Reformasi adalah? Yuk Simak Penjelasannya Disini!

Reformasi adalah wujud perbaikan sistem. Dalam pengertian lain reformasi adalah proses pembentukan atau alat perubahan sistem yang sudah ada pada suatu masa, kemudian diganti dengan yang baru. Contoh dari demokrasi reformasi adalah adanya pemilu yang lebih demokratis, dimana rakyat diberi hak untu memilih sendiri wakil rakyat yang akan duduk di kursi pemerintahan.

Nah, agar lebih paham tentang apa itu reformasi dan bagaimana reformasi dapat terjadi? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian reformasi

Secara umum, reformasi adalah proses perubahan atau pembentukan kembali suatu tatanan kehidupan yang lama, diganti dengan tatanan kehidupan yang baru. Pengertian dari reformasi adalah proses pembentukan atau alat perubahan sistem yang sudah ada pada suatu masa, kemudian diganti dengan yang baru. Perubahan maupun perbaikan tersebut utamanya dilakukan di bidang ekonomi, politik, sosial, hukum dan juga pendidikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian reformasi yait suatu perubahan yang terjadi secara drastis dengan tujuan untuk perbaikan dalam bidang sosial, agama, ekonomi, politik dalam suatu masyarajat atau suatu negara.

Dilakukannya reformasi harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya:

Adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan negara atau dalam masyarakat.
Adanya harapan dan cita-cita positif yang ingin dicapai oleh masyarakat di masa yang akan datang
Adanya moral dan etika dalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai.

Pengertian reformasi menurut para ahli

Samonte

Menurut Samonte reformasi adalah perubahan dengan menggunakan perencanaan dan adopsi dalam rangka membuat sistem administrasi sebagai badan yang lebih efektif dalam hal perubahan sosial, sebagai instrumen yang baik untuk membawa persamaan politik, sosial dan perubahan ekonomi.

Khan

Khan berpendapat bahwa reformasi merupakan perubahan pokok dalam sistem birokrasi yang mempunyai tujuan untuk mengubah struktur, tingkah laku, keberadaan dan kebiasaan lama.

Sinambela, dkk.

Pengertian reformasi adalah secara teoretis merupakan suatu perubahan yang mana secara ke dalaman relatif terbatas tetapi keleluasaan dalam perubahannya melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Tujuan reformasi

Tujuan reformasi adalah untuk melakukan perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat sehingga menjadi lebih baik dan tepat sasaran di masa yang akan datang. Berikut tujuan dari dilakukannya reformasi.

Untuk membuat perubahan serius dan bertahap supaya seluruh elemen masyarakat memiliki nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk melakukan penataan kembali terhadap seluruh struktur kenegaraan, termasuk konstitusi dan perundang-undangan yang selama ini menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita masyarakat dan negara.
Untuk memperbaiki setiap bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara, mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Mengubah atau bahkan menghilangkan kebiasaan atau cara-cara hidup yang tidak sesuai dengan semangat reformasi. Misalnya, perilaku Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN), sikap otoriter, penyimpangan, penyelewengan, dan lain-lain.

Latar belakang reformasi Indonesia

Reformasi Indonesia terjadi pada tahun 1998. Pada saat itu, pemerintahan Orde Baru dijatuhkan oleh gerakan reformasi dari berbagai elemen masyarakat. Reformasi yang terjadi ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor, antara lain: krisis ekonimi, politik, hukum, sosial dan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Semua kegiatan ekonomi maupun infrastruktur yang dilakukan pada masa Orde Baru tidak diimbangi dengan pembentukan mental para pelaksana pemerintahan sehingga mengakibatkan banyak terjadi penyelewengan, KKN, penyimpangan, dan sikap otoriter. Mengacu pada pengertian reformasi di atas, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai latar belakang reformasi di Indonesia.

Krisis politik

Secara hukum, kedaulatan rakyat dilakukan oleh MPR. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak dari anggota MPR sudah diatur dan direkayasa dimana sebagian besar anggota MPR diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan (Nepotisme).

