Tata Cara Sujud Syahwi Beserta Bacaan & Sebab Diamalkannya

Salah satu kewajiban sekaligus rukun dalam umat muslim adalah melaksanakan sholat. Kita juga diwajibkan untuk melaksanakan sholat dengan khusyu agar apa yang disampaikan dapat diterima oleh Allah SWT. Namun, sebagai manusia biasa, tentunya Sedulur pasti pernah mengalami salah gerakan saat melaksanakan ibadah sholat. Ketika ada salah satu gerakan atau rakaat shalat terdapat kesalahan, maka cara yang harus dilakukan adalah melakukan tata cara sujud sahwi. 

Sedulur tidak boleh melakukan sujud sahwi dengan sembarangan. Ada tiga pengecualian yang berlaku agar bisa melakukan sujud ini, yaitu ketika gerakan atau rakaat shalat yang dilakukan berlebih, berkurang, ataupun ragu-ragu dalam setiap gerakan, doa, ataupun jumlah rakaat dalam shalat. Lalu, bagaimana tata cara sujud sahwi yang benar? Bagaimana bacaan sujudnya? Simak selengkapnya di bawah ini, ya.

BACA JUGA: Tata Cara dan Bacaan Sholat 5 Waktu untuk Edukasi Anak

1. Pengertian sujud sahwi

tata cara sujud sahwi
unsplash

Dikutip dari sebuah buku yang ditulis oleh Maharati Marfuah, Lc, sahwi berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti lalai atau lupa. Tata cara sujud sahwi adalah dilakukan pada akhir sholat atau setelah sholat karena adanya beberapa hal yaitu kelebihan atau kekurangan bacaan rakaat sholat, yang dilakukan secara tidak sengaja.

Adapun sebuah hadits yang dikisahkan oleh Abu Sa’id Al Khudri, sabda Rasulullah SAW adalah sebagai berikut: 

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Artinya: “Apabila kalian ragu dalam (jumlah bilangan rakaat) sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim no. 571).

Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam hadits tersebut, bahwa untuk melaksanakan sujud sahwi dilakukan 2 kali sebelum salam, sebanyak apapun kesalahan dalam bacaan sholat. Sujud ini tidak ditentukan seberapa banyak kesalahan yang dilakukan. Perlu diingat bahwa sunnah hukumnya jika melaksanakan sujud sahwi, jadi Sedulur tidak perlu khawatir sholat kita sah atau tidak jika tidak melakukan sujud ini. Hal ini disampaikan oleh Syekh Said M Ba’asyin yaitu:

“Sujud sahwi tidak wajib karena ia tidak menggantikan sesuatu yang wajib, lain soal untuk menambal kekurangan pada haji. Sujud sahwi disunahkan karena tiga sebab, bahkan lima sebab, yaitu meninggalkan sunnah ab‘adh, memindahkan rukun qauli yang tidak sampai membatalkan, menambahkan rukun fi’li yang jika dilakukan sengaja dapat membatalkan, ragu dalam meninggalkan sunnah ab‘adh, melakukan fi’li disertai kebimbangan dalam menambahkannya,” (Lihat Syekh Said M Ba’asyin, Busyral Karim, [Beirut: Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 234).

2. Bacaan sujud sahwi

tata cara sujud sahwi
unsplash

Sebelum mengetahui tata cara sujud sahwi, ada baiknya untuk mengetahui bagaimana bacaan dari sujud tersebut dengan benar. Beberapa ulama menganjurkan untuk membaca doa ketika sujud sahwi sebagai berikut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw” 

Artinya: Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.

Anjuran dari beberapa ulama tersebut kemudian didukung dengan dalil dari Ibnu Hajar rahimahullah yaitu:

قَوْلُهُ : سَمِعْت بَعْضَ الْأَئِمَّةِ يَحْكِي أَنَّهُ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَقُولَ فِيهِمَا : سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو – أَيْ فِي سَجْدَتَيْ السَّهْوِ – قُلْت : لَمْ أَجِدْ لَهُ أَصْلًا .

