang tak pernah pudar dan selalu menyenangkan untuk diceritakan pada si keci. Cerita ini berjudul Dongeng Kancil dan Cicak Badung.

Kisah antara kancil dan cicak ini tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan pesan moral yang mendalam. Tentu nilai-nilai dan pesan moral ini bisa memberikan ilmu baru pada si kecil agar bisa memahami mana yang baik dan buruk. Jika Sedulur tertarik untuk memberikan pelajaran melalui dongeng kancil dan cicak badung, mari simak kisah lengkap dongeng klasik fabel berikut ini!

BACA JUGA: Dongeng Anak, si Kerbau dan Buaya

1. Hiduplah kancil bersama dengan para kawanan semut

dongeng kancil dan cicak badung
Pinterest

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah, hiduplah seekor kancil yang berdampingan dengan banyak hewan hutan lainnya seperti semut, kelinci, dan seekor cicak badung. Mereka hidup bahagia di dekat sungai yang terletak di dalam hutan.

Si Kancil dengan gembira meloncat-loncat di tengah sungai. Sementara itu, sebagian semut bersenda gurau di tepi sungai, sebagian ikut bermain di dalam air bersama kancil, dan sebagian lainnya berjalan menyusuri sungai.

2. Kawanan semut menemukan pohon apel yang sudah matang

Saat mereka melintasi sungai, mereka melihat pohon apel tersebut dan tidak ingin melewatkan kesempatan itu. Mereka memanggil kancil untuk memetik apel-apel tersebut agar bisa makan bersama.

Tanpa menunggu lama, kancil segera mendekati pohon apel yang dimaksud, lalu dengan gesit menyundulnya hingga buah-buah itu berjatuhan. Setelah berhasil memetik apel-apel tersebut, ia meletakkannya di tepi sungai, dan para semut dengan rapi membawanya ke tempat yang nyaman untuk beristirahat.

BACA JUGA: 22 Dongeng Sebelum Tidur Penuh Makna dan Terbaru 2023

3. Seekor cicak badung yang mencuri apel

dongeng kancil dan cicak badung
Pinterest

Kancil dan kawanan semut itu berteduh di bawah pohon yang lebat sambil menyantap apel yang baru saja dipetiknya dengan lahap. Namun, tiba-tiba datanglah seekor cicak badung yang mengambil beberapa apel di sana, lalu kabur dengan cepat.

Melihat itu, para semut langsung berteriak, “Pencuri! Pencuri! Lihat, ada pencuri yang mencuri apel kita!” Kancil kaget mendengar jeritan teman-temannya yang kecil, sehingga ia mulai mencari tahu siapa yang mereka maksud sebagai pencuri.

Berusaha mengejar si pencuri, kancil akhirnya mengetahui si pelaku yang tidak lain ada seekor cicak badung. Dengan bijaksana dan mengesampingkan rasa marahnya karena apelnya di curi. Kancil membiarkan si cicak badung dan kembali ke kawanan semut.

4. Para semut merasa sedih

Kawanan semut merasa sedih karena apel yang telah mereka petik bersama kancil dengan susah payah malah dicuri oleh cicak badung. Salah satu dari semut itu merengek, “Kancil, bagaimana ini? Pasti ia akan datang lagi besok untuk mencuri…”

Namun, kancil menenangkan mereka dan berkata, “Sudah, kalian tidak perlu bersedih. Di hari esok, tidak ada lagi yang akan mencuri apel-apel yang kita ambil.”.

Kancil memberi tahu bahwa dia memiliki rencana untuk membuat cicak itu menyesal atas perbuatannya. Dia ingin menghentikan aksi pencurian yang dilakukan oleh cicak badung itu tapi dengan cara yang baik dan tidak jahat.

BACA JUGA: Dongeng Fabel Anak: Kisah Antara Semut dan Belalang

5. Kancil merencanakan jebakan

dongeng kancil dan cicak badung
Pinterest

Kancil bercerita kepada kawanan semut tentang rencananya untuk mengganti apel dengan makanan merah lainnya, seperti cabai. Para semut setuju dengan rencananya dan mereka tertawa dengan gembira, menganggap rencana itu sangat menghibur.

Keesokan harinya, para semut mulai menjalankan rencana yang telah disebutkan oleh kancil. Mereka mencari pohon cabai merah di sekitar hutan, lalu memetik dan mengumpulkannya.

Cabai itu sengaja disimpan pinggir agar cicak mudah mengambilnya, dan mereka sengaja tidak mengawasinya.

6. Cicak badung datang kembali menghampiri kawanan semut

Sama seperti biasanya, cicak badung datang mendekati kawanan semut dan dengan diam-diam mengambil makanan berwarna merah. Setelah itu, ia segera berlari menjauh dan bersembunyi.

Namun, kali ini cicak menyadari ada sesuatu yang aneh ketika mendengar suara tawa dari para semut saat ia mencuri makanan mereka.

7. Cicak badung curiga terhadap kawanan semut

dongeng kancil dan cicak badung
Pinterest

Sesaat ia bergumam, “Mengapa mereka malah tertawa, ya? Padahal, kemarin saja semut-semut itu sedih karena aku mengambil apel mereka…” Namun, cicak tidak mempermasalahkan dan tetap memakan makanan berwarna merah yang diambilnya tadi dengan puas. Ia pun kekenyangan hingga tertidur pulas.

Setelah cicak badung terbangun dari tidurnya, ia memutuskan untuk kembali ke tempat kawanan semut itu berada.

