Pengertian & Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Serta Manfaatnya

Proses fotosintesis adalah proses pembentukan sinstesis yang melibatkan foton atau cahaya. Proses ini hanya terjadi pada tumbuh-tumbuhan. Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan memerlukan tiga unsur utama, yaitu karbondioksida, air dan klorofil dengan dibantu cahaya matahari.

Air didapatkan tumbuhan dari dalam tanah yang diserap oleh akar. Kemudian, dialirkan ke seluruh bagian tumbuhan termasuk daun. Lalu karbondioksida, didapatkan dari udara yang masuk ke stomata. Letak stomata ini berada di bagian bawah daun. Proses fotosintesis pada tumbuhan, terjadi saat klorofil di daun menangkap cahaya matahari dan menggunakannya dalam mengubah air dan gas karbondioksida menjadi gula dan oksigen.

Gula yang biasa dihasilkan bisa dipakai langsung oleh tumbuhan atau disimpan dalam bagian lain. Seperti buah yang biasa sering kita konsumsi. Selain gula yang dihasilkan, dalam proses fotosintesis pada tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang akan keluar melalui stomata ke udara dan kita pakai untuk bernafas.

Tumbuhan berbeda dengan hewan, dimana jika tumbuhan sanggup membuat makanannya sendiri. Sementara hewan harus bergantung pada makhluk hidup lain. Khususnya dalam urusan mendapatkan sumber makanan. Tumbuhan membutuhkan makanan dan makanan yang dikonsumsi kemudian bisa menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses berkembang biak.

Bicara mengenai fotosintesis, proses ini sangat penting bagi tumbuhan. Meski demikian, proses ini juga berperan penting dalam kehidupan manusia dan hewan lainnya.

Mungkin Sedulur masih penasaran mengenai definisi fotosintesis pada tumbuhan, dan apa hasilnya. Untuk menjawab rasa penasaran, itu yuk simak penjelasan tentang proses fotosintesis dan hasilnya pada tumbuhan di bawah ini.

BACA JUGA: Apa Itu Aquascape dan Bedanya Dengan Akuarium Biasa

1. Pengertian fotosintesis

proses fotosintesis
detik

Secara bahasa istilah fotosintesis berasal dari bahasa Yunani yang artinya Foton adalah cahaya dan Sintesis berarti penggabungan. Secara sederhananya, proses fotosintesis adalah reaksi penggabungan dari berbagai zat yang akan menghasilkan makanan dan cadangan makanan untuk tumbuh-tumbuhan. Proses fotosintesis pada tumbuhan dapat berjalan karena bantuan cahaya matahari.

Namun tahukah Sedulur, proses fotosintesis tidak hanya berlaku pada tumbuhan. Ada beberapa makhluk lain yang juga melakukan proses ini, mereka biasanya masuk dalam kategori mikroba seperti bakteri, protista, dan algae. Organisme selain tumbuhan yang dapat melakukan proses ini dinamakan dengan organisme autotrof. Sebab, dapat membuat makanannya sendiri berupa glukosa.

Penjelasan mengenai fotositensis dianggap sudah cukup, sehingga pada tahapan berikutnya, Sedulur harus tahu proses fotosintesis pada tumbuhan dan apa yang dihasilkan dari proses fotosintesis.

2. Proses fotosintesis

proses fotosintesis
tribunnews

Dalam melakukan proses ini, ternyata ada rangkaian tahapan yang perlu diketahui. Ya, proses fotosintesis terdiri dari dua rangkaian yang didasarkan pada kebutuhan  cahaya dan tempat terjadinya. Rangkaian itu biasa dikenal dalam istilah reaksi terang dan reaksi gelap.

Proses fotosintesis tumbuhan terjadi pada waktu yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik tumbuhan. Berikut ini adalah penjelasan lengkap terkait dua rangkaian yang ada dalam fotosintetis.

Reaksi terang

Sesuai namanya terang, adalah reaksi yang membutuhkan banyak cahaya. Reaksi semacam ini, terjadi pada bagian tilakoid daun. Atau lebih tepatnya berada di bagian grana. Saat berada di reaksi terang, maka terjadilah proses fotolisis air. Fotolisis air merupakan proses pemecahan air dengan bantuan cahaya. Kemudian zat klorofil, akan menyerap energi cahaya panas matahari, memecah Hidrogen Oksigen (H2O). Lalu menghasilkan oksigen (O2) dan energi berupa Adenosine Triphosphate (ATP).

Namun, kamu juga harus tahu, bahwa dalam reaksi terang, masih terbagi lagi menjadi dua tahapan.  Tahapan pertama dinamakan Nonsiklik dan tahapan kedua dinamakan Siklik. Saat berada di reaksi nonsiklik, maka melibatkan fotosistem II (P680). Kemudian elektron ditangkap oleh P680 dan selanjutnya disalurkan ke Fotosistem I (P700). Setelah memahami reaksi nonsiklik, selanjutnya adalah reaksi siklik.

