Kasih ibu itu tak terhingga dan berlaku sepanjang masa. Kalimat tersebut sering Sedulur dengan karena terdapat dalam lirik lagu anak berjudul ‘Kasih Ibu’. Begitu melimpahnya kasih seorang ibu, di itu sebabnya di setiap negara merayakan hari ibu.
Namun, setiap negara memiliki tanggal yang berbeda dalam merayakan hari ibu. Perbedaan tersebut tentu berakar para peristiwa sejarah, begitu juga dengan sejarah hari ibu di Indonesia. Dalam kesempatan kali ini, kita akan mempelajari bersama tentang makna dan sejarah hari ibu.
BACA JUGA: 35+ Ucapan Selamat Hari Ibu yang Penuh Kasih & Menyentuh Hati
Sejarah Hari Ibu di Indonesia
Hari Ibu merupakan hari besar yang diperingati setiap tahunnya. Penetapan Hari Ibu di Indonesia diterapkan di era pemerintahan Presiden Soekarno di era Orde Lama. Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember merupakan Hari Ibu. Pemilihan tanggal tersebut bukan tanpa sebab.
Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.
Pemilihan dan penetapan tanggal 22 Desember berpijak pada peristiwa sejarah pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928. Beberapa minggu setelah Kongres Pemuda dilaksanakan yang menghasilkan Sumpah Pemuda.
Kongres Perempuan Indonesia I berlangsung di Yogyakarta, peristiwa sejarah tersebut yang menjadi sejarah Hari Ibu di Indonesia. Peserta Kongres yang hadir kurang lebih 600 perempuan yang berasal dari puluhan perhimpunan wanita dan mereka berasal dari latar belakang suku, agama dan usia yang berbeda.
Perhimpunan dan organisasi yang terlibat seperti Wanita Oetomo, Poetri Indonesia, anita Katolik, Aisyiyah, Wanita Moeljo, Darmo Laksmi, Wanita Taman Siswa, juga dari organisasi sayap perempuan dari Sarekat Islam, Jong Java, Jong Islamieten Bond dan lain sebagainya.
Kongres Perempuan juga dihadiri oleh perwakilan dari partai politik seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Muhammadiyan, Partai Nasional Indonesia dan lain sebagainya.
Kesetaraan perempuan di Hari Ibu
R.A Soekonto merupakan pimpinan dari Panitia Kongres Perempuan Indonesia yang didampingi ileh dua wakilinya yaitu Nyi Hadjar Dewantara dan Soejatin. Kongres Perempuan Indonesia merupakan gerakan yang memantik kesetaraan perempuan.
Setelah dua tahun kongres, kaum perempuan Indonesia menyatakan diri bahwa gerakan wanita adalah bagian dari pergerakan nasional itu sendiri. Maka dari itu, perempuan wajib ikut terlibat dalam memperjuangkan martabat nusa dan bangsa. Juga titik balik kesetaraan perempuan dalam perjuangan.
Tanggal hari pertama Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 inilah yang kemudian menjadi acuan bagi pemerintah RI untuk menetapkan peringatan Hari Ibu, yang diresmikan oleh Presiden Sukarno melalui Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953.
BACA JUGA: 15 Puisi Hari Ibu untuk Ibu Tersayang yang Mengharukan
Perayaan Hari Ibu di beberapa negara
Telah disinggung sebelumnya, bahwa di beberapa negara lainnya diperingati juga Hari Ibu sebagai hari penting di negaranya. Namun, penetapan Hari Ibu di setiap negera berbeda-beda, tentu saja hal tersebut berlandaskan pada peristiwa sejarah di negara masing-masing.
Peristiwa sejarah yang berbeda juga menyebabkan tradisi yang berbeda pada saat perayaan hari ibu di setiap negara tersebut. Berikut ini beberapa contoh perayaan Hari Ibu di beberapa negara sebagai perbandingan dengan Hari Ibu di Indonesia, yaitu:
1. Jepang
Di Jepang, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 12 Mei di setiap tahunnya. Dalam peringatan Hari Ibu, berbagai perayaan diadakan di Jepang. Umumnya, dirayakan dengan lomba menggambar sosok ibu bagi anak-anak. Hal ini dilakukan di sekolah-sekolah.
Karya gambar yang memenangkan lomba, akan dipamerkan di setiap penjuru negara. Selain itu, di Jepang juga seringkali memberikan bunga anyelir berwarna merah dengan kalimat “Selamat hari Ibu” dalam huruf kanji.
2. Inggris
Di Inggris sendiri, perayaan Hari Ibu dikenal dengan sebutan Mothering Sunday, yang dirasakan setiap hari Minggu dalam tiga pekan sebelum Perayaan Paskah. Umumnya, Hari Ibu dirayakan di antara pertengahan Maret dan Awal April.
Mothering Sunday diisi dengan momen berkumpul bersama keluarga, umumnya antara ibu dan anak-anaknya. Anak-anak yang merantau akan pulang kampung ke rumah untuk menemui ibunya dan merayakan Hari Ibu.
Bukan hanya itu, Hari Ibu di Inggris juga dirayakan dengan memberikan bunga, kartu ucapan atau juga hadiah. Bukan hana kepada ibu kandung, tetapi kepada nenek, ibu tiri dan juga ibu mertua. Intinya kepada setiap perempuan yang menjadi orangtua.
3. Perancis
Perayaan Hari Ibu di Perancis dirayakan setiap tanggal 26 Mei. Peringatan Hari Ibu dilakukan untuk menghormati setiap istri yang ditinggal gugur oleh suaminya saat Perang Dunia I. Biasanya, di zaman dahulu beberapa walikota di Perancis akan memberikan anugerah mendali khusus untuk para ibu yang terpilih.
Namun di masa kini, Hari Ibu di Perancis dirayakan dengan memberikan hadiah dan kue berbentuk bunga kepada ibu. Tidak jauh berbeda dengan perayaan Hari Ibu yang berlangsung di Inggris.
BACA JUGA: 16 Hadiah Ulang Tahun untuk Ibu yang Special & Berkesan
4. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, Hari Ibu disebut dengan istilah Mother’s Day. Perayaan Hari Ibu di Amerika Serikat dirayakan setiap tanggal 8 Mei. Tradisi setiap perayaan Hari Ibu di Amerika, masyarakat biasanya memberikan hadiah, kartu ucapan, bunga dan makanan untuk para ibu.
Sejarah Mother’s Day di Amerika Serikat diiniasi oleh dua perepuan bernama Julia Ward Howe dan Anna Jarvis. Informasi lain juga menyampaikan bahwa perempuan bernama Juliet Calhoun Blakely yang menginisiasi Hari Ibu di Michigan pada periode tahun 1800-an.
Nah itulah penjelasan tentang sejarah Hari Ibu di Indonesia beserta maknanya. Kini Sedulur juga tahu tentang perayaan Hari Ibu di beberapa negara lainnya. Dengan penjelasan di atas, Sedulur bisa lebih memaknai dan menghayati momentum perayaan Hari Ibu.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.