Bila ditanya dan disuruh sebutkan rukun haji, kamu yang berencana untuk menunaikan ibadah ini wajib tahu semua serba-serbinya. Ini adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu secara finansial di belahan penjuru dunia. Bagi yang pernah melaksanakan, hukumnya berubah menjadi sunnah. Kecuali bagi yang bernazar, maka wajib hukumnya.
Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan memiliki banyak aturan yang harus ditaati supaya ibadahnya sah dan diterima. Perlu diketahui Sedulur bahwa rukun haji merupakan syarat wajib yang harus dilakukan oleh setiap jemaah. Apabila Sedulur tidak melakukannya, maka ibadahnya dianggap tidak sah. Maka dari itu, para jemaah harus mendapatkan bekal sebelum pergi ke tanah suci.
Dalam Bahasa Arab, kata haji memiliki makna al-qashdu yang memiliki arti menyengaja atau mengunjungi suatu tempat yang agung. Secara istilah, haji merupakan ibadah yang dilaksanakan di Kota Makkah dengan melakukan berbagai amalan yang sudah ditetapkan berdasarkan dengan syariat agama.
Ibadah ini juga hanya bisa dilakukan pada hari atau waktu tertentu. Salah satu yang masuk dalam rukun hadji adalah pelaksanaannya yang dilakukan ketika memasuki awal Syawal sampai Hari Raya Idul Adha pada Dzulhijjah. Waktu dalam pelaksanaan haji ini juga didasarkan pada perkataan seorang ulama besar bernama Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitan yang berjudul Nihayah al Zain, al Haromain dan beliau berkata:
“Dan waktu dalam pelaksanaan haji adalah dimulai dari awal bulan Syawal sampai dengan fajar pada hari raya Idul Adha (Yaumu al-nahr). Sehingga hanya bisa dilakukan dalam satu kali dalam setahun”
Muhammad Ajib pernah menjelaskan dalam bukunya Ibadah Haji Rukun Islam Kelima dalam pelaksanaan ibadah haji terdapat beberapa ketentuan-ketentuan khusus yang harus dijalani oleh para jamaah. Di antaranya adalah soal jelaskan perbedaan rukun haji dan wajib haji.
Lantas seperti apa tahapan dalam melaksanakan rukun haji? Berikut penjelasan lengkapnya yang wajib diikuti dan dipahami.
BACA JUGA: Ini Batas Waktu Sholat Subuh Menurut Al-Quran, Jangan Keliru!
1. Rukun haji yang harus diamalkan oleh jemaah
1. Ihram
Rukun haji dan artinya adalah tuntunan yang wajib dilakukan selama haji. Yang pertama adalah ihram sebagai penutup aurat yang dipakai oleh jemaah. Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri dari dua lebar kain yang dipakai dengan cara diikat pada bagian bawah dan diselempangkan ke badan.
Berbeda halnya dengan laki-laki, kaum perempuan hanya cukup memakai pakaian biasa yang bersih serta tidak diperbolehkan menutup muka dan telapak tangan.
2. Wukuf di Padang Arafah
Selanjutnya adalah wukuf di Padang Arafah. Wukuf adalah inti dari proses pelaksanaan ibadah haji di mana seluruh jemaah haji berkumpul di Padang Arafah. Waktu wukuf yang dimulai ketika memasuki waktu Duhur pada 9 Dzulhijjah sampai dengan terbitnya fajar di hari berikutnya pada 10 Dzulhijjah.
3. Tawaf ifadhah
Tawaf merupakan ritual berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf yang termasuk rukun haji adalah tawaf ifadhah yang harus dilakukan setelah berihram dan wukuf di Arafah. Tawaf ifadhah harus dikerjakan setelah para jwmaah berada di Mina untuk nantinya melempar jumrah dan kemudian kembali ke Mekkah.
Sebelum menjalankan tawaf ifadhah, ada beberapa syarat yang wajib diketahui supaya pelaksaannya bisa berjalan baik dan juga sah:
- Suci dari hadas
- Menutup aurat
- Suci dan najis pada badan dan pakaian
- Dimulai dari tempat yang sejajar dengan Hajar Aswad
- Posisi Ka’bah harus beradaa di sebelah kiri
- Berkeliling sebanyak tujuh kali putaran
- Dilakukan di dalam Masjidil Haram tetapi di luar bagian Ka’bah yaitu di luar Hijir Ismail
Selain hal tersebut, ada beberapa amalan atau perbuatan yang disunnahkan saat bertawaf. Di antaranya sebagai berikut:
- Bertawaf dengan berjalan kaki
- Memendekkan langkah
- Berjalan cepat
- Beristilam kepada Hajar Aswad saat awal tawaf dengan menggunakan tangan kanan sambil mengucapkan “Allahu Akbar”
- Mencium Hajar Aswad dan meletakkan dahi ke atasnya.
