Pengertian Self Efficacy Beserta Ciri dan Cara Membangunnya

Apakah Sedulur pernah mendengar pernyataan bahwa apa yang kita yakini akan menjadi kenyataan? Atau ungkapan apa yang kita yakini akan menjadi pemikiran, kemudian menjadi ucapan, dan seterusnya hingga keyakinan itu berubah menjadi takdir kita? Pernyataan ini kerap dijadikan cambuk untuk berpikir positif termasuk percaya kepada diri sendiri. Nah, dalam ilmu psikologi, rasa percaya atau keyakinan ini disebut sebagai self efficacy. Secara sederhana, pengertian self efficacy adalah rasa percaya atau keyakinan atas kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu. Self efficacy sendiri memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu efikasi diri.

Ingin tahu lebih jauh mengenai self efficacy atau efikasi diri? Berikut ini Super sudah merangkum beragam informasi, termasuk pengertian, ciri-ciri, faktor pembentuk, hingga cara meningkatkan self efficacy. Simak sampai habis, ya, Sedulur!

BACA JUGA: Attitude adalah: Pengertian, Tingkatan, Fungsi dan Contohnya

Pengertian self efficacy adalah

self efficacy adalah
iStock

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, ada baiknya Sedulur menyimak penjelasan tentang pengertian self efficacy atau efikasi diri terlebih dahulu. Menurut Cambridge Dictionary, self efficacy atau juga ditulis sebagai self-efficacy adalah kepercayaan yang dimiliki seseorang bahwa ia dapat mencapai kesuksesan ketika mengemban tugas tertentu. Dengan kata lain, self efficacy merupakan kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu. Sementara, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan efikasi sebagai kemampuan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. 

Pengertian self efficacy menurut para ahli

self efficacy adalah
Orami

Untuk lebih memahami tentang self efficacy, Sedulur dapat menyimak pengertian dari beberapa tokoh berikut ini.

1. Albert Bandura

Self -efficacy bandura adalah efikasi diri menurut Albert Bandura adalah kepercayaan diri terhadap kemampuan dirinya dalam melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain, self efficacy adalah keyakinan seseorang akan kemampuannya mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Perlu diketahui, Albert Bandura merupakan tokoh psikologi yang mengemukakan tentang self efficacy. Adapun penjelasan tentang self efficacy Bandura akan dibahas pada bab setelah ini.

2. Santrock

Pengertian self efficacy menurut Santrock adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki dalam menguasai kondisi dan situasi serta menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi mereka.

3. Niu

Niu menjelaskan pengertian efikasi diri sebagai hasil dari sebuah interaksi antara lingkungan eksternal, kemampuan personal, mekanisme penyesuaian diri, dan pendidikan serta pengalaman.

4. Stipek

Menurut Stipek, efikasi diri adalah sebuah kepercayaan atau keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki diri sendiri.

5. Alwisol

Menurut Alwisol, self efficacy atau efikasi diri adalah penilaian terhadap diri sendiri, apakah bisa melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Alwisol juga memaparkan bahwa efikasi diri berbeda dengan aspirasi atau cita-cita. Sebab, cita-cita merupakan sesuatu yang ideal yang seharusnya dapat dicapai. Sementara, efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri.

BACA JUGA: Cara Meningkatkan Percaya Diri Dalam Bergaul

Mengenal self efficacy Bandura

self efficacy adalah
The New York Times

Teori self efficacy merupakan bagian dari teori kognitif sosial yang dikemukakan oleh seorang psikolog asal Kanada, Albert Bandura. Oleh karenanya, teori ini kerap disebut juga sebagai self efficacy Bandura. Dalam teorinya, Bandura menekankan pentingnya pembelajaran observasional, pengalaman sosial, dan determinasi timbal balik dalam pengembangan kepribadian seseorang.

Lebih jauh, Bandura menyebut self efficacy adalah bagian dari sistem diri yang meliputi attitude atau sikap, kemampuan, dan kemampuan kognitif. Sistem ini, menurut Bandura, memainkan peran penting mengenai bagaimana seseorang memandang sebuah situasi dan bagaimana seseorang memberikan respons terhadap berbagai situasi yang berbeda.

