Kemudahan akses sosial media seperti saat ini, membuat banyak orang mempunyai hasrat untuk menjadi terkenal dan populer. Walaupun ada banyak efek positif yang diberikan, namun hal itu juga tidak luput dari efek negatif. Nah, salah satu efek buruk yang ditimbulkan yakni ancaman star syndrome psikologi.
Star syndrome sendiri merupakan salah satu masalah psikologi yang harus diwaspadai. Hal ini karena syndrome tersebut bisa menyerang semua orang tanpa disadari. Dimana masalah psikologi tersebut cukup berbahaya, karena bisa saja mempengaruhi kepribadian kita.
Lalu apa itu star syndrome? apa ciri-ciri penderita penyakit psikologis ini? Dan bagaimana pula cara untuk mengatasinya? Mari kita bahas selengkapnya!
BACA JUGA: 7 Ciri Mental Breakdown, Gangguan Kecemasan & Tips Mengatasinya
Arti star syndrome
Star Syndrome adalah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya merasa bahwa dirinya adalah seorang superstar atau orang yang sangat populer. Ia akan merasa bahwa dirinya itu sempurna, mengagumkan, dan sangat terkenal walaupun pada kenyataannya tidak seperti itu.
Star syndrome merupakan jenis sindrom yang kerap dihadapi oleh bintang yang baru saja meraih kesuksesan menjadi public figure secara mendadak. Sindrom ini yang satu ini, biasanya terjadi karena adanya perasaan menjadi bintang yang sukses, sempurna, dan juga sangat terkenal.
Seorang bintang baru yang mengalaminya, biasanya suka melebihkan pencapaian yang berhasil didapatkan. Penderita gangguan psikologis ini, juga sangat menyukai perhatian dan pujian dari orang lain. Jadi, tidak jarang mereka akan melakukan apapun agar menarik perhatian dan mendapat pujian dari publik.
Hal yang paling utama, yakni adanya sikap sombong dan arogan setelah berhasil menjadi orang yang terkenal. Tidak hanya itu, penderita dari sindrom ini juga hanya mau berkumpul dan bergaul dengan orang-orang dianggap berada pada level sosial yang sama dengan dirinya saja.
Dampak star syndrome
Meskipun tingkat kepercayaan diri akan meningkat, namun peningkatan tersebut terjadi secara berlebihan. Dampak buruk yang ditimbulkan dan syndrome ini, misalnya saja seperti beranggapan bahwa orang lain itu lebih rendah darinya, bertindak sesuka hati, dan tidak memperhatikan perasaan orang lain.
Gangguan psikologis ini bisa menyebabkan berbagai masalah di banyak bidang kehidupan, seperti halnya hubungan, pekerjaan, sekolah, keuangan, dan urusan-urusan yang lainnya. Bahkan lebih parahnya lagi, gangguan ini bisa menghancurkan kepercayaan orang lain.
Dilansir dari Journal of Behavioral Medicine, umumnya orang yang mengalami gangguan star syndrome tidak akan merasa bahagia. Bahkan Ia akan merasa kecewa jika tidak diberi bantuan maupun kekaguman khusus yang mereka rasa pantas untuk didapatkan.
Penyebab star syndrome
Bisa dikatakan jika sampai saat ini penyebab dari star syndrome tersebut belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa kemungkinan, seperti halnya penyebab gangguan kesehatan mental lain seperti yang ada di bawah ini.
- Harapan yang terlalu berlebihan dari pihak orang tua.
- Orang tua memberikan kritik dan pujian secara berlebihan.
- Pengaruh dari budaya di lingkungan sekitar.
- Terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
- Adanya rasa trauma dari masa kecil yang menghantui.
Walaupun penyebab pasti dari gangguan ini belum diketahui, namun beberapa peneliti berpikir jika anak-anak yang rentan secara biologis sangat rentan. Selain itu, gaya pengasuhan yang terlalu protektif atau terlalu diabaikan juga besar kemungkinan terdampak.
Faktor neurobiology serta genetika mungkin saja juga berperan penting dalam perkembangan gangguan kepribadian star syndrome.
BACA JUGA: 12 Manfaat Menulis, Baik Untuk Kesehatan Mental?
Ciri-Ciri Star Syndrome
Umumnya star syndrome ini muncul di awal masa dewasa dan juga pada orang-orang yang mendadak terkenal atau kaya, sehingga terjadi perubahan yang drastis dalam hidupnya. Orang yang menderita gangguan psikologis ini, mungkin saja tidak sadar jika mereka mempunyai masalah.
Padahal masalah yang dialami tersebut sangat bertentangan dengan citra diri. Nah, berikut ini ciri-ciri seseorang yang terkena atau menderita star syndrome:
- Memberikan reaksi yang negatif terhadap kritik.
- Memiliki perilaku yang arogan atau sombong.
