Wisata museum memang jadi salah satu rekreasi yang cukup diminati. Selain menambah wawasan, wisata jenis ini bisa menjaga kelestarian budaya dan sejarah yang tumbuh di masyarakat. Salah satu tempat yang jadi rekomendasi rekreasi ini adalah Museum Pendidikan Surabaya.
Sedulur bisa melihat banyak sekali catatan sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia dari masa lalu. Wisata ini tak hanya bagus untuk anak-anak dan orang tua, tapi bagi masyarakat umum lantaran suasana museum yang juga sudah modern.
Kalau Sedulur penasaran apa saja daya tarik yang diberikan di Museum Pendidikan Surabaya dan berapa harga tiket masuknya. Langsung simak ulasan lengkapnya berikut ini!
BACA JUGA: Taman Bungkul Surabaya: Lokasi, Daya Tarik, dan Harga Tiket
Mengenal Museum Pendidikan Surabaya
Museum Pendidikan Surabaya menjadi salah satu museum tematik yang dibangun di Indonesia. Museum ini memiliki fungsi sebagai alat pelestarian sejarah dan budaya bangsa. Tujuan didirikannya museum ini adalah untuk mendukung kegiatan edukasi, riset, dan rekreasi di Kota Surabaya.
Berdirinya Museum Pendidikan Surabaya juga cukup panjang. Area yang digunakan sebelumnya adalah Sekolah Taman Siswa yang menjadi salah satu milik dari tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Area ini lantas direvitalisasi dan diresmikan pada tahun 2019. Pada bagian dalamnya, menyimpan bukti materiel pendidikan pada masa pra aksara, masa klasik, masa kolonial, dan masa kemerdekaan.
Semua koleksi di museum ini disusun berdasarkan periodisasi sehingga memudahkan para pengunjung untuk mengetahui lebih jelas tentang perjalanan pendidikan di tanah air.
BACA JUGA: 12 Rekomendasi Tempat Wisata Sampang yang Wajib Dikunjungi
Daya Tarik Museum Pendidikan Surabaya
Tiap museum pasti memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri, termasuk museum di Surabaya ini. Ada beberapa daya tarik yang akan Sedulur jumpai saat jelajah ruang pamer museum ini. Berikut daya tariknya:
1. Zona periode Pra Aksara
Pada zona periode Pra Aksara ini tersimpan koleksi skrip kuno dengan perkiraan era 1800-an. Kebanyakan skrip yang ada di sini masih tertulis di atas daun lontar.
Di zona ini juga terdapat diorama manusia purba, khususnya menyorot pendidikan pada zaman manusia purba. Pendidikan di sini bukan merujuk pada kegiatan sekolah. Melainkan belajar bagaimana cara bertahan hidup.
2. Zona periode Klasik
Periode ini meliputi masa-masa saat kerajaan-kerajaan besar berkuasa di Indonesia. Berdasarkan koleksi-koleksi yang ada, terlihat bahwa pendidikan pada masa itu mendapat banyak pengaruh dari luar.
Pengaruh ini sebelumnya telah berasimilasi dengan unsur-unsur budaya lokal. Seperti misalnya pada ajaran pesantren yang menyesuaikan dengan budaya masyarakat yang masih Hindu saat itu.
3. Zona periode Kolonial
Khusus untuk koleksi-koleksi di zona, jumlahnya begitu banyak lantaran koleksi-koleksi ini berasal pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Salah satu koleksi yang cukup membuat penasaran para pengunjung museum adalah sepeda Zundapp.
Sepeda ini sejenis dengan sepeda-sepeda lawas yang kerap disewakan di halaman depan Museum Sejarah Jakarta. Hanya saja desain sepeda Zundapp ini terlihat lebih klasik. Sepeda Zundapp ini merupakan alat transportasi yang digunakan oleh para orang tua untuk mengantarkan anak ke sekolah.
4. Zona periode Pasca Kemerdekaan
Pada masa ini, koleksi-koleksi yang dipamerkan lebih menonjolkan koleksi bukti material sekitar tahun 1945 sampai tahun 1990. Perkembangan di area ini cukup terlihat jelas, dari penggunaan buku-buku yang sudah mengadaptasi dari pendidikan luar negeri. Hingga pembuatan ruang kelas yang lebih baik.
5. Diorama ruang kelas zaman dulu
Di belakang bangunan utama, ada sebuah gedung khusus yang berisi ruang-ruang kelas tempo dulu. Ruang-ruang kelas ini berisikan meja-meja dan kursi-kursi. Satu meja dilengkapi dengan 2 kursi.
Terdapat papan tulis kapur di dalam kelas dan ada juga penggaris kayu besar yang tergantung di salah satu sisi tembok kelas. Dinding kelas berwarna putih, sedang lantainya berupa ubin abu-abu.
6. Arsitektur bangunan yang estetik
Hal menarik lainnya yang pasti akan membuat Sedulur senang berkunjung ke museum ini adalah desain bangunanya yang cantik. Desain bangunan museum ini tampak sederhana dengan dinding bercat putih bersih.
Nuansa putih ini terlihat semakin serasi dengan pemilihan lantai ubin yang bertemakan klasik. Penggunaan partisi hijau juga menambah aksen modern pada bangunan. Pesona museum ini tidak kalah dengan museum lainnya.