Tiba di lokasi, cicak badung melihat mereka sedang berbicara dengan kancil, maka ia berusaha mencari tempat persembunyian yang baik agar dapat menguping percakapan mereka secara diam-diam.

8. Kancil menukar cabai dengan stroberi

Sambil asyik tertawa, para semut merasa senang melihat tingkah lucu cicak tersebut. Kemudian, kancil memberi tahu mereka dengan suara lirih, “Teman-teman, sebenarnya cabai yang tadi sudah saya ganti dengan buah stroberi.”

Mendengar pengakuan kancil, para semut terkejut dan ekspresi kecewa pun muncul di wajah mereka.

Akhirnya, kancil memberikan penjelasan tentang tujuan dari tindakannya sebelumnya, “Saya sengaja menggantinya karena saya tahu bahwa cicak pasti akan kembali dan mencuri lagi jika ia menyadari bahwa yang diambilnya adalah cabai merah.

Oleh karena itu, saya menyiapkan banyak stroberi dan menukarnya dengan harapan cicak akan terkecoh.”

Kalau cicak kekenyangan, ia tidak akan kembali untuk mencuri makanan kita lagi.”

Kawanan semut itu saling berpandangan dan mengangguk-anggukkan kepala.

Kancil pun lanjut berkata, “Besok aku akan menemui cicak itu dan membawakannya satu keranjang stroberi, sekalian meminta cicak untuk tidak mencuri makanan kita lagi.”

9. Kancil dan cicak badung bertemu

Pinterest

Keesokan harinya, kancil mengunjungi cicak badung dengan membawa keranjang berisi stroberi. Ia ingin memberikan stroberi sebagai tanda damai dan mengakhiri masalah pencurian yang terjadi sebelumnya.

Saat bertemu, kancil dengan lembut menasihati cicak untuk tidak mencuri makanan mereka seenaknya lagi. Cicak, yang sudah mendengar pembicaraan kancil dan para semut sebelumnya, merasa menyesal atas perbuatannya dan mulai menangis. Ia dengan tulus meminta maaf atas tindakannya yang telah menyakiti perasaan kancil dan para semut. Selanjutnya, cicak berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perilaku buruknya yang mencuri makanan orang lain.

Sejak saat itu, cicak badung berubah menjadi hewan yang jujur dan sopan. Ia belajar untuk menghargai milik orang lain dan selalu meminta izin jika ingin mengambil sesuatu. Cicak pun berusaha menjadi teman yang baik bagi kancil dan para semut, serta bergabung dalam petualangan mencari makanan bersama mereka.

Kancil, para semut, dan cicak badung kini menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Mereka selalu berbagi kebahagiaan dan kesenangan bersama. Dengan kepintarannya, kancil sering menemukan pohon-pohon buah yang lezat untuk mereka nikmati bersama.

Hari-hari di hutan menjadi lebih ceria dan harmonis berkat persahabatan mereka. Mereka saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai tantangan. Kecerdasan dan keberanian kancil, kerajinan dan kekompakan semut, serta kejujuran dan kesabaran cicak badung, menjadi kekuatan utama dalam menjaga keamanan dan kebahagiaan di hutan.

BACA JUGA: 12 Kisah Dongeng Anak Pendek Dengan Pesan Moral Terbaik

Pesan moral dari kisah kancil dan cicak badung

Pinterest

Dongeng kancil dan cicak badung memang sangat menarik dan memiliki pesan moral yang banyak sekali. Si Kecil akan diajarkan untuk menghargai persahabatan, kejujuran, dan saling berbagi.  Dongeng kancil dan cicak badung juga akan memberikan si kecil inspirasi agar selalu berbuat baik, tidak mengambil hak milik orang lain, dan menghentikan perilaku buruk apabila pernah melakukannya.

Kisah ini juga menunjukkan bahwa menghadapi kesalahan seseorang dengan sikap pengertian dan memberikan kesempatan untuk berubah adalah langkah bijak dalam menjalin hubungan sosial. Ketika seseorang menyadari kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya, memberikan kesempatan kedua merupakan langkah positif untuk membangun persahabatan yang lebih kuat.

Dan begitulah kisah petualangan Sang Kancil dan Cicak Badung serta kawanan semut di dalam hutan. Mereka mengajarkan kita bahwa persahabatan sejati, kejujuran, dan kebaikan hati adalah kunci untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesama makhluk hidup di dunia ini.

Semoga dongeng ini dapat memberi inspirasi dan pesan moral yang berharga bagi setiap pendengarnya. Meskipun hanya tercipta dari khayalan, kisah mereka mampu menyampaikan pesan moral yang begitu berharga. Mulai dari keberanian, ketekunan, dan kecerdikan Kancil saat menemukan masalah. Hal itu tentu mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Sementara itu, sikap rendah hati dan kesederhanaan Cicak Badung mengajarkan kita arti sejati dari kebaikan.

Marilah kita merenungkan pelajaran berharga dari dongeng ini, dan membiarkan pesan moralnya membimbing langkah kita dalam menjalani kehidupan ini. Kita dapat belajar dari Kancil untuk berani dan cerdik, seperti Cicak Badung, mari kita jaga hati-hati agar tidak terjebak dalam kesombongan. Kita mungkin tak dapat bertemu mereka di dunia nyata, tapi pesan moral dari cerita ini akan terus hidup di hati dan pikiran kita.