Pernahkah Sedulur mendengar tentang istilah silogisme? Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ia merupakan sebutan untuk sebuah cara berpikir atau cara menarik kesimpulan yang terdiri atas premis umum, premis khusus, dan simpulan.
Pemikiran atau penarikan kesimpulan ini sangat erat kaitannya dengan logika secara umum, khususnya logika matematika. Para ilmuwan, filsuf, serta akademisi sering menggunakan bentuk silogisme sebagai penalaran terhadap suatu fenomena. Maka daripada itu, sangat penting bagi kita semua untuk setidaknya mengetahui sekilas tentang pemikiran atau penarikan kesimpulan ini.
Tanpa berlarut-larut lagi, langsung simak saja ulasannya di bawah ini, ya Sedulur!
BACA JUGA: Arti Konsumtif Beserta Faktor, Tanda & Cara Menghindarinya
Apa itu silogisme?
Seperti yang telah disebutkan pada bagian pembukaan sebelumnya, berdasarkan penjelasan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), silogisme adalah sebuah pemikiran atau penarikan kesimpulan yang terdiri atas premis umum, premis khusus, dan simpulan. Sebagian besar para ahli menyebut teknik penarikan kesimpulan ini sebagai penyimpulan tidak langsung karena ia merangkum kebenaran dari suatu fenomena secara sintesis (padu selaras).
Tercetusnya pemikiran atau penarikan kesimpulan ini tidak lepas dari beberapa karya filsuf Yunani, seperti Sofis, Sokrates, Plato, terutama Aristoteles. Bagi Aristoteles, silogisme artinya adalah cara menarik kesimpulan secara deduktif dengan menggunakan premis umum dan khusus. Pun teknik penarikan kesimpulan ini dapat berfungsi sebagai cara berpikir sistematis yang kritis dan jelas, dimana ia dapat membedakan mana argumen yang valid dan mana argumen yang tidak valid.
Pemikiran atau penarikan kesimpulan yang diprakarsai oleh Aristoteles ini dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu silogisme kategorial atau kategoris, hipotesis, alternatif, dan disjungtif. Keempatnya memiliki sifat yang berbeda-beda berdasarkan premis serta hasil kesimpulannya.
Pada artikel ini, kita tidak akan mengulas silogisme disjungtif. Pembahasan mendalam hanya akan dilakukan pada tiga jenis yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kategoris, hipotesis, dan alternatif. Yuk, langsung simak ulasan di bawah ini, Sedulur!
BACA JUGA: Cara Push Up dengan Baik dan Benar untuk Pemula, Wajib Tahu
Silogisme kategoris
Silogisme ini berisi proposisi-proposisi kategoris. Proposisi yang mendukung kesimpulan disebut sebagai premis, dimana ia dibagi menjadi dua yaitu premis mayor (predikat) dan premis minor (subjek). Kedua premis ini nantinya akan dihubungkan oleh term penengah.
Rumus kategoris:
- P = Q
- Q = R
- ∴ adalah P = R
BACA JUGA: Pengertian Kalimat Deklaratif Beserta Ciri, Jenis & Contohnya
Silogisme hipotesis
Silogisme ini berisi proposisi hipotesis (premis mayor) dan proposisi kategoris (premis minor).
Rumus hipotesis:
- P → Q
- P
- ∴ adalah Q
BACA JUGA: Pengertian Hotel Beserta Jenis dan Karakteristiknya
Silogisme alternatif
Silogisme ini berisi proposisi alternatif (premis mayor). Proposisi alternatif tersebut terjadi apabila premis minor membenarkan salah satu proposisi alternatif. Kesimpulan yang dihasilkan adalah penolakan terhadap proposisi alternatif yang lain.
Rumus alternatif:
- P v Q
- P
- ∴ adalah ~Q
BACA JUGA: Pengertian Prinsip Geografi Beserta Konsep & Contohnya
Contoh-contoh soal
Masih belum paham dengan penjelasan di atas? Jangan khawatir dulu, Sedulur! Berikut ini merupakan beberapa contoh silogisme yang dapat Sedulur amati.
- Kategoris
- Premis mayor – Semua hewan karnivora memakan daging.
- Premis minor – Semua jenis harimau adalah hewan karnivora.
- Kesimpulan – Maka, semua jenis harimau memakan daging.
- Hipotesis
- Premis mayor – Apabila hari ini turun hujan, maka aku tidak akan berkunjung ke rumah Lisa.
- Premis minor – Hari ini ternyata hujan.
- Kesimpulan – Aku tidak akan berkunjung ke rumah Lisa.
- Alternatif
- Premis mayor – Jisoo akan membeli bakso atau batagor.
- Premis minor – Jisoo membeli bakso.
- Kesimpulan – Jadi, Jisoo tidak membeli batagor.
Nah Sedulur, di atas merupakan pembahasan singkat dari silogisme. Ulasan yang sebelumnya telah dipaparkan mencakup beberapa poin, seperti pengertian, jenis-jenisnya, sekaligus beberapa contoh soal yang dapat Sedulur analisis. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur dan menambah wawasan, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.