- Beristilam di rukun Yamani
- Berittibak atau meletakkan pertengahan kain selendang dan ihram di bawah ketiak kanan dan kedua ujungnya di atas kiri dengan menjadikan bahu kanan terbuka buat kaum pria.
- Sholat sunnah dua rakaat setelah tawaf di belakang Maqam Ibrahim
- Bertawaf berdekatan dengan Ka’bah untuk memudahkan dalam istilam
Dalam pelaksanaan ibadah haji, tawaf pun bisa bermacam-macam jenisnya. Lantas apa saja Tawaf yang harus kamu tahu? Berikut penjelasan lengkapnya.
- Tawaf Qudum merupakan tawaf selamat datang yang dilakukan ketika baru sampai ke Mekkah
- Tawaf Ifadhah merupakan tawaf yang menjadi rukun haji dan dilakukan buat mereka yang sudah pulang dari Wukuf di Arafah
- Tawaf Sunah merupakan tawaf yang dilakukan yang semata-mata untuk mencari ridha Allah kapan pun
- Tawaf Tahiyyat merupakan tawaf yang sunnah dan lazim dilakukan ketika memasuki Masjidil Haram
- Tawaf Nazar adalah sebuah tawaf yang dilakukan untuk memenuhi nazar atau janji
- Tawaf Wada merupakan tawaf selamat tinggal yang dilakukan sebelum benar-benar meninggalkan Kota Mekkah sebagai tanda penghormatan untuk memuliakan Baitullah
BACA JUGA: Ini Hari Potong Kuku Terbaik Menurut Islam, Bukan Cuma Jumat
4. Sa’i
Sa’i merupakan aktivitas berjalan kaki atau berlari-lari kecil secara bolak-balik sebanyaak tujuh kali yang melewati bukit Shafa ke Marwah dan sebaliknya. Akan tetapi, untuk jemaah yang sedang kurang fit atau tidak kuat dalam berjalan bisa menggunakan kursi roda sendiri atau bantuan yang sudah disediakan oleh Masjidil Haram.
5. Tahallul
Setelah melaksanakan Sa’i, kewajiban yang harus dilakukan selanjutnya adalah melaksanakan Tahallul. Ini adalah kegiatan memotong rambut. Bagi laki-laki, paling sedikit menggunting tiga helai rambut.
Untuk jemaah perempuan, cukup menggunting ujung rambutnya dan paling sedikit tiga lembar juga. Apabila sudah melakukan rukun ini, segala hal larangan dalam masa ihram sudah diizinkan atau dihalalkan. Selanjutnya, para jemaah diperbolehkan mengganti pakaiann ihram menjadi pakaian biasa.
6. Tertib
Rukun terakhir adalah wajib dilakukan dengan urut dan tertib. Tidak boleh ada yang dilompati maupun dilewati karena akan membuat ibadahmu di tanah suci menjadi tidak sah.
BACA JUGA: Doa Bercermin, Bacaan Arab, Latin, Arti & Keutamaannya
2. Perbedaan rukun haji dan wajib haji
Selanjutnya, kamu harus paham mengenai perbedaan rukun haji dan wajib haji. Untuk rukun, apabila tidak dilaksanakan maka ibadah haji yang akan ditunaikan tidak akan sah. Sementara itu, jika wajib haji jika tidak dilaksanakan maka hajinya tetap sah dengan membayar dam.
Dilansir dari laman Kumparan.com, para ulama sepakat yang masuk ke dalam wajib haji. Antara lain yaitu seperti berikut:
- Ihram yaitu niat untuk melaksanakan sebuah ibadah haji dan dilakukan ketika setelah memakai pakaian ihram
- Mabit di Muzdalifah yaitu kegiatan menginap atau bermalam di Muzdalifah ketika malam ke-10 Dzulhijah setelah selesai melakukan wukuf di Arafah
- Lempar jumrah aqabah yaitu sebuah kegiatan melempar batu kecil sebanyak tujuh kali lemparan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah
- Mabit di Mina adalah sebuah kegiataan melakukan aktivitas untuk bermalam di Mina tepatnya padaa tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (hari Tasyrik)
- Melontarka jumrah pada hari tasyrik, Jemaah wajib melakukan aktivitas melontar ketiga jumrah pada tiga tempat yang berbeda. Yaitu Jumrah Shura, Wustho dan Kubro pada hari Tasyrik
- Tawaf wada yaitu melakukan sebuah tawaf atau berputar untuk mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran sebelum meninggalkan kota Mekkah.
Demikian penjelasan mengenai rukun haji dan wajib haji mulai dari definisi, perbedaan, hingga jenis ibadanya masing-masing. Semoga bisa memberikan ilmu dan manfaat bagi kamu yang memang sudah berencana untuk menunaikan ibadah ini.