Keberadaan Wali Songo memang memberikan dampak besar pada perkembangan ajaran Islam di Pulau Jawa. Salah satu wali yang memiliki pengaruh besar di Jawa Timur saat itu adalah Sunan Drajat. Bahkan setelah meninggal ratusan tahun lalu, makam Sunan Drajat tetap banyak dikunjungi dan menjadi wisata religi paling populer di Lamongan.
Bila Sedulur ingin mencoba wisata religi ketika berkunjung ke Lamongan, maka tidak ada salahnya untuk datang langsung ke makam Sunan Drajat. Namun, sebelum itu, mari simak ulasan lengkap tentang informasi seputar makam Sunan Drajat dalam penjelasan di bawah ini.
BACA JUGA: 10+ Wisata Religi Jawa Timur yang Wajib Banget Dikunjungi
Mengenal Sunan Drajat
Sunan Drajat merupakan satu dari sembilan wali yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa dan dimakamkan di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Sosok yang memiliki nama asli Raden Qasim itu juga menjadi tokoh kunci dalam sejarah Islam di Jawa pada abad ke-14 Masehi.
Ilmu agama yang dimiliki Sunan Drajat berasal dari ayahnya, Sunan Ampel. Saat itu dia belajar langsung di pondok pesantren Ampeldenta di Surabaya. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sunan Drajat lalu pergi ke Cirebon untuk belajar kepada Sunan Gunung Jati dan menikahi putrinya, Dewi Sufiyah.
Kembali ke Ampel Denta, Sunan Ampel meminta Sunan Drajat untuk berdakwah di wilayah Gresik. Di sana, Sunan Drajat akhirnya menetap dan menikah dengan Nyai Kemuning, putri Kiai Mayang Madu.
Dalam menyebarkan Islam, Sunan Drajat memiliki metode sendiri yaitu lewat kebudayaan. Ada tujuh filosofi yang digunakan Sunan Drajat dalam menyebarkan Islam. Tujuh filosofi tersebut bisa dijumpai ketika dulur berkunjung ke Makam Sunan Drajat, tepatnya di tingkatan anak tangganya.
BACA JUGA: Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya: Lokasi, Harga dan Tips
Makam Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat merupakan salah satu destinasi wisata religi Islam di Indonesia yang memiliki nilai sejarah bagi perkembangan Islam di Indonesia. Selain itu, wisata ini juga memiliki sisi edukatif.
Sunan Drajat sendiri merupakan salah satu Wali Songo yang berperan dalam dakwah Islam di Nusantara. Keberadaan makam tersebut juga sekaligus menjadi bukti perjuangan Wali Songo. Makam ini sering menjadi tempat ziarah bagi umat Islam dari berbagai daerah. Banyak yang rela menempuh jarak cukup jauh untuk berziarah ke makam tersebut.
HTM dan Lokasi Makam
Untuk masuk ke kawasan wisata ziarah Makam Sunan Drajat ini, Sedulur tidak perlu membayar tiket. Sebab, pihak pengelola menggratiskan seluruh wisatawan yang ingin berkunjung dan berziarah.
Dengan kata lain, Sedulur tak perlu menyiapkan budget khusus untuk membeli tiket masuk Makam Sunan Drajat. Budget Sedulur nantinya bisa Sedulur pergunakan untuk keperluan wisata lainnya.
Misalnya belanja oleh-oleh jajanan khas Jawa Timur, wisata kuliner di Lamongan, jelajah objek wisata Lamongan, dan lain sebagainya. Tetapi jika Sedulur membawa kendaraan pribadi, maka akan dikenakan biaya parkir yaitu Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil.
Sementara itu, lokasi Makam Sunan Drajat Lamongan terletak di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Sebelah utara wisata ini berbatasan dengan jalan setapak dan rumah penduduk.
Bila ingin berziarah, Sedulur bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa bus pariwisata jika datang bersama rombongan. Jika Sedulur berangkat dari Tuban atau Surabaya, Sedulur bisa pilih rute Jalan Pos yang menghubungkan Anyar dan Panarukan.
Berbeda lagi jika Sedulur berangkat dari Kota Lamongan. Rute yang bisa Sedulur gunakan adalah melewati jalur Utara Lamongan dengan melalui Jalan Sumberwudi.
BACA JUGA: Wisata Museum Angkut: Daya Tarik, dan Harga Tiket Masuk
Keunikan Wisata Religi Makam Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat memiliki cukup banyak keunikan yang memang menarik perhatian umat Islam, tapi juga wisatawan secara umum. Bagi Sedulur yang penasaran, berikut ini beberapa keunikan dari makam Sunan Drajat.
1. Arsitektur yang istimewa
Mirip dengan kompleks Makam Sunan Giri, makam Sunan Drajat juga mempesona dengan gaya arsitektur yang indah. Yang menarik, hampir setiap bagian memiliki makna filosofis yang dalam.
Contohnya, bagian teras makam yang terdiri dari 7 tingkatan. Jumlah 7 ini melambangkan 7 tingkatan penciptaan manusia, di mana teras nomor tujuh adalah tingkat tertinggi yang berisikan pusara makam Sunan Drajat beserta sang istri, Retno Ayu Condro Sekar.
2. Detail makam Sunan Drajat yang indah
Jika telah mengunjungi kompleks makam ini sebelumnya, pasti Sedulur mengingat detail ornamen yang menghiasi area makam. Misalnya, pada pintu masuk area makam terdapat ornamen Lintel yang diukir dengan angka. Angka tersebut merupakan tahun pendirian tempat ini.
Ukiran angka itu menunjukkan tahun 1531 Saka atau setara dengan tahun 1609 Masehi, yang merupakan tahun berdirinya pesantren yang didirikan oleh Sunan Drajat.
Selanjutnya, perhatikanlah bagian luar Langkan di sisi Barat; terukir Candra Sengkala Memet alias sangkala yang juga merupakan angka tahun. Tahun yang tertera adalah 1544 Saka atau tahun 1622 Masehi. Tahun ini menandai perluasan area cungkup makam untuk menampung lebih banyak peziarah.
3. Adanya Museum Sunan Drajat
Tak jauh dari Makam Sunan Drajat, terdapat Museum Sunan Drajat yang menjadi tempat penyimpanan berbagai artefak peninggalan Sunan Drajat, salah satu tokoh utama dalam penyebaran Islam di Jawa. Sebagai pusat dakwah dari Wali Songo, museum ini didirikan untuk mengenang dan mempelajari lebih lanjut tentang sosok Sunan Drajat.
Koleksi di museum mencakup berbagai benda mulai dari Al-Quran, bedug, kain tenun, hingga barang-barang perunggu, keramik, kayu jati, batu besi, kuningan, bambu, logam, dan buku, baik yang merupakan peninggalan langsung dari Sunan Drajat maupun sumbangan dari penduduk Lamongan.
Keberadaan Wali Songo memang memberikan dampak besar pada kekayaan budaya di Indonesia. Jadi tidak heran jika hal ini membuat potensi wisata, khususnya di Pulau Jawa begitu kaya. Semoga dengan informasi terkait wisata religi makam Sunan Drajat ini, Sedulur bisa mendapatkan lebih banyak referensi destinasi ketika datang ke Lamongan ya.