Artinya: “Perkataan beliau, “Aku telah mendengar sebagian ulama yang menceritakan tentang dianjurkannya bacaan: “Subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw” ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka aku katakan, “Aku tidak mendapatkan asalnya sama sekali.”

Dalam kesimpulannya, bacaan yang tepat untuk membaca sujud sahwi adalah sama seperti bacaan sujud ketika Sedulur sedang melaksanakan sholat. Bacaannya adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى

“Subhaana robbiyal a’laa” 

Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى

“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” 

Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku.

BACA JUGA: Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha Arti dan Keutamaannya!

3. Tata cara sujud sahwi

pexels

Tata cara melakukan sujud sahwi adalah dengan mengucapkan takbir “Allahu Akbar” ketika hendak sujud dan setelah bangkit dari sujud. Dijelaskan dalam sebuah hadits Abdullah bin Buhainah tentang cara melakukan sujud sahwi yaitu:

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

Artinya: “Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570)

Sesudah salam, cara untuk melakukan sujud sahwi yang juga dijelaskan dalam sebuah hadits Abu Hurairah adalah sebagai berikut:

فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ

Artinya: “Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)

Setelah itu, sujud sahwi ditutup lagi dengan melakukan salam seperti penjelasan dari hadits Imron Bin Hushain sebagai berikut:

فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.

Artinya: “Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah rakaat yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)

Sesuai dengan hadits diatas, maka dapat disimpulkan cara untuk melakukan sujud sahwi adalah sebagai berikut:

  • Membaca takbir lalu melakukan sujud pertama dengan membaca doa sujud seperti biasa
  • Membaca takbir lagi setelah bangit dari sujud pertama dan duduk diantara dua sujud
  • Setelah itu, baca takbir lagi dan sujud kembali
  • Setelah sujud, baca takbir lagi dan melakukan duduk tawaruk
  • Setelah selesai, salam tanpa tasyahud seperti sebelumnya.

4. Kondisi yang memerlukan sujud sahwi

pexels

Sebelum melakukan tata cara sujud sahwi dan bacaannya, ada baiknya mengerti kondisi yang memerlukan kita melakukan sujud sahwi. Kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Lupa membaca tahiyat awal

Seringkali, kondisi ini terjadi karena sholat yang dikerjakan lebih dari dua rakaat. Pasti Sedulur kebanyakan pernah mengalami kelupaan seperti ini. Ketika lupa secara tidak sengaja, ada baiknya melakukan sujud sahwi, seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Abdullah Ibnu Buhainah sebagai berikut: 

“Sesungguhnya Rasulullah melakukan shalat dhuhur bersama para sahabat dan beliau tidak duduk membaca tasyahud selepas dua rakaat pertama. Para sahabat mengikuti di belakangnya sampai akhir salat.”

  • Kelebihan rakaat shalat

Ketika Sedulur ragu apakah sholat yang sudah dikerjakan itu sudah pas atau berlebih, Sedulur bisa melakukan tata cara sujud syukur sahwi dan tilawahnya. Hal itu dijelaskan dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud yaitu:

Rasulullah SAW pernah melakukan salat zuhur bersama para sahabat sebanyak lima rakaat.

Para sahabat bertanya: “Apakah engkau telah menambah rakaat dalam salat ini? Baginda menjawab: “Apa maksud kalian?”. Kemudian sahabat menjawab, “Engkau telah shalat lima rakaat”. Setelah itu, Rasulullah memperbaiki duduk beliau yaitu duduk iftirasy pada tahiyat akhir, sambil menghadap kiblat. Lalu, melakukan sujud sebanyak dua kali dan beliau mengucap salam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Demikian adalah tata cara dan bacaan sujud sahwi yang bisa Sedulur gunakan ketika lupa atau ragu dengan rakaat atau bacaan dalam sholat. Bacaan sujud sahwi tersebut didukung dan disesuaikan dengan hadits Rasulullah SAW dan hukum melaksanakannya adalah sunnah. Semoga bermanfaat!