Tak hanya itu, penyelenggaraan negara pada masa Orde Baru juga berjalan secara tidak transparan. Hal ini terlihat dari banyaknya pembredelan terhadap media massa yang berseberangan dengan pemerintah sehingga aspirasi rakyat tidak tersalurkan. Hal tersebut menimbulkan ketidakpercayaan rakyat pada pemerintah Orde Baru sehingga muncullah kaum reformis.

Krisis ekonomi

Pada masa Orde Baru, krisis moneter terjadi di negara-negara Asia Tenggara yang berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Indonesia mengalami pelemahan nilai mata uang Rupiah yang sangat drastis, utang-utang negara dan swasta, serta peyimpangan yang terjadi pada sistem ekonomi dimana para konglomerat menguasai bidang-bidang ekonomi dengan cara monopoli, oligopoli, korupsi, dan kolusi.

Krisis hukum

Selain krisis ekonomi dan juga krisis politik, krisi hukum juga terjadi pada masa Orde Baru. Banyak terjadi penyimpangan hukum pada masa ini, antara lain yaitu:

Hukum dijadikan alat pembenaran atas kebijakan dan tindakan pemerintah.
Banyak terjadi rekayasa proses peradilan bila menyangkut penguasa, keluarga, dan kerabatnya.
Kehakiman berada di bawah kekuasaan eksekutif sehingga cenderung melayani kehendak penguasa.

Kiris sosial

Pada masa orde baru, kelompok masyarakat terbagi dalam dua kelas, yaitu:

Kaum elit, yaitu elit politik dan para pengusaha keturunan Tionghoa yang dekat dengan pemerintahan Orde Baru atau keluarga Cendana.
Rakyat kecil, yaitu masyarakat biasa yang bukan kerabat atau kenalan keluarga Cendana

Krisis kepercayaan terhadap pemerintah

Puncaknya, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tidak percaya lagi pada pemerintahan Orde Baru. Hal ini kemudian menimbulkan banyak demonstrasi dan kerusuhan yang meminta agar pemerintah Orde Baru turun.

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan puncaknya, dimana 4 mahasiswa tertembak mati karena melakukan demonstrasi. Peristiwa tersebut kemudian menyulut lebih banyak kerusuhan dan penjarahan sampai akhirnya Presiden Soeharta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Jadi dapat dikatan bahwa tragei trisakti tahun 1998 merupakan contoh reformasi yang dilakukan rakyat Indonesia.

Penyebab reformasi

Berikut penjelasan mengenai penyebab terjadinya reformasi.

Semakin melemahnya kondisi kehidupan seluruh warga masyarakat. Hal ini dapat diakibatkan karena adanya krisis multidimensi yang terus=menerus dan berkepanjangan.
Banyaknya penyimpangan dan penyelewangan yang terjadi dalam pelaksanaan di bidang ketatanegaraan, termasuk di bidang hukum dan perundang-undangan.
Penyebab terjadinya reformasi dalah perlunya langkah-langkah penyelamatan dalam segala bidang kehidupan, khususnya yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak.
Penyebab reformasi selanjutnya adalah reformasi menggunakan landasan kerohanian yang berpa falsafah dasar negara, seperti Indonesia didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Penyebab reformasi adalah penyelenggara negara telah menggunakan kewenangannya secara otoriter di luar etika kenegaraan. Biasanya hal ini dilakukan melalui tindakan yang sangat merugikan dan menekan kehidupan rakyat keseluruhan. Misalnya saja mencari keuntungan pribadi di atas kepentingan rakyat, ini perbuatan yang sangat keji.

Sebab umum terjadinya gerakan reformasi pada tahun 1998 yaitu terjadinya krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Krisis finansial atau krisis moneter pada masa orde baru juga menjadi penyebab terjadinya reformasi bagi bangsa Indonesia.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian reformasi, penyebab dan juga contohnya.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.