Pada tahapan reaksi siklik, terjadi  jika cahaya ditangkap oleh P700 kemudian elektron dilanjutkan ke akseptor elektron dan kemudian kembali ke P700. Munculnya dua nama ini, karena didasarkan pada panjang gelombang optimal yang mampu diserap. Yaitu 680 nm dan 700 nm.

Reaksi gelap

Kebalikannya dengan reaksi terang,  reaksi gelap tidak membutuhkan banyak cahaya. Atau bahkan tak butuh cahaya. Pada reaksi gelap, maka terjadilah proses yang dinamakan siklus Calvin-Benson. Tahapan ini merupakan lanjutan dari reaksi terang. Penamaan kata Calvin dan Benson punya makna tersendiri. Reaksi gelap ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson. Sehingga pada akhirnya dinamakan dengan Calvin-Benson. Dalam proses reaksi gelap, akan melibatkan suatu enzim bernama RuBisCO. Fungsi enzim ini adalah menangkap O2 dari atmosfer. Dalam reaksi gelap, maka dihasilkan 3-phosphoglyceraldehyede (PGAL) sebagai bahan utama pembentukan glukosa.

Dalam proses fotosintesis, tidak semuanya dapat berjalan mulus. Tetap ada beberapa fakor yang bisa mempengaruhi proses ini. Penasaran apa saja faktornya, yuk simak penjelasan di bawah ini.

BACA JUGA: 18 Jenis Tanaman Hias Daun Cantik, Populer & Mudah Dirawat

3. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis

proses fotosintesis
kelaspintar

Saat proses fotosintesis terjadi pada tumbuhan. Kebutuhan akan unsur karbondioksida, oksigen dan cahaya cukup mempengaruhi keberhasilan fotosintesis. Sehingga saat ada faktor yang mempengaruhinya, maka proses ini tak bisa berjalan normal. Terkait faktor yang mempengaruhi, ada banyak sekali hal. Berikut adalah faktor-faktornya

Intesitas cahaya

Kebutuhan cahaya setiap tanaman pasti berbeda-beda. Ada yang membutuhkan tanaman jenis C3 dan C4. Kemudian tanaman C4 biasanya masuk dalam golongan (tebu, jagung dan sorgum). Namun, untuk kategori ini, sangat minim toleransi terhadap besar kecilnya intensitas cahaya. Sementara tanaman dalam kategori C3, biasanya meliputi kacang-kacangan, kapas, kedelai hingga kentang). Pada kategori ini, memiliki titik jenuh cahaya.

Suhu

Suhu menjadi faktor kedua yang bisa menggagalkan proses fotosintesis pada tumbuhan. Umumnya suhu optimal dalam proses fotosintesis tanaman berbeda-beda. Ada tanaman dalam golongan C4 dan ada pula tanaman dalam golongan C3. Tanaman C4 berada pada kisaran suhu mencapai (35-40’C). Mempunyai suhu optimal paling tinggi dibandingkan C3 (20-26’C).

Selain masalah suhu, faktor keberhasilan fotosintesis pada tumbuhan, dipengaruhi juga oleh umur tanaman. Semakin tua umur tanaman, maka prosesnya tidak akan berjalan dengan normal.

Umur tanaman

Tak bisa dipungkiri, bahwa kunci suksesnya proses fotonsintesis adalah umur tanaman. Mengapa umur cukup punya pengaruh pada tanaman. Sebab, semakin dewasa tanaman, maka jaringan-jaringan akan terbentuk semakin sempurna. Sehingga faktor ini, dapat meningkatkan efektifitas dan laju dalam proses fotosintesis pada tumbuhan.

Tidak hanya masalah umur tanaman, faktor lain yang muncul adalah konsentrat O2 ataupun CO2. Ya, dua unsur ini sangat penting dalam hal sukses atau gagalnya proses foto sintesis tumbuhan. Penasaran mengenai penjelasan lengkapnya, simak ulasan selanjutnya.

Konsentrasi CO2 dan O2

Salah satu hasil dari samping fotosintesis adalah keberadaan Oksigen atau O2. Jika semakin banyak keberadaan O2, maka intensitas dalam fotosintesisnya semakin turun. Lalu, CO2 merupakan bahan dasar dari fotosintesis. Jika semakin tinggi tingkat konsentrasi CO2, maka laju dalam melakukan fotosintesis pun pasti meningkat.

Demikian ulasan mengenai proses fotosintesis dalam tumbuhan. Bisa disimpulkan proses fotosintesis menghasilkan makanan dan cadangan makanan yang menjadi energi agar tumbuhan bisa hidup dan berkembang biak. Semoga bisa menambah wawasan bagi Sedulur.