- Selalu berusaha melakukan berbagai macam hal demi menarik perhatian orang banyak.
- Hanya mau menggunakan produk terkenal atau mahal saja, dan merasa malu untuk menggunakan produk dengan brand biasa saja yang harganya murah.
- Selalu melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki.
- Tega memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya.
- Melakukan apapun hanya untuk kekaguman dan pujian orang lain.
- Enggan atau tidak mampu mengenali kebutuhan dan juga perasaan orang lain.
- Selalu menyembunyikan perasaan ketidakamanan, rasa malu, dan penghinaan yang dirasakan.
- Lebih mementingkan diri sendiri secara berlebihan dibandingkan kepentingan bersama.
- Percaya bahwa orang lain merasa iri dengan kesuksesan yang diraih olehnya.
- Mendominasi dalam pembicaraan dengan tema kelas tinggi.
- Berharap akan perlakuan khusus, karena bangga dengan apa yang sudah dicapai.
- Merasa tidak sabar atau marah jika tidak segera mendapatkan perlakuan khusus.
- Memendam perasaan tertekan dan murung karena ketidaksempurnaan yang dimiliki.
- Memandang rendah atau meremehkan orang yang dianggapnya tidak selevel.
- Selalu percaya jika lebih unggul dan hanya mau bergaul dengan orang yang sama spesialnya.
- Sibuk dengan fantasi tentang kepopuleran, kesuksesan, serta, kekuatan.
- Memiliki espektasi yang tinggi akan diri sendiri.
- Tidak mau mendengarkan nasihat orang yang dirasa derajatnya lebih rendah.
Cara Mengatasi Star Syndrome
Star syndrome ini bukanlah jenis kondisi yang bisa didiagnosis dengan MRI, tes darah, maupun skala yang tepat. Dilansir dari American Psychiatric Association, biasanya seseorang hanya menunjukkan sekitar 55% dari ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas.
Biasanya dokter tidak akan mendiagnosis seorang terkena star syndrome sampai mereka berjuang untuk mengatasinya dan juga mencari bantuan. Nah, bagi Sedulur yang merasa jika mengalami ciri-ciri di atas, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Menyadarkan Diri
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah meyakinkan diri jika popularitas dan ketenaran itu tidak kekal. Kesenangan dan ketenaran bisa saja membuat diri merasa berada di atas angin, dan bisa jatuh kapan saja atas kehendak Tuhan.
Jadi jangan terlalu terobsesi untuk mendapatkan popularitas, dan terlena akan pujian yang dilontarkan oleh banyak orang.
2. Tetapkan Batasan yang Jelas
Dengan menetapkan dan mempertahankan batasan yang jelas, Sedulur bisa menghindari perasaan bangga, kecewa, kesal, dan marah secara berlebihan. Seseorang yang memiliki batasan, tentu saja akan paham untuk menetapkan perilaku apa yang akan diterima dari orang lain.
Oleh karena itu, Sedulur bisa mengatasi gangguan star syndrome tersebut dengan memberi batasan pada hidup merupakan cara untuk menjaga diri.
3. Temukan Sistem Pendukung
Biasanya, para penderita gangguan kepribadian tersebut akan memendam rasa kecewa dan kesedihan yang mendalam di dalam hati. Apabila Sedulur merasakan hal seperti itu, maka carilah orang yang mampu menjadi teman bercerita dan juga pendengar yang baik.
Coba lakukan sesuatu yang memungkinkan Sedulur untuk bertemu dengan lebih banyak orang yang membuat perasaan menjadi lebih nyaman.
4. Terima Segala Kritikan
Perlu untuk Sedulur ketahui, bahwa kritik dan komentar itu adalah hal yang wajar. Kedua hal tersebut sangat dibutuhkan oleh setiap orang agar hidupnya bisa berkembang. Oleh sebab itu, selalu berpikir positif atas segala kritikan dari orang lain. Anggap saja kritikan tersebut dilontarkan karena mereka peduli.
5. Mengelola Emosi
Seperti yang tadi sudah dijelaskan, jika emosi yang berlebihan adalah salah satu tanda star syndrome. Nah, Sedulur bisa meluangkan waktu untuk memperhatikan mempertimbangkan respon emosional tersebut. Coba luangkan waktu untuk meditasi dan menenangkan pikiran.
BACA JUGA: Mengenal Ciri Kepribadian Introvert dan Cara Mengatasinya
Itulah sedikit pembahasan kita tentang star syndrome pada kesempatan kali ini. Coba renungkan dulu apakah Sedulur mengalami beberapa ciri di atas atau tidak, dan jika iya, maka segera atasi masalah tersebut.
Namun jika Sedulur merasa kesulitan dalam mengatasinya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan terapis atau dokter. Biasanya dokter akan memberikan perawatan berupa terapi bicara yang juga dikenal sebagai psikoterapi.