Sementara itu, dapat dinyatakan bahwa teori self efficacy Bandura adalah mengenai kepercayaan atas kemampuan seseorang untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mengelola situasi yang prospektif. Adapun Bandura mendeskripsikan kepercayaan ini sebagai penentu tentang bagaimana seseorang berpikir, berperilaku, dan merasa.

Ciri self efficacy pada seorang individu

self efficacy adalah
Freepik

Dalam teori yang dikemukakannya, Bandura menyebut bahwa self efficacy atau efikasi diri seorang individu memiliki peran besar terkait bagaimana tujuan, pekerjaan, hingga tantangan bisa dilaksanakan. Sementara, berikut adalah beberapa ciri seseorang memiliki efikasi diri.

Ciri-ciri seseorang dengan self efficacy tinggi

  • Menunjukkan ketertarikan yang lebih dalam pada aktivitas yang dilakukan.
  • Memiliki komitmen yang kuat pada minat dan apa yang dilakukan.
  • Tidak butuh waktu lama untuk bangkit dari rasa putus asa dan kekecewaan.
  • Menganggap tantangan sebagai hal yang harus dikuasai.

Ciri-ciri seseorang dengan self efficacy rendah

  • Menghindari pekerjaan yang menantang.
  • Berpikir bahwa pekerjaan dan situasi yang sulit itu berada di luar kemampuannya.
  • Selalu terfokus pada kegagalan dan hal-hal yang negatif.
  • Dapat dengan mudah kehilangan kepercayaan akan kemampuannya sendiri.

BACA JUGA: Mengenal Makna Sugesti Beserta Bentuk, Jenis & Contohnya

Faktor pembentuk self efficacy adalah

self efficacy adalah
KlikDokter

Menurut Bandura, terdapat empat hal yang menjadi faktor utama pembentuk self efficacy seorang individu, mulai dari pengalaman menguasai masalah, melihat pengalaman orang lain, persuasi sosial, dan respons psikologis. Berikut uraian selengkapnya.

1. Pengalaman dalam menyelesaikan masalah

Faktor yang pertama menurut Bandura adalah mastery experiences, atau bisa diterjemahkan sebagai pengalaman dalam menyelesaikan atau menguasai suatu permasalahan. Ia menjelaskan bahwa cara paling efektif untuk mengembangkan efikasi diri ialah melalui pengalaman. Dikatakan, pengalaman keberhasilan dalam melakukan sesuatu akan memperkuat efikasi diri seseorang. Sebaliknya, kegagalan akan membuat efikasi dirinya melemah.

2. Social modeling

Faktor yang kedua adalah social modeling, yakni pengalaman seseorang dalam melihat keberhasilan orang lain. Faktor social modeling ini melibatkan pihak lain sebagai sosok panutan. Adapun pengalaman melihat orang lain mampu melakukan sesuatu akan meningkatkan kepercayaan bahwa dirinya juga bisa melakukan hal yang sama. 

3. Persuasi sosial

Efikasi diri juga bisa dibentuk melalui persuasi sosial atau social persuasion. Dalam hal ini, ucapan orang lain dapat menumbuhkan keyakinan dalam dirinya. Terlebih jika orang tersebut memiliki pengaruh cukup besar dalam hidupnya, seperti orang tua, teman dekat, maupun mentor.

4. Psychological responses

Cara seseorang dalam menanggapi sesuatu dari sudut psikologis juga memiliki peran penting dalam pembentukan self efficacy. Mulai dari suasana hati, kondisi emosional, reaksi fisik, hingga stress dapat berdampak pada kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya dalam situasi tertentu.

Contoh self efficacy adalah

iStock

Setelah menyimak pengertian hingga faktor yang dapat membentuk self efficacy, tentu Sedulur ingin tahu bagaimana sebenarnya wujud self efficacy itu.