BACA JUGA: Rute Bus Surabaya Sightseeing and City Tour (SSCT) dan Cara Pesannya
Jenis Koleksi Unik di Museum Pendidikan Surabaya
Selain diorama dan area periodesasi. Ada beberapa barang yang menjadi catatan sejarah pendidikan di Indonesia dan dipamerkan juga di museum ini. Berikut ini diantaranya:
1. Alat Tulis
Alat tulis yang ada di museum ini merupakan alat tulis tradisional yang digunakan sebelum hadirnya pena dan buku tulis. Seperti sabak bingkai sebagai alat untuk menuangkan tulisan atau gambar, doos grip tempat pensil, grip pensil untuk menulis, tinta bolpoin, jangka besi, gunting lipat, penggaris hingga busur plastik.
Ada juga pena parker, suryakanta kayu, geretan badut, kapur, penghapus karet, sempoa dan masih banyak lagi alat-alat tulis yang digunakan pada zaman dahulu. Ini menggambarkan perkembangan alat tulis tradisional dari masa ke masa yang digunakan sebelum pena dan pensil ditemukan. Ini mengingatkan kembali akan perjuangan dalam dunia pendidikan sebelum hadirnya teknologi.
2. Modul
Modul atau buku bacaan yang biasanya digunakan untuk alat bantu proses pembelajaran pada masanya ditulis tangan. Modul ini mengingatkan akan pendidikan zaman dulu yang menjadikan modul atau buku sebagai dalam pembelajaran.
3. Proyektor OHP (Overhead Projector)
Sebagai alat bantu pengajaran klasik, proyektor OHP digunakan untuk memproyeksikan gambar dari transparansi ke permukaan yang lebih besar. Alat ini telah menjadi bagian penting dari metode pengajaran di sekolah sejak dulu sebelum digantikan teknologi digital.
4. Mesin ketik dan dokumen bersejarah
Mesin ketik adalah alat bantu utama dalam pembelajaran sebelum adanya teknologi seperti komputer atau laptop saat ini. Museum ini juga menyimpan koleksi fotografi dan dokumen bersejarah seperti foto-foto kelas zaman dulu, ijazah, sertifikat pendidikan, dan buku rapor dari masa ke masa.
Dokumen-dokumen ini membantu untuk memahami bagaimana sistem pendidikan telah berkembang seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA: 10 Rekomendasi Tempat Makan Lontong Kupang di Surabaya
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka
Pemerintah Kota Surabaya memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk belajar sejarah melalui Museum Pendidikan Surabaya. Sebagai wisata edukasi, museum ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Sedulur juga bisa mengunjungi Museum Pendidikan Surabaya ini setiap hari hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Oia, sebagai pengingat, jangan datang ketika di hari Senin ya, karena museum ini tutup pada hari tersebut.
Rute Menuju Museum Pendidikan Surabaya
Museum Pendidikan Surabaya ini berlokasi di salah satu jalan protokol Surabaya, yaitu Jalan Genteng Kali No.10, Genteng, Kecamatan Genteng. Letaknya persis di samping Taman Ekspresi Surabaya, salah satu tempat wisata terdekat dengan museum selain Alun-Alun Surabaya.
Cukup 7 menit saja untuk bisa sampai di museum bila Sedulur berangkat dari pusat Kota Surabaya. Rute yang dapat Sedulur lewati ada dua, yakni via Jalan Ambengan atau via Jalan Pemuda.
Kedua rute ini terjangkau oleh transportasi umum seperti bus dalam kota dan angkutan kota. Jadi Sedulur tidak akan kesulitan untuk bisa mencapai museum ini.
Fasilitas
Untuk fasilitas, sebenarnya tak jauh berbeda dengan tempat wisata Jawa Timur pada umumnya. Fasilitas-fasilitas yang tersedia di sini terbilang standard dari segi kelengkapannya. Salah satu fasilitas yang dapat dengan mudah Sedulur jumpai adalah toilet umum.
Fasilitas mushola tersedia di dalam area museum. Meski ruangannya tak begitu luas, mushola di sini bersih dan nyaman. Untuk fasilitas parkir kendaraan, ada gedung tersendiri yang memang dibuat khusus untuk area parkir. Areanya cukup luas untuk memarkirkan mobil dan sepeda motor.
Selain tiga fasilitas utama di atas, beberapa fasilitas pendukung juga dapat Sedulur temui di sini. Salah satunya adalah fasilitas ruang-ruang kelas dengan interior khas zaman dulu. Lalu ada fasilitas cafe yang juga bertemakan klasik. Cafe ini sangat asik untuk nongkrong, bersantai, dan berfoto ria sambil menikmati makanan khas Surabaya Jawa Timur.
Ada fasilitas taman kecil yang cukup bisa meredam hawa panas Kota Surabaya. Di halaman depan juga ada sebuah peta lokasi yang cukup jelas menginformasikan letak cafe, ruang kelas, zona pra aksara, taman, dan seluruh area di sekitar Museum Pendidikan Surabaya.
Demikian tadi informasi lengkap tentang Museum Pendidikan Surabaya. Semoga informasi ini bisa memberikan gambaran untuk Sedulur yang ingin melakukan wisata dan rekreasi edukasi di museum.
Oia, karena wisata satu ini membutuhkan waktu beberapa jam untuk berkeliling. Sebaiknya Sedulur mempersiapkan air minum agar tidak haus ya. Sedulur bisa mencoba Air Minum Pirlo yang cocok banget untuk menemani jalan-jalan di museum.
Sedulur tidak perlu khawatir karena Air Minum Pirlo memiliki kemasan yang praktis dan mudah dibawa kemanapun. Belum lagi, harganya yang terjangkau dan tersedia di toko kelontong serta SuperApp.
SuperApp adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Kalau kamu tertarik menggunakan SuperApp, bisa cari tahu lebih banyak informasinya lewat media sosial Instagram SuperApp. Selamat berlibur!