Salah satu contoh self-efficacy adalah bagaimana seseorang bersikap dalam situasi tertentu. Misalnya, seorang murid yang memiliki self efficacy tinggi akan menunjukkan kepercayaan diri bahwa mereka dapat memahami dengan baik materi yang dipelajari sehingga bisa mengerjakan ujian dengan baik pula.

Contoh efikasi diri lainnya adalah seseorang memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya untuk melakukan suatu pekerjaan. Padahal pekerjaan tersebut belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

BACA JUGA: Pesimis adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Dampak, dan Contohnya

Cara meningkatkan self efficacy

Freepik

Self efficacy atau efikasi diri bukanlah sesuatu yang bersifat tetap atau tidak dapat diubah. Sebaliknya, Sedulur bisa melatihnya agar efikasi diri menjadi lebih kuat. Berikut adalah beberapa cara meningkatkan self efficacy.

1. Memberikan apresiasi atas keberhasilan yang diperoleh

Ada kalanya, Sedulur perlu untuk memberikan apresiasi kepada diri sendiri atas keberhasilan yang diperoleh. Dengan begitu, akan tumbuh rasa percaya bahwa Sedulur memiliki kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan.

2. Belajar dari orang lain

Dengan kata lain, coba amati orang-orang di sekitar dalam menghadapi serangkaian tantangan maupun kesulitan. Pengalaman mereka bisa menjadi pembelajaran tentang bagaimana cara untuk menyelesaikan sesuatu. Di samping itu, keberhasilan mereka dalam menangani suatu masalah juga bisa memberikan rasa percaya bahwa diri sendiri pun akan mampu menghadapi masalah serupa.

3. Perhatikan pikiran dan emosi

Jangan biarkan diri sendiri terjebak dalam pikiran dan emosi yang negatif. Untuk itu berlatihlah untuk membiasakan diri berpikir positif dan menjaga suasana hati dalam keadaan positif pula. Apabila Sedulur mengalami kesulitan, coba uraikan masalah yang dihadapi kemudian cari tahu apa yang bisa dipelajari dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Dengan demikian, Sedulur tidak akan terjebak terlalu lama dalam pikiran negatif yang merasa bahwa sesuatu itu sulit untuk dilakukan.

4. Terus belajar untuk mengembangkan keahlian

Kehidupan ini terlalu dinamis bagi seseorang yang memilih berdiam diri tanpa mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu, biasakan diri mempelajari hal baru dan mengembangkan keahlian yang telah dimiliki. Dengan demikian, Sedulur akan selalu siap untuk menghadapi tantangan karena telah terbiasa untuk menghadapi situasi baru.

Perbedaan self efficacy dan self esteem

self efficacy adalah
Freepik

Di samping self efficacy, Sedulur mungkin pernah mendengar pula istilah self esteem. Secara sederhana, self esteem adalah pikiran atau pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri. Self esteem ini umum dikenal sebagai harga diri. Lantas apa perbedaannya dengan self efficacy? 

Dirangkum dari berbagai sumber, perbedaan self -esteem dan self efficacy adalah self esteem merupakan bagaimana seseorang memandang dirinya secara realistis terkait kemampuannya untuk mencapai sesuatu. Sementara, self efficacy lebih merujuk pada bagaimana perasaan seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi beragam situasi. Dengan kata lain, self esteem adalah bagaimana seseorang memandang dirinya secara keseluruhan, sedangkan self efficacy adalah kepercayaan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. 

Terlepas dari perbedaan antara keduanya, baik self efficacy maupun self esteem memiliki peran penting bagi seseorang dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidupnya. Untuk itu, memiliki self efficacy dan self esteem yang baik akan memberikan dampak yang baik pula.

Demikian tadi ulasan mengenai self efficacy atau efikasi diri, lengkap dengan ciri-ciri hingga cara meningkatkan self efficacy pada diri sendiri. Semoga informasi ini bisa membantu Sedulur dalam memahami apa itu efikasi diri sehingga mampu untuk menumbuhkan rasa percaya atas kemampuan yang dimiliki, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.